Friday, August 2, 2013

Mix Max Quotes




















































































The best feeling ever is knowing that he could be with any other girl in the entire world, but he chooses to be with you.

It's very Easy to say Busy when Someone Need you !!
But
It's very Painful to Hear Busy when you Need Someone.!!


I’ve seen better days, but I’ve also seen worse.
I don’t have everything that I want, but I do have all I need.
I woke up with some aches and pains, but I woke up.
My life may not be perfect but I am blessed



People messed up with someone's feeling then apologized. Expecting it would go back to how it was before. But it's never that easy..

“If you love two people at the same time, choose the second one, because if you really loved the first one you wouldn’t have fallen for the second.”
~Johnny Depp~

Menjenguk Orang Sakit


Menjenguk Orang Sakit (Ajahn Brahm)

 Sewaktu menjenguk seseorang di rumah sakit, banyak sekali yang mengatakan, ”Bagaimana rasanya hari ini?”

Betapa konyolnya ucapan itu! Tentu saja keadaan mereka buruk, kalau tidak pastilah mereka tidak berada di rumah sakit kan? Lagi pula, kata-kata klise  tersebut membuat pasien menjadi tertekan mentalnya. Mereka tentu merasa kurang sopan kalau mereka membuat penjenguk menjadi sedih dengan berkata yang sebenarnya mengenai keadaan mereka yang payah. Bagaimana mereka bisa mengecewakan seseorang yang telah susah payah datang mengunjungi mereka di rumah sakit dengan menjawab bahwa mereka kesakitan, payah, seperti seonggok karung bekas? Oleh karena itu, mereka terpaksa berbohong, berkata, “Saya sudah baikan hari ini”, dengan perasaan bersalah bahwa mereka tidak berbuat apa-apa untuk cepat sembuh. Begitulah, begitu banyak pengunjung rumah sakit yang justru membuat pasien merasa lebih sakit!

Seorang bhikkhuni Australia tradisi Tibetan dalam keadaan sekarat akibat  menderita kanker parah di sebuah rumah sakit di Perth. Saya mengenalnya sudah beberapa tahun dan cukup sering menjenguknya. Suatu hari dia menelpon saya di vihara, meminta agar saya mengunjunginya hari itu juga, karena dia merasa waktunya sudah dekat. Saya menghentikan segala aktifitas saya dan segera meminta seseorang mengantarkan saya ke rumah sakit di Perth yang berjarak tujuh puluh kilometer. Sewaktu lapor di resepsi rumah sakit tersebut, suster jaga mengatakan bahwa si bhikkhuni Tibetan tersebut memberi intruksi agar tidak seorangpun diijinkan menjenguknya.

“Tapi saya sudah datang begitu jauh khusus untuk menjenguknya,” saya berkata kalem.

“Maaf”, kata sang suster, “Dia tidak ingin menerima segala pengunjung dan kita
harus menghormatinya.”

“Mana mungkin,” protes saya, “dia telah menelpon saya sekitar satu setengah jam yang lalu dan meminta saya datang.”

Suster tua itu memandang saya dan meminta saya untuk mengikutinya. Kami berhenti di depan kamar sang bhikkhuni dan si suster menunjuk sebuah kertas yang ditempel di pintunya yang tertutup, bertuliskan : “TIDAK MENERIMA PENGUNJUNG!”

“Lihat!” kata si suster.

Begitu saya memeriksa kertas tersebut, saya membaca kata-kata lain, ditulis
dengan huruf-huruf yang lebih kecil dibawahnya: “… KECUALI AJAHN BRAHM.”

Akhirnya, saya boleh masuk.

Saat saya bertanya kepada si biksuni, mengapa dia menaruh kertas pengumuman tersebut dengan perkecualian, dia menjelaskan bahwa setiap kali teman dan kerabat datang menjenguknya, mereka sangat sedih dan tertekan menyaksikan keadaannya yang parah, dan itu membuat perasaannya menjadi lebih buruk. “Sekarat karena kanker sudah cukup parah,” katanya, “saya tak ingin memperparahnya dengan masalah emosional para pembesuk saya.

Kemudian dia berkata bahwa cuma saya satu-satunya teman yang memperlakukannya sebagai seorang pribadi, bukan sebagai seseorang yang sekarat; teman yang tidak sedih melihatnya makin hari makin kurus dan loyo, yang malah membuatnya tertawa. Saat itu saya lantas menghiburnya dengan lelucon-lelucon, selama jam berikutnya, sementara dia mengajarkan saya bagaimana menolong seorang teman yang sedang menghadapi kematian. Saya belajar darinya bahwa saat menjenguk seseorang di rumah sakit, berbicaralah kepada pribadinya dan biarlah penyakitnya menjadi pembicaraan dokter dan perawat saja.

Dia wafat kurang dari dua hari setelah kunjungan saya.
 
 

People ask me who I am.
The answer is, actually I don't really know.
A few years ago, I would have said : I was a girl who loved life.
Now, I guess you could say I've been through a lot and I've been broken in too many places and too many ways.
I guess at the moment you could say I'm just a girl who wants to live life to the fullest. A girl that wants to wake up happy, with no regrets, and make a day to remember. A girl who wants to love, be loved, and most of all, laugh. A girl that wants to feel alive.. Is it too much to ask for??!!

Sometimes the best way to Gain someone's attention is to Stop Giving them yours !!!

Sweet words are easy to say,
Sweet things are easy 2 buy,
But sweet people are difficult to find.

Life ends when U stop dreaming,
Hope ends when U stop believing,
Love ends when U stop caring,
Friendship ends when U stop sharing.
So share this with whom ever U consider a friend.

To love without condition,
To talk without intention,
To give without reason,
And to care without expectation
is the heart of a true friend... 



Always be more concerned with your character than your reputation.
Because character is what you really are,
While your reputation is what others consider you..