B : U dah pny rmh blm?
P : Blm...
B : U gk bs dtrima dsini.
P : Lho kok gitu..?
B : Nnti u pasti ngajuin hutang ke perusahaan.
P : Ah.. Gak kok, sbnrnya ortu aku dah kaya
B : Oo.. Malah lbih gk dtrima.
P : Lho... Kok?
B : Nnt u krj cm buat hiburan, cm buat habisin suntuk ja! Bener u dah lulus sarjana?
P : Sudah pak...
B : Dsini cri yg cm lulusan SMA ja, lbih nurut n biar bayarnya murah.
P : Sbnarnya saya msh blm kelar skripsi.
B : Malah lbih gk trima.
P : Lah gimana sih?
B : Nnt u cm ngetik skripsi n nnt kl dah lulus pst nyari krj di tmpt lain. Tadi dtg ksini naek apa?
P : Naek mobil.
B : U gk dtrima.
P : Apa sebabnya?
B : Skrg BBM naek terus, nnt u mnta naek gaji terus.
P : Wew.. tdi saya cm ngikut tmen kok.
B : Makin gk dtrima.
P : Lho, lha kok?
B : Nnt cm bisanya ngikut mobil kantor. Ngerepotin! Anak u bnyk apa sedikit?
P : Banyak pak.
B : U gk dtrima.
P : Apa sebabnya?
B : Tar u krj gk konsentrasi, cm mikirin bikin anak melulu.
P : Lah, org cm anak adopsi kok.
B : Tambah gk dtrima.
P : Lho, lha?
B : Bikin anak ja gk bsa, aplgi krj. U dah tau kerjaan nya blm?
P : Blm.
B : U gk dtrima.
P : Apa sebabnya?
B : Mau krj kok gk tau krjaanya.
P : Oo.. kl kerjaan tu dah tau kok.
B : Makin gk dtrima.
P : Lho, lha kok?
B : U kn cm mau sok tau kn?! U bs pakai internet?
P : Gk bsa.
B : U gk dtrima.
P : Apa sebabnya?
B : Dsini gk trm org gaptek.
P : Wah.. sbnrnya sih bisa.
B : Makin gk dtrima.
P : Lho...
B : Pst nnt bakalan gk krj, kbnykan pakai internet kn?! Ngabisin pulsa! U waras gk?
P : Lha, saya ya waras donk Pak.
B : U gk dtrima.
P : Knpa?
B : Nnt u pst gk kerasan dsini.
P : Itu dulu Pak, skrg si dah rada gila.
B : Makin gk trima.
P : Wah.. gmana sih Pak?
B : Nti saya punya saingan.
Wakakaakaaakkk
This blog is my library, mostly from other people's articles and only few are mine. I will re-read when I have time or whenever I want to
Monday, September 19, 2011
Cinta harus lulus dari 4 hal
Cinta itu harus lulus dari 4 hal yaitu.......
TK...SD...SMP....SMA....
TK = Tulus Kasihsayang......
SD = Saling Dewasa......
SMP = Saling Mengerti & Percaya......
SMA = Saling Menerima Apaadanya.......
Tanpa ke-4 ijazah ini maka tak khan bs dapat......
SARJANA (SURAT JANJI/NIKAH)
~o~o~o~
Love Of Basic :
TK = Tekad Kasih-mengasihi
SD = Saling Dewasa
SMP = Saling Menjunjung Perasaan
SMA = Saling Menerima Apa Adanya,
terakhir...Sarjana = Surat Janjian Nikah
TK...SD...SMP....SMA....
TK = Tulus Kasihsayang......
SD = Saling Dewasa......
SMP = Saling Mengerti & Percaya......
SMA = Saling Menerima Apaadanya.......
Tanpa ke-4 ijazah ini maka tak khan bs dapat......
SARJANA (SURAT JANJI/NIKAH)
~o~o~o~
Love Of Basic :
TK = Tekad Kasih-mengasihi
SD = Saling Dewasa
SMP = Saling Menjunjung Perasaan
SMA = Saling Menerima Apa Adanya,
terakhir...Sarjana = Surat Janjian Nikah
26 Khasiat Jeruk Nipis
JAKARTA, KOMPAS.com
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) telah dikenal sejak lama sebagai tanaman yang kaya manfaat.
Buahnya berasa pahit, asam dan sedikit dingin, tetapi manfaatnya sangatlah beragam.
Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, anggota SP3T (Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) DKI Jakarta, air buah jeruk nipis dapat digunakan sebagai penyedap masakan, minuman, penyegar, bahan pembuat asam sitrat, serta membersihkan karat pada logam dan kulit yang kotor. Bisa juga sebagai campuran jamu.
Sebagai herbal alami, jeruk nipis berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi, obat batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan.
Jeruk nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool, juga flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Kandungan buahnya yang masak adalah synephrine dan N-methyltyramine, selain asam sitrat, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, dan C. Asam sitratnya mampu mencegah kekambuhan
pada pasien pasca operasi batu ginjal.
Hj. Sarah Kriswanti, herbalis yang tinggal di Bandung, dan Dr. Setiawan Dalimartha dari Hiptri (Himpunan Pengobatan Tradisional dan Akupuntur Indonesia), memberikan tip bagaimana memanfaatkan jeruk nipis sebagai herbal yang membantu penyembuhan penyakit.
1. Ambeien
Sebanyak 10 gr akar pohon jeruk nipis dicuci bersih, lalu direbus dengan air 1 liter selama 1/2 jam, lalu saring. Diminum hangat-hangat 3 kali sehari.
2. Amandel
Kulit 3 jeruk nipis dicuci, dipotong-potong, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga airnya tersisa 3/4, saring. Air tersebut dipakai untuk berkumur-kumur. Lakukan 3-4 kali sehari.
3. Anyang-anyangan
Dua jeruk nipis dicuci, diperas lalu diberi gula batu secukupnya dan 1 gelas air panas. Aduk hangat-hangat, minum sekaligus sehari sekali.
4. Batuk
Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1 sendok makan madu dan sedikit garam, aduk hingga rata lalu disaring. Diminum 2-3 kali sehari. Atau perasan jeruk nipis ditambah sepotong gula batu lalu diaduk hingga rata, diminum 1 kali sehari sampai sembuh.
5. Batuk Disertai Influenza
Potong sebuah jeruk nipis masak dan mengandung air yang cukup banyak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60 cc air panas. Tambahkan 1/2 sendok teh air kapur sirih sambil diaduk rata. Minum ramuan ini 2 kali sehari 2 sendok makan.
6. Bau Badan
Cara 1:
Potong jeruk nipis yang cukup besar menjadi 2 bagian, olesi bagian irisan dengan kapur sirih tipis-tipis. Oleskan ke ketiak setelah mandi. Biarkan selama 5 menit lalu dibilas, lalukan tiap pagi dan sore.
Cara 2:
Beberapa helai (10) daun muda jeruk nipis ditumbuk sampai halus, dilumatkan, pulung kecil-kecil seperti pil, makan 3 kali sehari.
7. Batu Ginjal
Dua butir perasan jeruk nipis kampung diencerkan dengan 2 gelas air hangat, minum setelah makan malam. Lakukan tiap hari selama 10 hari.
8. Difteri
Dua jeruk nipis dicuci, diperas airnya. Seduh dengan 1 gelas air panas ditambah 1 sendok makan madu. Gunakan untuk berkumur selama dua menit saat masih hangat, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari.
9. Demam atau Flu
Cara 1:
Satu jeruk nipis dicuci lalu diperas, tambah dengan 3 siung bawang merah yang telah dilumatkan dan 1 sendok makan minyak kelapa. Oleskan pada kening penderita.
Cara 2:
Satu jeruk nipis dipanggang sebentar, dipotong, lalu diperas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum sekaligus.
10. Haid Tidak Teratur
Tiga sendok makan air jeruk nipis ditambah 1 sendok makan madu dan 2 gelas air panas diaduk rata. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari
11. Sehabis Melahirkan
Satu sendok makan kapur sirih ditambah 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 butir perasan jeruk nipis kampung, diaduk sampai rata, balurkan pada perut.
Lakukan selama 3 bulan tiap hari sehabis mandi, agar perut terhindar dari keriput, tetap halus dan kempis seperti sediakala.
12. Jerawat
Satu jeruk nipis diiris kemudian digosokkan pada kulit wajah.
13. Mencegah Rambut Rontok atau Berketombe
Dua jeruk nipis dipotong menjadi tiga bagian, oleskan pada kulit kepala sampai rata. Bungkus kepala dengan handuk semalaman, keramas keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
14. Melebatkan Rambut
Satu butir kuning telur ayam kampung dikocok dengan perasan 3 butir jeruk nipis kampung sampai rata. Gosokkan pada kulit kepala, pijit-pijit sampai merata,
biarkan selama 2 jam baru dibilas dengan sampo merang agar rambut menjadi mengkilap dan lebat. Sampo merang dibuat dari 1 ikat merang, dibakar sampai menjadi arang, bukan abu, rendam dalam air dan biarkan semalaman. Saring, dan sampo merang siap untuk keramas.
15. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Iris 1 jeruk nipis, isap lalu minum air putih. Lakukan beberapa kali sehari.
16. Vertigo
Setengah genggam daun jeruk nipis dilumatkan. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis. Gosokkan ke tengkuk, pelipis, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.
17. Radang Tenggorokan
Potong 3 buah jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramun ini untuk berkumur selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.
18. Lendir di Tenggorokan
Potong 2 buah jeruk nipis, peras airnya, tampung di gelas. Tambahkan sedikit garam, lalu aduk sampai rata. Ramuan ini dapat diminum pada saat perut kosong.
19. Kurap atau Panu
Cuci 1 genggam akar landep (Barleria prionitis L.) sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis sambil diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit yang terkena kurap atau panu, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari sampai sembuh.
20. Demam/Panas Saat Malaria
Sediakan 3 lembar daun jeruk nipis dan daun kendal (Cordia obliqua Willd.) (Blumea balsamifera L.) , dan 5 lembar daun prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.). Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringan tersebut dibagi dua, diminum pagi dan sore.
21. Terkilir Tiga Buah jeruk nipis masak dan banyak airnya dibelah menjadi dua. Masukkan kedalam poci lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, kemudian ditutup. Setelah dingin diambil jeruknya kemudian diperas dan disaring. Tambahkan 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 sendok makan minyak gandapura. Ramuan ini dipakai untuk mengurut bagian yang cedera. Setelah itu minum 3/4 gelas air kelapa hijau muda. Lakukan 3 kali sehari.
22. Pegal Linu
Cuci daun jeruk nipis, daun ketepeng cina, dan daun sambiloto (masing-masing 1/3 genggam), 10 lembar daun sirih, 2 jari akar pepaya, 2 jari akar kepayang, 3 jari akar kelor, dan 10 buah cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Rendam ramuan tersebut dalam 1 liter alkohol selama 7 hari. Air perasannya dapat digunakan
untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.
23. Sakit Gigi
Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak masing-masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya peras ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali sehari.
24. Melangsingkan Badan
Tambahkan air perasan satu buah jeruk nipis ke dalam cangkir air teh hijau.
Minum ramuan ini setiap pagi dan sore hari. Lakukan setiap hari.
25. Menambah Stamina
Campurkan sebutir kuning telur ayam kampung, air perasan 1 buah jeruk nipis dan sedikit irisan gula merah. Aduk sampai rata, lalu minum. Lakukan sekali dalam seminggu.
26. Tekanan Darah Tinggi
Sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Cuci sampai bersih, lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringannya diminum 3 kali sehari 3/4 gelas. Minum ramuan ini ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.
Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) telah dikenal sejak lama sebagai tanaman yang kaya manfaat.
Buahnya berasa pahit, asam dan sedikit dingin, tetapi manfaatnya sangatlah beragam.
Menurut Dr. Setiawan Dalimartha, anggota SP3T (Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional) DKI Jakarta, air buah jeruk nipis dapat digunakan sebagai penyedap masakan, minuman, penyegar, bahan pembuat asam sitrat, serta membersihkan karat pada logam dan kulit yang kotor. Bisa juga sebagai campuran jamu.
Sebagai herbal alami, jeruk nipis berkhasiat untuk menghilangkan sumbatan vital energi, obat batuk, peluruh dahak (mukolitik), peluruh kencing (diuretik) dan keringat, serta membantu proses pencernaan.
Jeruk nipis mengandung minyak terbang limonene dan linalool, juga flavonoid, seperti poncirin, hesperidine, rhoifolin dan naringin. Kandungan buahnya yang masak adalah synephrine dan N-methyltyramine, selain asam sitrat, kalsium, fosfor, besi dan vitamin A, B1, dan C. Asam sitratnya mampu mencegah kekambuhan
pada pasien pasca operasi batu ginjal.
Hj. Sarah Kriswanti, herbalis yang tinggal di Bandung, dan Dr. Setiawan Dalimartha dari Hiptri (Himpunan Pengobatan Tradisional dan Akupuntur Indonesia), memberikan tip bagaimana memanfaatkan jeruk nipis sebagai herbal yang membantu penyembuhan penyakit.
1. Ambeien
Sebanyak 10 gr akar pohon jeruk nipis dicuci bersih, lalu direbus dengan air 1 liter selama 1/2 jam, lalu saring. Diminum hangat-hangat 3 kali sehari.
2. Amandel
Kulit 3 jeruk nipis dicuci, dipotong-potong, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga airnya tersisa 3/4, saring. Air tersebut dipakai untuk berkumur-kumur. Lakukan 3-4 kali sehari.
3. Anyang-anyangan
Dua jeruk nipis dicuci, diperas lalu diberi gula batu secukupnya dan 1 gelas air panas. Aduk hangat-hangat, minum sekaligus sehari sekali.
4. Batuk
Satu jeruk nipis dicuci, diperas, dicampur dengan 1 sendok makan madu dan sedikit garam, aduk hingga rata lalu disaring. Diminum 2-3 kali sehari. Atau perasan jeruk nipis ditambah sepotong gula batu lalu diaduk hingga rata, diminum 1 kali sehari sampai sembuh.
5. Batuk Disertai Influenza
Potong sebuah jeruk nipis masak dan mengandung air yang cukup banyak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 60 cc air panas. Tambahkan 1/2 sendok teh air kapur sirih sambil diaduk rata. Minum ramuan ini 2 kali sehari 2 sendok makan.
6. Bau Badan
Cara 1:
Potong jeruk nipis yang cukup besar menjadi 2 bagian, olesi bagian irisan dengan kapur sirih tipis-tipis. Oleskan ke ketiak setelah mandi. Biarkan selama 5 menit lalu dibilas, lalukan tiap pagi dan sore.
Cara 2:
Beberapa helai (10) daun muda jeruk nipis ditumbuk sampai halus, dilumatkan, pulung kecil-kecil seperti pil, makan 3 kali sehari.
7. Batu Ginjal
Dua butir perasan jeruk nipis kampung diencerkan dengan 2 gelas air hangat, minum setelah makan malam. Lakukan tiap hari selama 10 hari.
8. Difteri
Dua jeruk nipis dicuci, diperas airnya. Seduh dengan 1 gelas air panas ditambah 1 sendok makan madu. Gunakan untuk berkumur selama dua menit saat masih hangat, lalu diminum. Lakukan 3 kali sehari.
9. Demam atau Flu
Cara 1:
Satu jeruk nipis dicuci lalu diperas, tambah dengan 3 siung bawang merah yang telah dilumatkan dan 1 sendok makan minyak kelapa. Oleskan pada kening penderita.
Cara 2:
Satu jeruk nipis dipanggang sebentar, dipotong, lalu diperas, tambahkan 1 sendok makan madu. Minum sekaligus.
