Friday, February 1, 2013

Wah! Bisa Lihat Menara Eiffel dan Kota Paris di China

Wah! Bisa Lihat Menara Eiffel dan Kota Paris di China

img
Panorama Tianduncheng, 'Paris' buatan China (habitables.co.uk)
 
Hangzhou - Tak harus pergi jauh ke daratan Eropa untuk meliha Menara Eiffel dan keindahan Paris di Prancis. Asia juga punya 'Paris' di dekat Hangzhou, China. Kerennya, destinasi ini juga dilengkapi dengan landmark khas Kota Paris.

Predikat China yang mahir membuat tiruan benda, tidak diragukan lagi. Bahkan negara ini bisa membawa 'Kota Paris' ke pesisir Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China. Destinasi ini dinamakan Tianducheng.

Tianducheng dibuat oleh perusahaan real estate, Zhejiang Guangsha Co Ltd, pada tahun 2007. Butuh waktu lima tahun untuk menciptakan lanskap cantik ala Paris seluas 19 km2.

Pembuatan mini Paris ini ditujukan agar penduduk China dan wisatawan, dapat kesempatan menikmati keindahan Paris tanpa harus menempuh jarak ribuan mil. Melansir situs Habitables, Jumat (11/1/2013), lokasi memiliki Menara Eiffel, Arc de Triomphe, dan vila bergaya Eropa yang mengelilingi sebuah taman bergaya Paris.

Menurut Lu Xiaotian, Direktur Zhejiang Guangsha Co Ltd, "Terdapat 10.000 rumah nyaman yang bisa ditempati oleh masyarakat." Selain itu, Tianducheng juga dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas, seperti sekolah, country club, dan rumah sakit.

Masyarakat kelas atas di China, memang suka bulan madu, fesyen, menikmati wine di Paris, dan semua hal yang berkaitan dengan kota romantis itu. Tak taggung-tanggung, semua landmark kota tersebut pun disajikan dengan sangat mirip.

Anda bisa merasakan kesegaran dari replika Bassin de Laton, air mancur yang ada di Taman Istana Versailles. Sedangkan, Menara Eiffel Tianducheng dan Paris hanya berbeda tingginya saja. Kalau Menara Eiffel di Tianducheng memiliki tinggi 108 m, sedangkan di Paris tingginya mencapai 324 m.

Keindahan Tianducheng pun akhirnya menarik perhatian turis domestik dan internasional. Banyak pula dari mereka yang menjadikan kota ini sebagai surga fotografi, mulai dari sekadar hunting sampai foto pernikahan.

Ini bukan kali pertama China membuat replika sebuah kota. Sebelumnya di tahu 2006, China membuat Thames Town dengan rumah bergaya Georgia dan Victoria. Tidak hanya itu, Italia dan Jerman berhasil juga 'dipindahkan' ke China.

Belum lama ini, juga terdengar China berencana membuat Dorchester. Ini adalah sebuah desa di Boston yang menginspirasi seorang novelis, Thomas Hardy. Ternyata replika salah satu kota di Australia juga dibuat di Provinsi Guangdong.

Ingin berlibur ke Eropa, tapi bujet belum memenuhi? Tak salah bila Anda memilih China sebagai destinasi tujuan terlebih dahulu.


Sumber :  http://travel.detik.com/read/2013/01/11/163048/2139900/1383/wah-bisa-lihat-menara-eiffel-dan-kota-paris-di-china


Oleh: Desi Puspasari - detikTravel
Jumat, 11/01/2013 16:30 WIB

Kota-kota Terbaik Dunia untuk Dikunjungi Tahun 2013

Kota-kota Terbaik Dunia untuk Dikunjungi Tahun 2013


img
Kanal di Amsterdam (wikitravel.org)
  • img
    Sunset memesona di atas Sungai Mekong, Luang Prabang, Laos (Endah TriUtami/d'Traveler)

  • gb
  • img
    Rabat, Maroko (moroccohighlights.com)

  • img
    Temple of Heaven di Beijing, China (News Australia)



Jakarta - Melancong ke destinasi baru memang menjadi beberapa alasan traveling. Di tahun 2013, ada 10 kota yang diprediksi menjadi destinasi hits untuk dijadikan tempat berlibur. Di mana saja?

Dari Belanda hingga Brooklyn, berikut 10 kota terbaik untuk dikunjungi tahun 2013 yang dihimpun dari berbagai sumber oleh detikTravel, Kamis (17/1/2013).

