Monday, October 5, 2015

Pengertian Agama Terbaik Bagi Steve Jobs





Agama merupakan pilihan hidup bagi setiap individu, dimana setiap kita memiliki kebebasan untuk memeluk salah satu agama yang kita anggap cocok dan terbaik bagi diri kita, tanpa memandang buruk atau rendah terhadap agama lain.

Lalu bagaimana kisah dari Steve Jobs si jenius pendiri Apple dalam kehidupan spiritualnya ini. Dikutip dari buku biografi Steve Jobs karya Walter Isaacson, Steve Jobs tumbuh mencolok dibandingkan anak-anak lain sepantarannya, Rasa ingin tahu dan kemampuan eksperimennya sudah terlihat sejak ia duduk dibangku kelas 4 sekolah dasar, tak heran akhirnya para guru dan sekolah memutuskan bahwa Steve perlu dinaikan satu kelas lebih cepat masuk ke kelas 6 tanpa harus mengikuti kelas 5 dahulu.

Berikut Kisah tentang kehidupan spiritual Steve Jobs, Meskipun mereka tidak memiliki agama yang kuat, orang tua Jobs menginginkan dirinya dibesarkan dalam lingkungan beragama. Jadi, mereka mengajaknya ke gereja Lutheran hampir setiap hari Minggu. Kebiasaan itu berakhir ketika dia berusia tiga belas tahun.

Keluarganya berlangganan majalah hiburan Life, dan pada Juli 1968 majalah tersebut menerbitkan sampul mengejutkan yang menunjukan sepasang anak kelaparan di Biafra, Nigeria. Jobs membawa majalah itu ke sekolah minggu dan berbicara pada pastor gereja. “Kalau aku mengacungkan jari, apakah Tuhan tahu jari mana yang akan aku acungkan, bahkan sebelum aku melakukannya?”
Sang pastor menjawab, “Ya, Tuhan tahu segalanya.”

Kemudian Jobs mengeluarkan majalah life dan bertanya “ Apakah Tuhan tahu soal ini dan apa yang akan terjadi dengan anak-anak ini?”
“Steve, aku tahu kau tidak mengerti, tetapi, ya Tuhan tahu soal itu”

Jobs lalu mengumumkan bahwa dia tidak mau lagi menyembah Tuhan seperti itu, dan dia tidak pernah kembali lagi ke gereja. Tetapi dia menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari dan berusaha mempraktikkan ajaran Zen Buddha.

Beberapa tahun kemudian, ketika sedang memikirkan sisi spiritualnya, Jobs mengatakan bahwa dia menganggap agama yang terbaik adalah agama yang menekankan pada pengalaman spiritual, bukan menerima dogma”. “Inti dari ajaran Kristen hilang ketika agama tersebut terlalu didasarkan pada keyakinan, bukan pada cara hidup seperti Yesus, atau memandang dunia seperti cara Yesus memandangnya” katanya. “Menurutku, berbagai agama yang berbeda merupakan pintu yang berbeda untuk menuju ke rumah yang sama. Terkadang menurutku rumah itu ada, dan terkadang rumah itu tidak ada. Itulah misteri terbesarnya”.

Dikutip dari Buku Biografi Steve Jobs Karya Walter Isaacson.