10. Haid Tidak Teratur
Tiga sendok makan air jeruk nipis ditambah 1 sendok makan madu dan 2 gelas air panas diaduk rata. Minum selagi hangat. Lakukan 3 kali sehari
11. Sehabis Melahirkan
Satu sendok makan kapur sirih ditambah 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 butir perasan jeruk nipis kampung, diaduk sampai rata, balurkan pada perut.
Lakukan selama 3 bulan tiap hari sehabis mandi, agar perut terhindar dari keriput, tetap halus dan kempis seperti sediakala.
12. Jerawat
Satu jeruk nipis diiris kemudian digosokkan pada kulit wajah.
13. Mencegah Rambut Rontok atau Berketombe
Dua jeruk nipis dipotong menjadi tiga bagian, oleskan pada kulit kepala sampai rata. Bungkus kepala dengan handuk semalaman, keramas keesokan harinya. Lakukan 3 kali seminggu.
14. Melebatkan Rambut
Satu butir kuning telur ayam kampung dikocok dengan perasan 3 butir jeruk nipis kampung sampai rata. Gosokkan pada kulit kepala, pijit-pijit sampai merata,
biarkan selama 2 jam baru dibilas dengan sampo merang agar rambut menjadi mengkilap dan lebat. Sampo merang dibuat dari 1 ikat merang, dibakar sampai menjadi arang, bukan abu, rendam dalam air dan biarkan semalaman. Saring, dan sampo merang siap untuk keramas.
15. Menghentikan Kebiasaan Merokok
Iris 1 jeruk nipis, isap lalu minum air putih. Lakukan beberapa kali sehari.
16. Vertigo
Setengah genggam daun jeruk nipis dilumatkan. Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis. Gosokkan ke tengkuk, pelipis, dan dahi. Lakukan 2 kali sehari.
17. Radang Tenggorokan
Potong 3 buah jeruk nipis masak, lalu peras. Seduh air perasannya dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu sambil diaduk rata. Selagi hangat, gunakan ramun ini untuk berkumur selama 2-3 menit. Lakukan 3 kali sehari.
18. Lendir di Tenggorokan
Potong 2 buah jeruk nipis, peras airnya, tampung di gelas. Tambahkan sedikit garam, lalu aduk sampai rata. Ramuan ini dapat diminum pada saat perut kosong.
19. Kurap atau Panu
Cuci 1 genggam akar landep (Barleria prionitis L.) sampai bersih, lalu tumbuk halus. Tambahkan air perasan 1 buah jeruk nipis sambil diaduk rata. Balurkan pada bagian kulit yang terkena kurap atau panu, lalu balut dengan kain perban. Ganti balutan 2 kali sehari sampai sembuh.
20. Demam/Panas Saat Malaria
Sediakan 3 lembar daun jeruk nipis dan daun kendal (Cordia obliqua Willd.) (Blumea balsamifera L.) , dan 5 lembar daun prasman (Eupatorium triplinerve Vahl.). Rebus bahan-bahan tersebut dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringan tersebut dibagi dua, diminum pagi dan sore.
21. Terkilir Tiga Buah jeruk nipis masak dan banyak airnya dibelah menjadi dua. Masukkan kedalam poci lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, kemudian ditutup. Setelah dingin diambil jeruknya kemudian diperas dan disaring. Tambahkan 2 sendok makan minyak kayu putih dan 2 sendok makan minyak gandapura. Ramuan ini dipakai untuk mengurut bagian yang cedera. Setelah itu minum 3/4 gelas air kelapa hijau muda. Lakukan 3 kali sehari.
22. Pegal Linu
Cuci daun jeruk nipis, daun ketepeng cina, dan daun sambiloto (masing-masing 1/3 genggam), 10 lembar daun sirih, 2 jari akar pepaya, 2 jari akar kepayang, 3 jari akar kelor, dan 10 buah cabai rawit, lalu tumbuk sampai halus. Rendam ramuan tersebut dalam 1 liter alkohol selama 7 hari. Air perasannya dapat digunakan
untuk menggosok dan mengurut bagian tubuh yang sakit.
23. Sakit Gigi
Campurkan air jeruk nipis, gilingan akar kecubung hitam dan gilingan legetan warak masing-masing 1 sendok makan. Tambahkan 3/4 cangkir air garam ke dalamnya, lalu aduk sampai rata. Selanjutnya peras ramuan tersebut dan saring. Gunakan air saringannya untuk berkumur selama beberapa menit, lalu buang. Lakukan 4-6 kali sehari.
24. Melangsingkan Badan
Tambahkan air perasan satu buah jeruk nipis ke dalam cangkir air teh hijau.
Minum ramuan ini setiap pagi dan sore hari. Lakukan setiap hari.
25. Menambah Stamina
Campurkan sebutir kuning telur ayam kampung, air perasan 1 buah jeruk nipis dan sedikit irisan gula merah. Aduk sampai rata, lalu minum. Lakukan sekali dalam seminggu.
26. Tekanan Darah Tinggi
Sediakan 20 kuntum bunga dan 30 lembar daun jeruk nipis. Cuci sampai bersih, lalu tambahkan air perasan 2 buah jeruk nipis. Rebus bahan-bahan tersebut dalam 3 gelas air bersih sampai tersisa 2 1/4 gelas. Setelah dingin, saring. Air saringannya diminum 3 kali sehari 3/4 gelas. Minum ramuan ini ditambah sedikit madu. Lakukan setiap hari.
You've Made Your Choice
You’ve made your decision
I suppose I have to live by that
You’ve chosen to leave me
I’m not sure why
Without reason or warning
You said “just don’t”
I tried to talk to you
You wouldn’t hear it
I tried to be with you
You pushed me away
I tried to love you
You broke my heart
Piece by piece by piece by piece
I guess I have to let you go now
It’s all I can do
If I move any closer
You’ll just move farther
It’s clear to me now
You’ve made your choice
~Trae Darby~
I suppose I have to live by that
You’ve chosen to leave me
I’m not sure why
Without reason or warning
You said “just don’t”
I tried to talk to you
You wouldn’t hear it
I tried to be with you
You pushed me away
I tried to love you
You broke my heart
Piece by piece by piece by piece
I guess I have to let you go now
It’s all I can do
If I move any closer
You’ll just move farther
It’s clear to me now
You’ve made your choice
~Trae Darby~
Mengapa Menderita ?
Hidup sabagai manusia amatlah singkat. Karena itu, hidup yang singkat ini menjadi amat berharga dan sudah selayak diisi dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat.
Dengan melakukan hal-hal yang baik, buahnya adalah kebahagiaan.. namun sayangnya, kebahagiaan tidak dapat menyelesaikan penderitaan. Kebahagiaan tidak sama artinya dengan berakhirnya penderitaan. Kebahagiaan hanya sekedar menutupi penderitaan sementara waktu. Dan ketika kebahagiaan itu berubah / berakhir, maka penderitaan akan muncul kembali.
Itulah Maha Bijaksananya Sang Guru Agung kita, Buddha Gautama. Beliau tidak mengajarkan umatnya untuk mencapai kebahagiaan sebagai tujuan akhir. Justru tujuan akhir yang ingin dicapai adalah lenyapnya penderitaan.
Untuk dapat mengetahui cara melenyapkan penderitaan, kita perlu mengetahui lebih dulu apa penyebab timbulnya penderitaan itu.
Dalam pengertian yang lebih sederhana, penyebab timbulnya penderitaan adalah karena adanya persepsi ataupun cara berpikir yang salah.
Coba Anda renungkan dan bayangkan perumpamaan dibawah ini :
Anda baru saja membeli dan menempati sebuah rumah sederhana, belum sampai 10 hari. Kemudian, rumah tetangga sebelah rumah Anda, terbakar habis.. Beruntung sekali, rumah Anda selamat, tidak terbakar sedikit pun juga.
Apa Anda menderita? Tentu tidak.
Mengapa demikian? Karena itu adalah rumah tetangga Anda.
Namun jika rumah yang terbakar itu adalah rumah Anda.
Apa Anda menderita ?
Jawab Anda: ‘ Tentu saja Bhante ‘
Mengapa demikian? Bukankah keduanya sama-sama hanya sebuah rumah ?
Jawab Anda : ‘ Karena itu rumahKU’
Inilah penyebab penderitaan.
RumahKu, milikKu, perasaanKu, jasaKu, perjuanganKU, AKU, AKU, dan AKU.
Adanya ikatan dengan rumah yang kita anggap sebagai milikku itulah yang menyebabkan penderitaan.
Semakin lama, ikatan itu akan semakin kuat karena ada lem penguatnya, yaitu kenikmatan, kesenangan, kenyamanan yang sangat sulit untuk diputuskan/dipotong. Kita menjadi ketagihan dengan kenikmatan-kenikmatan itu. Dan jika suatu hari kenikmatan itu lenyap, rumahku terbakar, kenyamananku lenyap, maka penderitaan itu datang.
Dan semakin melekat kita dengan ikatan itu, maka akan semakin menderitalah.
Ada umat2, yang setelah mengetahui hal ini secara intelektual, dan berkeinginan untuk memutuskan kemelaktan dan melenyapkan keAKUan. Apakah itu bisa dilakukan?
Jawabnya tidak mungkin Anda dapat melenyapkan KeAKUan, hanya dengan konsep2 dan pengertian intelektual. Keinginan untuk melenyapkan Sang Aku, malah menimbulkan satu ‘keinginan’ yang baru. Perlu digarisbawahi, bahwa keinganan tidak dapat diatasi dengan keinginan juga. Keinginan justru membawa kita pada kemelekatan yang baru.
Walaupun secara teoritis, secara baku, kita sudah mengerti konsep kelengketan terhadap Sang Aku, tapi konsep Aku tetap akan terus menerus muncul sepanjang hari. Karena kita memang sudah terbiasa dengan konsep AKU itu, bahkan dalam banyak kehidupan.
Lantas, bagaimana cara untuk mengurangi kemelekatan itu?
Ketika konsep keAKUan itu muncul, janganlah dilawan dengan konsep TIADA AKU. Karena perlawanan hanya akan menimbulkan keributan dalam pikiran, dan tidak membawa penyelesaian masalah.
Tetapi, ketika konsep KeAKUan itu muncul, maka cukup diperhatikan saja dengan sati dan awereness.
Tidak perlu ditanyakan kenapa bisa muncul, tidak usah diladeni, tidak perlu juga dikembangkan, atau tidk usah berusaha disingkirkan. Cukup diperhatikan saja.
Dalam hal ini, kita membutuhkan kekuatan perhatian. Dengan memperhatikan dalam kesadaran maka KeAKUan itu akan lenyap dengan sendirinya. Ketika ia muncul lagi, perhatikan lagi, maka akan lenyap lagi. Dan demikian seterusnya.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita bisa memiliki sati atau perhatian yang kuat?
HARUS DILATIH!!! Kekuatan perhatian, dan kesadaran itu hanya dapat dikembangkan melalui meditasi.
Maka Bhante menyarankan agar melakukan meditasi secara rutin, setidaknya satu kali sehari. Dengan tujuan untuk mengembangkan dan ‘me-recharge’ batere kesadaran kita.
Dan kesadaran inilah yang kemudian kita gunakan untuk menyadari segala macam perasaan, pikiran, keAKUan, kekotoran batin2 yang halus sekalipun.
Kembali bahwa hidup itu singkat.
Apakah orang yang memiliki kesadaran tidak akan menjadi tua, sakit dan mati ? Tentu saja, mereka juga akan mengalami tua, sakit dan mati.
Namun, orang yang memiliki kesadaran, melihat fenomena sebagaimana adanya, tidak akan menderita. Ada usia tua, sakit dan mati, tetapi tidak ada AKU yang menjadi semakin tua, tidak ada AKU yang sakit, tidak ada AKU yang akan mati.
Maka, sakit itu tetap ada, tetapi penderitaan tidak ada.
Misalnya saat Sang Budha menderita sakit diare. Beliau tetap merasakan sakit ( PAIN ), tetap Beliau tidak merasakan penderitaan ( SUFFERING )
Selama masih ada konsep AKU, milikKU, perasaanKU, jasaKu, keluargaKu, AKU, maka penderitaan tidak akan lenyap. Hanya dengan kesadaran, dengan sati, dengan kemampuan untuk melihat segala fenomena dengan benar, maka keAkuan pun akan semakin berkurang.
Dan dengan berkurangnya keAKUan, maka berkurang pulalah penderitaan. Sampai pada akhirnya, tercapai nibbana, yaitu lenyapnya penderitaan.
Inilah jalan yang dapat membawa kita untuk mengakhiri penderitaan.
Semoga Semua Mahluk Berbahagia
Muhammadanism oleh Bhikkhu Pannyavaro
Patidana, 27 Sep 2009
Vihara Buddha Sasana Kelapa Gading
Dengan melakukan hal-hal yang baik, buahnya adalah kebahagiaan.. namun sayangnya, kebahagiaan tidak dapat menyelesaikan penderitaan. Kebahagiaan tidak sama artinya dengan berakhirnya penderitaan. Kebahagiaan hanya sekedar menutupi penderitaan sementara waktu. Dan ketika kebahagiaan itu berubah / berakhir, maka penderitaan akan muncul kembali.
Itulah Maha Bijaksananya Sang Guru Agung kita, Buddha Gautama. Beliau tidak mengajarkan umatnya untuk mencapai kebahagiaan sebagai tujuan akhir. Justru tujuan akhir yang ingin dicapai adalah lenyapnya penderitaan.
Untuk dapat mengetahui cara melenyapkan penderitaan, kita perlu mengetahui lebih dulu apa penyebab timbulnya penderitaan itu.
Dalam pengertian yang lebih sederhana, penyebab timbulnya penderitaan adalah karena adanya persepsi ataupun cara berpikir yang salah.
Coba Anda renungkan dan bayangkan perumpamaan dibawah ini :
Anda baru saja membeli dan menempati sebuah rumah sederhana, belum sampai 10 hari. Kemudian, rumah tetangga sebelah rumah Anda, terbakar habis.. Beruntung sekali, rumah Anda selamat, tidak terbakar sedikit pun juga.
Apa Anda menderita? Tentu tidak.
Mengapa demikian? Karena itu adalah rumah tetangga Anda.
Namun jika rumah yang terbakar itu adalah rumah Anda.
Apa Anda menderita ?
Jawab Anda: ‘ Tentu saja Bhante ‘
Mengapa demikian? Bukankah keduanya sama-sama hanya sebuah rumah ?
Jawab Anda : ‘ Karena itu rumahKU’
Inilah penyebab penderitaan.
RumahKu, milikKu, perasaanKu, jasaKu, perjuanganKU, AKU, AKU, dan AKU.
Adanya ikatan dengan rumah yang kita anggap sebagai milikku itulah yang menyebabkan penderitaan.
Semakin lama, ikatan itu akan semakin kuat karena ada lem penguatnya, yaitu kenikmatan, kesenangan, kenyamanan yang sangat sulit untuk diputuskan/dipotong. Kita menjadi ketagihan dengan kenikmatan-kenikmatan itu. Dan jika suatu hari kenikmatan itu lenyap, rumahku terbakar, kenyamananku lenyap, maka penderitaan itu datang.
Dan semakin melekat kita dengan ikatan itu, maka akan semakin menderitalah.
Ada umat2, yang setelah mengetahui hal ini secara intelektual, dan berkeinginan untuk memutuskan kemelaktan dan melenyapkan keAKUan. Apakah itu bisa dilakukan?
