Percakapan Seorang Sarjana dengan Seorang Bhikkhu.
"Apa kunci kebahagiaan itu?"
Bhikkhu menjawab:
"Saat tersenyum, tersenyumlah.
Saat tertawa, tertawalah.
Saat tidur, tidurlah.
Saat makan, makanlah.
Saat sedih, menangislah.
Saat bersama dengan yg dicinta, sayangilah.
Saat bertemu musuhmu, maafkan dan maklumilah.
Saat berpisah, lepaskan dan relakanlah.
Saat emosi datang, menjauhlah dari siapapun.
Inilah kunci kebahagiaan."
Sarjana itu kembali bertanya, "semudah itu?"
Bhikkhu, "siapa bilang mudah?"
"Banyak yg senyum, tetapi penuh kepedihan.
Banyak yg tertawa, tetapi tertawa penuh keangkuhan.
Banyak yg makan, tetapi tidak merasakan apa yg dimakan, penuh kesibukan, sibuk bicara, dan lainnya.
Banyak yg bersama dengan yg disayang, tetapi tidak pernah mengutarakan rasa sayangnya. Sebaliknya banyak intrik dan permainan kata-kata yg menyebabkan pertikaian. Baik antar sesama suami isteri, orang tua dan anak, bahkan sesama saudara.
Saat bertemu musuh, semakin penuh rasa benci, dan ada keinginan untuk menghabiskannya, emosi yg tidak terkendali.
Saat berpisah, melekati dan memikirkan setiap saat, tak bisa melihat dunia lain yg penuh harapan untuknya. Matanya tertutup oleh kemelekatan yg hanya menghancurkan diri dan orang sekitarnya.
Saat emosi, hancurlah semua peluang utk mendapatkan kebahagiaan. Kebahagiaan dan rejeki yg ada pun segera menjauh."
Sarjana, "hmmmmmm..... Sederhana yg tidak sederhana, asal berlatih pasti bisa."
Bhikkhu, "sadhu...sadhu...sadhu"
Inpirasi dari kisah zen
Sumber : unknown
This blog is my library, mostly from other people's articles and only few are mine. I will re-read when I have time or whenever I want to
Sunday, May 1, 2016
UNDERSTANDING YOUR PARENTS
Jika Anda merasa terganggu dgn ayah /ibu / kakek / nenek Anda yg sdh berusia lanjut, karena mereka cerewet, suka ngomel, banyak bicara dll. Baca artikel ini hingga selesai.
Tahukah Anda bahwa sebenarnya dgn cerewet, suka cerita, ngomel, dll, ini sebenarnya bentuk verbal catharsis, yaitu orangtua mengeluarkan unek2nya sehingga setelah melakukannya hatinya akan menjadi lega & nyaman.
Selama orangtua msh mau bicara, mengeluarkan pikiran & terutama perasaannya dlm bentuk verbal, ini tentu sgt bagus, daripada mereka hanya diam saja. Semakin mereka diam, tdk ada komunikasi, maka akan semakin tdk baik bagi diri mereka.
Sbg anak / cucu kita perlu bijak memahami kondisi & situasi orangtua kita. Seorang ahli hipnoterapis pernah berkata, "Walau saya bisa hipnoterapi, saya tdk akan mensugesti ibu saya agar tenang & tidak cerewet lagi. Memang Ibu saya ini cewewetnya minta ampun. Namun, justru inilah yg membuat Beliau bisa selalu sehat & panjang umur. Saat ini Beliau berusia 92 tahun."
Saat kita kecil, kita ini cerewetnya minta ampun loh, bicara hal2 yg tdk penting, suka meng-ulang2 apa yg sudah dikatakan atau ditanyakan. Namun, karena saat itu kita msh kecil, msh baru belajar bicara, cerewetnya dianggap lucu & menyenangkan. Saat seseorang menjadi tua, suka atau tdk suka ia akan kembali spti anak kecil. Namun, karena skrg tubuhnya sdh tua, renta, & keriput, cerewetnya tdk lagi lucu & menggemaskan, malah terkesan menjengkelkan.
Sayangilah orangtua apa adanya, dgn segala keluguan & kekurangan mereka, selama mereka masih ada bersama kita. Suatu saat nanti, saat suara mereka sdh tdk lagi terdengar, kita pasti akan KANGEN & merasa KEHILANGAN .
Ingat, nanti kita juga akan menjadi tua, renta, keriput & cerewet spti ortu kita. Semoga kita bisa memahaminya.
“Love your parents and treat them with loving care for you will only know their value when you see their empty chair”
Sumber : unknown
Jika Anda merasa terganggu dgn ayah /ibu / kakek / nenek Anda yg sdh berusia lanjut, karena mereka cerewet, suka ngomel, banyak bicara dll. Baca artikel ini hingga selesai.
Tahukah Anda bahwa sebenarnya dgn cerewet, suka cerita, ngomel, dll, ini sebenarnya bentuk verbal catharsis, yaitu orangtua mengeluarkan unek2nya sehingga setelah melakukannya hatinya akan menjadi lega & nyaman.
