Sunday, September 6, 2015

Obat Nyamuk


Informasi kesehatan

✏๐Ÿ“œ Karyawan Baygon Menulis Ini Untuk Anda, buat pengetahuan seluruh keluarga nihh.......
✒ Dari si penulis yang kerja di Baygon. Mudah2an artikel dibawah ini bisa bermanfaat..

๐Ÿ“›.......... Agak ragu saya menulis artikel ini karena menyangkut pekerjaan yang saya geluti. Tapi sebagai orang yang sedikit banyak tahu saya merasa berdosa bila tidak menyampaikannya. Silakan diforward bila perlu...

Seberapa sering anda memakai obat nyamuk? Apa mereknya? Apa jenisnya? Ampuhkah? Berapa harganya?

Itulah pertanyaan yang sering mucul tentang obat nyamuk. Tapi, berapa banyak yang bertanya: AMANKAH?

Saya harus bilang bahwa saat ini boleh dibilang tidak ada satu pun obat nyamuk di Indonesia yang benar2 ampuh dan AMAN.

Prinsip dasar yang harus dipahami semua orang ketika menggunakan obat nyamuk adalah bahwa zat yang dipakai itu RACUN, dan tidak ada racun yang benar2 aman.

Saya sedih melihat iklan2 di TV dan media lain yang menyesatkan.
Tahukah iklan Baygon terbaru tentang Baygon biru yang tidak bikin batuk or wanginya segar? Itu iklan yang keterlaluan dan sangat menyesatkan, karena seolah2 dengan menggunakan Baygon biru kita boleh tetap berada di ruangan saat penyemprotan terjadi. Saya sudah protes Intern tapi tidak serius ditanggapi.
Baygon mengandung 2 racun utama, yaitu Propoxur dan transfluthrin.
PROPOXUR adalah senyawa karbamat (senyawa antaranya, MIC, pernah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan kerusakan syaraf ratusan ribu orang lainnya dalam kasus Bhopal di India) yang telah dilarang penggunaannya di luar negri karena diduga kuat sebagai zat karsinogenik.
Sedangkan TRANSFLUTHRIN relatif aman hingga saat ini.

๐Ÿ“ŒSaya pernah kerja di pabrik propoxur for more than 1.5 years so I know much about this. Saya juga pernah "mabuk" propoxur karena menyentuhnya dengan tangan yang sudah menggunakan sarung tangan... 7 hari panas dingin gak keruan.

๐Ÿ“นKalau yang lain bagaimana?
HIT yang promosinya sebagai obat nyamuk ampuh dan murah memang benar, bahkan sedikit lebih ampuh dari Baygon, tapi sangat berbahaya karena bukan hanya menggunakan Propoxur, tapi juga DDVP atau dichlorvos-zat turunan chlorine yang sejak puluhan tahun dilarang penggunaannya di dunia. Murah tapi berbahaya. Pilih mana?

Sedangkan obat nyamuk lain seperti Baygon tutup hijau, Vape, Raid dan Mortein memang non-propoxur dan non-DDVP, tapi keampuhannya sangat diragukan. Mereka hanya efektif melawan nyamuk Aedes, tapi berantakan saat melawan nyamuk Culex sp (ini nyamuk malam yang sering gangguin kita).
Wangi pada obat nyamuk aerosol maupun semprot semestinya justru menjadi indikasi bahwa kita tidak boleh berada di ruangan tsb selama bau masih tercium, kurang lebih selama 1 jam.....

Obat nyamuk tipe lain bagaimana? SAMA SAJA.

Obat nyamuk bakar jelas menghasilkan asap dan racun, jenis electrik pun tetap menghasilkan racun (HIT bahkan menggunakan propoxur untuk obat nyamuk elektriknya) . Penggunanaan obat nyamuk dengan cara dibakar atau dengan listrik harus dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, tidak boleh dalam ruangan tertutup karena racun dan asap yang dihasilkan akan mengurangi proporsi kandungan oksigen dalam ruangan.

Kalau reppelent atau penolak nyamuk seperti Autan, Sari Puspa/Soffell, atau Lavender gimana?

For your info: Ketiganya mengandung racun bernama Diethyltoluamide atau DEET. DEET ini sangat korosif. Autan tidak dapat disimpan dalam wadah plastik PVC atau besi karena dalam hitungan minggu akan mengikis lapisannya. Bayangkan bila itu kena kulit kita?