Jawabnya tidak mungkin Anda dapat melenyapkan KeAKUan, hanya dengan konsep2 dan pengertian intelektual. Keinginan untuk melenyapkan Sang Aku, malah menimbulkan satu ‘keinginan’ yang baru. Perlu digarisbawahi, bahwa keinganan tidak dapat diatasi dengan keinginan juga. Keinginan justru membawa kita pada kemelekatan yang baru.
Walaupun secara teoritis, secara baku, kita sudah mengerti konsep kelengketan terhadap Sang Aku, tapi konsep Aku tetap akan terus menerus muncul sepanjang hari. Karena kita memang sudah terbiasa dengan konsep AKU itu, bahkan dalam banyak kehidupan.
Lantas, bagaimana cara untuk mengurangi kemelekatan itu?
Ketika konsep keAKUan itu muncul, janganlah dilawan dengan konsep TIADA AKU. Karena perlawanan hanya akan menimbulkan keributan dalam pikiran, dan tidak membawa penyelesaian masalah.
Tetapi, ketika konsep KeAKUan itu muncul, maka cukup diperhatikan saja dengan sati dan awereness.
Tidak perlu ditanyakan kenapa bisa muncul, tidak usah diladeni, tidak perlu juga dikembangkan, atau tidk usah berusaha disingkirkan. Cukup diperhatikan saja.
Dalam hal ini, kita membutuhkan kekuatan perhatian. Dengan memperhatikan dalam kesadaran maka KeAKUan itu akan lenyap dengan sendirinya. Ketika ia muncul lagi, perhatikan lagi, maka akan lenyap lagi. Dan demikian seterusnya.
Pertanyaan selanjutnya, bagaimana kita bisa memiliki sati atau perhatian yang kuat?
HARUS DILATIH!!! Kekuatan perhatian, dan kesadaran itu hanya dapat dikembangkan melalui meditasi.
Maka Bhante menyarankan agar melakukan meditasi secara rutin, setidaknya satu kali sehari. Dengan tujuan untuk mengembangkan dan ‘me-recharge’ batere kesadaran kita.
Dan kesadaran inilah yang kemudian kita gunakan untuk menyadari segala macam perasaan, pikiran, keAKUan, kekotoran batin2 yang halus sekalipun.
Kembali bahwa hidup itu singkat.
Apakah orang yang memiliki kesadaran tidak akan menjadi tua, sakit dan mati ? Tentu saja, mereka juga akan mengalami tua, sakit dan mati.
Namun, orang yang memiliki kesadaran, melihat fenomena sebagaimana adanya, tidak akan menderita. Ada usia tua, sakit dan mati, tetapi tidak ada AKU yang menjadi semakin tua, tidak ada AKU yang sakit, tidak ada AKU yang akan mati.
Maka, sakit itu tetap ada, tetapi penderitaan tidak ada.
Misalnya saat Sang Budha menderita sakit diare. Beliau tetap merasakan sakit ( PAIN ), tetap Beliau tidak merasakan penderitaan ( SUFFERING )
Selama masih ada konsep AKU, milikKU, perasaanKU, jasaKu, keluargaKu, AKU, maka penderitaan tidak akan lenyap. Hanya dengan kesadaran, dengan sati, dengan kemampuan untuk melihat segala fenomena dengan benar, maka keAkuan pun akan semakin berkurang.
Dan dengan berkurangnya keAKUan, maka berkurang pulalah penderitaan. Sampai pada akhirnya, tercapai nibbana, yaitu lenyapnya penderitaan.
Inilah jalan yang dapat membawa kita untuk mengakhiri penderitaan.
Semoga Semua Mahluk Berbahagia
Muhammadanism oleh Bhikkhu Pannyavaro
Patidana, 27 Sep 2009
Vihara Buddha Sasana Kelapa Gading
Mengapa Berteriak ?
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya, “Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?”
Seorang murid mengangkat tangan dan menjawab, ”Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, maka ia berteriak.”
Sang guru balik bertanya, “Tapi lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang menurut pertimbangan mereka benar. Namun tak satupun jawaban mereka memuaskan. Sang guru lalu berkata, “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”
Sang guru masih melanjutkan, “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tidak pernah berteriak, bahkan ketika mereka berbicara, suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas.
“Mengapa demikian?,” sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja, amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”
Sang guru masih melanjutkan, “Ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantumu.”
Seorang murid mengangkat tangan dan menjawab, ”Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, maka ia berteriak.”
Sang guru balik bertanya, “Tapi lawan bicaranya justru berada di sampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?”
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang menurut pertimbangan mereka benar. Namun tak satupun jawaban mereka memuaskan. Sang guru lalu berkata, “Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi.”
Sang guru masih melanjutkan, “Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tidak pernah berteriak, bahkan ketika mereka berbicara, suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas.
“Mengapa demikian?,” sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. “Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja, amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan.”
Sang guru masih melanjutkan, “Ketika kamu sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantumu.”
Inem Oh Inem...
KRINGGGGG~~~KRINGGG~~~KRINGGGG~~!!!", bunyi telepon.
"Halo, selamat siang", jawab seorang wanita setengah baya.
"Lho, siapa ini?", terdengar sahut suara berat seorang pria.
"Oh, saya pembantu baru di sini Pak. Saya baru kerja. Baru datang siang ini."
"Kalau begitu, Ibu mana?"
"Ibu sedang di kamar tidur Pak."
"Kalau begitu tolong panggilkan."
"Maaf Pak, Bapak siapa yah?"
"Saya suaminya."
"Hah, lha wong Ibu di kamar sama Bapak kok?!", si pembantu kaget
"Apaaaa ?!?!?!" si Bapak lebih kaget lagi.
Si pembantu jadi bingung.
"Nama kamu siapa?" tanya si Bapak lagi.
"Nama saya inem, Pak." jawab si Inem dengan gemetar.
"Inem, seperti apa laki-laki yang di kamar dengan ibu?"
"Rambutnya ikal, Pak. Dan pakai kaca mata.", jawab Inem dengan terbata-bata.
"KURANG AJAR !!! Pasti si Johan itu. INEM !!!", teriak Bapak.
"Ya Pak?"
"Coba kamu intip, sedang apa mereka?"
"Aduh Pak, saya ngga berani"
"HEH !!! Saya Tuanmu tau !!! Cepat sana liat !!! Kalau tidak saya pecat kamu."
Dengan lutut gemetar, Inem berjalan sambil mengendap-endap menuju kamar majikannya. Dengan tangan gemetar dibuka pintu kamar itu dengan sangat hati-hati agar tidak diketahui orang yang didalam. Setelah itu dia melihat keadaan didalam dan langsung ke telpon lagi.
"Halo Pak..."
"Yah, apa yang terjadi disana?" jawab Bapak dengan tidak sabar.
"Anu, Pak..."
"ANU APA ?! CEPAT CERITAKAN !!!" bentak si Bapak.
"Ibu sama laki-laki itu sedang tidur, Pak"
"Cuma tidur?" tanya si Bapak lagi dengan tidak sabar.
"Mereka berdua sedang tidur tapi tidak pakai baju."
"APA ?!?!?! KURANG AJAR !!! SUDAH SAYA DUGA !!!
"DASAR ISTRI SIALAN !!!!", maki si Bapak.
"INEM !!!", panggil si Bapak lagi dengan teriak tentunya.
"Iya Pak"
"Cepat ambil tali dan ikat tangan dan kaki mereka berdua, CEPAT !!!"
"Aduh Pak, kalau ini saya benar-benar nggak berani Pak", jawab Inem dengan suara yang hampir menangis.
"Dasar kamu bodoh !!! Hayo cepat laksanakan nanti saya kasih uang 1 juta" perintah si Bapak dengan tidak sabar.
Karena diiming-imingi uang, timbul keberanian si Inem. Langsung diletakkan gagang teleponnya dan larilah dia ke dapur untuk mencari tali. Setelah didapatkan talinya dengan mengendap-endap Inem masuk ke kamar majikannya. Dengan sangat hati-hati agar tidak terbangun, pertama dia ikat tangan si Pria lalu kakinya.
Kemudian dia ikat tangan dan kaki si Ibu. Tapi sial, karena gugup tanpa sadar si Ibu terbangun. Melihat Keadaan dirinya yang diikat, si Ibu teriak: "INEM. APA YANG KAMU LAKUKAN ?! Kamu mau merampok yah ?!"
"Maaf Bu, saya disuruh Bapak." langsung si inem lari ke arah telpon, meninggalkan nyonya majikannya yang berteriak-teriak dengan marahnya dan si Pria yang mulai terbangun juga.
"Pak, sudah saya ikat Pak" lapor si Inem dengan ngos-ngosan.
"Bagus, sekarang ambil kamera di meja kerja saya ..."
"Meja kerja Bapak dimana?", potong si Inem.
"Gimana sih kamu ini. Itu yang di bawah tangga."
"Tangga???" si Inem kebingungan
"Di rumah ini kan ngga ada tangganya, Pak. Nggak ada tingkat.", timpal Inem.
Hening sesaat.
"Berapa nomor telpon ini?", tanya si Bapak
"8902076, Pak", jawab si Inem dengan polos.
"Oh, Maaf ternyata saya salah sambung."
"Halo, selamat siang", jawab seorang wanita setengah baya.
"Lho, siapa ini?", terdengar sahut suara berat seorang pria.
"Oh, saya pembantu baru di sini Pak. Saya baru kerja. Baru datang siang ini."
"Kalau begitu, Ibu mana?"
"Ibu sedang di kamar tidur Pak."
"Kalau begitu tolong panggilkan."
"Maaf Pak, Bapak siapa yah?"
"Saya suaminya."
"Hah, lha wong Ibu di kamar sama Bapak kok?!", si pembantu kaget
"Apaaaa ?!?!?!" si Bapak lebih kaget lagi.
Si pembantu jadi bingung.
"Nama kamu siapa?" tanya si Bapak lagi.
"Nama saya inem, Pak." jawab si Inem dengan gemetar.
"Inem, seperti apa laki-laki yang di kamar dengan ibu?"
"Rambutnya ikal, Pak. Dan pakai kaca mata.", jawab Inem dengan terbata-bata.
"KURANG AJAR !!! Pasti si Johan itu. INEM !!!", teriak Bapak.
"Ya Pak?"
"Coba kamu intip, sedang apa mereka?"
"Aduh Pak, saya ngga berani"
"HEH !!! Saya Tuanmu tau !!! Cepat sana liat !!! Kalau tidak saya pecat kamu."
Dengan lutut gemetar, Inem berjalan sambil mengendap-endap menuju kamar majikannya. Dengan tangan gemetar dibuka pintu kamar itu dengan sangat hati-hati agar tidak diketahui orang yang didalam. Setelah itu dia melihat keadaan didalam dan langsung ke telpon lagi.
"Halo Pak..."
"Yah, apa yang terjadi disana?" jawab Bapak dengan tidak sabar.
"Anu, Pak..."
"ANU APA ?! CEPAT CERITAKAN !!!" bentak si Bapak.
"Ibu sama laki-laki itu sedang tidur, Pak"
"Cuma tidur?" tanya si Bapak lagi dengan tidak sabar.
"Mereka berdua sedang tidur tapi tidak pakai baju."
"APA ?!?!?! KURANG AJAR !!! SUDAH SAYA DUGA !!!
"DASAR ISTRI SIALAN !!!!", maki si Bapak.
"INEM !!!", panggil si Bapak lagi dengan teriak tentunya.
"Iya Pak"
"Cepat ambil tali dan ikat tangan dan kaki mereka berdua, CEPAT !!!"
"Aduh Pak, kalau ini saya benar-benar nggak berani Pak", jawab Inem dengan suara yang hampir menangis.
"Dasar kamu bodoh !!! Hayo cepat laksanakan nanti saya kasih uang 1 juta" perintah si Bapak dengan tidak sabar.
Karena diiming-imingi uang, timbul keberanian si Inem. Langsung diletakkan gagang teleponnya dan larilah dia ke dapur untuk mencari tali. Setelah didapatkan talinya dengan mengendap-endap Inem masuk ke kamar majikannya. Dengan sangat hati-hati agar tidak terbangun, pertama dia ikat tangan si Pria lalu kakinya.
Kemudian dia ikat tangan dan kaki si Ibu. Tapi sial, karena gugup tanpa sadar si Ibu terbangun. Melihat Keadaan dirinya yang diikat, si Ibu teriak: "INEM. APA YANG KAMU LAKUKAN ?! Kamu mau merampok yah ?!"
"Maaf Bu, saya disuruh Bapak." langsung si inem lari ke arah telpon, meninggalkan nyonya majikannya yang berteriak-teriak dengan marahnya dan si Pria yang mulai terbangun juga.
"Pak, sudah saya ikat Pak" lapor si Inem dengan ngos-ngosan.
"Bagus, sekarang ambil kamera di meja kerja saya ..."
"Meja kerja Bapak dimana?", potong si Inem.
"Gimana sih kamu ini. Itu yang di bawah tangga."
"Tangga???" si Inem kebingungan
"Di rumah ini kan ngga ada tangganya, Pak. Nggak ada tingkat.", timpal Inem.
Hening sesaat.
"Berapa nomor telpon ini?", tanya si Bapak
"8902076, Pak", jawab si Inem dengan polos.
"Oh, Maaf ternyata saya salah sambung."
5 buah pelajaran berharga ^_^
Ini lima buah Pelajaran Berharga, yang sangat bagus untuk kita, mari kita renungkan bersama.
Pada bulan ke-2 di awal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir.
Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ? Saya yakin soal ini cuma 'bercanda'. Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong.
Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan 'dihitung' atau tidak. 'Tentu Saja Dihitung !!' kata si Profesor. 'Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting ! Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas 'hallo !'
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah 'Dorothy'.
Penumpang yang Kehujanan Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini.
Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi.
Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda.
7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim ke rumahnya. Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : 'Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir di sisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda, karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu' Tertanda Ny. Nat King Cole. Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA.
Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di satu meja.
Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya, 'Berapa ya... harga satu ice cream sundae?', katanya.
'50 sen...', balas si pelayan.
Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. .. 'Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?', katanya lagi.
Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. '35 sen', kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi di kantongnya.
'Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya...', ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun di samping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen.
Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang 'layak'..... .
Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.
Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu.
Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya.
Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata, 'Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku'.
Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur, disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya, 'Apakah saya akan langsung mati dokter...?' Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .
* Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
* Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan,
* Joget & nyanyilah seolah tidak ada yang nonton.
DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG...
Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal adanya..... Semua hanyalah sementara.....
Sumber : http://dhammacitta.org/for
um/index.php?topic=5984.0
1. Pelajaran Penting ke-1, semuanya penting
Pada bulan ke-2 di awal kuliah saya, seorang Profesor memberikan quiz mendadak pada kami. Karena kebetulan cukup menyimak semua kuliah-kuliahnya, saya cukup cepat menyelesaikan soal-soal quiz, sampai pada soal yang terakhir.
Isi Soal terakhir ini adalah : Siapa nama depan wanita yang menjadi petugas pembersih sekolah ? Saya yakin soal ini cuma 'bercanda'. Saya sering melihat perempuan ini. Tinggi, berambut gelap dan berusia sekitar 50-an, tapi bagaimana saya tahu nama depannya... ? Saya kumpulkan saja kertas ujian saya, tentu saja dengan jawaban soal terakhir kosong.
Sebelum kelas usai, seorang rekan bertanya pada Profesor itu, mengenai soal terakhir akan 'dihitung' atau tidak. 'Tentu Saja Dihitung !!' kata si Profesor. 'Pada perjalanan karirmu, kamu akan ketemu banyak orang. Semuanya penting ! Semua harus kamu perhatikan dan pelihara, walaupun itu cuma dengan sepotong senyuman, atau sekilas 'hallo !'
