Tuesday, October 4, 2011

MEMANDANG KEHIDUPAN SEUTUHNYA


Manusia seutuhnya hrs bisa memandang kehidupan seutuhnya. Hidup di tandai perubahan, mengandung penderitaan,terkondisi oleh kesaling bergantungan , sehingga segala sesuatu yg muncul pd saatnya akan lenyap kembali. Krn itu kita hrs realistis, spt yang Buddha ajarkan. Tidak pesimis, tidak optimis.

Orang pesimis melihat segala sesuatu dari sisi buruk saja, ia hanya melihat adanya masalah, tetapi tdk melihat adanya jalan untuk mengatasi masalah. Sebaliknya orang optimis melihat segala sesuatu selalu baik, bahkan jauh lebih baik dari yang sebenarnya, berpengharapan berlebihan, tdk mau memperhitungkan kemungkinan buruk yang akan terjadi, sehingga menjadi lengah terhadap segala resiko. Orang bijak hendaknya mengambil jalan seimbang yakni realistis. Kehidupan dan masalahnya hrs dipandang dari sisi realistis, memandang segala sesuatu apa adanya, ada baik dan ada buruk, ada untung ada juga rugi.

Ibarat memandang bunga mawar, orang pesimis akan mengatakan bahwa bunga mawar sangatlah berbahaya, krn banyak duri tajam yg siap melukai siapapun yg berusaha memetiknya, sehingga ia tdk berani mendekati mawar,maka hilanglah kesempatan baginya untuk menikmati keindahan dan keharuman mawar. Sebaliknya orang yang optimis akan memandang mawar sbg sesuatu yg sungguh indah dan harum, pantas untuk dinikmati, tetapi ia meremehkan ketajaman duri mawar, sehingga tdk waspada dan tertusuk oleh durinya. Orang yang realistis akan memandang mawar apa adanya, indah namun penuh duri, sehingga jika ia ingin menikmati keindahan dan keharuman mawar, ia akan memetiknya dgn hati-hati dan sudah mengantisipasi atau siap menerima risikonya.

Untuk hidup lebih baik dan menjadi manusia seutuhnya,kita dpt memegang tiga prinsip :

1. JADILAH BAIK  ( BE GOOD )
Jagalah perbuatanmu. Jangan lakukan perbuatan buruk apapun. Banyaklah melakukan kebajikan. Jadikan dirimu bermanfaat bagi banyak org dan hiduplah sesuai Dharma.

2. JADILAH BAHAGIA ( BE HAPPY )
Berbahagialah tanpa syarat .Kita sering sekali membuat syarat bagi kebahagiaan kita :
saya belum bahagia, saya baru akan bahagia jika saya lulus SMA, jika saya sudah kuliah, jika saya sudah bekerja, jika saya sudah menikah...........Dengan terus membuat syarat bagi datangnya kebahagiaan, kita tak akan pernah benar-benar bahagia. Oleh sebab itu,berbahagialah di sini dan saat ini juga !!

3. JADILAH BERKESADARAN ( BE MINDFUL )
Kita seringkali tdk mengerti apa yang kita pikirkan,ucapkan dan lakukan krn kita tidak pernah benar-benar memberikan perhatian penuh terhadap diri kita : pikiran,perkataan dan perbuatan kita. Oleh sebab itu ,seringkali kita melukai diri kita sendiri dan org lain.
Orang yang selalu penuh perhatian ke dalam diri, pasti akan mengucapkan dan melakukan hal-hal yang baik yang akan membuat dirinya selalu bahagia. Salah satu cara untuk melatih perhatian kita adalah dengan melakukan meditasi .


Dhammapada 167
" Tidak mengejar sesuatu yang rendah , tidak hidup dalam kelengahan, tidak menganut pandangan-pandangan keliru, hendaknya tidak menjadi orang yang terikat pada keduniawian."

Anguttara Nikaya I,10
" Bathin sesungguhnya bercahaya, tetapi dicemari oleh kotoran yang timbul kemudian. Kebanyakan orang tidak menyadarinya sehingga mereka tidak mengembangkan bathinnya. Bathin sesungguhnya bercahaya dan dapat dibersihkan dari kotoran yang timbul kemudian. Siswa sang Buddha menyadarinya, sehingga mereka mengembangkan bathinnya."


Sumber : EHIPASSIKO COLLECTION Sangham Saranam Gacchami

No comments:

Post a Comment