Wednesday, November 26, 2014

Awas! Lisa Rudiani, Penipu Cantik Ini Sedang Diburu Netizen


Perampok Cantik Lisa Rudiani (Facebook) 
Perampok Cantik Lisa Rudiani (Facebook)


Solopos.com, SOLO – Nama Lisa Rudiani (LR) belakangan begitu populer di kalangan pengguna internet (netizen).

LR yang merupakan pemilik akun media sosial Facebook dan Twitter disebut-sebut sering melakukan penipuan terhadap rekan-rekannya.

Wanita cantik memang sering bikin geger di media sosial. Setelah heboh polwan cantik, satpol pp cantik, tukang tambal ban cantik, hingga asisten menteri yang cantik, kini ada perampok cantik yang jadi buruan netizen.

LR pertama kali muncul dalam thread di forum internet, Kaskus. LR disebut-sebut kelahiran Labuhan Batu 27 Januari 1990.

Dalam thread tersebut LR dikatakan telah menipu beberapa rekannya. Bahkan ada yang mengaku ditipu hingga puluhan juta.

“Guys, hati-hati dengan cewe penipu ini, modus penipuannya dengan pura-pura jadi teman baik dulu trus ajak bisnis investasi, hptiket, minjem kartu kredit temen, dll, dan nih cewe jg punya keahlian nyuri (sudah ada bbrp temen baiknya dan temen kantor dia yang kehilangan kartu kredit, emas dan uang), Orang ini sudah bertahun-tahun menipu tetapi tidak pernah ketangkap karena sudah kabur duluan, operasinya di Medan, Sidoarjo, Bandung dan terakhir di Jakarta…” tulis pemilik akun fguru.
Informasi ini menyebar dengan cepat di kalangan netizen. Bahkan ada juga Facebook yang khusus digunakan untuk memburu akun yang satu ini.

Penelusuran Solopos.com, Selasa (25/11/2014) sejumlah netizen yang mengunggah peringatan serupa mengatakan LR bekerja di Soechi Group sebagai sekretaris.

Sebelumnya dia muncul di salah satu iklan baris perusahaan tempat Lisa pernah bekerja, PT. Tawada Healthcare. Iklan baris tersebut dimuat pada 20 Mei 2013.

Thread bikinan fguru memancing banyak komentar. Ada yang mengaku sebagai korban dan menyebut sifat Lisa yang cepat bergaul mudah memancing orang untuk bekerja sama dengannya.

“Dari kantor saya ajah dia sudah mengantongi hp, kartu kredit, dan uang tunai baik teman2 punya maupun uang perusahaan (saya sendiri sih gak kena apa2). FYI, terakhir tinggal di Apartment Medit 1 Tanjung Duren tower Bougenville (dia ada sebut unit tapi saya lupa),” tulis renaiichii.


 Sumber : http://www.harianjogja.com/baca/2014/11/25/awas-lisa-rudiani-penipu-cantik-ini-sedang-diburu-netizen-554948


Bagi orang2 yang memendam rindu, mencintai dalam diam, maka apa-apa yang ditunjukkannya hanyalah bagai gunung es di dalam samudera, hanya memperlihatkan pucuk kecil dari betapa besar perasaan itu di bagian dalamnya. Besarrr sekali yang tersembunyi.

Tapi bagi para tukang gombal, yang berceceran perasaannya di mana-mana, maka apa-apa yang diperlihatkannya itu justeru adalah semuanya, itupun dikali dua dengan lebay dan kepalsuan. Tidak ada lagi yang tersisa di bagian dalamnya. Sudah diobral habis.


*Tere Liye
 https://www.facebook.com/darwistereliye/posts/840447852672451


Dan aku menoleh ke belakang
Ah, harusnya hari ini dan besok, tak ada bedanya..
Hanya sebuah angka yang bertambah..

Tapi di belakang, ada kamu.
Sedang di depan sana, kamu tak ada...

Lalu ketika hujan datang menyambut hati,
Sambil menghapus air mataku,
Aku langkahkan kaki ke depan...

Ya, tak ada lagi kamu di sana.

Tapi cintaku, selalu ada, dan pecah menjadi debu2 bintang..
Berkilau..