Saya selalu ingat pelajaran itu. Saya kemudian tahu, bahwa nama depan ibu pembersih sekolah adalah 'Dorothy'.
2. Pelajaran Penting ke-2 Penumpang yang Kehujanan
Penumpang yang Kehujanan Malam itu , pukul setengah dua belas malam. Seorang wanita negro rapi yang sudah berumur, sedang berdiri di tepi jalan tol Alabama . Ia nampak mencoba bertahan dalam hujan yang sangat deras, yang hampir seperti badai. Mobilnya kelihatannya lagi rusak, dan perempuan ini sangat ingin menumpang mobil. Dalam keadaan basah kuyup, ia mencoba menghentikan setiap mobil yang lewat. Mobil berikutnya dikendarai oleh seorang pemuda bule, dia berhenti untuk menolong ibu ini.
Kelihatannya si bule ini tidak paham akan konflik etnis tahun 1960-an, yaitu pada saat itu.
Pemuda ini akhirnya membawa si ibu negro selamat hingga suatu tempat, untuk mendapatkan pertolongan, lalu mencarikan si ibu ini taksi.
Walaupun terlihat sangat tergesa-gesa, si ibu tadi bertanya tentang alamat si pemuda itu, menulisnya, lalu mengucapkan terima kasih pada si pemuda.
7 hari berlalu, dan tiba-tiba pintu rumah pemuda bule ini diketuk Seseorang. Kejutan baginya, karena yang datang ternyata kiriman sebuah televisi set besar berwarna (1960-an !) khusus dikirim ke rumahnya. Terselip surat kecil tertempel di televisi, yang isinya adalah : 'Terima kasih nak, karena membantuku di jalan Tol malam itu. Hujan tidak hanya membasahi bajuku, tetapi juga jiwaku. Untung saja anda datang dan menolong saya. Karena pertolongan anda, saya masih sempat untuk hadir di sisi suamiku yang sedang sekarat...hingga wafatnya. Tuhan memberkati anda, karena membantu saya dan tidak mementingkan dirimu pada saat itu' Tertanda Ny. Nat King Cole. Catatan : Nat King Cole, adalah penyanyi negro tenar thn. 60-an di USA.
3. Pelajaran penting ke-3 : Selalulah perhatikan dan ingat, pada semua yang anda layani.
Di zaman es krim khusus (ice cream sundae) masih murah, seorang anak laki-laki umur 10-an tahun masuk ke Coffee Shop Hotel, dan duduk di satu meja.
Seorang pelayan wanita menghampiri, dan memberikan air putih dihadapannya. Anak ini kemudian bertanya, 'Berapa ya... harga satu ice cream sundae?', katanya.
'50 sen...', balas si pelayan.
Si anak kemudian mengeluarkan isi sakunya dan menghitung dan mempelajari koin-koin di kantongnya.. .. 'Wah... Kalau ice cream yang biasa saja berapa?', katanya lagi.
Tetapi kali ini orang-orang yang duduk di meja-meja lain sudah mulai banyak... dan pelayan ini mulai tidak sabar. '35 sen', kata si pelayan sambil uring-uringan. Anak ini mulai menghitungi dan mempelajari lagi koin-koin yang tadi di kantongnya.
'Bu... saya pesen yang ice cream biasa saja ya...', ujarnya. Sang pelayan kemudian membawa ice cream tersebut, meletakkan kertas kuitansi di atas meja dan terus melengos berjalan. Si anak ini kemudian makan ice-cream, bayar di kasir, dan pergi. Ketika si Pelayan wanita ini kembali untuk membersihkan meja si anak kecil tadi, dia mulai menangis terharu. Rapi tersusun di samping piring kecilnya yang kosong, ada 2 buah koin 10-sen dan 5 buah koin 1-sen.
Anda bisa lihat... anak kecil ini tidak bisa pesan Ice-cream Sundae, karena tidak memiliki cukup untuk memberi sang pelayan uang tip yang 'layak'..... .
4. Pelajaran penting ke-4 - Penghalang di Jalan Kita
Zaman dahulu kala, tersebutlah seorang Raja, yang menempatkan sebuah batu besar di tengah-tengah jalan. Raja tersebut kemudian bersembunyi, untuk melihat apakah ada yang mau menyingkirkan batu itu dari jalan. Beberapa pedagang terkaya yang menjadi rekanan raja tiba di tempat, untuk berjalan melingkari batu besar tersebut. Banyak juga yang datang, kemudian memaki-maki sang Raja, karena tidak membersihkan jalan dari rintangan.Tetapi tidak ada satupun yang mau melancarkan jalan dengan menyingkirkan batu itu.
Kemudian datanglah seorang petani, yang menggendong banyak sekali sayur mayur. Ketika semakin dekat, petani ini kemudian meletakkan dahulu bebannya, dan mencoba memindahkan batu itu ke pinggir jalan. Setelah banyak mendorong dan akhirnya ia berhasil menyingkirkan batu besar itu. Ketika si petani ingin mengangkat kembali sayurnya, ternyata di tempat batu tadi ada kantung yang berisi banyak uang emas dan surat Raja. Surat yang mengatakan bahwa emas ini hanya untuk orang yang mau menyingkirkan batu tersebut dari jalan. Petani ini kemudian belajar, satu pelajaran yang kita tidak pernah bisa mengerti. Bahwa pada dalam setiap rintangan, tersembunyi kesempatan yang bisa dipakai untuk memperbaiki hidup kita.
5. Pelajaran penting ke-5 - Memberi, ketika dibutuhkan.
Waktu itu, ketika saya masih seorang sukarelawan yang bekerja di sebuah rumah sakit, saya berkenalan dengan seorang gadis kecil yang bernama Liz, seorang penderita satu penyakit serius yang sangat jarang. Kesempatan sembuh, hanya ada pada adiknya, seorang pria kecil yang berumur 5 tahun, yang secara mujizat sembuh dari penyakit yang sama. Anak ini memiliki antibodi yang diperlukan untuk melawan penyakit itu.
Dokter kemudian mencoba menerangkan situasi lengkap medikal tersebut ke anak kecil dan bertanya apakah ia siap memberikan darahnya kepada kakak perempuannya.
Saya melihat si kecil itu ragu-ragu sebentar, sebelum mengambil nafas panjang dan berkata, 'Baiklah... Saya akan melakukan hal tersebut.... asalkan itu bisa menyelamatkan kakakku'.
Mengikuti proses tranfusi darah, si kecil ini berbaring di tempat tidur, disamping kakaknya. Wajah sang kakak mulai memerah, tetapi Wajah si kecil mulai pucat dan senyumnya menghilang. Si kecil melihat ke dokter itu, dan bertanya dalam suara yang bergetar...katanya, 'Apakah saya akan langsung mati dokter...?' Rupanya si kecil sedikit salah pengertian. Ia merasa, bahwa ia harus menyerahkan semua darahnya untuk menyelamatkan jiwa kakaknya.
Lihatlah...bukankah pengertian dan sikap adalah segalanya... .
* Bekerjalah seolah anda tidak memerlukan uang,
* Mencintailah seolah anda tidak pernah dikecewakan,
* Joget & nyanyilah seolah tidak ada yang nonton.
DALAM GELAPNYA MALAM, KITA JUSTRU DAPAT MELIHAT INDAHNYA BINTANG...
Ketika Melihat Dengan Hati , Mendengar Dengan Mata ..
Segala fenomena bentuk & batin tidaklah kekal adanya..... Semua hanyalah sementara.....
Sumber : http://dhammacitta.org/for
Cerita Tentang Tukang Ledeng
That's So Amazing
Suatu hari bos Mercedez Benz mempunyai masalah dengan kran air di rumahnya. Kran itu selalu bocor hingga dia kawatir anaknya terpeleset jatuh. Atas rekomendasi seorang temannya, Mr. Benz menelpon seorang tukang ledeng untuk memperbaiki kran miliknya.
Perjanjian perbaikan ditentukan 2 hari kemudian karena si tukang ledeng rupanya cukup sibuk. Si tukang ledeng sama sekali tidak tahu bahwa si penelpon adalah bos pemilik perusahaan mobil terbesar di Jerman .
Satu hari setelah ditelpon Mr.Benz, pak tukang ledeng menghubungi Mr.Benz untuk menyampaikan terima kasih karena sudah bersedia menunggu satu hari lagi. Bos Mercy-pun kagum atas pelayanan dan cara berbicara pak tukang ledeng.
Pada hari yang telah disepakati, si tukang ledeng datang ke rumah Mr. Benz untuk memperbaiki kran yang bocor. Setelah kutak sana kutak sini , kran pun selesai diperbaiki dan pak tukang ledeng pulang setelah menerima pembayaran atas jasanya .
Sekitar 2 minggu setelah hari itu , si tukang ledeng menghubungi Mr. Benz untuk menanyakan apakah kran yang diperbaiki sudah benar-benar beres atau masih timbul masalah ? Mr. Benz berpikir pasti orang ini orang hebat walaupun cuma tukang ledeng. Mr. Benz menjawab di telepon bahwa kran dirumahnya sudah benar-benar beres dan mengucapkan terima kasih atas pelayanan pak tukang ledeng ..
Tahukah anda bahwa beberapa bulan kemudian Mr. Benz merekrut si tukang ledeng untuk bekerja di perusahaannya ?
Ya , namanya Christopher L. Jr . Saat ini beliau adalah General manager Customer Satisfaction and Public Relation di Mercedez Benz !
Jangan lupa dan aplikasikan dalam tingkah laku sehari-hari :
1. Masukkan hanya informasi dan nasehat bergizi untuk otak kita. Jangan pernah memberinya sampah.
2. Jangan sampai rasa takut mengalahkan kita . Hadapi dia face to face !
3. Tersenyumlah dengan tulus hingga gigi kita terlihat dan Jadilah orang yang menyenangkan .
4. Selalu tambahkan keju dan pelayanan terbaik walaupun itu tidak diminta.
10 Sikap Hidup Agar Tetap Bahagia
1° Lepaskanlah rasa Kuatir & Ketakutan
Ketakutan dan kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yang Anda kuatirkan dan takutkan tak pernah terjadi !
Kekuatiran adalah penyebab aktivitas dan pikiran kita tidak produktif.
Jangan membiarkan ketakutan-ketakutan tak beralasan menguasai hidupmu.
2° Buanglah Dendam
Dendam dan Amarah yang disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda dan hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA, BUANGLAH. Bagaiman cara membuangnya ? Dengan membuangnya begitu saja, sama seperti Anda membuang bara panas dalam genggaman tangan Anda.
Hal inilah yg paling besar dan paling menyita energi seluruh hidup kita !
3° Berhentilah mengeluh
Mengeluh berarti selalu tidak menerima apa yang ada saat ini, secara tidak sadar Anda membawa-bawa beban negatif. Ketika mengeluh, Anda menjadikan diri Anda sebagai korban. Apakah Anda Bahagia dengan memposisikan diri Anda sebagai korban ?
4° Bila ada masalah, selesaikan setiap masalah satu per satu
Hanya inilah cara menangani setiap persoalan...satu demi satu..
5° Tidurlah dengan nyenyak
Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk dan tak sehat, biasakanlah tidur dengan nyaman.
6° Jauhi urusan orang lain
Jangan mencampuri masalah/urusan orang lain. Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri untuk menangani setiap masalahnya.
7° Hiduplah pada saat ini, bukan masa lalu.
Jangan hidup pada masa lalu. Nikmatilah masa lalu sebagai kenangan.. jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini karena apa yang Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok... dan anda akan bahagia sekarang ... bukan hanya pada masa lalu. “Be totally present”.
8° Jadilah pendengar yang baik.
Hanya saat menjadi pendengar.. Anda belajar dan mendapatkan ide-ide baru berbeda dari orang lain.
9° Berpikirlah Positif
Jangan biarkan rasa frustrasi merusak dan mengatur hidupmu. Kasihanilah dirimu lebih dari segalanya.. aktiflah dengan kegiatan-kegiatan positif.
Rasa frustasi datang dari pikiran negatif sementara saat. Anda berpikir negatif secara terus-menerus artinya Anda memberi makan rasa frustasi. Negatifitas tidak pernah menjadi cara optimal dalam menangani sitiuasi apapun. Kenyataannya negatifitas membenamkan Anda dalam ketidakbahagiaan. Setiap keadaan batin yang negatif akan menular. Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dengan orang-orang yang berpikiran positif dan terlibatlah dengan kegiatan-kegiatan positif.
10° Bersyukurlah
Hitunglah rahmatmu, jangan pernah melupakan rahmat yang kita terima sekecil apapun… Semakin banyak rahmat kecil yg kita kumpulkan akan semakin berarti bagi hidup kita.
Bersyukurlah atas hal-hal kecil yang akan membawa Anda pada hal-hal besar. Sekecil apapun karunia yg Anda terima (traktiran makan gratis dari teman, senyum manis seseorang yang tidak dikenal, keluarga yg mengasihi Anda, bahkan cuaca cerah yang bersahabat dan masih banyak lagi) akan menghasilkan hal-hal besar dan selalu mebawa Anda kepada Kebahagiaan saat Anda bersyukur. Bersyukurlah setiap waktu, pagi, siang, sore malam, bahkan sepanjang hari.
Ubahlah Situasi Anda !
Bila dengan 10 sikap hidup ini Anda masih merasa bahwa situasi kehidupan Anda pada saat ini sudah tidak dapat ditoleransi lagi dan membuat Anda tidak berbahagia, Anda memiliki 3 opsi :
* Menyingkirlah dari situasi itu
* Ubahlah situasi itu atau
* Terimalah situasi itu sepenuhnya
Jika Anda ingin bertanggung jawab untuk hidup Anda, Anda harus mengambil 1 dari 3 opsi itu dan terimalah konsekuensinya.
Bertanggung jawablah dengan (masa depan) hidup Anda. Mengambil tindakan adalah lebih baik daripada tidak berbuat apa-apa, khususnya jika Anda terjebak dalam situasi tidak berbahagia sejak lama.
Ketakutan dan kekuatiran hanyalah imajinasi pikiran akan suatu kejadian di masa depan yang belum tentu terjadi, kebanyakan hal-hal yang Anda kuatirkan dan takutkan tak pernah terjadi !
Kekuatiran adalah penyebab aktivitas dan pikiran kita tidak produktif.
Jangan membiarkan ketakutan-ketakutan tak beralasan menguasai hidupmu.
2° Buanglah Dendam
Dendam dan Amarah yang disimpan hanya akan menyedot energi diri Anda dan hanya mendatangkan KELELAHAN JIWA, BUANGLAH. Bagaiman cara membuangnya ? Dengan membuangnya begitu saja, sama seperti Anda membuang bara panas dalam genggaman tangan Anda.
Hal inilah yg paling besar dan paling menyita energi seluruh hidup kita !
3° Berhentilah mengeluh
Mengeluh berarti selalu tidak menerima apa yang ada saat ini, secara tidak sadar Anda membawa-bawa beban negatif. Ketika mengeluh, Anda menjadikan diri Anda sebagai korban. Apakah Anda Bahagia dengan memposisikan diri Anda sebagai korban ?
4° Bila ada masalah, selesaikan setiap masalah satu per satu
Hanya inilah cara menangani setiap persoalan...satu demi satu..
5° Tidurlah dengan nyenyak
Semua masalah tak perlu dibawa tidur. Hal tersebut buruk dan tak sehat, biasakanlah tidur dengan nyaman.
6° Jauhi urusan orang lain
Jangan mencampuri masalah/urusan orang lain. Biarkan masalah orang lain menjadi urusan mereka sendiri. Mereka memiliki cara sendiri untuk menangani setiap masalahnya.