Jadi, sekali lagi telah terjadi pembohongan publik lewat iklan anti nyamuk yang lembut bagi kulit. Mana mungkin zat yang jelas2 merusak kulit dapat merawat kulit. Bahkan setelah ditambahi embel2 menggunakan Aloe Vera atau zat pelembab lain, tetap saja berbahaya.

Jangan gunakan pada kulit yang sensitif atau anak di bawah usia 2 tahun..

Jadi, gimana?

Back to nature, kalau malam pakai kelambu. Kalau siang pakai tangan or raket listrik. Obat nyamuk hanya digunakan bila gangguan memang sudah tak terkendali atau melebihi batas toleransi dan GUNAKAN DENGAN CARA YANG AMAN...

Jangan pernah berfikir racun itu aman.....๐Ÿ™ˆ


Obat Nyamuk Sereh

Musim panas dan musim hujan, nyamuk selalu ada, apalagi musim hujan adalah musim kawin bagi nyamuk...nah kalo kita pake obat nyamuk bakar dan semprot tetap aja efeknya gak bagus buat pernafasan...nah kita akan memberikan tips yang aman dan segar dan HEMAT tanpa harus keluar uang banyak....

Caranya:
1. Ambillah beberapa batang sereh
2. Potonglah batang batang sereh tadi jadi bagian tipis tipis
3. Setelah dipotong, pindahkan ke wadah, bisa piring kecil atau apa aja yang bisa...
4. Kemudian letakkanlah wadah yang berisi potongan sereh tadi, Dibawah tempat tidur atau dimana tempat yang banyak nyamuk.
5. Di jamin nyamuk lari..dan ruangan jadi segar beraroma sereh...sereh tahan berbulan bulan, semakin kering semakin bagus....


Info: Sewaktu kita mau Ngepel Lantai, Tuang secukupnya Minyak Sereh pada timba pengepel.
Boleh juga Minyak Sereh di campur air untuk di semprotkan ke seluruh ruang Rumah. Untuk mengusir Nyamuk yang bersarang di sudut² Rumah.

Minyak Sereh ada di Jual di Apotik.

Selamat mencoba.......


Sumber : unknown


JAM KERJA BIOLOGIS ORGAN TUBUH MANUSIA


⏰ “ JAM KERJA BIOLOGIS ORGAN TUBUH MANUSIA ”⏰

oleh: Prof. dr. Soeharsoyo SpAk


LAMBUNG, Jam 07:00 - 09:00. Daya kerja lambung sedang kuat2nya. Dianjurkan utk sarapan yg bergizi tinggi pada jam ini.

JANTUNG, Jam 11:00 - 13:00, *Hindari panas berlebih dan olah fisik*, terutama bagian yg ada keluhan di pembuluh darah.

HATI / LIVER, Jam 13:00 - 15:00, Kondisi liver sedang lemah, dgn istirahat sejenak akan terjadi proses regenerasi sel2 hati.

PARU-PARU, Jam 15:00 - 17:00, Paru paru sedang lemah, istirahat dan nafas dgn teratur utk mengembalikan energi paru paru.

GINJAL, Jam 17:00 -19:00, Ginjal dalam kondisi kuat, terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan sel otak. Ini jam terbaik utk belajar.

LAMBUNG, Jam 19:00 - 21:00, Lambung sedang lemah. Diusahakan jangan mengkonsumsi makanan padat yg sulit dicerna, atau lebih baik berhenti makan.

LIMPA, Jam 21:00 23:00, Limpa dalam kondisi lemah, terjadi proses pembuangan racun tubuh dan regenerasi sel limpa. Jika wajah menjadi agak pucat dijam ini, artinya limpa ada gangguan.

JANTUNG, Jam 23:00 - 01:00, Jantung sedang dalam kondisi lemah. Waktunya istirahat utk pemulihan energi tubuh.

HATI / LIVER, Jam 01:00 - 03:00, Liver dalam kondisi kuat, terjadi proses pembuangan racun hasil metabolisme tubuh. Ini saatnya terjadi regenerasi sel.