Menunjukkan jalan "pulang" bagi jiwa2 yang merasa lelah :))

Aku menoleh lagi ke belakang..
Lalu berlari maju

Terima kasih _/\_
 

Sumber :
 https://www.facebook.com/photo.php?fbid=503874459732103&set=a.104721009647452.4954.100003286597577&type=1


Seorang biksu dengan pakaian dekil datang memohon sumbangan ke rumah seorang saudagar kaya.

Saudagar kaya itu merasa sebal dengan penampilan si biksu dan mengusirnya pergi dengan kata-kata kasar.

Beberapa hari kemudian seorang biksu besar datang dengan jubah keagamaan yang mewah dan berkilauan, memohon sedekah ke saudagar kaya tersebut.

Si saudagar kaya segera menyuruh anak buahnya untuk menyiapkan makanan (vegetarian tentunya) mewah untuk si biksu.

Lalu ia mengajak si biksu untuk menikmati makanannya.Si biksu menanggalkan jubah keagamaannya yang mewah, melipatnya dengan rapi dan meletakkannya di atas kursi meja makan.

Katanya, 'kemarin aku datang dengan pakaian usang dan anda mengusirku. Hari ini aku datang dengan pakaian mewah, dan anda menjamuku.

Tentunya makanan ini bukan untukku tapi untuk jubah ini'. Setelah berkata demikian si biksu berlalu meninggalkan si saudagar yang kaget.

Kemudian biksu itu menyatakan : "Kalau ternyata bukan diriku, melainkan pakaianku yg dihormati, mengapa aku mesti senang...???Dan kalau ternyata bukan diriku,melainkan apa yg kupakai yg dihina , mengapa aku mesti sedih...??"

Demikianlah manusia , lebih sering menghormati yg melekat pada diri orang, seperti - apa yg dipakai atau - pakaian yg dipakai atau - kekayaan atau - jabatan seseorang, BUKAN PRIBADI keberadaan orang itu sendiri.

Maka...Jika engkau dihormati orang, jangan bangga diri...Dan jika engkau tidak dihormati, jangan kecewa & bersedih diri ,sebab.... Engkau tetap sebuah harga.

Siapapun yg merendahkan kamu saat ini... Jangan Membuat kamu Runtuh, Bangkit & Tetap Teguh & Tetaplah Berpikir Positive !!



Sumber : https://www.facebook.com/KebajikanDe/photos/a.231048736958686.59709.152761311454096/776741162389438/?type=1&relevant_count=1
 

MENYESAL


MENYESAL
⌣̊⌣̊⌣̊⌣̊⌣̊⌣̊⌣̊⌣̊

Jadikanlah dirimu sebagai hadiah TERINDAH bagi sahabatmu. Dan lingkunganmu.

Jadikanlah keberadaan dirimu sebagai virus KEBAIKAN, bagian dari keuntungan.

Jangan menjadi bagian dari KEBURUKAN atau kerugian..

Sepuluh tahun persahabatan DIHAPUS hanya 10 menit perselisihan.

Sepuluh tahun kerjasama yg baik, HANCUR oleh masalah UANG.

Hubungan keluarga PUTUS oleh masalah RUPIAH.

Banyak hal BESAR dan PENTING tanpa sadar kita tukar begitu saja ϑengan hal-hal yg nilainya sebenarnya sama sekali tak SEBANDING.

Tanpa sadar, pada akhirnya kita hanya bisa MENYESAL karena telah menyia-nyiakan hal PENTING ϑengan hal KECIL.

