Saturday, December 12, 2015


Perampasan mobil di tol dengan cara menabrak mobil korban bukan satu-satunya modus kejahatan. Sedikitnya ada lima cara lain yang kerap dilakukan para penjahat. Apa saja?

Koordinator Indonesian Crime Analyst Forum (ICAF) Mustofa B Nahrawardaya memaparkan, modus perampasan mobil di jalan tol perlu diketahui publik sebagai bentuk antisipasi. Waspada menjadi kata kunci dalam mencegah setiap kejahatan.

Berikut lima modus kejahatan di jalan tol seperti yang disampaikan Mustofa lewat rilis kepadaƂ detikcom:

1. Menabrak dari belakang atau serempetan Kejadian ini yang paling banyak digunakan oleh pelaku karena dianggap paling mudah dilakukan dan paling efektif memancing korban agar keluar dari mobil sebelum dirampas. Untuk mengesankan alami, biasanya pelaku tidak menabrak secara frontal, melainkan dengan cara soft. Bisa menyerempet, atau sekedar menabrak bumpernya saja. Modus ini, dianggap efektif karena secara spontan korban akan keluar dari kabin mobil dan meminta si penabrak bertanggung jawab. Saat itulah, korban pura-pura diajak ke pinggir dan dicari lokasi sepi untuk dihajar.

2. Memotong laju kendaraan Hati-hati apabila tiba-tiba ada mobil lain yang memotong laju kendaraan anda di jalan tol. Kejadian ini biasanya berlangsung cepat. Pelaku awalnya akan mengaku sebagai polisi atau intel yang bertugas memeriksa dan akan menangkap korban. Jika korban sudah terpancing keluar dari kabin, saat itulah pelaku akan melakukan aksi brutal. Mobilpun dibawa lari, sementara korban babak belur di pinggir tol. Pelaku tak segan membawa korban ke dalam mobil lain untuk dibuang di luar jalan tol.

3. Memberitahukan sesuatu kode Jangan lekas percaya terhadap kode yang diberikan pengendara lain kepada anda saat anda melaju di jalan tol. Boleh saja Anda berhenti setelah ada kode dari seseorang. Namun jangan lekas keluar dari mobil. Tunggu sampai ada petugas lewat, atau coba menghubungi petugas melalui telepon yang ada. Kode-kode yang sering digunakan pelaku biasanya memang lazim. Misalnya kode ban kempes, bamper lepas. Atau kadang kode yang membingungkan, dengan isyarat tangan sambil menunjuk ke mobil anda. Dengan kode-kode tertentu biasanya kita terpancing untuk keluar dari kabin dan melihat apa yang terjadi.

4. Membuat keributan Ada saja modus yang dilakukan penjahat di jalan tol. Salah satunya adalah dengan sengaja bikin ribut terhadap sesama pemakai jalan tol. Misalnya menjatuhkan sesuatu dari mobil agar dilindas oleh mobil di belakangnya. Jika pelindas kabur, lalu pelaku berpura-pura mengejar hingga tertangkap. Apabila sudah ditangkap, maka aksi brutal pun dilakukan. Ingat, sebaiknya kita tidak cepat melayani orang-orang seperti itu. Pengguna jalan tol, harus waspada. Jika terlihat mencurigakan, hindari keributan di tol. Jangan cepat-cepat merespon sesuatu yang mencurigakan seperti itu.

5. Memasang jebakan Bagi yang baru saja parkir di rest area, waspadalah. Saking banyaknya mobil parkir di sana, bisa dimanfaatkan oleh oknum. Apalagi parkir gratis, sangat rawan terjadi aksi jebakan yang seolah mematikan. Jebakan ini biasanya sepele, namun akibatnya fatal. Pelaku bisa memasang semacam kaleng-kaleng bekas yang dirangkai dan ditali di belakang mobil korban. Agar sukses, kaleng-kaleng itu dibuat sedemikian rupa agar jatuh dan terseret pada beberapa KM usai rest area. Biasanya korban dipilih yang sendirian di mobil. Jika tiba-tiba ada suara aneh di belakang mobil anda usai rest area, jangan cepat turun. Apalagi dlm kondisi mesin hidup. Biasanya ada mobil lain yang juga ikut berhenti di belakang. Mobil inilah yang berisi komplotan pemasang jebakan yang nanti akan merampas mobil saat anda penasaran dan turun dari kabin.