7° Hiduplah pada saat ini, bukan masa lalu.
Jangan hidup pada masa lalu. Nikmatilah masa lalu sebagai kenangan.. jangan tergantung padanya. Konsentrasilah hidupmu pada kejadian saat ini karena apa yang Anda miliki adalah saat ini, bukan kemarin, bukan besok... dan anda akan bahagia sekarang ... bukan hanya pada masa lalu. “Be totally present”.
8° Jadilah pendengar yang baik.
Hanya saat menjadi pendengar.. Anda belajar dan mendapatkan ide-ide baru berbeda dari orang lain.
9° Berpikirlah Positif
Jangan biarkan rasa frustrasi merusak dan mengatur hidupmu. Kasihanilah dirimu lebih dari segalanya.. aktiflah dengan kegiatan-kegiatan positif.
Rasa frustasi datang dari pikiran negatif sementara saat. Anda berpikir negatif secara terus-menerus artinya Anda memberi makan rasa frustasi. Negatifitas tidak pernah menjadi cara optimal dalam menangani sitiuasi apapun. Kenyataannya negatifitas membenamkan Anda dalam ketidakbahagiaan. Setiap keadaan batin yang negatif akan menular. Kembalilah berpikir positif. Bertemanlah dengan orang-orang yang berpikiran positif dan terlibatlah dengan kegiatan-kegiatan positif.
10° Bersyukurlah
Hitunglah rahmatmu, jangan pernah melupakan rahmat yang kita terima sekecil apapun… Semakin banyak rahmat kecil yg kita kumpulkan akan semakin berarti bagi hidup kita.
Bersyukurlah atas hal-hal kecil yang akan membawa Anda pada hal-hal besar. Sekecil apapun karunia yg Anda terima (traktiran makan gratis dari teman, senyum manis seseorang yang tidak dikenal, keluarga yg mengasihi Anda, bahkan cuaca cerah yang bersahabat dan masih banyak lagi) akan menghasilkan hal-hal besar dan selalu mebawa Anda kepada Kebahagiaan saat Anda bersyukur. Bersyukurlah setiap waktu, pagi, siang, sore malam, bahkan sepanjang hari.
Ubahlah Situasi Anda !
Bila dengan 10 sikap hidup ini Anda masih merasa bahwa situasi kehidupan Anda pada saat ini sudah tidak dapat ditoleransi lagi dan membuat Anda tidak berbahagia, Anda memiliki 3 opsi :
* Menyingkirlah dari situasi itu
* Ubahlah situasi itu atau
* Terimalah situasi itu sepenuhnya
Jika Anda ingin bertanggung jawab untuk hidup Anda, Anda harus mengambil 1 dari 3 opsi itu dan terimalah konsekuensinya.
Bertanggung jawablah dengan (masa depan) hidup Anda. Mengambil tindakan adalah lebih baik daripada tidak berbuat apa-apa, khususnya jika Anda terjebak dalam situasi tidak berbahagia sejak lama.
Kebenaran Dalam Humor
Ayah dan anak melewati depan hotel bintang lima, melihat sebuah mobil sedan import yang sangat mewah.
Anak dengan sinis berkata pada ayahnya, "orang yang duduk mobil begini,pasti otak udang !"
Ayah dengan santai menjawab, "orang yang berkata demikian, pasti kantongnya kosong, tak berduit !"
# Cara pandangmu terhadap suatu masalah, apakah juga merupakan refleksi dari sikap hatimu yang sebenarnya ? #
~~~~~~~~~~
Selesai makan malam, ibu dan putri mencuci piring bersama, ayah dan putra nonton tv di ruang tamu.
Tiba-tiba dari dapur terdengar suara piring pecah, sejenak menjadi sunyi…
Putra berkata sambil memandang ayah, "Pasti ibu yang pecahkan. Darimana kau tahu ? Ia tidak marah-marah."
# Kita terbiasa membuat standar yang berbeda untuk diri sendiri dan orang lain, yaitu ketat terhadap orang lain dan longgar terhadap diri sendiri. #
~~~~~~~~~
Ada dua rombongan turis Taiwan datang ke sebuah pulau di Jepang, kondisi jalan sangat buruk, lubang dimana-mana…
Salah seorang guide meminta maaf, dengan mengatakan jalanan ini seperti orang bopeng saja.
Sedangkan guide yang lain dengan puitis berkata kepada para turis, "Ibu dan Bapak sekalian, jalan yang kita telusuri saat ini adalah jalan lesung pipi yang terkenal."
# Kondisi yang sama, namun pola pikir yang berbeda menimbulkan sikap yang berbeda pula.
Sungguh ajaib pola pikir itu, apa yang hendak kau pikirkan, haknya ada padamu. #
~~~~~~~~~~~~
Murid SD kelas 3 saat menuliskan cita-citanya, menyatakan kelak akan menjadi badut.
Guru Asia akan menegur, "Tak punya cita-cita mulia, sungguh tak dapat diajar !"
Guru dari Barat berkata, "Semoga engkau membawa senyuman bagi seluruh muka bumi !"
# Kita yang lebih tua (dituakan), tidak hanya lebih mudah menuntut daripada memberi semangat, malah dengan picik membatasi makna dari suatu keberhasilan. #
~~~~~~~~~~~~~~~
Ada seorang tante didalam toko perhiasan…
Melihat 2 buah gelang yang sama persis modelnya, yang satu dihargai $550, sedangkan yang satu lagi hanya $250.
Dengan sangat senang, segera dibelinya gelang dengan harga $250, dengan penuh keberhasilan keluar dari toko itu.
Belum keluar dari pintu, terdengar pegawai toko berkata kepada rekannya, "Benarkan, jurus ini manjur."
# Cobaan serasa umpan, dapat dengan mudah menampakan ketamakan manusia pada umumnya, yang seringkali merupakan awal mulainya suatu kerugian akibat tertipu. #
~~~~~~~~~~~~
TAMAK
Pengemis: dapatkah memberi aku $100 ?
Orang yang lewat: Aku hanya mempunya $80.
Pengemis: Jika demikian maka engkau berhutang padaku $20 !
# Kebanyakan orang selalu menganggap Tuhan berhutang padanya, selalu merasa Tuhan memberi kurang banyak, kurang baik, KETAMAKANNYA TELAH MENUTUPI HATI YANG BERSYUKUR. #
~~~~~~~~~~~~
SANTAI SEJENAK
Dalam sebuah museum, seorang istri dengan tak sabar berkata pada suaminya, "Aku bilang mengapa engkau berjalan begitu lambat. Ternyata engkau selalu berhenti untuk melihat barang-barang ini."
# Ada orang yang hanya tahu berlari dalam jalan kehidupan, akhirnya kehilangan kesempatan menikmati pemandangan indah di kedua sisinya. #
~~~~~~~~~~~
EMPATI
Istri sedang memasak di dapur. Suami disamping terus berceloteh tanpa hentinya, "Pelan dikit. Awas ! Api terlalu besar. Cepat balikkan ikannya. Cepat diangkat, minyaknya terlalu banyak ! Tahunya diiris tipis. Aduh, pancinya miring !"
Istri terlepas bicara, "Diam kau ! Aku mengerti cara memasak."
Suami dengan tenang menjawab, "Tentu engkau mengerti, istriku. Aku hanya ingin engkau tahu, bila aku mengemudi, bagaimana perasaanku saat engkau bercuap-cuap terus disamping."
# Tidaklah susah belajar memahami orang lain, asalkan engkau bersedia dengan sungguh-sungguh berdiri pada posisi dan sudut pandang orang lain untuk memandang suatu masalah. #
Anak dengan sinis berkata pada ayahnya, "orang yang duduk mobil begini,pasti otak udang !"
Ayah dengan santai menjawab, "orang yang berkata demikian, pasti kantongnya kosong, tak berduit !"
# Cara pandangmu terhadap suatu masalah, apakah juga merupakan refleksi dari sikap hatimu yang sebenarnya ? #
~~~~~~~~~~
Selesai makan malam, ibu dan putri mencuci piring bersama, ayah dan putra nonton tv di ruang tamu.
Tiba-tiba dari dapur terdengar suara piring pecah, sejenak menjadi sunyi…
Putra berkata sambil memandang ayah, "Pasti ibu yang pecahkan. Darimana kau tahu ? Ia tidak marah-marah."
# Kita terbiasa membuat standar yang berbeda untuk diri sendiri dan orang lain, yaitu ketat terhadap orang lain dan longgar terhadap diri sendiri. #
~~~~~~~~~
Ada dua rombongan turis Taiwan datang ke sebuah pulau di Jepang, kondisi jalan sangat buruk, lubang dimana-mana…
Salah seorang guide meminta maaf, dengan mengatakan jalanan ini seperti orang bopeng saja.
Sedangkan guide yang lain dengan puitis berkata kepada para turis, "Ibu dan Bapak sekalian, jalan yang kita telusuri saat ini adalah jalan lesung pipi yang terkenal."
# Kondisi yang sama, namun pola pikir yang berbeda menimbulkan sikap yang berbeda pula.
Sungguh ajaib pola pikir itu, apa yang hendak kau pikirkan, haknya ada padamu. #
~~~~~~~~~~~~
Murid SD kelas 3 saat menuliskan cita-citanya, menyatakan kelak akan menjadi badut.
Guru Asia akan menegur, "Tak punya cita-cita mulia, sungguh tak dapat diajar !"
Guru dari Barat berkata, "Semoga engkau membawa senyuman bagi seluruh muka bumi !"
# Kita yang lebih tua (dituakan), tidak hanya lebih mudah menuntut daripada memberi semangat, malah dengan picik membatasi makna dari suatu keberhasilan. #
~~~~~~~~~~~~~~~
Ada seorang tante didalam toko perhiasan…
Melihat 2 buah gelang yang sama persis modelnya, yang satu dihargai $550, sedangkan yang satu lagi hanya $250.
Dengan sangat senang, segera dibelinya gelang dengan harga $250, dengan penuh keberhasilan keluar dari toko itu.
Belum keluar dari pintu, terdengar pegawai toko berkata kepada rekannya, "Benarkan, jurus ini manjur."
# Cobaan serasa umpan, dapat dengan mudah menampakan ketamakan manusia pada umumnya, yang seringkali merupakan awal mulainya suatu kerugian akibat tertipu. #
~~~~~~~~~~~~
TAMAK
Pengemis: dapatkah memberi aku $100 ?
Orang yang lewat: Aku hanya mempunya $80.
Pengemis: Jika demikian maka engkau berhutang padaku $20 !
# Kebanyakan orang selalu menganggap Tuhan berhutang padanya, selalu merasa Tuhan memberi kurang banyak, kurang baik, KETAMAKANNYA TELAH MENUTUPI HATI YANG BERSYUKUR. #
~~~~~~~~~~~~
SANTAI SEJENAK
Dalam sebuah museum, seorang istri dengan tak sabar berkata pada suaminya, "Aku bilang mengapa engkau berjalan begitu lambat. Ternyata engkau selalu berhenti untuk melihat barang-barang ini."
# Ada orang yang hanya tahu berlari dalam jalan kehidupan, akhirnya kehilangan kesempatan menikmati pemandangan indah di kedua sisinya. #
~~~~~~~~~~~
EMPATI
Istri sedang memasak di dapur. Suami disamping terus berceloteh tanpa hentinya, "Pelan dikit. Awas ! Api terlalu besar. Cepat balikkan ikannya. Cepat diangkat, minyaknya terlalu banyak ! Tahunya diiris tipis. Aduh, pancinya miring !"
Istri terlepas bicara, "Diam kau ! Aku mengerti cara memasak."
Suami dengan tenang menjawab, "Tentu engkau mengerti, istriku. Aku hanya ingin engkau tahu, bila aku mengemudi, bagaimana perasaanku saat engkau bercuap-cuap terus disamping."
# Tidaklah susah belajar memahami orang lain, asalkan engkau bersedia dengan sungguh-sungguh berdiri pada posisi dan sudut pandang orang lain untuk memandang suatu masalah. #
Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum, karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah. Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum.
Ada saat dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang.
Kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia.
Berharaplah kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginanmu, karena kamu hidup hanya sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan.
Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia. Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu manusia yang sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.
Selalu letakkan dirimu pada posisi yang lain jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata tepat waktu dapat mengurangi ketegangan.
Kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.
Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Dengan kata lain, kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.
Ada saat dalam kehidupanmu dimana kamu sangat merindukan seseorang.
Kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar-benar memeluk dia.
Berharaplah kamu mimpikan, pergilah kemana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginanmu, karena kamu hidup hanya sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan.
Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia. Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu manusia yang sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.
Selalu letakkan dirimu pada posisi yang lain jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata-kata yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata-kata yang kasar bisa membuat celaka, kata-kata tepat waktu dapat mengurangi ketegangan.
Kata-kata cinta dapat menyembuhkan dan menyenangkan.
Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yang kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuai keinginan kita. Dengan kata lain, kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.
13 Things About You
1. Someone in this world Loves you , in some way.
2. A smile from you, can bring happiness to anyone, even if they don't like you.
3. Every night, SOMEONE thinks about you before they go to sleep.
4. You mean the world to someone.
5. Without you , someone may not be living.
6. You are special and unique , in your own way.
7. Someone that you don't know even exists , loves you.
8. When you make the biggest mistake ever, something good comes from it.
9. When you think the world has turned it's back on you, take a look, you most likely turned your back on the world.
10. When you think you have no chance at getting what you want, you probably won't get it, but if you believe in yourself, you probably sooner or later will get it.
11.Always remember complements you received, forget about the rude remarks.
12.Always tell someone how you feel about them, you will feel much better when they know.
13. If you have a great friend, take the time to let them know that they are great. Brighten up someone's day, and might change their perspective on life, for the better !
2. A smile from you, can bring happiness to anyone, even if they don't like you.
3. Every night, SOMEONE thinks about you before they go to sleep.
4. You mean the world to someone.
5. Without you , someone may not be living.
6. You are special and unique , in your own way.
7. Someone that you don't know even exists , loves you.
8. When you make the biggest mistake ever, something good comes from it.
9. When you think the world has turned it's back on you, take a look, you most likely turned your back on the world.
10. When you think you have no chance at getting what you want, you probably won't get it, but if you believe in yourself, you probably sooner or later will get it.
11.Always remember complements you received, forget about the rude remarks.
12.Always tell someone how you feel about them, you will feel much better when they know.
13. If you have a great friend, take the time to let them know that they are great. Brighten up someone's day, and might change their perspective on life, for the better !
Some Beautiful Thoughts
~*~*~*~*~*~*~*~*~
In life just don't trust people, who change their feelings with time ...
Instead trust people whose feelings remain the same, even when the time changes ...
Never explain yourself to anyone,
Because the person who likes you does not need it,
and the person who dislikes you will not believe it.
Do not let someone to become a priority in your life,
When you are just an option in their life.
Relationship work best when they are balanced.
Don't write your name on sands ... Waves will wash it away ...
Don't write your name on the sky ... Wind may blow it away ...
Write your name in hearts of people you come in touch with, That's where it will stay ...
Whatever you gives to life, it gives you back ...
Do not hate anybody ...
The hatred which comes out from you will someday come back to you ...
Love others, and love will come back to you ...
For everything you missed, you gained something else.
And for everything you gain, you missed something else.
It is your outlook towards life, you can either regret, or rejoice ...
The most difficult phase of life is not when no one understands you,
It is when you don't understand yourself ...
Arrow goes forward only after pulling it backwards,
Bullet goes forward only after pressing the trigger backward.
Every human being will get happy only after facing the difficulties in their life path.
