Tuesday, October 4, 2011

MANUSIA SEUTUHNYA


Asal kata " Manusia " di hubungkan dgn Manu, putra dewa matahari ( Surya ) yg menurut mitologi Hindu merupakan kakek moyang manusia. Naskah-naskah Buddhis menafsirkan berbeda. Manusia atau manussa singkatan dari manassa usannataya, mengandung pengertian pikiran ( mano ) atau unsur batin yang tinggi tingkatannya (dibandingkan hewan). Manusia terdiri dari badan jasmani ( rupa ) dan bathin ( nama ) .

Batin diuraikan menjadi empat gugus ( agregat ). jadi apa yg disebut manusia adalah perpaduan lima gugus kehidupan ( pancakkhanda), yaitu :
1. Gugus jasmani ( rupa )
2. Gugus perasaan ( vedana )
3. Gugus pencerapan ( sanna )
4. Gugus bentukan kehendak (samkhara)
5. Gugus kesadaran ( vinnana )

Manusia seutuhnya bukan dilihat dari kesempurnaan fisik.Seseorg yang terlahir rupawan, sehat, tdk cacat, pintar secara intelektual, kaya materi, belum tentu dpt disebut sbg manusia seutuhnya. Manusia seutuhnya adalah manusia yg hidup dgn menjunjung tinggi dan menjalani nilai-nilai kemanusiaan, spt kedermawanan, kebajikan, kemoralan dan kebijaksanaan.

Seorg manusia hrs merenungi dua hal, yakni :
Saya bahagia saya lahir dan saya lahir untuk tujuan tertentu. Manusia yg benar-benar hidup secara utuh adalah mereka yang menyadari bahwa keadaan dirinya sgt istimewa dan ia begitu menghargai kehidupannya, krn tidaklah mudah utk dpt terlahir sbg manusia .
Alam manusia adalah alam yg paling menguntungkan krn di dlmnya terdpt perpaduan antara suka dan duka yg memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk menyadari  sifat sejati kehidupan. Di alam manusia kita mempunyai banyak kesempatan untuk melakukan kebajikan dan berlatih untuk menjadi lebih bijaksana guna merealisasi tujuan tertinggi Nibbana .

Hidup sbg manusia sgtlah berharga, krn ini adalah titik tolak bagi keberadaan kita untuk menjadi lebih baik. Kelahiran di alam rendah, di mana kita merasakan penderitaan terus menerus, membuat kita tdk mungkin dpt melakukan  suatu perbuatan baik,sementara kesenangan terus menerus di alam dewa menjadikan kita terbuai kesenangan-kesenangan sehingga menjadi lupa pd tujuan spiritual. Oleh krn itu, manfaatkanlah kesempatan terlahir sbg manusia dgn baik.

Namun sampai saat ini,masih sedikit sekali org yg melihat tujuan kelahiran sbg manusia dari kaca mata Buddhis, yaitu untuk memutuskan linkaran samsara, siklus lahir-mati yg berulang-ulang dan merealisasi  Nibbana. Kalau kita mencermati bagaimana cara seseorg menjalani hidup, kita akan menemukan banyak jawaban untuk sebuah pertanyaan:
Apa tujuan hidupmu ? Ada yg bertujuan hidup utk memenuhi cita-cita karier dgn tujuan menghasilkan uang atau ketenaran. Ada sebagian yg bertujuan utk mengumpulkan pahala demi kebahagiaan di surga kelak. Namun banyak juga yg tdk punya tujuan yg jelas.

Tidaklah salah jika kita ingin berkarier dan bekerja mencari nafkah  utk memenuhi kebutuhan hidup,tetapi sungguh sayang kalau kesempatan hidup kita sbg manusia ini kita lewatkan begitu saja tanpa berlatih utk memahami arti kehidupan.

Sbg umat Buddha,kita senantiasa menjadikan sila sbg landasan moral dlm menjlni kehidupan sehari-hari. Kualitas atau standar kemanusiaan kita dpt diukur dgn praktek-praktek pengembangan moralitas. Ada lima hal yg menjadi pantangan bagi umat Buddha yakni:
1. pantang membunuh
2. pantang mencuri
3. pantang berzinah
4. pantang berbohong
5. pantang mabuk.

Sejalan dgn lima pantangan tersbt,umat Buddha juga wajib secara aktif mengembangkan lima kebajikan yakni :
1. Cinta kasih kpd semua makhluk
2. Berpenghidupan benar
3. Berpuas diri dan menjaga harmoni
4. Jujur dan hanya mengatakan hal yg bermanfaat
5. Menjaga kesadaran

Alam manusia juga mengandung alam-alam kehidupa lain yg diciptakan oleh manusia sendiri. Manusia ada yg hidupnya spt di alam hantu kelaparan. Tdk peduli berapa banyak nya harta yg mereka miliki, mereka selalu merasa ada sesuatu yg kurang. Mereka di kuasai oleh keadaan batin yg penuh nafsu. Manusia hantu kelaparan adalah seorg kikir yg selalu memikirkan uang dgn segala cara : berpandangan keliru bahwa uang adalah sumber kebahagiaan sejati. Manusia hantu kelaparan yg lain adalah para pecandu obat-obatan yg nyaris tdk mampu bertahan hidup dan hanya berpikir bagaimana mendptkan obat lagi, yg ketika pengaruh obatnya memudar, ia akan kembali ketagihan. Spsg kekasih yg slg tergantung secara berlebihan juga bisa menjadi hantu kelaparan jika mereka selalu mendambakan sesuatu dari psgannya, pdhal psgannya mungkin tak mampu memenuhinya.

Ada juga manusia yg hidup bagai di neraka. Mereka menciptakan neraka mereka sendiri. Manusia neraka adalah manusia yg dikuasai oleh keadaan batin yg penuh dgn kebencian, rasa takut, bahkan kekerasan. Mereka seolah hidup di neraka di dlm dunia ini krn mereka membuat setiap situasi sbg tempat siksaan bagi mereka sendiri.

Sedangkan " Manusia binatang " adalah orang-orang yang menolak untuk melihat makna dan tujuan hidup sebenarnya . Hidupnya hanya untuk memenuhi kebutuhan ragawinya, yakni makan, tidur, dan seks. Baginya, hidup tdk memiliki arti yg lebih dari itu. Seorg " Manusia binatang " belum tentu bodoh dlm hal intelektual, tetapi ia tidak mempunyai cita-cita luhur dlm hidup dan hanya mengejar kepuasan bagi diri sendiri. Ia hidup tanpa visi atau budaya, pdhal ia dpt memilih utk mengembangkan batinnya. Seseorg yg meninggal dlm keadaan batin spt ini cenderung terlahir kembali sbg binatang.

Manusia dgn kecenderungan spt manusia hantu kelaparan,manusia neraka, atau manusia binatang tentu tdk dpt dikatakan sbg manusia seutuhnya. Untuk menjadi manusia seutuhnya kita hrs benar-benar mengikis semua sifat yg tdk baik atau tdk manusiawi.


Sumber : EHIPASSIKO COLLECTION Sangham Saranam Gacchami

No comments:

Post a Comment