Banyak orang juga pada akhirnya hanya bisa menyesal saat perselisihan telah TERJADI, hubungan telah RUSAK dan sukacita menjadi HILANG.
~~~~~~~~~~
SeMOGa BerManfaat.

SALAM KEBAJIKAN..
Happy Nice Day.
∙∙̣̇∙̣̣̇̇∙̣̣̣̇̇̇L∙̣̣̣̇̇̇∙̣̣̇̇∙̣̇∙∙̣̇∙̣̣̇̇∙̣̣̣̇̇̇I∙̣̣̣̇̇̇∙̣̣̇̇∙̣̇∙∙̣̇∙̣̣̇̇∙̣̣̣̇̇̇L∙̣̣̣̇̇̇∙̣̣̇̇∙̣̇∙∙̣̇∙̣̣̇̇∙̣̣̣̇̇̇Y∙̣̣̣̇̇̇∙̣̣̇̇∙̣̇∙

https://www.facebook.com/KebajikanDe/photos/a.231048736958686.59709.152761311454096/799297296800491/?type=1&relevant_count=1
 

Cinta Butuh Pikiran Akal Sehat


Cinta Butuh Pikiran Akal Sehat

爱一个人就去爱她的全部,Ô 53;括她的缺点!!! 这才是真正的爱
ai yi ge ren jiu qu ai ta de quan bu, bao kuo ta de quedian !!! zhe cai shi zhen zheng de ai...

Mencintai seseorang, harus mencintai keseluruhannya, termasuk kekurangannya,! ini lah cinta yang sesungguhnya...

Cinta itu memabukkan, Cinta itu mempesona, Cinta itu surga dunia..

Cinta adalah sesuatu yang tidak dapat dijelaskan oleh siapapun. Cinta haruslah dirasakan, karena cinta tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata.

Seseorang tidak dapat jatuh cinta melalui perencanaan, karena seseorang jatuh cinta tanpa disadari juga cinta dapat meredupkan akal sehat di dalam pikiran.

Tidak ada yang dapat melakukan hal itu kecuali perasaan cinta. Karena cinta, bahkan orang yang paling jenius sekalipun dapat bertingkah seperti orang bodoh, karena cinta merupakan perasaan yang tak tertahankan.

Apa yang terjadi jika anda jatuh cinta?

Yang pasti, isi pikiran anda hanya akan anda isi dengan sosok yang anda cintai tersebut. Anda bermimpi hidup bersamanya dalam sebuah rumah indah, mempunyai anak-anak yang lucu dan hidup bahagia bersamanya selamanya. Anda berencana, berbicara dan bermimpi mengenainya. Anda keluar dari kenyataan hidup anda saat ini dari siang sampai malam.

Bermimpi menjalani hidup penuh cinta bersamanya. Kemudian anda benar-benar memutuskan untuk menikahinya. Perayaannya meriah. Teman-teman anda berdatangan mengucapkan selamat. Sungguh suatu pesta penikahan yang sempurna. Anda merasa sebagai orang yang paling beruntung sedunia.

Tapi, setahun kemudian anda mengumumkan bahwa anda akan bercerai darinya, Mengapa..? Mengapa hal itu bisa terjadi ? Setelah pernikahan sempurna yang anda impikan telah terwujud kenapa perceraian bisa terjadi ?

Itu bisa terjadi karena anda tidak pernah mengijinkan akal sehat anda untuk ikut membuat keputusan dalam menikahinya. Anda hanya berkhayal dengan indahnya cinta.

Anda tidak pernah memikirkan hakikat yang sejati dari sebuah pernikahan dan kehidupan berkeluarga. Bahwa menikah dan membangun kehidupan keluarga itu membutuhkan lebih dari sekedar cinta.

Anda tidak pernah menghadapi kenyataan bahwa sebenarnya anda berdua tidak cocok. Tapi anda memaksakan diri untuk menikahinya, atas nama cinta. Anda berpikir bahwa anda bersedia berkorban untuknya, karena anda mencintainya.

Tapi sampai berapa lama anda mampu melakukan itu? Sampai berapa lama anda mampu bertahan dari pahitnya hidup serumah bersama seseorang yang sebetulnya tidak cocok untuk anda?

Anda berdua mungkin dari awal sudah menyadari hal itu, namun anda berdua menolak kenyataan itu, lagi-lagi atas nama cinta. Akhirnya terjadilah pahitnya perceraian.

Silahkan anda jatuh cinta. Silahkan anda merasakan indahnya cinta. Namun jangan lupa untuk bertanya pada akal sehat anda, “ apakah dia benar-benar cocok untuk saya?”, " apakah kita berdua benar-benar bisa hidup bersama dalam damai ?” dan “ apakah cinta kami akan abadi selamanya?”.

Biarkan akal sehat anda ikut berbicara. Biarkan akal sehat anda yang membuat keputusan final. Maka kecil kemungkinannya anda akan bercerai. Anda akan hidup bahagia selamanya, karena anda telah membuat perhitungan yang matang sebelum memutuskan untuk menikah.

Janganlah tertarik kepada seseorang karena parasnya, sebab keelokan paras dapat menyesatkan.