Selama orangtua msh mau bicara, mengeluarkan pikiran & terutama perasaannya dlm bentuk verbal, ini tentu sgt bagus, daripada mereka hanya diam saja. Semakin mereka diam, tdk ada komunikasi, maka akan semakin tdk baik bagi diri mereka.
Sbg anak / cucu kita perlu bijak memahami kondisi & situasi orangtua kita. Seorang ahli hipnoterapis pernah berkata, "Walau saya bisa hipnoterapi, saya tdk akan mensugesti ibu saya agar tenang & tidak cerewet lagi. Memang Ibu saya ini cewewetnya minta ampun. Namun, justru inilah yg membuat Beliau bisa selalu sehat & panjang umur. Saat ini Beliau berusia 92 tahun."
Saat kita kecil, kita ini cerewetnya minta ampun loh, bicara hal2 yg tdk penting, suka meng-ulang2 apa yg sudah dikatakan atau ditanyakan. Namun, karena saat itu kita msh kecil, msh baru belajar bicara, cerewetnya dianggap lucu & menyenangkan. Saat seseorang menjadi tua, suka atau tdk suka ia akan kembali spti anak kecil. Namun, karena skrg tubuhnya sdh tua, renta, & keriput, cerewetnya tdk lagi lucu & menggemaskan, malah terkesan menjengkelkan.
Sayangilah orangtua apa adanya, dgn segala keluguan & kekurangan mereka, selama mereka masih ada bersama kita. Suatu saat nanti, saat suara mereka sdh tdk lagi terdengar, kita pasti akan KANGEN & merasa KEHILANGAN .
Ingat, nanti kita juga akan menjadi tua, renta, keriput & cerewet spti ortu kita. Semoga kita bisa memahaminya.
“Love your parents and treat them with loving care for you will only know their value when you see their empty chair”
Sumber : unknown
-Waspada Terhadap Konsep-
Sekarang kita sedang melihat kopi, "Wah, kalau sehari tidak minum kopi, tidak bisa sehat rasanya." Maka kita mengatakan kopi itu membawa kemelekatan, ketagihan. Tetapi, sesungguhnya tidak demikian, kopi itu tidak membawa kemelekatan, pikiran kitalah yang melekat pada kopi, karena kita menikmati kopi terus-menerus.
Mereka yang hanya minum kopi sebulan sekali tidak akan melekat pada kopi itu sedemikian kuat. Tidak ada kemelekatan dalam diri mereka yang minum kopi sekali-sekali saja. Kemelekatan itu muncul dari kenikmatan yang diulang-ulang, berkali-kali, tanpa kewaspadaan, tanpa kebijaksanaan. Kopi tidak pernah menarik-narik orang. Kopi adalah benda mati.
Emas, intan, uang, tidak pernah menarik-narik orang, itu benda mati, tetapi, konsep atau pandangan salah yang menunggangi kenikmatan itulah yang membuat kemelekatan.
Ada seorang yang miskin sekali, anaknya menangis minta dibelikan balon. Ibunya mengatakan "Kita ini tidak punya apa-apa, untuk makan saja sulit", tetapi karena cinta kepada anaknya yang semata wayang, penjual balon itu diundang dan ibu itu berkata "Anak saya ini ingin balon, tetapi saya tidak punya uang, apakah anda mau menerima bokor ini untuk ditukar dengan satu balon saja?" Penjual balon itu tidak tertarik, bokor sudah penyok seperti ini, kecil, kotor, hitam. Lalu bokor itu dikorek-korek, ternyata bokor itu terbuat dari emas. Penjual itu tertarik, tetapi dia jual mahal. Penjual balon itu mencemooh "Bokor seperti ini, kecil, penyok-penyok, untuk membeli balon satu pun tidak cukup." Padahal dia tahu kalau bokor itu terbuat dari emas.
Setelah penjual balon itu lewat, penjual balon kedua datang ke rumah si ibu miskin. Dia lalu diundang oleh ibu itu dan ditawari bokor itu juga. Penjual balon kedua tahu juga kalau bokor itu emas, lalu dia mengatakan "Ibu, bokor ini terbuat dari emas, mahal sekali harganya. Hidup ibu bisa baik kalau bokor ini dijual, tidak miskin seperti ini. Ini balonnya saya beri saja, tidak perlu membeli." Ibu itu sangat berterimakasih kepada penjual balon yang kedua.
Cerita belum selesai.
Karena sebetulnya ingin sekali memiliki bokor itu, penjual balon yang pertama tadi kembali menemui ibu itu lagi, tetapi penjual balon kedua sudah berlalu.
Dia berkata "Ya sudahlah, bokormu saya tukar dengan satu balon, biarpun tidak cukup harganya." Tetapi, ibu itu sekarang sudah tahu bahwa bokornya terbuat dari emas.