So DO NOT AFRAID to face your difficulties ... They will PUSH YOU FORWARD.
What we are today is the result of our own past actions,
Whatever we wish to be in the future depends on our present actions.
Decide how you have to act now,
We are RESPONSIBLE for what we are, whatever we wish ourselves to be,
We have the power to make ourselves.
Remember you are born to live, don't live because you are born !
Don't go the way life takes you, take life the way you go !!
Terkadang kita butuh koma (,) untuk mengistirahatkan perjalanan kita ...
Source : unknown
In life just don't trust people, who change their feelings with time ...
Instead trust people whose feelings remain the same, even when the time changes ...
Never explain yourself to anyone,
Because the person who likes you does not need it,
and the person who dislikes you will not believe it.
Do not let someone to become a priority in your life,
When you are just an option in their life.
Relationship work best when they are balanced.
Don't write your name on sands ... Waves will wash it away ...
Don't write your name on the sky ... Wind may blow it away ...
Write your name in hearts of people you come in touch with, That's where it will stay ...
Whatever you gives to life, it gives you back ...
Do not hate anybody ...
The hatred which comes out from you will someday come back to you ...
Love others, and love will come back to you ...
For everything you missed, you gained something else.
And for everything you gain, you missed something else.
It is your outlook towards life, you can either regret, or rejoice ...
The most difficult phase of life is not when no one understands you,
It is when you don't understand yourself ...
Arrow goes forward only after pulling it backwards,
Bullet goes forward only after pressing the trigger backward.
Every human being will get happy only after facing the difficulties in their life path.
So DO NOT AFRAID to face your difficulties ... They will PUSH YOU FORWARD.
What we are today is the result of our own past actions,
Whatever we wish to be in the future depends on our present actions.
Decide how you have to act now,
We are RESPONSIBLE for what we are, whatever we wish ourselves to be,
We have the power to make ourselves.
Remember you are born to live, don't live because you are born !
Don't go the way life takes you, take life the way you go !!
Beautiful Life
Hidup layaknya sederetan kata yang hanya menyisahkan beberapa spasi ...Terkadang kita butuh koma (,) untuk mengistirahatkan perjalanan kita ...
Sering kali muncul tanda tanya (?) di saat kita kehilangan arah ...
Sesekali kita juga menghadirkan tanda seru (!) ketika kenyataan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan ...
Sadarlah bahwa hidup ini terkadang butuh peta dan catatan yang senantiasa memberi petunjuk sebagai evaluasi perjalanan kita ...
Yakinlah bahwa titik (.) bukan akhir dari segalanya, karena masih ada banyak kata yang harus kita untai menjadi sebuah lembar kehidupan yang indah ...
Source : unknown
10 Top Things to Give
1) Your Time
How many of you are too busy with our own lives to give your time to others ?
Being busy is an excuse and a reason not to go out of your way.
People need you and love you. They want to see you.
Let them have some time with you.
2) Your Support
How many of you really support the people in your life ? What I mean by support is encouragement and reasons to try something new, not 10 different reasons why it won't work for them. Just because it didn't work this time.
There's nothing better than telling a person that they can do whatever they want in this world.
3) Your Acceptance
This may be a toughie for some. This means unconditional love and the ability to love someone for who they are and not what you want them to be.
It means giving up how you think their life should go ... accepting them for what they want to do with their lives.
This is the greatest gift that you can give to the people in your life.
4) Your Attention
How many of you really listen to the people in your life ? For everyone who just said "Of course I do" then why are the people in your life asking you to repeat what they have just said? It's because they
know that you didn't hear them.
Take a few minutes, stop what you are doing, and focus on the people who you love. Aren't they worth it ? And who knows, you may even learn something that you thought you already knew.
5) Your Forgiveness
Forgiving people for past mistakes and hurts is one of the greatest gifts you can give them. After all they are only human. Plus, I'm sure that you haven't been the perfect human being either.
Keeping hurt and anger in your life is just an excuse not to get close to people for fear that they will hurt you again.
6) Your Patience
How many of you can't even be with the people you love because they are taking too long to tell a story or are taking longer than "you think" to complete a project that you think should take a lesser time. How do you know that there isn't a better way to do something if the people around you always have to do it your way ?
Having patience with people shows that they are respected and loved. Isn't this a great gift to give to people around you ?
7) Your Love
People want to know that they are special in your life and that you care about them. If there are things that are keeping you from loving them such as conversations that you want to have with them, but you're afraid, my advice is to say it.
Sometimes you have to take risk to achieve an open and rewarding relationship. Take the risk and give your love.
8) Your Ideas
Sometimes people want to move forward in their lives but they don't know how. You may know something that they never thought of.
And who knows, your ideas may change somebody's life.
So go ahead, don't be afraid to share what you know.
9) Your Smile
There is nothing better that entering a room seeing someone smile when you walk in. Right then and there you know that your presence makes a difference in their life. A smile is easy. You just grin upward. Plus, you burn many more calories then from frowning.
10) A Hug
Human touch warms the heart and keeps us connected. In addition, it doesn't take much effort, it costs nothing, and it makes someone's day.
Couldn't you find time in your schedule to hug someone you love today?
"It's good to have money and the things money can buy. But it's good too, to check up once in a while and make sure you haven't lost the things that you can't buy."
How many of you are too busy with our own lives to give your time to others ?
Being busy is an excuse and a reason not to go out of your way.
People need you and love you. They want to see you.
Let them have some time with you.
2) Your Support
How many of you really support the people in your life ? What I mean by support is encouragement and reasons to try something new, not 10 different reasons why it won't work for them. Just because it didn't work this time.
There's nothing better than telling a person that they can do whatever they want in this world.
3) Your Acceptance
This may be a toughie for some. This means unconditional love and the ability to love someone for who they are and not what you want them to be.
It means giving up how you think their life should go ... accepting them for what they want to do with their lives.
This is the greatest gift that you can give to the people in your life.
4) Your Attention
How many of you really listen to the people in your life ? For everyone who just said "Of course I do" then why are the people in your life asking you to repeat what they have just said? It's because they
know that you didn't hear them.
Take a few minutes, stop what you are doing, and focus on the people who you love. Aren't they worth it ? And who knows, you may even learn something that you thought you already knew.
5) Your Forgiveness
Forgiving people for past mistakes and hurts is one of the greatest gifts you can give them. After all they are only human. Plus, I'm sure that you haven't been the perfect human being either.
Keeping hurt and anger in your life is just an excuse not to get close to people for fear that they will hurt you again.
6) Your Patience
How many of you can't even be with the people you love because they are taking too long to tell a story or are taking longer than "you think" to complete a project that you think should take a lesser time. How do you know that there isn't a better way to do something if the people around you always have to do it your way ?
Having patience with people shows that they are respected and loved. Isn't this a great gift to give to people around you ?
7) Your Love
People want to know that they are special in your life and that you care about them. If there are things that are keeping you from loving them such as conversations that you want to have with them, but you're afraid, my advice is to say it.
Sometimes you have to take risk to achieve an open and rewarding relationship. Take the risk and give your love.
8) Your Ideas
Sometimes people want to move forward in their lives but they don't know how. You may know something that they never thought of.
And who knows, your ideas may change somebody's life.
So go ahead, don't be afraid to share what you know.
9) Your Smile
There is nothing better that entering a room seeing someone smile when you walk in. Right then and there you know that your presence makes a difference in their life. A smile is easy. You just grin upward. Plus, you burn many more calories then from frowning.
10) A Hug
Human touch warms the heart and keeps us connected. In addition, it doesn't take much effort, it costs nothing, and it makes someone's day.
Couldn't you find time in your schedule to hug someone you love today?
"It's good to have money and the things money can buy. But it's good too, to check up once in a while and make sure you haven't lost the things that you can't buy."
Berani Mencoba
Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. "Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetak paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?" "Ha?," kata jam terperanjat, "Mana sanggup saya?"
"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?"
"Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?"
"Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya
Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam, "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti.
Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.
Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita teryata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya.
Kata Bijak :
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun, yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain.
"Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?"
"Delapan puluh ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?" jawab jam penuh keraguan.
"Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?"
"Dalam satu jam harus berdetak 3,600 kali? Banyak sekali itu" tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya
Tukang jam itu dengan penuh kesabaran kemudian bicara kepada si jam, "Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetak satu kali setiap detik?"
"Naaaa, kalau begitu, aku sanggup!" kata jam dengan penuh antusias.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetak satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa karena ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetak tanpa henti.
Dan itu berarti ia telah berdetak sebanyak 31,104,000 kali.
Renungan :
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita teryata mampu. Bahkan yang semula kita anggap impossible untuk dilakukan sekalipun. Jangan berkata "tidak" sebelum Anda pernah mencobanya.
Kata Bijak :
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun, yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata. Tetapi ukuran sejati di bawah mentari adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini untuk orang lain.
Lakukanlah Dengan Tulus
Dituturkan langsung oleh Trinita, Pekan Baru
Saya baru saja pindah ke Pekan Baru dan tinggal di komplek ini tepatnya tanggal 28 Februari yang lalu. Sore harinya, ada tetanggaku yang mampir dan menanyakan tentang kursus bahasa Inggris, biaya, kurikulum dan lainnya (karena aku memang membuka kursus bahasa Inggris di sini). Ia juga sempat bercerita tentang adiknya yang mendapat beasiswa sekolah di Jepang. Dari obrolan kami itu, aku tahu bahwa tetangga baruku itu adalah seorang ibu rumah tangga yang seperti ibu-ibu lainnya menginginkan anaknya rajin belajar dan menjadi orang sukses kelak. Ia mendisiplinkan anaknya untuk mengerjakan PR dan mengulangi pelajaran di sekolah setiap hari. Ia juga membawa pulang brosur, katanya untuk dibagikan kepada teman-teman yang ketemu saat sama-sama menemput anak di sekolah.
Setelah beberapa hari aku tak pernah melihatnya lagi, lalu iseng-iseng aku jalan-jalan ke rumahnya, hitung-hitung mengenal lingkungan di sinilah. Saat aku tiba di rumahnya, dengan tidak segan-segan ia menceritakan kondisi ekonomi keluarganya yang lagi agak surut. Hati nuraniku tersentuh dan secara spontan aku mengatakan bahwa kedua anaknya boleh les dulu, tentang uang buku dan uang les jangan dipikirkan. Yang ada dalam benakku saat itu adalah, sayang sekali jika ada anak yang ingin belajar tapi orang-tuanya tidak mampu, sementara di sisi lain, banyak anak yang menghambur-hamburkan uang orang-tuanya, tidak mau belajar dengan baik.
Akhirnya ia setuju dan anaknya menjadi salah satu murid pertamaku pada tanggal 12 Maret lalu. Aku bahagia sekali, bisa membantu orang lain, dan aku berjanji suatu hari nanti, jika aku mampu, aku akan membuka tempat kursus yang gratis bagi saudara-saudara kita yang kurang beruntung.
Alangkah kagetnya aku, sejak hari itu, setiap sore tetanggaku itu membawakan makanan untukku, katanya daripada aku harus mengeluarkan uang lagi untuk makan malam. Ini sama sekali di luar dugaanku, dan aku menolak dengan cara halus, karena aku takut akan menambah pengeluaran untuk uang belanja mereka sehari-hari. Tapi ia ngotot ingin membalas kebaikanku, ia juga membantu menyebarkan brosur di setiap rumah di sekitar tempat tinggalku. Berkat dukungannya, dilihat dari usia tempat kursusku yang baru setengah bulan, kini jumlah muridku terhitung lumayan banyak lho.
Yang lebih herannya lagi, seminggu lalu, ketika aku mengantarkan anaknya dan menanyakan di mana tempat fotocopy yang terdekat, adiknya yang mendengar pertanyaanku langsung menghidupkan mesin sepeda motornya dan ingin menjemput kertas yang akan dicopy. Aku jadi terheran-heran, jaman sekarang ini dimana ada anak muda yang begitu ringan tangan membantu orang, biasanya adik kita sendiri saja sulit untuk dimintai tolong.
Begitulah tetangga yang sampai saat ini belum kuketahui namanya itu selalu membantu setiap kesulitan yang kuhadapi dan ia juga selalu mendoakan kesuksesanku. Kami baru saja kenal, tapi sudah seperti kaka-adik, katanya ini semua berawal dari hatinya yang tergugah menerima uluran tanganku, sedangkan aku tak pernah merasa telah mengulurkan tangan. Aku hanya ingin melihat kesuksesan pendidikan di Indonesia terulang kembali, seperti waktu itu, di mana orang-orang dari negara tetangga bangga belajar di universitas di Indonesia, bahkan kita juga pernah export guru. Sebaliknya, sekarang kita malah berlomba-lomba untuk bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri, sungguh suatu kemerosotan yang menyedihkan.
Demikianlah yang kualami, semoga setiap bantuan yang kita berikan dilandasi cinta kasih dan tanpa pamrih sebagaimana yang diajarkan oleh guru agung kita, Sakyamuni Buddha. Semoga hal ini akan membawa kebahagiaan bagi kita dan orang yang dibantu.
Sumber : http://kesaksianbuddhis.bl ogspot.com/2010/11/lakukan lah-dengan-tulus.html
Saya baru saja pindah ke Pekan Baru dan tinggal di komplek ini tepatnya tanggal 28 Februari yang lalu. Sore harinya, ada tetanggaku yang mampir dan menanyakan tentang kursus bahasa Inggris, biaya, kurikulum dan lainnya (karena aku memang membuka kursus bahasa Inggris di sini). Ia juga sempat bercerita tentang adiknya yang mendapat beasiswa sekolah di Jepang. Dari obrolan kami itu, aku tahu bahwa tetangga baruku itu adalah seorang ibu rumah tangga yang seperti ibu-ibu lainnya menginginkan anaknya rajin belajar dan menjadi orang sukses kelak. Ia mendisiplinkan anaknya untuk mengerjakan PR dan mengulangi pelajaran di sekolah setiap hari. Ia juga membawa pulang brosur, katanya untuk dibagikan kepada teman-teman yang ketemu saat sama-sama menemput anak di sekolah.
Setelah beberapa hari aku tak pernah melihatnya lagi, lalu iseng-iseng aku jalan-jalan ke rumahnya, hitung-hitung mengenal lingkungan di sinilah. Saat aku tiba di rumahnya, dengan tidak segan-segan ia menceritakan kondisi ekonomi keluarganya yang lagi agak surut. Hati nuraniku tersentuh dan secara spontan aku mengatakan bahwa kedua anaknya boleh les dulu, tentang uang buku dan uang les jangan dipikirkan. Yang ada dalam benakku saat itu adalah, sayang sekali jika ada anak yang ingin belajar tapi orang-tuanya tidak mampu, sementara di sisi lain, banyak anak yang menghambur-hamburkan uang orang-tuanya, tidak mau belajar dengan baik.
Akhirnya ia setuju dan anaknya menjadi salah satu murid pertamaku pada tanggal 12 Maret lalu. Aku bahagia sekali, bisa membantu orang lain, dan aku berjanji suatu hari nanti, jika aku mampu, aku akan membuka tempat kursus yang gratis bagi saudara-saudara kita yang kurang beruntung.
Alangkah kagetnya aku, sejak hari itu, setiap sore tetanggaku itu membawakan makanan untukku, katanya daripada aku harus mengeluarkan uang lagi untuk makan malam. Ini sama sekali di luar dugaanku, dan aku menolak dengan cara halus, karena aku takut akan menambah pengeluaran untuk uang belanja mereka sehari-hari. Tapi ia ngotot ingin membalas kebaikanku, ia juga membantu menyebarkan brosur di setiap rumah di sekitar tempat tinggalku. Berkat dukungannya, dilihat dari usia tempat kursusku yang baru setengah bulan, kini jumlah muridku terhitung lumayan banyak lho.