Jangan pula tertarik kepada kekayaannya, sebab kekayaan dapat musnah.
Tertariklah kepada seseorang yg dapat membuatmu tersenyum,
Sebab hanya senyum yg dapat membuat hari-harimu yang gelap menjadi cerah. 




Kiss the Rain - Yiruma


Bapak Tua Penjual Amplop


Setiap menuju ke Masjid Salman ITB untuk shalat Jumat, saya selalu melihat seorang bapak tua yang duduk terpekur di depan dagangannya. Dia menjual kertas amplop yang sudah dibungkus di dalam plastik. Sepintas barang jualannya itu terasa “aneh” di antara pedagang lain yang memenuhi pasar kaget di seputaran Jalan Ganesha setiap hari Jumat. Pedagang di pasar kaget umumnya berjualan makanan, pakaian, DVD bajakan, barang mainan anak, sepatu dan barang-barang asesori lainnya. Tentu agak aneh dia “nyempil” sendiri menjual amplop, barang yang tidak terlalu dibutuhkan pada zaman yang serba elektronis seperti saat ini.

Masa kejayaan pengiriman surat secara konvensional sudah berlalu, namun bapak itu tetap menjual amplop. Mungkin bapak itu tidak mengikuti perkembangan zaman, apalagi perkembangan teknologi informasi yang serba cepat dan instan, sehingga dia pikir masih ada orang yang membutuhkan amplop untuk berkirim surat.
Kehadiran bapak tua dengan dagangannya yang tidak laku-laku itu menimbulkan rasa iba. Siapa sih yang mau membeli amplopnya itu? Tidak satupun orang yang lewat menuju masjid tertarik untuk membelinya. Lalu lalang orang yang bergegas menuju masjid Salman seolah tidak mempedulikan kehadiran bapak tua itu.

Kemarin ketika hendak shalat Jumat di Salman saya melihat bapak tua itu lagi sedang duduk terpekur. Saya sudah berjanji akan membeli amplopnya itu usai shalat, meskipun sebenarnya saya tidak terlalu membutuhkan benda tersebut. Yach, sekedar ingin membantu bapak itu melariskan dagangannya. Seusai shalat Jumat dan hendak kembali ke kantor, saya menghampiri bapak tadi. Saya tanya berapa harga amplopnya dalam satu bungkusa plastik itu. “Seribu”, jawabnya dengan suara lirih. Oh Tuhan, harga sebungkus amplop yang isinnya sepuluh lembar itu hanya seribu rupiah? Uang sebesar itu hanya cukup untuk membeli dua gorengan bala-bala pada pedagang gorengan di dekatnya. Uang seribu rupiah yang tidak terlalu berarti bagi kita, tetapi bagi bapak tua itu sangatlah berarti. Saya tercekat dan berusaha menahan air mata keharuan mendengar harga yang sangat murah itu. “Saya beli ya pak, sepuluh bungkus”, kata saya.

Bapak itu terlihat gembira karena saya membeli amplopnya dalam jumlah banyak. Dia memasukkan sepuluh bungkus amplop yang isinya sepuluh lembar per bungkusnya ke dalam bekas kotak amplop. Tangannya terlihat bergetar ketika memasukkan bungkusan amplop ke dalam kotak.

Saya bertanya kembali kenapa dia menjual amplop semurah itu. Padahal kalau kita membeli amplop di warung tidak mungkin dapat seratus rupiah satu. Dengan uang seribu mungkin hanya dapat lima buah amplop. Bapak itu menunjukkan kepada saya lembar kwitansi pembelian amplop di toko grosir. Tertulis di kwitansi itu nota pembelian 10 bungkus amplop surat senilai Rp7500. “Bapak cuma ambil sedikit”, lirihnya. Jadi, dia hanya mengambil keuntungan Rp250 untuk satu bungkus amplop yang isinya 10 lembar itu. Saya jadi terharu mendengar jawaban jujur si bapak tua. Jika pedagang nakal ‘menipu’ harga dengan menaikkan harga jual sehingga keuntungan berlipat-lipat, bapak tua itu hanya mengambil keuntungan yang tidak seberapa. Andaipun terjual sepuluh bungkus amplop saja keuntungannya tidak sampai untuk membeli nasi bungkus di pinggir jalan. Siapalah orang yang mau membeli amplop banyak-banyak pada zaman sekarang? Dalam sehari belum tentu laku sepuluh bungkus saja, apalagi untuk dua puluh bungkus amplop agar dapat membeli nasi.