PARU-PARU, Jam 02.30 - 04:30, Kondisi paru paru sedang kuat, terjadi pembersihan dan pembuangan racun atw kotoran diparu paru. Akan terjadi batuk, bersin dan berkeringat bila paru2 kotor. Ini jam terbaik utk “Qiyamul lail”. Saat sujud pd waktu inilah. mengalirnya darah yg kaya akan oksigen ke otak tertentu. yg tdk bs di alirkan Darah pd saat sujud diwaktu siang.

USUS BESAR, Jam 05:00 - 07:00, Usus besar dalam kondisi kuat, biasakan B.A.B di jam ini agar kotoran, racun dan sisa sistem pencernaan dapat dikeluarkan semua.


Sayangi diri kita dan orang di sekitar kita dengan share ini ke orang-orang disekitar kalian


Sumber : unknown

Dewi Lestari, 21 Juni, 2007

Tujuh Tahun Menuju Mendut


Barangkali inilah artikel dengan tingkat kesulitan paling tinggi yang pernah saya tulis, karena saya akan mencoba menuliskan sesuatu yang sudah pasti tidak bisa digambarkan dengan kata-kata. Semua yang saya tulis berikut ini ibarat setetes air laut mencoba menjelaskan samudera. Kendati terdengar sia-sia, mudah-mudahan upaya ini masih punya makna.

Selama tiga hari, berlokasikan di Vihara Mendut – Magelang, saya mengikuti Meditasi Mengenal Diri (MMD) di bawah bimbingan Pak Hudoyo Hupudio. Beliau, MMD, dan milis spiritualnya, sudah saya kenal sejak tujuh tahun yang lalu lewat internet, bahkan beliau pernah saya “todong” untuk membuat pengantar buku pertama saya “Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh”. Namun baru tahun inilah saya berkenalan langsung dengan Pak Hudoyo. Pertama, ketika kami sama-sama menjadi pembicara dalam diskusi tentang meditasi di Bandung bulan Februari lalu, dan kedua ketika saya menjadi peserta MMD angkatan ke-99 di Mendut.

Meski berbasiskan meditasi vipassana, MMD sendiri merupakan meditasi lintas agama, terbukti dari komposisi peserta yang beragam. Angkatan ke-99 yang berjumlah total 31 orang ini, mayoritas peserta beragama Katolik dan Islam, disusul Buddhis sebanyak lima orang, dan yang beragama Protestan sebanyak empat orang.

Sekalipun sudah delapan tahun menggeluti dan merenungi masalah spiritualitas, saya bukanlah meditator yang disiplin. Kegiatan bermeditasi saya lakukan dengan frekuensi dan intensitas yang acak. Saya tidak asing dengan konsep vipassana, tapi baru di Mendutlah saya secara fokus menyelami pengalaman mengamati diri.
Hari pertama dimulai dengan pengarahan. Pak Hudoyo berpesan agar kami meninggalkan semua pemahaman, pengetahuan, harapan, dan segala teknik yang kami ketahui. Tidak ada doa. Tidak bicara. Tidak ada apa-apa. Tugas kami hanya menjadi pengamat pasif. Total. Dan beliau mengingatkan, “Kalian akan memasuki neraka.” Neraka yang dimaksud adalah segala sakit yang akan dimuntahkan oleh badan, segala resah dan bimbang yang akan dimuntahkan oleh batin, dan sekali lagi, tugas kami hanya mengamati.
Kami bermeditasi kurang lebih dua belas jam sehari, diselingi tiga kali diskusi, satu kali istirahat, dan dua kali makan. Neraka itu saya alami dalam tiga sesi pertama. Perjuangan berat untuk sekadar duduk diam satu jam, dan perjuangan lebih berat lagi untuk mengalami apa artinya “mengamati”.

Saya mulai dengan tidak menjustifikasi dan bereaksi, tapi hanya memberi label pada segala fenomena batin yang terungkap: “perasaan”, “memori”, “gambar”, “bosan”, “pegal”, dan seterusnya. Hingga pada satu titik saya kelelahan sendiri dengan proses memberi label itu. Fenomena fisik seperti rasa pegal dan kesemutan pun enggan hilang, bahkan ketika saya pikir saya sudah “mengamati”.