Mengapa pada awalnya penjual balon pertama tidak tertarik? Karena tidak ada konsep bahwa benda itu berharga. Tetapi, setelah dikorek-korek, kemudian tahu bahwa bokor itu terbuat dari emas, dan dia pernah tahu bahwa emas itu mahal. Mahal itulah konsep atau pandangan. Dia tahu betapa senangnya kalau punya emas. Kesenangan yang ditunggangi oleh konsep, tidak ada kebijaksanaan, tidak ada pengendalian diri, maka timbullah niat jahat untuk menipu ibu miskin itu.
Beberapa waktu lalu ketika ikan arwana masih banyak disukai, harga seekor ikan arwana sangat mahal. Tetapi orang desa yang tidak tahu tentang ikan arwana tidak akan mau beli meskipun murah. Dia pikir "Apakah ikan ini bisa dimakan? Kalau tidak bisa, buat apa dibeli?"
Orang desa itu tidak punya konsep apa-apa terhadap ikan arwana, tetapi orang kota punya konsep bahwa ikan arwana bisa membuat pemiliknya makmur. Dan makmur itu rasanya enak, lebih makmur lebih enak. Orang kota mempunyai sarana untuk membeli ikan yang mahal itu. Kenikmatan ditunggangi dengan pengertian yang salah, dibantu sarana yang cukup, maka jadilah dia mengeluarkan uang berjuta-juta untuk membeli seekor arwana.
Demikian juga iklan-iklan yang selalu membuat orang terangsang untuk membeli. Iklan-iklan itu menanamkan konsep bahwa barang yang diiklankan itu akan memberikan kenikmatan.
(Sri Pannavaro)
Sekarang kita sedang melihat kopi, "Wah, kalau sehari tidak minum kopi, tidak bisa sehat rasanya." Maka kita mengatakan kopi itu membawa kemelekatan, ketagihan. Tetapi, sesungguhnya tidak demikian, kopi itu tidak membawa kemelekatan, pikiran kitalah yang melekat pada kopi, karena kita menikmati kopi terus-menerus.
Mereka yang hanya minum kopi sebulan sekali tidak akan melekat pada kopi itu sedemikian kuat. Tidak ada kemelekatan dalam diri mereka yang minum kopi sekali-sekali saja. Kemelekatan itu muncul dari kenikmatan yang diulang-ulang, berkali-kali, tanpa kewaspadaan, tanpa kebijaksanaan. Kopi tidak pernah menarik-narik orang. Kopi adalah benda mati.
Emas, intan, uang, tidak pernah menarik-narik orang, itu benda mati, tetapi, konsep atau pandangan salah yang menunggangi kenikmatan itulah yang membuat kemelekatan.
Ada seorang yang miskin sekali, anaknya menangis minta dibelikan balon. Ibunya mengatakan "Kita ini tidak punya apa-apa, untuk makan saja sulit", tetapi karena cinta kepada anaknya yang semata wayang, penjual balon itu diundang dan ibu itu berkata "Anak saya ini ingin balon, tetapi saya tidak punya uang, apakah anda mau menerima bokor ini untuk ditukar dengan satu balon saja?" Penjual balon itu tidak tertarik, bokor sudah penyok seperti ini, kecil, kotor, hitam. Lalu bokor itu dikorek-korek, ternyata bokor itu terbuat dari emas. Penjual itu tertarik, tetapi dia jual mahal. Penjual balon itu mencemooh "Bokor seperti ini, kecil, penyok-penyok, untuk membeli balon satu pun tidak cukup." Padahal dia tahu kalau bokor itu terbuat dari emas.
Setelah penjual balon itu lewat, penjual balon kedua datang ke rumah si ibu miskin. Dia lalu diundang oleh ibu itu dan ditawari bokor itu juga. Penjual balon kedua tahu juga kalau bokor itu emas, lalu dia mengatakan "Ibu, bokor ini terbuat dari emas, mahal sekali harganya. Hidup ibu bisa baik kalau bokor ini dijual, tidak miskin seperti ini. Ini balonnya saya beri saja, tidak perlu membeli." Ibu itu sangat berterimakasih kepada penjual balon yang kedua.
Cerita belum selesai.
Karena sebetulnya ingin sekali memiliki bokor itu, penjual balon yang pertama tadi kembali menemui ibu itu lagi, tetapi penjual balon kedua sudah berlalu.
Dia berkata "Ya sudahlah, bokormu saya tukar dengan satu balon, biarpun tidak cukup harganya." Tetapi, ibu itu sekarang sudah tahu bahwa bokornya terbuat dari emas.
Mengapa pada awalnya penjual balon pertama tidak tertarik? Karena tidak ada konsep bahwa benda itu berharga. Tetapi, setelah dikorek-korek, kemudian tahu bahwa bokor itu terbuat dari emas, dan dia pernah tahu bahwa emas itu mahal. Mahal itulah konsep atau pandangan. Dia tahu betapa senangnya kalau punya emas. Kesenangan yang ditunggangi oleh konsep, tidak ada kebijaksanaan, tidak ada pengendalian diri, maka timbullah niat jahat untuk menipu ibu miskin itu.