Yang lebih herannya lagi, seminggu lalu, ketika aku mengantarkan anaknya dan menanyakan di mana tempat fotocopy yang terdekat, adiknya yang mendengar pertanyaanku langsung menghidupkan mesin sepeda motornya dan ingin menjemput kertas yang akan dicopy. Aku jadi terheran-heran, jaman sekarang ini dimana ada anak muda yang begitu ringan tangan membantu orang, biasanya adik kita sendiri saja sulit untuk dimintai tolong.
Begitulah tetangga yang sampai saat ini belum kuketahui namanya itu selalu membantu setiap kesulitan yang kuhadapi dan ia juga selalu mendoakan kesuksesanku. Kami baru saja kenal, tapi sudah seperti kaka-adik, katanya ini semua berawal dari hatinya yang tergugah menerima uluran tanganku, sedangkan aku tak pernah merasa telah mengulurkan tangan. Aku hanya ingin melihat kesuksesan pendidikan di Indonesia terulang kembali, seperti waktu itu, di mana orang-orang dari negara tetangga bangga belajar di universitas di Indonesia, bahkan kita juga pernah export guru. Sebaliknya, sekarang kita malah berlomba-lomba untuk bisa melanjutkan pendidikan di luar negeri, sungguh suatu kemerosotan yang menyedihkan.
Demikianlah yang kualami, semoga setiap bantuan yang kita berikan dilandasi cinta kasih dan tanpa pamrih sebagaimana yang diajarkan oleh guru agung kita, Sakyamuni Buddha. Semoga hal ini akan membawa kebahagiaan bagi kita dan orang yang dibantu.
Sumber : http://kesaksianbuddhis.bl
When You Divorce Me, Carry Me Out in Your Arms
Pada hari pernikahanku, aku membopong istriku. Mobil pengantin berhenti di depan flat kami yg cuma berkamar satu. Sahabat2ku menyuruhku untuk membopongnya begitu keluar dari mobil. Jadi kubopong ia memasuki rumah kami. Ia kelihatan malu2. Aku adalah seorang pengantin pria yg sangat bahagia. Ini adalah kejadian 10 tahun yg lalu.
Hari2 selanjutnya berlalu demikian simpel seperti secangkir air bening. Kami mempunyai seorang anak, saya terjun ke dunia usaha dan berusaha untuk menghasilkan banyak uang. Begitu kemakmuran meningkat, jalinan kasih diantara kami pun semakin surut. Ia adalah pegawai sipil. setiap pagi kami berangkat kerja bersama2 dan sampai di rumah juga pada waktu yg bersamaan. Anak kami sedang belajar di luar negeri. Perkawinan kami kelihatan bahagia.
Tapi ketenangan hidup berubah dipengaruhi oleh perubahan yg tidak kusangka2. Dew hadir dalam kehidupanku.
Waktu itu adalah hari yg cerah. Aku berdiri di balkon. dengan Dew yg sedang merangkulku. Hatiku sekali lagi terbenam dalam aliran cintanya. ini adalah apartment yg kubelikan untuknya.
Dew berkata , "kamu adalah jenis pria terbaik yg menarik para gadis."
Kata2nya tiba-tiba mengingatkanku pada istriku. Ketika kami baru menikah, istriku pernah berkata, "Pria sepertimu, begitu sukses, akan menjadi sangat menarik bagi para gadis."
Berpikir tentang ini, Aku menjadi ragu2. Aku tahu kalo aku telah menghianati istriku. Tapi aku tidak sanggup menghentikannya.
Aku melepaskan tangan Dew dan berkata, "kamu harus pergi membeli beberapa perabot, O.K.?. Aku ada sedikit urusan di kantor"
Kelihatan ia jadi tidak senang karena aku telah berjanji menemaninya.
Pada saat tersebut, ide perceraian menjadi semakin jelas di pikiranku walaupun kelihatan tidak mungkin.
Bagaimanapun, aku merasa sangat sulit untuk membicarakan hal ini pada istriku. Walau bagaimanapun kujelaskan, ia pasti akan sangat terluka. Sejujurnya, ia adalah seorang istri yg baik. Setiap malam ia sibuk menyiapkan makan malam. Aku duduk santai di depan TV. Makan malam segera tersedia. Lalu kami akan menonton TV sama2. Atau, Aku akan menghidupkan komputer, membayangkan tubuh Dew. Ini adalah hiburan bagiku.
Suatu hari aku berbicara dalam guyon, "seandainya kita bercerai, apa yg akan kau lakukan? "
Ia menatap padaku selama beberapa detik tanpa bersuara. Kenyataannya ia percaya bahwa perceraian adalah sesuatu yg sangat jauh dari dia. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana ia akan menghadapi kenyataan jika tahu bahwa aku serius.
Ketika istriku mengunjungi kantorku, Dew baru saja keluar dari ruanganku. Hampir seluruh staff menatap istriku dengan mata penuh simpati dan berusaha untuk menyembunyikan segala sesuatu selama berbicara dengan ia.. Ia kelihatan sedikit curiga. Ia berusaha tersenyum pada bawahan2ku. Tapi aku membaca ada kelukaan di matanya.
Sekali lagi, Dew berkata padaku," He Ning, ceraikan ia, O.K.? Lalu kita akan hidup bersama."
Aku mengangguk. Aku tahu aku tidak boleh ragu2 lagi.
Ketika malam itu istriku menyiapkan makan malam, kupegang tangannya,"Ada sesuatu yg harus kukatakan"
Ia duduk diam dan makan tanpa bersuara. Sekali lagi aku melihat ada luka di matanya. Tiba2 aku tidak tahu harus berkata apa. Tapi ia tahu kalo aku terus berpikir. "aku ingin bercerai", kuungkapkan topik ini dengan serius tapi tenang.
Ia seperti tidak terpengaruh oleh kata2ku, tapi ia bertanya secara lembut, "kenapa?"
"Aku serius." Aku menghindari pertanyaannya.
Jawaban ini membuat ia sangat marah. Ia melemparkan sumpit dan berteriak kepadaku, "Kamu bukan laki2!"
Pada malam itu, kami sekali saling membisu. Ia sedang menangis. Aku tahu kalau ia ingin tahu apa yg telah terjadi dengan perkawinan kami. Tapi aku tidak bisa memberikan jawaban yg memuaskan sebab hatiku telah dibawa pergi oleh Dew.
Dengan perasaan yg amat bersalah, Aku menuliskan surat perceraian dimana istriku memperoleh rumah, mobil dan 30% saham dari perusahaanku. Ia memandangnya sekilas dan mengoyaknya jadi beberapa bagian. Aku merasakan sakit dalam hati. Wanita yg telah 10 tahun hidup bersamaku sekarang menjadi seorang yg asing dalam hidupku. Tapi aku tidak bisa mengembalikan apa yg telah kuucapkan. Akhirnya ia menangis dengan keras di depanku, di mana hal tersebut tidak pernah kulihat sebelumnya.
Bagiku, tangisannya merupakan suatu pembebasan untukku. Ide perceraian telah menghantuiku dalam beberapa minggu ini dan sekarang sungguh2 telah terjadi ..
Pada larut malam, aku kembali ke rumah setelah menemui klienku. Aku melihat ia sedang menulis sesuatu. Karena capek aku segera ketiduran. Ketika aku terbangun tengah malam, aku melihat ia masih menulis. Aku tertidur kembali.
Ia menuliskan syarat2 dari perceraiannya : ia tidak menginginkan apapun dariku,tapi aku harus memberikan waktu sebulan sebelum menceraikannya, dan dalam waktu sebulan itu kami harus hidup bersama seperti biasanya.
Alasannya sangat sederhana: Anak kami akan segera menyelesaikan pendidikannya dan liburannya adalah sebulan lagi dan ia tidak ingin anak kami melihat kehancuran rumah tangga kami.
Ia menyerahkan persyaratan tersebut dan bertanya, " He Ning, apakah kamu masih ingat bagaimana aku memasuki rumah kita ketika pada hari pernikahan kita? "
Pertanyaan ini tiba2 mengembalikan beberapa kenangan indah kepadaku. Aku mengangguk dan mengiyakan.
"Kamu membopongku di lenganmu", katanya, "jadi aku punya sebuah permintaan, yaitu kamu akan tetap membopongkuku pada waktu perceraian kita. Dari sekarang sampai akhir bulan ini, setiap pagi kamu harus membopongku keluar dari kamar tidur ke pintu."
Aku menerima dengan senyum. Aku tahu ia merindukan beberapa kenangan indah yg telah berlalu dan berharap perkawinannya diakhiri dengan suasana romantis.
Aku memberitahukan Dew soal syarat2 perceraian dari istriku. Ia tertawa keras dan berpikir itu tidak ada gunanya.
"Bagaimanapun trik yg ia lakukan,ia harus menghadapi hasil dari perceraian ini," ia mencemooh. Kata2nya membuatku merasa tidak enak.
Istriku dan aku tidak mengadakan kontak badan lagi sejak kukatakan perceraian itu. kami saling menganggap orang asing. Jadi ketika aku membopongnya di hari pertama, kami kelihatan salah tingkah.
Anak kami menepuk punggung kami, "wah, papa membopong mama, mesra sekali". Kata2nya membuatku merasa sakit..
Dari kamar tidur ke ruang duduk, lalu ke pintu, aku berjalan 10 meter dengan ia dalam lenganku. Ia memejamkan mata dan berkata dengan lembut, "mari kita mulai hari ini, jangan memberitahukan pada anak kita."
Aku mengangguk, merasa sedikit bimbang. Aku melepaskan ia di pintu. Ia pergi menunggu bus, dan aku pergi ke kantor.
Pada hari kedua, bagi kami terasa lebih mudah. Ia merebah di dadaku, Kami begitu dekat sampai2 aku bisa mencium wangi di bajunya. Aku menyadari bahwa aku telah sangat lama tidak melihat dengan mesra wanita ini. Aku melihat bahwa ia tidak muda lagi. beberapa kerut tampak di wajahnya.
Pada hari ketiga, ia berbisik padaku, "kebun diluar sedang dibongkar, hati2 kalau kamu lewat sana."
Hari keempat, ketika aku membangunkannya, aku merasa kalau kami masih mesra seperti sepasang suami istri dan aku masih membopong kekasihku di lenganku.
Bayangan Dew menjadi samar.
Pada hari kelima dan enam, ia masih mengingatkan aku beberapa hal, seperti, dimana ia telah menyimpan baju2ku yg telah ia setrika, aku harus hati2 saat memasak, dll. Aku mengangguk. Perasaan kedekatan terasa semakin erat.
Aku tidak memberitahu Dew tentang ini.
Aku merasa begitu ringan membopongnya. Berharap setiap hari pergi ke kantor bisa membuatku semakin kuat. Aku berkata padanya,"kelihatannya tidaklah sulit membopongmu sekarang"
Ia sedang mencoba pakaiannya, aku sedang menunggu untuk membopongnya keluar. Ia berusaha mencoba beberapa tapi tidak bisa menemukan yg cocok. Lalu ia melihat,"semua pakaianku kebesaran".
Aku tersenyum. Tapi tiba2 aku menyadarinya sebab ia semakin kurus itu sebabnya aku bisa membopongnya dengan ringan bukan disebabkan aku semakin kuat. Aku tahu ia mengubur semua kesedihannya dalam hati.
Sekali lagi , aku merasakan perasaan sakit. Tanpa sadar kusentuh kepalanya.
Anak kami masuk pada saat tersebut, "Pa,sudah waktunya membopong mama keluar"
Baginya, melihat papanya sedang membopong mamanya keluar menjadi bagian yg penting .
Ia memberikan isyarat agar anak kami mendekatinya dan merangkulnya dengan erat. Aku membalikkan wajah sebab aku takut aku akan berubah pikiran pada detik terakhir. Aku menyanggah ia di lenganku, berjalan dari kamar tidur, melewati ruang duduk ke teras. Tangannya memegangku secara lembut dan alami.
aku menyanggah badannya dengan kuat seperti kami kembali ke hari pernikahan kami. Tapi ia kelihatan agak pucat dan kurus, membuatku sedih.
Pada hari terakhir, ketika aku membopongnya di lenganku, aku melangkah dengan berat. Anak kami telah kembali ke sekolah. ia berkata, "sesungguhnya aku berharap kamu akan membopongku sampai kita tua"
Aku memeluknya dengan kuat dan berkata, "antara kita saling tidak menyadari bahwa kehidupan kita begitu mesra".
Aku melompat turun dari mobil tanpa sempat menguncinya. Aku takut keterlambatan akan membuat pikiranku berubah. Aku menaiki tangga.
Dew membuka pintu. Aku berkata padanya, "Maaf Dew, Aku tidak ingin bercerai. Aku serius".
Ia melihat kepadaku, kaget. Ia menyentuh dahiku."Kamu tidak demam".
Kutepiskan tangannya dari dahiku, "maaf, Dew, Aku cuma bisa bilang maaf padamu, Aku tidak ingin bercerai. Kehidupan rumah tanggaku membosankan disebabkan ia dan aku tidak bisa merasakan nilai2 dari kehidupan, bukan disebabkan kami tidak saling mencintai lagi. Sekarang aku mengerti sejak aku membopongnya masuk ke rumahku, ia telah melahirkan anakku. Aku akan menjaganya sampai tua. Jadi aku minta maaf padamu".
Dew tiba2 seperti tersadar. Ia memberikan tamparan keras kepadaku dan menutup pintu dgn kencang dan tangisannya meledak.
Aku menuruni tangga dan pergi ke kantor. Dalam perjalanan aku melewati sebuah toko bunga, ku pesan sebuah buket bunga kesayangan istriku.
Penjual bertanya apa yg mesti ia tulis dalam kartu ucapan?
Aku tersenyum, dan menulis "Aku akan membopongmu setiap pagi sampai kita tua.."
-o0o-
When I got home that night as my wife served dinner, I held her hand and said, I’ve got something to tell you. She sat down and ate quietly. Again I observed the hurt in her eyes.
Suddenly I didn’t know how to open my mouth. But I had to let her know what I was thinking. I want a divorce. I raised the topic calmly. She didn’t seem to be annoyed by my words, instead she asked me softly, why?
I avoided her question. This made her angry. She threw away the chopsticks and shouted at me, you are not a man! That night, we didn’t talk to each other. She was weeping. I knew she wanted to find out what had happened to our marriage. But I could hardly give her a satisfactory answer; she had lost my heart to Jane. I didn’t love her anymore. I just pitied her!
With a deep sense of guilt, I drafted a divorce agreement which stated that she could own our house, our car, and 30% stake of my company. She glanced at it and then tore it into pieces. The woman who had spent ten years of her life with me had become a stranger. I felt sorry for her wasted time, resources and energy but I could not take back what I had said for I loved Jane so dearly. Finally she cried loudly in front of me, which was what I had expected to see. To me her cry was actually a kind of release. The idea of divorce which had obsessed me for several weeks seemed to be firmer and clearer now.
The next day, I came back home very late and found her writing something at the table. I didn’t have supper but went straight to sleep and fell asleep very fast because I was tired after an eventful day with Jane. When I woke up, she was still there at the table writing. I just did not care so I turned over and was asleep again.
In the morning she presented her divorce conditions: she didn’t want anything from me, but needed a month’s notice before the divorce. She requested that in that one month we both struggle to live as normal a life as possible. Her reasons were simple: our son had his exams in a month’s time and she didn’t want to disrupt him with our broken marriage.