Pada saat meditasi pagi hari ke-2, saya mulai mengalami sesuatu. Selagi pikiran saya lepaskan mengembara tanpa label, tiba-tiba saya seperti terjatuh. Tepatnya, seperti dibangunkan. Bukan oleh kehendak, melainkan terjadi tiba-tiba di luar kendali sang “aku”. Dan deskripsi paling mendekati dari kondisi terbangun itu adalah… hening. Tak lama, pikiran kembali lolos seperti belut licin dan mulai berkata “Barangkali ini hening yang dimaksud. Bagaimana caranya bisa kembali ke sini?” Seketika, hening itu hilang.

Saya merenungi pengalaman sekian detik itu dan menyadari bahwa manusia menghabiskan hidupnya dalam bermimpi. Kita hidup dalam kuasa pikiran yang tak pernah dibiarkan berhenti. Tak henti-hentinya tertarik ke masa lalu dan terdorong ke masa depan. Dan kita menyangka kita sungguhan hidup. Guru saya pernah berkata: Mind is always delayed. Evaluating is the job description of the mind. That’s why, the mind is always slightly behind, and at the same time always trying to be slightly forward so it can protect. Hal itu juga dikonfirmasi oleh penjelasan Pak Hudoyo saat diskusi, pikiran adalah alat manusia untuk bertahan hidup, tapi ketika pikiran dijadikan penuntun maka selamanya kita terseret-seret ke masa lalu yang sudah tidak ada dan masa depan yang belum terjadi. Kita bermimpi sekalipun kita terjaga. Kita bermimpi tentang cinta, tentang hidup, dan tentang Tuhan. Tanpa menghentikan pikiran, tak sekalipun kita mengalami cinta, hidup, dan Tuhan yang sesungguhnya. Yang ada hanyalah konsep dan upaya.

Pada saat meditasi sore hari ke-2, entah bagaimana awalnya, tapi saya sebagai subjek mendadak melemah, dan saya tersadar bahwa selama ini saya hanya terpusat pada fenomena yang terjadi pada diri saya—pikiran, perasaan, kenangan, fisik—tapi tidak sekalipun saya memperhitungkan fenomena di sekitar saya seperti suara burung, suara mobil di kejauhan, atau bunyi gesekan karpet. Pengamatan saya yang tadinya berbatas seperti sorot senter, mendadak meluas seperti lampu ruangan. Dan saya menyadari bahwa hal-hal kecil yang saya lewatkan ternyata fenomena yang sama rata dengan pegal kaki atau celotehan benak saya. Setelah diberi perhatian yang serupa, mendadak tak ada yang menetap. Label lenyap, hanya murni mengamati. Dan pengamatan ini menghentikan semuanya, termasuk kaki saya yang kesemutan. Satu peserta bertanya saat diskusi, apakah saya pernah bermeditasi selama itu sebelumnya, karena dilihatnya saya bermeditasi dua jam tanpa bergerak. Saya jujur menjawab, belum. Itulah meditasi duduk terlama yang pernah saya lakukan.

Dari pengalaman tadi, saya menyadari betapa si “aku” menciptakan subjek dalam setiap diri kita, membuat kita pusat yang terpenting dan semua hanyalah objek dalam pengalaman si subjek. Namun tak sekalipun kita menyadari bahwa si subjek, si “aku”, juga rekaan. Dalam pengamatan murni, “aku” tereduksi menjadi objek, sama-sama cuma fenomena. Perasaan saya hanya fenomena, fisik saya juga fenomena, burung di udara pun fenomena. Sebagai konsep, kita bisa meneriakkan “kita adalah satu, we are one” dan membungkusnya dalam melodi indah. Namun tanpa berhentinya pikiran, kebersatuan hanyalah semboyan manis. Kita mengaku mengenal Tuhan dan beragama, tapi dalam mimpi kolektif kita tentang Tuhan dan agama, perdamaian hanya akan seperti hantu yang tak terkejar.

Pada meditasi pagi hari ke-3, saya mulai memasuki suasana hening sejak berjalan menuju aula. Dan pagi itu, saya mengalami sesuatu yang sangat sulit diungkap dengan kata-kata. Segalanya menjadi denyut. Timbul dan lenyap begitu cepat. Denyut ini seperti “memakani” segala pengalaman seperti mulut PacMan. Tak ada yang dibiarkannya bertahan sedikit lama. Dengan ritme yang cepat dan cenderung tetap, semua fenomena yang muncul pun padam lagi tanpa kecuali. Bahkan luapan ekstase yang saya rasakan tak bisa bertahan lama. Pikiran yang hendak berkata-kata putus di tengah-tengah. Rasa haru yang singgah pun pergi lagi tanpa bisa saya cegah. Namun sebutir air mata berhasil lolos, saya merasakannya mengalir di pipi. Dan saat mata saya akhirnya membuka, air mata itu sudah kering tanpa bekas.