Beberapa waktu lalu ketika ikan arwana masih banyak disukai, harga seekor ikan arwana sangat mahal. Tetapi orang desa yang tidak tahu tentang ikan arwana tidak akan mau beli meskipun murah. Dia pikir "Apakah ikan ini bisa dimakan? Kalau tidak bisa, buat apa dibeli?"
Orang desa itu tidak punya konsep apa-apa terhadap ikan arwana, tetapi orang kota punya konsep bahwa ikan arwana bisa membuat pemiliknya makmur. Dan makmur itu rasanya enak, lebih makmur lebih enak. Orang kota mempunyai sarana untuk membeli ikan yang mahal itu. Kenikmatan ditunggangi dengan pengertian yang salah, dibantu sarana yang cukup, maka jadilah dia mengeluarkan uang berjuta-juta untuk membeli seekor arwana.
Demikian juga iklan-iklan yang selalu membuat orang terangsang untuk membeli. Iklan-iklan itu menanamkan konsep bahwa barang yang diiklankan itu akan memberikan kenikmatan.
(Sri Pannavaro)
Ai Piah Cia Eh Yia
Ai Piah Cia Eh Yia
Jika Anda adalah orang Hokkian, mestinya anda tau lagu Ai Piah Cia Eh Yia. Lagu Hokkian yang cukup populer di dunia.
Selain memiliki irama yang bagus, lagu ini juga memiliki arti yang luar biasa, inilah kunci keberhasilan para2 kaum Cina Hokkian perantau dimanapun:
Judul :
爱拼才会赢
Ai pia cia e ya
-Bekerja keras baru dapat berhasil
一时失志 不免怨叹
Chi shisi ci e mian huan dan
-Sekali gagal jangan mengeluh, dan menyalahkan hal2 di sekitar kita
一时落 魄不免胆寒
Chi si lo bie e mian dan han
-Sekali terpuruk jangan bersedih dan cemas
那通失去希望 每日醉茫茫
Na tang sit gi hii bang, mui lit zui bang bang
-Mana boleh kehilangan semangat, Tiap hari mabuk-mabukan
无魂有体亲像稻草人
Mbo hun wu dei qing qiu tiu jao lang
-Seperti orang-orangan pohon padi di sawah, punya badan tak punya nyawa,
人生可比是海上的波浪
Yin shing ko pi si hai siong e po long
-Kehidupan manusia ibarat ombak di lautan,
有时起有时落
We si gii wu si luo
Kadang naik, kadang turun,
好运歹命
Ho un pai un
(Tak perduli) Nasib baik, (ataupun) nasib buruk,
总吗要照起工来行
Cong ma ciao gi kang lai kia
(pekerjaan) selalu harus dilaksanakan dengan teratur.
三分天注定 七分靠打拼
Sa hun ti cut tia, jit hun ko ba pia
Tiga puluh persen adalah nasib, tujuh puluh persen adalah hasil bekerja keras (juga sebaiknya bekerja cerdas)
爱拼才会赢
Ai pia cia e ya
Bekerja keras (dan bekerja cerdas) baru dapat berhasil.
Source : social media
Jika Anda adalah orang Hokkian, mestinya anda tau lagu Ai Piah Cia Eh Yia. Lagu Hokkian yang cukup populer di dunia.
Selain memiliki irama yang bagus, lagu ini juga memiliki arti yang luar biasa, inilah kunci keberhasilan para2 kaum Cina Hokkian perantau dimanapun:
Judul :
爱拼才会赢
Ai pia cia e ya
-Bekerja keras baru dapat berhasil
一时失志 不免怨叹
Chi shisi ci e mian huan dan
-Sekali gagal jangan mengeluh, dan menyalahkan hal2 di sekitar kita
一时落 魄不免胆寒
Chi si lo bie e mian dan han
-Sekali terpuruk jangan bersedih dan cemas
那通失去希望 每日醉茫茫
Na tang sit gi hii bang, mui lit zui bang bang
-Mana boleh kehilangan semangat, Tiap hari mabuk-mabukan
无魂有体亲像稻草人
Mbo hun wu dei qing qiu tiu jao lang
-Seperti orang-orangan pohon padi di sawah, punya badan tak punya nyawa,
人生可比是海上的波浪
Yin shing ko pi si hai siong e po long
-Kehidupan manusia ibarat ombak di lautan,
有时起有时落
We si gii wu si luo
Kadang naik, kadang turun,
好运歹命
Ho un pai un
(Tak perduli) Nasib baik, (ataupun) nasib buruk,
总吗要照起工来行
Cong ma ciao gi kang lai kia
(pekerjaan) selalu harus dilaksanakan dengan teratur.
三分天注定 七分靠打拼
Sa hun ti cut tia, jit hun ko ba pia
Tiga puluh persen adalah nasib, tujuh puluh persen adalah hasil bekerja keras (juga sebaiknya bekerja cerdas)
爱拼才会赢
Ai pia cia e ya
Bekerja keras (dan bekerja cerdas) baru dapat berhasil.
Source : social media
Cuek...!