1. Amsterdam, Belanda

2013 jadi tahun yang sibuk bagi Amsterdam, demikian menurut Lonely Planet. Ibukota Belanda ini memiliki sederetan acara di sepanjang tahunnya. Tahun ini, akan ada perayaan peringatan ulang tahun seniman dunia asal Belanda, Vincent van Gogh yang ke-160.

Setelah itu, Rijk Museum pun akhirnya kembali dibuka setelah 10 tahun renovasi. Masih banyak lagi deretan konser dan festival lain di kota kanal ini. Jika ingin sesuatu yang lebih tenang, Anda pun bisa berwisata ke sekeliling kanalnya. Tahun ini, lingkaran kanal di Amsterdam akan merayakan umur yang ke-400.

2. Beijing, China

Inilah kota yang menampilkan sisi artistik dari China. Beijing dipenuhi oleh para penggiat seni. Bukanlah hal sulit jika ingin mencari lukisan dan beragam kerajinan tangan khas China. Sebagai negara yang tidak menggunakan huruf latin, Beijing termasuk negara yang cukup bersahabat.

Dari Lonely Planet, sisa-sisa Olimpiade musim panas yang berlangsung 2008 lalu masih menyisakan sisi baik. Ini terlihat dari tanda-tanda di jalan yang sudah dilengkapi dengan bahasa Inggris. Selain itu, kereta peluru Shanghai-Beijing pun memudahkan liburan para traveler.

3. Montreal, Kanada

Tahun 2010, Montreal di Quebec, Kanada menjadi kota paling bahagia menurut Lonely Planet. Tahun 2011, kota ini menjadi kota paling keren menurut New York Times. Tahun ini, Montreal membekali diri dengan beragam kegiatan seru sepanjang tahun.

Ada pembukaan Planetarium Rio Tinto Alcan yang baru. Planetarium keren ini berisi Space of Life yang sarat dengan pengetahuan bagi seluruh pengunjungnya. Akan ada Museum lilin Grevin, acara seni tahunan, serta hotel baru yang dikelola oleh sebuah label fashion. Terbayang bagaimana serunya kan?

4. Rabat, Maroko

Dari CNN Travel, ada yang eksotis dari ibukota Maroko. Setelah menjadi Situs Warisan Dunia dari UNESCO tahun 2012, tak heran Rabat akan jadi sesuatu yang akan dilirik banyak wisatawan. Di kota ini telihat percampuran antara budaya Islam kuno dan kemajuan dari Barat.

Yang tak boleh terlewat saat melancong ke sini adalah Masjid Hassan yang sudah dibangun sejak abad ke-12. Juga, kota yang bergaya Prancis, lengkap dengan boulevard dan kafe-cafe yang nyaman.

5. Wellington, Selandia Baru

Film The Hobbit baru saja selesai meramaikan perfilman dunia, termasuk Indonesia. Oleh karena itulah, Selandia Baru wajib jadi salah satu destinasi liburan di tahun 2013, demikian menurut International Business Times.

Banyak orang mengatakan bahwa Wellington di Selandia Baru adalah Middle Earth. Suasana ala Hobbit jelas bisa Anda cari di sana. Pemandangan hijau dengan pegunungan membiru di kejauhan serta udara yang sangat segar jadi magnet utama datangnya para turis. Apalagi, film The Hobbit Part 2 akan kembali diputar tahun 2013. Semakin ada alasan kuat untuk berlibur ke sana, bukan?

6. Abu Dhabi, Uni Emirat Arab

Memang Abu Dhabi belum bisa se-glamour tetangganya, Dubai. Meski begitu, ibukota Uni Emirat Arab ini tetap tidak kehilangan kesan modern dan jet set. Kelebihan kota ini adalah, sentuhan tradisional yang membalut segala modernitas yang ada di sana.

2013 Akan menjadi tahunnya Abu Dhabi. Akan banyak hotel baru yang hadir di sana antara lain Ritz-Carlton, W Hotel, Four Season dan lain-lain. Tak ketinggalan, akan banyak acara internasional yang akan berlangsung di sini seperti festival seni dan olahraga.

7. Rio de Janeiro, Brazil

Tak ada yang bisa menolak pesona Rio de Janeiro di Brazil. Suasana, penduduk, kultur dan panoramanya yang khas membuat Rio jadi salah satu kota yang wajib dikunjungi tahun ini.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh MasterCard, Rio de Janeiro menjadi kota yang paling banyak dicari oleh wisatawan asing. Terlebih akan diadakannya Piala Dunia di Brazil 2014 mendatang. Wisata ke sana pada tahun ini akan jadi pemanasan yang sangat menyenangkan!