Sumber : unknown

Dr group sebelah.


Musafir Cerdas


Seorang musafir lewat di suatu kampung. Ia melihat penduduk kampung lagi berkumpul ramai sekali. Mereka sepertinya lagi mengadakan musyawarah besar.

Setelah mencari tahu, ternyata penduduk kampung itu lagi membicarakan siapa yang mau menjadi ketua kampung. Ia menjadi heran, kenapa orang-orang ini justru mencari siapa yang mau menjadi pemimpin, karena menurut kebiasaan orang malah rebutan untuk jadi pemimpin.

Rupanya ada suatu tradisi aneh di kampung itu. Setiap seorang pemimpin selesai menjalankan tugas, ia akan dibuang ke suatu tempat yang sangat berbahaya. Di padang pasir yang dipenuhi binatang buas dan berbisa. Setiap orang yang masuk ke sana mustahil bisa keluar lagi dengan selamat.

Setelah berpikir sejenak ia menawarkan diri untuk jadi pemimpin di kampung itu. Tentu saja penduduk kampung menjadi heran sekaligus senang. Dengan penuh yakin ia menanda tangani perjanjian untuk menjadi pemimpin dan siap dibuang setelah 10 tahun menjalankan tugas.

Namun musafir ini ternyata seorang yang sangat cerdas. Pantas sekali ia berani menawarkan diri jadi pemimpin negeri itu.

Di tahun pertama dan kedua ia mengumpulkan dana yang sangat besar. Pada tahun ketiga ia menugaskan orang untuk membuat jalan ke padang pasir tempat yang akan dijadikan tempat pembuangannya. Tahun keempat ia membersihkan tempat itu dari binatang buas dan berbisa. Tahun kelima ia memerintahkan orang untuk mengalirkan air dan menanaminya dengan berbagaimacam tumbuh-tumbuhan. Tahun keenam sampai kedelapan ia menyulap daerah itu menjadi kota yang sangat megah dan membuat istana yang indah untuk tempat ia ketika dibuang nanti.
Akhirnya pada tahun kesembilan ia justru merindukan jabatannya segera berakhir, karena ia tidak sabaran lagi untuk menempati rumah masa depannya.

Itulah gambaran dunia dan akhirat bagi orang yang sadar. Orang yang merasa cemas akan kematian karena ia membiarkan rumah masa depannya dipenuhi binatang buas dan berbisa. Rumahnya hancur berantakan, bahkan dipenuhi api. Tapi bila kita persiapkan dengan segala amal shaleh, justru akan membuat kerinduan untuk segera menuju ke sana. Ia malah merasa asing dan tidak betah di dunia yang fana ini, karena harap menempati kampung nan indah di seberang sana.

Orang yang cerdas adalah yang mempersiapkan diri untuk kehidupan yang tiada berakhir. Dan orang yang teramat bodoh adalah orang yang mengorbankan kehidupan yang abadi demi kesenangan yang hanya sekejap.

Gadis Dengan Setangkai Mawar


John Blanford berdiri tegak di atas bangku di Stasiun Kereta Api sambil melihat ke arah jarum jam, pukul 6 kurang 6 menit. John sedang menunggu seorang gadis yang dekat di hatinya, tetapi dia tidak mengenal wajahnya. Seorang gadis dengan setangkai mawar.