Atas nama hukum kamma, seseorang bisa saja menjadi orang yang apatis, cuek, tidak peduli dan masa bodoh dengan orang sekitar. "Biarlah mereka menderita, itu khan sudah kamma mereka! Biarlah mereka berbuat jahat, nanti jera sendiri saat kammanya berbuah! Sampai....... Biarlah mereka para bhikkhu lepas jubah, itu khan sudah kammanya, kammanya memang hanya sampai di situ saja!
Dengan cara yang sama, atas nama pemahaman bahwa diri sendiri adalah pelindung bagi sendiri, seseorang bisa saja menjadi orang yang masa bodoh seperti di atas. "Biarlah mereka menderita, semuanya khan sudah tergantung pada diri sendiri! Biarlah mereka jatuh, untuk apa kita peduli? Bukankah semuanya tergantung pada diri sendiri?! Yang merasakan bahagia dan derita khan diri sendiri. Untuk apa ikut campur?!
Dulu saya pun sempat berpikir demikian. Tetapi, pandangan ini terpukul keras ketika suatu kali membaca pernyataan Sang Buddha yang mengatakan bahwa apabila di dalam komunitas (Sangha) orang-orangnya tidak saling menasehati, tidak saling mengingatkan untuk melakukan hal yang baik, komunitas tersebut tidak ada ubahnya seperti kumpulan domba.... Saya melihat bahwa masyarakat Buddhis yang terdiri dari perumahtangga dan pabbajita, juga merupakan komunitas yang seharusnya anggotanya saling membantu satu sama lain demi kemajuan ke arah yang baik.
Akhirnya terpikir bahwa sekarang saya mengenal ajaran Sang Buddha, menikmati ajaran Sang Buddha, mendapatkan jalan hidup yang bermanfaat, karena Sang Buddha tidak cuek, tidak masa bodoh. Seandainya beliau adalah orang yang cuek bebek, masa bodoh, apatis, tidak peduli dengan makhluk lain, maka tentunya saat ini tidak ada Dhamma, tidak ada Sangha, dan tidak ada saya yang meskipun sedikit tetapi mengenal ajaran Beliau.
Saya pribadi tidak menganjurkan orang-orang untuk selalu mencampuri urusan orang lain, karena mencampuri urusan orang lain yang tidak tepat pada waktunya dan dilakukan dengan cara yang tidak bijak, justru menambah sebuah permasalahan menjadi bertambah runyam. Tetapi, ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitar juga bukanlah ajaran Sang Buddha. Membantu apa yang baik, apa yang lebih bermanfaat, tentu merupakan hal yang baik, lebih baik ketimbang yang cuek bebek.
My homage to the Buddha.....!
(by Bhante Santacitto)
Atas nama hukum kamma, seseorang bisa saja menjadi orang yang apatis, cuek, tidak peduli dan masa bodoh dengan orang sekitar. "Biarlah mereka menderita, itu khan sudah kamma mereka! Biarlah mereka berbuat jahat, nanti jera sendiri saat kammanya berbuah! Sampai....... Biarlah mereka para bhikkhu lepas jubah, itu khan sudah kammanya, kammanya memang hanya sampai di situ saja!
Dengan cara yang sama, atas nama pemahaman bahwa diri sendiri adalah pelindung bagi sendiri, seseorang bisa saja menjadi orang yang masa bodoh seperti di atas. "Biarlah mereka menderita, semuanya khan sudah tergantung pada diri sendiri! Biarlah mereka jatuh, untuk apa kita peduli? Bukankah semuanya tergantung pada diri sendiri?! Yang merasakan bahagia dan derita khan diri sendiri. Untuk apa ikut campur?!
Dulu saya pun sempat berpikir demikian. Tetapi, pandangan ini terpukul keras ketika suatu kali membaca pernyataan Sang Buddha yang mengatakan bahwa apabila di dalam komunitas (Sangha) orang-orangnya tidak saling menasehati, tidak saling mengingatkan untuk melakukan hal yang baik, komunitas tersebut tidak ada ubahnya seperti kumpulan domba.... Saya melihat bahwa masyarakat Buddhis yang terdiri dari perumahtangga dan pabbajita, juga merupakan komunitas yang seharusnya anggotanya saling membantu satu sama lain demi kemajuan ke arah yang baik.
Akhirnya terpikir bahwa sekarang saya mengenal ajaran Sang Buddha, menikmati ajaran Sang Buddha, mendapatkan jalan hidup yang bermanfaat, karena Sang Buddha tidak cuek, tidak masa bodoh. Seandainya beliau adalah orang yang cuek bebek, masa bodoh, apatis, tidak peduli dengan makhluk lain, maka tentunya saat ini tidak ada Dhamma, tidak ada Sangha, dan tidak ada saya yang meskipun sedikit tetapi mengenal ajaran Beliau.
Saya pribadi tidak menganjurkan orang-orang untuk selalu mencampuri urusan orang lain, karena mencampuri urusan orang lain yang tidak tepat pada waktunya dan dilakukan dengan cara yang tidak bijak, justru menambah sebuah permasalahan menjadi bertambah runyam. Tetapi, ketidakpedulian terhadap lingkungan sekitar juga bukanlah ajaran Sang Buddha. Membantu apa yang baik, apa yang lebih bermanfaat, tentu merupakan hal yang baik, lebih baik ketimbang yang cuek bebek.