This was agreeable to me. But she had something more, she asked me to recall how I had carried her into out bridal room on our wedding day. She requested that every day for the month’s duration I carry her out of our bedroom to the front door ever morning. I thought she was going crazy. Just to make our last days together bearable I accepted her odd request.
I told Jane about my wife’s divorce conditions. . She laughed loudly and thought it was absurd. No matter what tricks she applies, she has to face the divorce, she said scornfully.
My wife and I hadn’t had any body contact since my divorce intention was explicitly expressed. So when I carried her out on the first day, we both appeared clumsy. Our son clapped behind us, daddy is holding mommy in his arms. His words brought me a sense of pain. From the bedroom to the sitting room, then to the door, I walked over ten meters with her in my arms. She closed her eyes and said softly; don’t tell our son about the divorce. I nodded, feeling somewhat upset. I put her down outside the door. She went to wait for the bus to work. I drove alone to the office.
On the second day, both of us acted much more easily. She leaned on my chest. I could smell the fragrance of her blouse. I realized that I hadn’t looked at this woman carefully for a long time. I realized she was not young any more. There were fine wrinkles on her face, her hair was graying! Our marriage had taken its toll on her. For a minute I wondered what I had done to her.
On the fourth day, when I lifted her up, I felt a sense of intimacy returning. This was the woman who had given ten years of her life to me. On the fifth and sixth day, I realized that our sense of intimacy was growing again. I didn’t tell Jane about this. It became easier to carry her as the month slipped by. Perhaps the everyday workout made me stronger.
She was choosing what to wear one morning. She tried on quite a few dresses but could not find a suitable one. Then she sighed, all my dresses have grown bigger. I suddenly realized that she had grown so thin, that was the reason why I could carry her more easily. Suddenly it hit me… she had buried so much pain and bitterness in her heart. Subconsciously I reached out and touched her head.
Our son came in at the moment and said, Dad, it’s time to carry mom out. To him, seeing his father carrying his mother out had become an essential part of his life. My wife gestured to our son to come closer and hugged him tightly. I turned my face away because I was afraid I might change my mind at this last minute. I then held her in my arms, walking from the bedroom, through the sitting room, to the hallway. Her hand surrounded my neck softly and naturally. I held her body tightly; it was just like our wedding day.
But her much lighter weight made me sad. On the last day, when I held her in my arms I could hardly move a step. Our son had gone to school. I held her tightly and said, I hadn’t noticed that our life lacked intimacy. I drove to office…. jumped out of the car swiftly without locking the door. I was afraid any delay would make me change my mind…I walked upstairs. Jane opened the door and I said to her, Sorry, Jane, I do not want the divorce anymore.
She looked at me, astonished, and then touched my forehead. Do you have a fever? She said. I moved her hand off my head. Sorry, Jane, I said, I won’t divorce. My marriage life was boring probably because she and I didn’t value the details of our lives, not because we didn’t love each other anymore. Now I realize that since I carried her into my home on our wedding day I am supposed to hold her until deaths do us apart. Jane seemed to suddenly wake up. She gave me a loud slap and then slammed the door and burst into tears.
I walked downstairs and drove away. At the floral shop on the way, I ordered a bouquet of flowers for my wife. The salesgirl asked me what to write on the card. I smiled and wrote, I’ll carry you out every morning until death do us apart. That evening I arrived home, flowers in my hands, a smile on my face, I run up stairs, only to find my wife in the bed -dead. My wife had been fighting CANCER for months and I was so busy with Jane to even notice. She knew that she would die soon and she wanted to save me from the whatever negative reaction from our son, in case we push through with the divorce.— At least, in the eyes of our son— I’m a loving husband….
The small details of your lives are what really matter in a relationship. It is not the mansion, the car, property, the money in the bank. These create an environment conducive for happiness but cannot give happiness in themselves.
So find time to be your spouse’s friend and do those little things for each other that build intimacy. Do have a real happy marriage!
Suddenly I didn’t know how to open my mouth. But I had to let her know what I was thinking. I want a divorce. I raised the topic calmly. She didn’t seem to be annoyed by my words, instead she asked me softly, why?
I avoided her question. This made her angry. She threw away the chopsticks and shouted at me, you are not a man! That night, we didn’t talk to each other. She was weeping. I knew she wanted to find out what had happened to our marriage. But I could hardly give her a satisfactory answer; she had lost my heart to Jane. I didn’t love her anymore. I just pitied her!
With a deep sense of guilt, I drafted a divorce agreement which stated that she could own our house, our car, and 30% stake of my company. She glanced at it and then tore it into pieces. The woman who had spent ten years of her life with me had become a stranger. I felt sorry for her wasted time, resources and energy but I could not take back what I had said for I loved Jane so dearly. Finally she cried loudly in front of me, which was what I had expected to see. To me her cry was actually a kind of release. The idea of divorce which had obsessed me for several weeks seemed to be firmer and clearer now.
The next day, I came back home very late and found her writing something at the table. I didn’t have supper but went straight to sleep and fell asleep very fast because I was tired after an eventful day with Jane. When I woke up, she was still there at the table writing. I just did not care so I turned over and was asleep again.
In the morning she presented her divorce conditions: she didn’t want anything from me, but needed a month’s notice before the divorce. She requested that in that one month we both struggle to live as normal a life as possible. Her reasons were simple: our son had his exams in a month’s time and she didn’t want to disrupt him with our broken marriage.
This was agreeable to me. But she had something more, she asked me to recall how I had carried her into out bridal room on our wedding day. She requested that every day for the month’s duration I carry her out of our bedroom to the front door ever morning. I thought she was going crazy. Just to make our last days together bearable I accepted her odd request.
I told Jane about my wife’s divorce conditions. . She laughed loudly and thought it was absurd. No matter what tricks she applies, she has to face the divorce, she said scornfully.
My wife and I hadn’t had any body contact since my divorce intention was explicitly expressed. So when I carried her out on the first day, we both appeared clumsy. Our son clapped behind us, daddy is holding mommy in his arms. His words brought me a sense of pain. From the bedroom to the sitting room, then to the door, I walked over ten meters with her in my arms. She closed her eyes and said softly; don’t tell our son about the divorce. I nodded, feeling somewhat upset. I put her down outside the door. She went to wait for the bus to work. I drove alone to the office.
On the second day, both of us acted much more easily. She leaned on my chest. I could smell the fragrance of her blouse. I realized that I hadn’t looked at this woman carefully for a long time. I realized she was not young any more. There were fine wrinkles on her face, her hair was graying! Our marriage had taken its toll on her. For a minute I wondered what I had done to her.
On the fourth day, when I lifted her up, I felt a sense of intimacy returning. This was the woman who had given ten years of her life to me. On the fifth and sixth day, I realized that our sense of intimacy was growing again. I didn’t tell Jane about this. It became easier to carry her as the month slipped by. Perhaps the everyday workout made me stronger.
She was choosing what to wear one morning. She tried on quite a few dresses but could not find a suitable one. Then she sighed, all my dresses have grown bigger. I suddenly realized that she had grown so thin, that was the reason why I could carry her more easily. Suddenly it hit me… she had buried so much pain and bitterness in her heart. Subconsciously I reached out and touched her head.
Our son came in at the moment and said, Dad, it’s time to carry mom out. To him, seeing his father carrying his mother out had become an essential part of his life. My wife gestured to our son to come closer and hugged him tightly. I turned my face away because I was afraid I might change my mind at this last minute. I then held her in my arms, walking from the bedroom, through the sitting room, to the hallway. Her hand surrounded my neck softly and naturally. I held her body tightly; it was just like our wedding day.
But her much lighter weight made me sad. On the last day, when I held her in my arms I could hardly move a step. Our son had gone to school. I held her tightly and said, I hadn’t noticed that our life lacked intimacy. I drove to office…. jumped out of the car swiftly without locking the door. I was afraid any delay would make me change my mind…I walked upstairs. Jane opened the door and I said to her, Sorry, Jane, I do not want the divorce anymore.
She looked at me, astonished, and then touched my forehead. Do you have a fever? She said. I moved her hand off my head. Sorry, Jane, I said, I won’t divorce. My marriage life was boring probably because she and I didn’t value the details of our lives, not because we didn’t love each other anymore. Now I realize that since I carried her into my home on our wedding day I am supposed to hold her until deaths do us apart. Jane seemed to suddenly wake up. She gave me a loud slap and then slammed the door and burst into tears.
I walked downstairs and drove away. At the floral shop on the way, I ordered a bouquet of flowers for my wife. The salesgirl asked me what to write on the card. I smiled and wrote, I’ll carry you out every morning until death do us apart. That evening I arrived home, flowers in my hands, a smile on my face, I run up stairs, only to find my wife in the bed -dead. My wife had been fighting CANCER for months and I was so busy with Jane to even notice. She knew that she would die soon and she wanted to save me from the whatever negative reaction from our son, in case we push through with the divorce.— At least, in the eyes of our son— I’m a loving husband….
The small details of your lives are what really matter in a relationship. It is not the mansion, the car, property, the money in the bank. These create an environment conducive for happiness but cannot give happiness in themselves.
So find time to be your spouse’s friend and do those little things for each other that build intimacy. Do have a real happy marriage!
Hal-hal yang tak dapat kembali (Kisah Pencuri Kue)
Seorang gadis muda menunggu penerbangannya di ruang tunggu sebuah bandara yang super sibuk. Karena harus menunggu berjam-jam, dia memutuskan membeli sebuah buku untuk menghabiskan waktunya. Dia juga membeli sebungkus kue/biskuit.
Dia duduk di kursi bersandaran tangan, di ruang VIP bandara, untuk istirahat dan membaca dengan tenang. Di sisi sandaran tangan di mana kue terletak, ada seorang laki-laki duduk di kursi sebelah, membuka majalah dan mulai membaca.
Ketika ia mengambil kue pertama, laki-laki itu juga turut mengambil. Si gadis merasa gemas tapi tidak berkata apa-apa. Dia hanya berpikir :
“Lancang benar ! Bila saya nggak sabaran sudah kupukul dia untuk kenekatannya !”
Untuk setiap kue yang dia ambil, laki-laki itu turut mengambil satu. Ini sangatlah membuatnya marah namun si gadis tak ingin sampai timbul kegaduhan di ruang itu. Ketika tinggal satu kue yang tersisa si gadis mulai berpikir :
“Aha…bakal ngapain sekarang orang yang nggak sopan ini ?”
Lalu, laki-laki itu mengambil kue yang tersisa, membaginya dua, lalu memberikan yang separuh padanya.
Benar-benar keterlaluan !
Si gadis benar-benar marah besar sekarang !
Dalam kemarahannya, dia mengakhiri membaca bukunya, dikemasnya barangnya lalu bergegas ke tempat boarding. Ketika sudah duduk di seat-nya, didalam pesawat, dia merogoh tasnya untuk mengambil kacamata, dan….,dia sontak terkejut, sebungkus kuenya masih ada didalam tas, tak tersentuh, tak terbuka !
Dia merasa sangat malu !! Dia sadar telah keliru…
Dia lupa kalau kuenya masih tersimpan didalam tas.
Laki-laki tadi telah berbagi kue dengannya, tanpa merasa marah atau sengit. Ketika si gadis amat marah, berpikir bahwa ia telah berbagi kue dengan laki-laki itu.
Dan kini tidak ada lagi kesempatan untuk menerangkan kelalaiannya.., juga untuk meminta maaf.
Moril dari kisah ini…
Ada 4 hal yang tak dapat kembali :
Batu……setelah ia dilontarkan !!
Kata……setelah ia diucapkan !
Kesempatan……setelah ia hilang !
Waktu……setelah ia berlalu !
Hai di sana engkau yang baik, pernahkah seseorang mengatakan seberapa spesialnya dirimu ? Cahaya yang engkau pancarkan bahkan serupa dengan cahaya bintang.
Pernahkah orang mengatakan pada dirimu betapa pentingnya dirimu mengembangkan rumangsanya. Seseorang di sana menyungging senyum di hati. Tandanya sayang yang begitu nyata.
Pernahkah seseorang mengatakan padamu bahwa seringkali ketika mereka merasa sedih e-mail-mu / artikel-mu membuatnya sedikit tersenyum, sebagai tandanya ia senang.
Untuk waktu yang engkau gunakan mengirim pesan dan berbagi apa saja yang engkau temukan, tak perlu ada ucap balik terima kasih yang ditunggu, tapi setidaknya seseorang akan berpikir, mmm.. engkau sedang baik-baik saja.
Pernahkah seseorang mengatakan seberapa sukanya ia padamu ?
Dia duduk di kursi bersandaran tangan, di ruang VIP bandara, untuk istirahat dan membaca dengan tenang. Di sisi sandaran tangan di mana kue terletak, ada seorang laki-laki duduk di kursi sebelah, membuka majalah dan mulai membaca.
Ketika ia mengambil kue pertama, laki-laki itu juga turut mengambil. Si gadis merasa gemas tapi tidak berkata apa-apa. Dia hanya berpikir :
“Lancang benar ! Bila saya nggak sabaran sudah kupukul dia untuk kenekatannya !”
Untuk setiap kue yang dia ambil, laki-laki itu turut mengambil satu. Ini sangatlah membuatnya marah namun si gadis tak ingin sampai timbul kegaduhan di ruang itu. Ketika tinggal satu kue yang tersisa si gadis mulai berpikir :
“Aha…bakal ngapain sekarang orang yang nggak sopan ini ?”
Lalu, laki-laki itu mengambil kue yang tersisa, membaginya dua, lalu memberikan yang separuh padanya.
Benar-benar keterlaluan !
Si gadis benar-benar marah besar sekarang !
Dalam kemarahannya, dia mengakhiri membaca bukunya, dikemasnya barangnya lalu bergegas ke tempat boarding. Ketika sudah duduk di seat-nya, didalam pesawat, dia merogoh tasnya untuk mengambil kacamata, dan….,dia sontak terkejut, sebungkus kuenya masih ada didalam tas, tak tersentuh, tak terbuka !
Dia merasa sangat malu !! Dia sadar telah keliru…
Dia lupa kalau kuenya masih tersimpan didalam tas.
Laki-laki tadi telah berbagi kue dengannya, tanpa merasa marah atau sengit. Ketika si gadis amat marah, berpikir bahwa ia telah berbagi kue dengan laki-laki itu.
Dan kini tidak ada lagi kesempatan untuk menerangkan kelalaiannya.., juga untuk meminta maaf.
Moril dari kisah ini…
Ada 4 hal yang tak dapat kembali :
Batu……setelah ia dilontarkan !!
Kata……setelah ia diucapkan !
Kesempatan……setelah ia hilang !
Waktu……setelah ia berlalu !
Hai di sana engkau yang baik, pernahkah seseorang mengatakan seberapa spesialnya dirimu ? Cahaya yang engkau pancarkan bahkan serupa dengan cahaya bintang.
Pernahkah orang mengatakan pada dirimu betapa pentingnya dirimu mengembangkan rumangsanya. Seseorang di sana menyungging senyum di hati. Tandanya sayang yang begitu nyata.
Pernahkah seseorang mengatakan padamu bahwa seringkali ketika mereka merasa sedih e-mail-mu / artikel-mu membuatnya sedikit tersenyum, sebagai tandanya ia senang.
Untuk waktu yang engkau gunakan mengirim pesan dan berbagi apa saja yang engkau temukan, tak perlu ada ucap balik terima kasih yang ditunggu, tapi setidaknya seseorang akan berpikir, mmm.. engkau sedang baik-baik saja.
Pernahkah seseorang mengatakan seberapa sukanya ia padamu ?
Subscribe to:
Posts (Atom)