Setelah selesai saya bayar Rp10.000 untuk sepuluh bungkus amplop, saya kembali menuju kantor. Tidak lupa saya selipkan sedikit uang lebih buat bapak tua itu untuk membeli makan siang. Si bapak tua menerima uang itu dengan tangan bergetar sambil mengucapkan terima kasih dengan suara hampir menangis. Saya segera bergegas pergi meninggalkannya karena mata ini sudah tidak tahan untuk meluruhkan air mata. Sambil berjalan saya teringat status seorang teman di facebook yang bunyinya begini: “bapak-bapak tua menjajakan barang dagangan yang tak laku-laku, ibu-ibu tua yang duduk tepekur di depan warungnya yang selalu sepi. Carilah alasan-alasan untuk membeli barang-barang dari mereka, meski kita tidak membutuhkannya saat ini. Jangan selalu beli barang di mal-mal dan toko-toko yang nyaman dan lengkap..”.


Si bapak tua penjual amplop adalah salah satu dari mereka, yaitu para pedagang kaki lima yang barangnya tidak laku-laku. Cara paling mudah dan sederhana untuk membantu mereka adalah bukan memberi mereka uang, tetapi belilah jualan mereka atau pakailah jasa mereka. Meskipun barang-barang yang dijual oleh mereka sedikit lebih mahal daripada harga di mal dan toko, tetapi dengan membeli dagangan mereka insya Allah lebih banyak barokahnya, karena secara tidak langsung kita telah membantu kelangsungan usaha dan hidup mereka.

Dalam pandangan saya bapak tua itu lebih terhormat daripada pengemis yang berkeliaran di masjid Salman, meminta-minta kepada orang yang lewat. Para pengemis itu mengerahkan anak-anak untuk memancing iba para pejalan kaki. Tetapi si bapak tua tidak mau mengemis, ia tetap kukuh berjualan amplop yang keuntungannya tidak seberapa itu.

Di kantor saya amati lagi bungkusan amplop yang saya beli dari si bapak tua tadi. Mungkin benar saya tidak terlalu membutuhkan amplop surat itu saat ini, tetapi uang sepuluh ribu yang saya keluarkan tadi sangat dibutuhkan si bapak tua.


Kotak amplop yang berisi 10 bungkus amplop tadi saya simpan di sudut meja kerja. Siapa tahu nanti saya akan memerlukannya. Mungkin pada hari Jumat pekan-pekan selanjutnya saya akan melihat si bapak tua berjualan kembali di sana, duduk melamun di depan dagangannya yang tak laku-laku.


Oleh: Rinaldi Munir, Bandung.
 http://www.fimadani.com/bapak-tua-penjual-amplop/


-o0o-




Ketabahan Bapak Tua Penjual Amplop Penjual Amplop
Ketabahan pria paruh baya itu dalam berjualan menarik simpatik pejalan kaki. Dan demi membeli satu bungkus nasi saja ia harus menjual puluhan bungkus amplop.
Dream - Memiliki penghasilan tetap serta kedudukan yang layak mungkin tak dirasakan sebagian orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang kurang tinggi. Ini bisa terlihat dari sosok pria paruh baya duduk di salah satu sudut Masjid Salman ITB, Bandung.

Di antara pedagang lainnya yang memiliki modal lebih besar menjual memilih pakaian, makanan atau elektronik. Namun, pria paruh baya itu rupanya tengah menjajakan barang dagangannya yakni amplop.
Ketika sebagian penjual ramai dikunjungi pembeli, ia hanya bisa meratapi karena tak satu pun dari orang-orang yang lewat menengok barang dagangannya. Sampai suatu saat seorang pemuda menghampiri pria itu bermaksud ingin membeli beberapa amplop.

Kaget bukan kepalang saat ditanya berapa harga amplop yang dijualnya. "10 amplop saya jual seharga Rp 1.000", kata pria itu. Kenapa semurah itu, ia lantas menunjukan kwitansi pembelian amplop yang seharga Rp 7.500, berarti ia hanya mengambil untung Rp 250 saja.

Bagi Anda berpenghasilan lebih, uang sekecil itu tentu tidak ada artinya. Namun uang Rp 1.000 ternyata begitu penting bagi pria itu. Demi membeli satu bungkus nasi saja ia harus menjual puluhan bungkus amplop.


 Sumber : http://www.dream.co.id/your-story/ketabahan-bapak-tua-penjual-amplop-ketabahan-bapak-tua-penjual-amplop-140922n.html