BTS Bangkok, bersih, cepat dan murah
KOMPAS.com — Bangkok
Transit System yang lebih populer disebut Bangkok Skytrain atau kereta
layang Bangkok adalah satu-satunya sistem transportasi bebas macet yang
dimiliki ibu kota Thailand tersebut.
Seperti sebagian kota besar
lain di negara berkembang, Bangkok masih memiliki masalah pelik dalam
soal kemacetan lalu lintas. Terutama pada jam-jam sibuk, kondisi jalan
terlihat semrawut dengan antrean panjang kendaraan.
Bagi wisatawan
yang tak ingin terjebak macet, menggunakan Bangkok Skytrain merupakan
pilihan yang sangat tepat. Memang tak semua obyek wisata di Bangkok bisa
dijangkau dengan Bangkok Transit System (BTS). Namun, paling tidak Anda
bisa mengurangi penggunaan kendaraan yang rentan jadi korban kemacetan,
seperti taksi dan
tuktuk. Selain bebas kemacetan, ongkos menggunakan BTS relatif murah dan bisa menjangkau suatu lokasi dengan cepat.
Bangkok
Skytrain memiliki 23 stasiun pemberhentian. Saat ini ada dua jalur BTS
yang beroperasi, yakni Sukhumvit Line dan Silom Line. Nah, obyek wisata
apa saja di Bangkok yang bisa dijelajahi menggunakan Bangkok Skytrain?
Berikut ini panduannya.
National Stadium BTS Station
Stasiun
BTS National Stadium tepat berada di depan MBK, pusat perbelanjaan
terkenal di Bangkok yang pernah menjadi mal terbesar di Asia Tenggara.
Ada lebih dari 2.500 toko yang beroperasi. Saban hari, MBK dikunjungi
sekitar 100.000 orang.
Bagi wisatawan, MBK terkenal sebagai tempat
belanja oleh-oleh. Apa saja bisa didapatkan di sana, mulai pakaian,
makanan, barang kerajinan, elektronik, komputer, sampai furnitur. Mal
ini sangat kondang di kalangan wisatawan asal Indonesia. Saat
berjalan-jalan di MBK, Anda akan dengan mudah menjumpai turis dari
Indonesia.
Hanya sekitar 300 meter di sebelah utara stasiun BTS
National Stadium, ada obyek wisata sangat menarik yang sayangnya sering
dilewatkan oleh sebagian besar wisatawan. Jim Thompson House merupakan
rumah peninggalan Jim Thompson yang kini dijadikan museum serta galeri
kerajinan sutra Thailand. Ia adalah warga negara Amerika Serikat yang
telah berjasa memperkenalkan produk sutra Thailand ke kancah
internasional.
Rumah Jim Thompson adalah contoh langka dari rumah
berarsitektur tradisional Thailand yang masih tersisa saat ini. Museum
dan galeri ini terbuka untuk umum. Semua pengunjung juga akan didampingi
oleh pemandu museum.
Chit Lom BTS Station
Kawasan
Chit Lom merupakan salah satu distrik bisnis paling sibuk di Bangkok.
Saat terjadi kerusuhan pada pertengahan 2010, area ini sempat luluh
lantak akibat protes massal dari kelompok yang menamakan dirinya "Kaus
Merah". Sebuah pusat perbelanjaan terkenal di kawasan ini bahkan sempat
dibakar oleh massa yang marah.
Kini, kondisi Chit Lom sudah
benar-benar pulih. Tak terlihat lagi tanda-tanda bekas kerusuhan. Mal
yang pernah dibakar juga sudah direnovasi dan bisa dikunjungi kembali.
Saat keluar dari stasiun BTS Chit Lom, Anda seolah-olah terkepung oleh
pusat perbelanjaan modern. Mal-mal raksasa yang berdiri di kawasan ini
antara lain Gaysorn Plaza, Isetan, Zen, Amarin Plaza, dan Central World
Plaza.
Selain pusat perbelanjaan, ada pula obyek wisata menarik
yang disebut Erawan Shrine. Ini adalah tempat pemujaan arwah yang paling
terkenal di Bangkok. Orang Thai percaya, kalau berdoa di Erawan Shrine,
permohonannya akan terkabul.
Sala Daeng BTS Station
Stasiun
BTS Sala Daeng terletak di kawasan Silom, area yang terkenal sebagai
distrik lampu merah dan pusat hiburan malam. Silom memang terkenal
sebagai pusat wisata seks di Bangkok. Namun, tempat ini juga menyuguhkan
hiburan yang cocok untuk semua kalangan.
Saat hari beranjak
senja, kawasan Silom Street akan dipadati oleh pedagang-pedagang kaki
lima yang menjual aneka produk. Pada malam hari, area Silom menjelma
menjadi pasar malam yang meriah. Selain Silom, tempat menarik lain yang
terletak di sekitar stasiun BTS Sala Daeng adalah Lumphini Park, Pasteur
Institute, dan Snake Farm.
Siam BTS Station
Selain
Chit Lom, area di sekitar stasiun BTS Siam merupakan distrik pusat
perbelanjaan yang paling sohor di Bangkok. Mal-mal yang berada di
kawasan ini sebut saja Siam Square, Siam Paragon, Siam Centre, dan Siam
Discovery.
Hal unik dari mal-mal di kawasan tersebut adalah
posisinya yang terhubung satu sama lain. Dari Siam Square, Anda bisa
melalui terowongan yang menghubungkan mal ini dengan mal lain di
sebelahnya. Tanpa perlu terpanggang terik matahari di Bangkok yang
terkenal panas itu, Anda bisa menikmati salah satu distrik perbelanjaan
terbesar di Asia Tenggara.
Saphan Taksim BTS Station
Stasiun
BTS Saphan Taksim berada di tepian Sungai Chao Praya. Jika keluar
melalui pintu keluar 2, Anda bisa langsung menuju ke dermaga Sathorn.
Dari sini, layanan feri siap mengantar Anda untuk menikmati pemandangan
Sungai Chao Praya. Di sekitar BTS Saphan Taksin banyak dijumpai pedagang
kaki lima yang menjual cendera mata, pakaian, dan makanan.
Phrom Phong BTS Station
Stasiun
ini terletak di Sukhumvit Road yang merupakan salah satu kawasan bisnis
utama di Bangkok. Tak jauh dari sini terdapat pusat perbelanjaan The
Emporium dan Benchasiri Park. BTS Phrom Thong juga tak jauh dari Soi
Thong Lo, pusat hiburan malam di kawasan Sukhumvit.
Mochit BTS Station
Belum ke Bangkok namanya kalau tidak mengunjungi Chatuchak Weekend Market. Ini adalah
flea market terbesar di Asia Tenggara (ada yang menyebutnya terbesar di dunia), digelar hanya pada akhir pekan.
Kawasan Chatuchak cukup jauh dari pusat kota. Kalau naik taksi atau
tuktuk,
biayanya pasti sangat mahal. Namun, jangan khawatir, dengan menumpang
Bangkok Skytrain, Anda tak perlu merogoh kocek dalam-dalam hanya untuk
melihat Chatuchak Weekend Market. Dari stasiun BTS Mochit, tempat
belanja yang legendaris itu bisa dicapai dengan berjalan kaki saja.
(Hairun Fahrudin)
Sumber :
http://travel.kompas.com/read/2011/08/20/06564834/Keliling.Bangkok.dengan.Kereta.Layang
Penulis :
kadek |
Sabtu, 20 Agustus 2011