Dalam diskusi terakhir, Pak Hudoyo menjelaskannya sebagai pencerahan akan timbul dan lenyapnya fenomena. Apa yang kita pikir sebagai kontinuitas sesungguhnya adalah keterputusan. Seperti riil film yang sebenarnya cuma potongan gambar yang terputus-putus, tapi tampak bergerak kontinu ketika diputar. Para ilmuwan menelaahnya dalam fisika kuantum. Sebuah partikel sesungguhnya tidak diam statis, melainkan muncul dan lenyap. Anicca, atau impermanensi, adalah kata yang membersit saat saya merenungkan pengalaman meditasi saya tadi. Konsep yang sudah lama saya tahu dan akhirnya menjadi aktual lewat pengalaman.

Tiga hari bermeditasi di Mendut menjadi titik balik saya berikutnya. Sesudah Five Mindfulness Trainings di Hongkong yang memberi pemahaman segar tentang kode etik hidup, Meditasi Mengenal Diri memberi pengalaman tentang realitas sejati dari hidup itu sendiri. Dan ada benang merah yang menalikan keduanya: Thich Nhat Hanh dan Hudoyo Hupudio dengan caranya masing-masing telah mampu menghadirkan ajaran universal Sang Buddha bagi siapa saja yang ingin bebas dari penderitaan—apa pun denominasi agama dan kepercayaannya. Vipassana sebaiknya tdk dipandang eksklusif hny sbg milik umat Buddha tp siapapun yg ingin mengenal diri.


Sumber : unknown

JANGAN PERNAH MERENDAHKAN SIAPAPUN



Suatu pagi, terlihat seorang wanita berpenampilan menarik berusia 40-an membawa anaknya memasuki area perkantoran sebuah perusahaan terkenal.

Karena masih sepi, mereka pun duduk di taman samping gedung untuk sarapan sambil menikmati hamparan hijau nan asri.

Selesai makan, si wanita membuang sembarangan tisu bekas pakai. Tidak jauh dari situ, ada seorang kakek tua berpakaian sederhana memegang gunting untuk memotong ranting.

Si kakek itu menghampiri dan memungut sampah tisu itu, membuangnya ke tempat sampah. Beberapa waktu kemudian, kembali wanita itu membuang lagi tanpa rasa sungkan, kakek itu pun dengan sabar memungut dan membuangnya ke tempat sampah.

Sambil menunjuk ke arah sang kakek, si wanita itu lantang berkata ke anaknya,”Nak, kamu lihat kan, jika tidak sekolah dengan benar, nanti masa depan kamu cuma seperti kakek itu, kerjanya mungutin dan buang sampah! Kotor, kasar, dan rendah seperti dia, Jelas, ya ?”

Si kakek meletakkan gunting dan menyapa ke wanita itu, “Permisi, ini taman pribadi, bagaimana Anda bisa masuk kesini ?” Wanita itu dengan sombong menjawab, “Aku adalah calon manager yang dipanggil oleh perusahaan ini.”

Di waktu yang bersamaan, seorang pria dengan sangat sopan dan hormat menghampiri sambil berkata, ”Pak Presdir, hanya mau mengingatkan saja, rapat sebentar lagi akan segera dimulai.”

Sang kakek mengangguk, lalu sambil mengarahkan matanya ke wanita itu, dia berkata tegas, “Manager, tolong untuk wanita ini, saya usulkan tidak cocok untuk mengisi posisi apa pun di perusahaan ini.”

Sambil melirik ke arah si wanita, si manager menjawab cepat ; “Baik Pak Presdir, kami segera atur sesuai perintah Bapak.”

Setelah itu, sambil berjongkok, sang kakek mengulurkan tangan membelai kepala si anak, “Nak, di dunia ini, yang penting adalah belajar untuk menghormati orang lain, siapa pun dia, entah direktur atau tukang sampah".
Si Wanita tertunduk malu, tanpa berani memandang si kakek.

Kisah nyata Alm. BOB SADINO


Sumber : unknown