My homage to the Buddha.....!
(by Bhante Santacitto)
"Mari kita berbagi"
Para ahli saraf sering berpesan, "Setiap orang hrs memperhatikan 3 x ½ menit."
Kenapa demikian? 3 x ½ menit adalah sesuatu yg cuma2, tetapi akan banyak mengurangi angka kematian secara tiba2!
Sering kali terjadi seseorang siangnya masih sehat walafiat, tetapi malamnya meninggal. Tdk jarang kita mendengar cerita orang, kemarin saya masih ngobrol dgn dia, kenapa tiba2 dia meninggal? Penyebabnya adalah ketika bangun malam utk ke kamar mandi sering dilakukan secara terlalu cepat. Begitu berdiri, otak kekurangan darah.
Mengapa perlu "3x ½ Menit"?
Karena pola ECG (Electro Cardiogram) seseorang normal pada siang hari, tetapi bangun tengah malam untuk melaksanakan hajat tiba2 gambar ECG itu dpt beda. Karena dgn tiba2 bangun, otak akan menjadi anaemic, dan mengalami gagal jantung karena kekurangan darah. Dianjurkan oleh para ahli utk menjalankan "3 kali ½ menit", yakni :
1. Bila terbangun, jgn langsung turun dari tempat tidur, tetapi berbaringlah selama ½ mnt.
2. Duduk di tempat tidur selama ½ mnt.
3. Turunkan kaki dan duduk di tepi ranjang selama ½ menit.
Selewat 3 x ½ menit yg dilakukan tanpa harus membayar sesenpun, otak tdk akan anaemic dan jantung tdk akan mengalami kegagalan, mengurangi kemungkinan jatuh dan meninggal ketika bangun tengah malam.
Pernah setelah membaca tulisan ini, seorang usia lanjut menangis menyesali kenapa tdk mengetahui hal ini jauh2 hari. Dua tahun lalu dia bangun tengah malam utk buang air kecil. Di kamar mandi tiba2 terasa dunia berputar dan jatuh. Akibatnya dia sekarang mengalami kelumpuhan dan tdk bisa meninggalkan tempat tidur, tulang punggungnya mengalami cedera. Kalau saja dia mengetahui hal ini sebelumnya, tentu tdk harus menderita selama ini.
Share ke org2 yg kita kasihi untuk mencegah terjadinya stroke muda."Always Listening Always Understanding" :) mulailah peduli dengan kesehatan, supaya kamu, keluargamu, dan kerabatmu bisa sehat slalu.
Semoga bermanfaat :)
Sumber : unknown
Para ahli saraf sering berpesan, "Setiap orang hrs memperhatikan 3 x ½ menit."
Kenapa demikian? 3 x ½ menit adalah sesuatu yg cuma2, tetapi akan banyak mengurangi angka kematian secara tiba2!
Sering kali terjadi seseorang siangnya masih sehat walafiat, tetapi malamnya meninggal. Tdk jarang kita mendengar cerita orang, kemarin saya masih ngobrol dgn dia, kenapa tiba2 dia meninggal? Penyebabnya adalah ketika bangun malam utk ke kamar mandi sering dilakukan secara terlalu cepat. Begitu berdiri, otak kekurangan darah.
Mengapa perlu "3x ½ Menit"?
Karena pola ECG (Electro Cardiogram) seseorang normal pada siang hari, tetapi bangun tengah malam untuk melaksanakan hajat tiba2 gambar ECG itu dpt beda. Karena dgn tiba2 bangun, otak akan menjadi anaemic, dan mengalami gagal jantung karena kekurangan darah. Dianjurkan oleh para ahli utk menjalankan "3 kali ½ menit", yakni :
1. Bila terbangun, jgn langsung turun dari tempat tidur, tetapi berbaringlah selama ½ mnt.
2. Duduk di tempat tidur selama ½ mnt.
3. Turunkan kaki dan duduk di tepi ranjang selama ½ menit.
Selewat 3 x ½ menit yg dilakukan tanpa harus membayar sesenpun, otak tdk akan anaemic dan jantung tdk akan mengalami kegagalan, mengurangi kemungkinan jatuh dan meninggal ketika bangun tengah malam.
Pernah setelah membaca tulisan ini, seorang usia lanjut menangis menyesali kenapa tdk mengetahui hal ini jauh2 hari. Dua tahun lalu dia bangun tengah malam utk buang air kecil. Di kamar mandi tiba2 terasa dunia berputar dan jatuh. Akibatnya dia sekarang mengalami kelumpuhan dan tdk bisa meninggalkan tempat tidur, tulang punggungnya mengalami cedera. Kalau saja dia mengetahui hal ini sebelumnya, tentu tdk harus menderita selama ini.
