Saturday, August 1, 2015


de DIALOGUE

1.
+ Bang, lagi ngapain?
- Ngegambar.
+ Ngegambar ape?
- segitiga sama kaki.
 + Hebat lo bang, gue ngegambar segitiga sama tangan aje suseh.


2.
- Bang, katanya jual Mie Ayam, kok gak ada ayamnya sih?
+ Bawel lu tong! Emang kalo elu beli Obat cacing, emang ade Cacingnya?

3.
 + Bang, bener disini cuci motor 24 jam?
 - Bener mas.
+ Gak jadi ah.
- Lah, kenapa emang?
+ Abis, nyucinye lama amat ampe 24 jam, di mane² juga gak sampe 1 jam lageee.




4. DITILANG POLISI
+ Mana surat²mu?
- Maaf, Pak saya sekarang udah gak pake surat, saya sekarang pake Email.
+ "....


5. MIMPI
+ Gue mimpi di kejar² anjing.
- Udahlah, cuma mimpi. Ayo tidur lagi!
+ Gak mau.
- Kenapa?
+ Takut anjingnya masih nungguin.😛


6. NANYA ALAMAT
+ Neng, tinggal di mana?
- Di rumah bang.
+ Bukan itu maksudnya, rumahnya di mana?
+ Ya ditinggal lah bang, masa saya bawa.


7. NASI GORENG
+ Bang, nasi goreng sepiring berapa?
- Waduh, Neng, gak pernah saya itung tuh nasinya? wink emoticon 😀😀

FOKUS PADA KEKUATAN DIRI



Ini sebuah kisah dari negeri China.

Seorang pria muda yg telah belajar dg keras utk menjadi petarung kungfu terhebat, berpikir jika ia dapat menemukan titik kelemahan lawannya, maka ia akan dapat memukulnya & mengalahkan lawannya dlm kompetisi apapun.
Ia memperhatikan mereka dg seksama & mempelajari kelemahan2 mereka sebelum bertanding dg mereka. Tetapi setiap kali ia kalah.

Dg tertekan & patah semangat ia menemui gurunya & bertanya apa yg salah dg strateginya. “Kelihatannya sangat masuk akal jika mencari peluang kelemahan lawan saya & kemudian menggunakannya utk mendapatkan kemenangan. Mengapa itu tidak berhasil?”

Gurunya menggambar garis di pasir dan berkata, “Pendekkanlah garis ini tanpa menyentuhnya atau menutupinya. Jika engkau dpt menemukan cara utk melakukannya, engkau juga akan mengerti mengapa strategimu tdk berhasil”.

Orang muda itu memperhatikan garis itu ber-jam2 & merasa mustahil melakukan apa yg diminta gurunya. Akhirnya ia menyerah. “Ini adalah salah satu teka-teki yg tidak ada jawabannya”, protesnya.

“Tentu ada”, kata gurunya. “Sekarang perhatikanlah dg seksama”. Kemudian ia menggambar garis yg lebih panjang di pasir, di samping garis yg pertama. “Beginilah caranya”, kata gurunya. “Tidakkah kau lihat garis yg pertama menjadi lebih pendek? Dan saya bahkan tidak menyentuhnya”.


(*) Moral cerita:
Jangan fokus pd hal-hal yg tak dpt kita ubah. Sebaliknya, perbesarlah kekuatan. Maka, apa yg menurut kita adalah cacat dlm diri kita akan menjadi tidak penting & tidak dilihat orang lain bahkan diri kita sendiri. Alih2 berusaha menghilangkan kekurangan, tingkatkanlah kelebihan kita.

Seperti ujaran bijak berikut ini:
"Janganlah sibuk memperhatikan apa yg sudah & belum dilakukan oleh org lain. Mari kita perhatikan apa yg sudah & belum dilakukan oleh diri sendiri."
Dengan cara mengembangkan Cinta-kasih, Welas-asih dan Kepedulian tanpa batas/tanpa pamrih.:)<


 Source : Salibathasila