Lebih dari setahun yang lalu, John membaca buku yang dipinjam dari perpustakaan. Rasa ingin tahunya terpancing saat ia melihat coretan tangan yang halus di buku tersebut. Pemilik terdahulu buku tersebut adalah seorang gadis bernama Hollis Molleoin. Hollis tinggal di New York dan John di Florida. John mencoba menghubungi sang gadis dan mengajaknya untuk saling bersurat. Beberapa hari kemudian, John dikirim ke medan perang, Perang Dunia II. Mereka terus saling menyurati selama hampir 1 tahun. Setiap surat seperti layaknya bibit yang jatuh di lantai yang subur dalam hati masing-masing dan menumbuhkan jalinan cinta di antara mereka.

John berkali-kali meminta agar Hollis mengiriminya sebuah foto. Akan tetapi sang gadis selalu menolak, kata sang gadis, “Kalau perasaan cintamu tulus, John. Bagaimanapun paras saya tidak akan mengubah perasaan itu. Kalau saya cantik, selama hidup saya akan bertanya tanya apakah mugkin perasaanmu itu hanya dikarenakan kecantikan saya saja. Kalau saya biasa-biasa atau cenderung jelek, saya takut kamu akan terus menulis hanya karena kamu merasa kesepian dan tidak ada orang lain lagi tempat kamu mengadu. Jadi, sebaiknya kamu tidak usaha mengetahui paras saya. Sekembalinya kamu ke New York, kita akan bertemu muka. Pada saat itu, kita akan bebas menentukan apa yang akan kita lakukan.”

Mereka berdua membuat janji untuk bertemu di Stasiun Pusat di New York pada pukul 6 sore setelah perang usai. “Kamu akan mengenali saya, John. Karena saya akan menyematkan setangkai bunga mawar merah pada kerah baju. ” Kata Hollils.

Pukul 6 kurang 1 menit, sang perwira muda semakin gelisah. Tiba-tiba, jantungnya serasa hampir copot, dilihatnya seorang gadis yang sangat cantik berbaju hijau lewat di depannya, tubuhnya langsing, rambutnya pirang bergelombang, matanya biru seperti langit, luar biasa cantiknya. Sang perwira mulai menyusul sang gadis, dia bahkan tidak menghiraukan kenyataan bahwa sang gadis tidak mengenakan bunga sperti yang telah disepakati. Hanya tinggal 1 langkah lagi ketika John melihat seorang wanita berusia 40 tahun mengenakan sekuntum mawar merah di kerahnya. “O… itu Hollis!!!”

Rambutnya sudah mulai beruban dan agak gemuk. Gadis berbaju hijau hampir menghilang. Perasaan sang perwira mulai terasa terbagi dua, ia ingin berlari mengejar sang gadis cantik. Di sisi lain, ia tidak ingin menghkhianati Hollis yang lembut dan telah menemaninya selama masa perang. Tanpa berpikir panjang, John berjalan menghampiri wanita yang berusia setengah baya itu dan menyapanya. “Nama saya John Blanford, Anda tentu saja Nona Hollis. Bahagia sekali bisa bertemu dengan Anda. Maukah Anda makan malam bersama saya?”

Sang wanita tersenyum ramah dan berkata, “Anak muda, saya tidak tahu apa arti semua ini. Tetapi seorang gadis berbaju hijau yang baru saja lewat memaksa saya untuk mengenakan bunga mawar ini dan dia mengatakan kalau Anda mengajak saya makan, maka saya diminta untuk memberitahu Anda bahwa dia menunggu Anda di restoran di ujung jalan ini. Katanya semua ini hanya untuk menguji Anda.”


Renungan….
Kita tidak bisa benar-benar yakin akan suatu hal, sebelum hal itu diuji. Seperti halnya ketika kita harus melewati ujian agar bisa dnyatakan menguasai suatu ilmu. Obat akan diuji sebelum diakui dan dipergunakan.
Demikian juga dengan perasaan cinta.
Suatu relasi mencapai kesejatiannya setelah mengalami berbagai ujian. Termasuk ujian kesetiaan. Apakah kita cukup setia dengan pilihan kita atau dengan mudah berpaling kepada yang lain?


Source : unknown