Share ke org2 yg kita kasihi untuk mencegah terjadinya stroke muda."Always Listening Always Understanding" :) mulailah peduli dengan kesehatan, supaya kamu, keluargamu, dan kerabatmu bisa sehat slalu.
Semoga bermanfaat :)
Sumber : unknown
Maaf ganggu ya temans di sela2 kesibukan pagi hari ini.
Mohon saran dan masukannya.
Jadi gini, istri temen saya bebrp bulan terakhir ini mulai berubah. Sering terima telpon di luar jam kantor. Pas temen saya tanya dari siapa, buru2 ditutup dan bilang dari teman kantor atau bosnya.
Trus akhir2 ini juga pulangnya malam terus. Temen saya tanya, koq telat terus pulangnya, katanya lembur karena ada project penting di kantornya. Tapi setelah temen saya cek slip gajinya, gak ada tercatat bahwa dia lembur.
Password FB dan HPnya juga diganti. HPnya selalu dibawa ke-mana2, bahkan mandipun HPnya dibawa.
Untuk mencari keterangan, temen saya temui dan bertanya pada bosnya. Bosnya bilang justru perusahaannya lagi sepi order, gak pernah lemburin karyawan.
Keesokan harinya, istri temen saya blg ada meeting sama client, padahal hari Minggu.
Akhirnya temen saya memutuskan utk membuntutinya.
Temen saya pinjam motor, jaket dan helm saya supaya gak dikenali. Ketika temen saya buntuti, mobilnya berhenti di parkiran sebuah mall. Temen saya matikan mesin motor biar gak kedengeran, karena suara knalpotnya keras.
Bebrp saat kemudian ada mobil yg dikemudikan cowo' yg gak saya kenali datang menghampiri, lalu parkir di sebelahnya.
Lalu istri teman saya turun dari mobilnya dan pindah ke mobil cowo' itu. Saat mobil itu mulai jalan, temen saya bergegas menyalakan motor supaya nggak ketinggalan, tapi motornya gak mau nyala.
Yang ingin saya tanyakan adalah: masalahnya kira2 dimana ya? Di busi, karburtor, cdi, atau mungkin accu-nya? Atau cat-nya?
Terima kasih sebelumnya untuk masukan yg diberikan.
Sumber : unknown
Mohon saran dan masukannya.
Jadi gini, istri temen saya bebrp bulan terakhir ini mulai berubah. Sering terima telpon di luar jam kantor. Pas temen saya tanya dari siapa, buru2 ditutup dan bilang dari teman kantor atau bosnya.
Trus akhir2 ini juga pulangnya malam terus. Temen saya tanya, koq telat terus pulangnya, katanya lembur karena ada project penting di kantornya. Tapi setelah temen saya cek slip gajinya, gak ada tercatat bahwa dia lembur.
Password FB dan HPnya juga diganti. HPnya selalu dibawa ke-mana2, bahkan mandipun HPnya dibawa.
Untuk mencari keterangan, temen saya temui dan bertanya pada bosnya. Bosnya bilang justru perusahaannya lagi sepi order, gak pernah lemburin karyawan.
Keesokan harinya, istri temen saya blg ada meeting sama client, padahal hari Minggu.
Akhirnya temen saya memutuskan utk membuntutinya.
Temen saya pinjam motor, jaket dan helm saya supaya gak dikenali. Ketika temen saya buntuti, mobilnya berhenti di parkiran sebuah mall. Temen saya matikan mesin motor biar gak kedengeran, karena suara knalpotnya keras.
Bebrp saat kemudian ada mobil yg dikemudikan cowo' yg gak saya kenali datang menghampiri, lalu parkir di sebelahnya.
Lalu istri teman saya turun dari mobilnya dan pindah ke mobil cowo' itu. Saat mobil itu mulai jalan, temen saya bergegas menyalakan motor supaya nggak ketinggalan, tapi motornya gak mau nyala.
Yang ingin saya tanyakan adalah: masalahnya kira2 dimana ya? Di busi, karburtor, cdi, atau mungkin accu-nya? Atau cat-nya?
Terima kasih sebelumnya untuk masukan yg diberikan.
Sumber : unknown
ANEH Tapi NYATA
ANEH Tapi NYATA
Penyebutan : Angka 1 sampai 9 dengan huruf bahasa Indonesia ( satu s/d sembilan) mengandung decak kagum.
Jika kita menjumlahkan dua angka yang huruf awalnya sama, maka hasilnya selalu 10.
Angka Berawalan S —►
Satu + Sembilan = 10
Angka yg hurufnya Berawalan D —►
Dua + Delapan = 10
Berawalan T —►
Tiga + Tujuh = 10
Berawalan E —►
Empat + Enam = 10
Bahkan —► Lima + Lima = 10
Kok bisa begitu ya....
😎😜🍼🍼😅😪. ( Ngelmu gotak-gatik-gatuk- matuk).
Sumber : unknown
4 MACAM PENGETAHUAN SEDERHANA
4 MACAM PENGETAHUAN SEDERHANA
1. Tersedak makanan,
2. Salah bantal,
3. Kram kaki,
4. Kaki kesemutan
Ini adalah pengetahuan yang dapat menolong orang dan diri sendiri.
Cara pertolongan sebagai berikut:
1. Cara penanganan jika tersedak makanan --- hanya perlu “mengangkat tangan”.
Di Atlantic City, New Jersey, AS, ada seorang bocah berusia 5 tahun bernama A'Zir Spence yang secara cerdik berhasil menyelamatkan nyawa neneknya, metode yang dipergunakannya sangat sederhana, hanya perlu “mengangkat tangan”. Shirldine Stewart berusia 56 tahun sedang menonton televisi di rumah sambil makan jelly ketika cucunya Spence turun ke bawah untuk menanyakan sesuatu kepadanya.Ketika sang nenek memalingkan muka untuk memandang cucunya, sepotong jelly tersangkut di kerongkongannya. Sang nenek berusaha menolong diri sendiri dengan menekan-nekan bagian perut, namun tidak ada gunanya, Spence lalu bertanya: “Nek! Apakah nenek tersedak?”, namun sang nenek tidak bisa menjawab. “Saya rasa nenek tersedak. Nek! Ayo cepat naikkan tangan nenek!” Nenek Stewart lalu mengangkat tangan di atas kepalanya dan ternyata jelly itu keluar dari kerongkongannya. Spence menyampaikan kalau metode ini dipelajarinya di sekolah. Jadi cara penanganan jika tersedak makanan --- hanya perlu “mengangkat tangan”.
2. Salah bantal
Kadangkala ketika bangun tidur, anda menemukan diri anda salah bantal, yaitu merasa nyeri di leher. Apa yang harus dilakukan ketika salah bantal? Ketika merasa salah bantal, anda hanya perlu mengangkat kaki anda, kemudian tarik ibu jari kaki dan pijat dengan memutar searah atau berlawanan arah jarum jam.
3. Kram kaki
Ketika kram kaki kiri, angkat tangan kanan tinggi-tinggi, ketika kram kaki kanan, angkat tangan kiri tinggi-tinggi, segera akan terasa lebih enak.
4. Kaki kesemutan
Ketika kaki kiri kesemutan, ayun telapak tangan kanan dengan sekuat tenaga, ketika kaki kanan kesemutan, ayun telapak tangan kiri dengan sekuat tenaga...
Jangan simpan saja info ini. Silakan berbagi. Siapa tahu Anda dapat menyelamatkan orang lain.
Semoga bermanfaat
Sumber : unknown
1. Tersedak makanan,
2. Salah bantal,
3. Kram kaki,
4. Kaki kesemutan
Ini adalah pengetahuan yang dapat menolong orang dan diri sendiri.
Cara pertolongan sebagai berikut:
1. Cara penanganan jika tersedak makanan --- hanya perlu “mengangkat tangan”.
Di Atlantic City, New Jersey, AS, ada seorang bocah berusia 5 tahun bernama A'Zir Spence yang secara cerdik berhasil menyelamatkan nyawa neneknya, metode yang dipergunakannya sangat sederhana, hanya perlu “mengangkat tangan”. Shirldine Stewart berusia 56 tahun sedang menonton televisi di rumah sambil makan jelly ketika cucunya Spence turun ke bawah untuk menanyakan sesuatu kepadanya.Ketika sang nenek memalingkan muka untuk memandang cucunya, sepotong jelly tersangkut di kerongkongannya. Sang nenek berusaha menolong diri sendiri dengan menekan-nekan bagian perut, namun tidak ada gunanya, Spence lalu bertanya: “Nek! Apakah nenek tersedak?”, namun sang nenek tidak bisa menjawab. “Saya rasa nenek tersedak. Nek! Ayo cepat naikkan tangan nenek!” Nenek Stewart lalu mengangkat tangan di atas kepalanya dan ternyata jelly itu keluar dari kerongkongannya. Spence menyampaikan kalau metode ini dipelajarinya di sekolah. Jadi cara penanganan jika tersedak makanan --- hanya perlu “mengangkat tangan”.
2. Salah bantal
Kadangkala ketika bangun tidur, anda menemukan diri anda salah bantal, yaitu merasa nyeri di leher. Apa yang harus dilakukan ketika salah bantal? Ketika merasa salah bantal, anda hanya perlu mengangkat kaki anda, kemudian tarik ibu jari kaki dan pijat dengan memutar searah atau berlawanan arah jarum jam.
3. Kram kaki
Ketika kram kaki kiri, angkat tangan kanan tinggi-tinggi, ketika kram kaki kanan, angkat tangan kiri tinggi-tinggi, segera akan terasa lebih enak.
4. Kaki kesemutan
Ketika kaki kiri kesemutan, ayun telapak tangan kanan dengan sekuat tenaga, ketika kaki kanan kesemutan, ayun telapak tangan kiri dengan sekuat tenaga...
Jangan simpan saja info ini. Silakan berbagi. Siapa tahu Anda dapat menyelamatkan orang lain.
Semoga bermanfaat
Sumber : unknown
Subscribe to:
Posts (Atom)