8. Bagan, Myanmar

Myanmar sedang membuka diri untuk wisatawan dari berbagai belahan bumi. Seperti destinasi perawan, banyak turis yang penasaran ingin menjelajah bumi Myanmar.

Mari mulai di Bagan. Kota tenang yang sangat menghipnosis ini memiliki banyak destinasi yang memanjakan. Ragam kuil Buddha, Pagoda, Stupa, reruntuhan dan segalanya takkan habis dijelajah. Cobalah nikmati Bagan dari atas balon udara, sempurna!

9. Luang Prabang, Laos

Selama 3 tahun terakhir, Luang Prabang selalu masuk sebagai destinasi paling pas untuk bertualang. Namun sayangnya, belum terlalu banyak traveler yang benar-benar sadar akan keindahan di dalam kota ini. Meski tergolong kota yang tenang, Luang Prabang memiliki pesona seperti mutiara yang menunggu untuk disingkap.

Cobalah menjelajahi kompleks kerajaan kuno Lane Xang dan nikmati kentalnya suasana yang Buddha. Selama ini, kawasan yang dijuluki Negeri dengan Jutaan Gajah ini menjadi surganya para backpacker. Namun perlahan, hadir hotel-hotel mewah, restoran tepi sungai yang indah dan kafe-kafe nyaman lainnya. Tentu hal tersebut akan membuat traveler gaya koper ikut bisa menjelajahi kawasan ini.

10. New York, AS

Sebagai salah satu kota teramai di dunia, New York, AS, masih pantas jadi destinasi wajib kunjung di tahun 2013. Tenang, Anda takkan berdesakan di pusat kota melainkan ke kawasan yang lain. Brooklyn tepatnya.

Di sanalah para turis muda berkumpul. Menikmati pertumbuhan seni yang baru dan segar. Hotel-hotel baru berdiri meramaikan kawasan ini, dilengkapi dengan restoran indah yang memiliki makanan lezat. Nikmati liburan gaya terkini di Brooklyn!


Sumber : http://travel.detik.com/read/2013/01/17/094128/2144602/1383/kota-kota-terbaik-dunia-untuk-dikunjungi-tahun-2013

Oleh: Faela Shafa - detikTravel
Kamis, 17/01/2013 09:44 WIB

Begini Cara Penipu Bekerja di Eropa

Begini Cara Penipu Bekerja di Eropa

img
Peringatan bahaya copet di pintu masuk Museum Louvre, Paris (Fitraya/detikTravel)

  • img

    (Fitraya/detikTravel) Peringatan aksi penipu dengan modus judi di kota tua Gamla Stan, Stockholm
  • gb
Paris - Mungkin Anda membayangkan Eropa sebagai tempat yang lebih beradab dan maju dari pada Indonesia. Tunggu dulu! Liburan ke Eropa tidak lepas dari risiko aksi penipuan yang mengincar wisatawan. Ini dia modus-modus yang kerap dipakai di destinasi wisata utama di Eropa.

Paris, London, Berlin, Roma dan sejumlah kota utama di Eropa sangat ramai dengan wisatawan, termasuk wisatawan dari Asia. Namun justru di kota-kota besar semacam ini, marak juga dengan aksi scamming dan penipuan.

detikTravel, Kamis (31/1/2013) menghimpun sejumlah modus pada berbagai kota besar di Eropa, baik dari pengalaman detikTravel dan berbagai sumber lain. Berikut ulasannya:

1. Paris, Prancis

Eiffel, fesyen, cinta, Kota Paris memang magnet bagi wisatawan. Tapi hal ini juga menjadi magnet untuk orang-orang yang berniat jahat kepada wisatawan itu. Pengalaman detikTravel, tempat yang agak rawan adalah akses keluar masuk kereta bawah tanah Metro terutama beberapa stasiun Metro dekat stasiun kereta utama Gare du Nord.

Di tangga akses Metro Chateau d'Eau, modusnya adalah para pria yang berderet di sepanjang tangga. Begitu turis naik, hup! Mereka menutup akses di ujung atas dan bawah tangga, lantas menodong wisatawan. Modus lain di pintu keluar Metro adalah ada orang yang memaksa Anda untuk datang ke salon tertentu untuk diskon potong rambut. Tapi, siapa yang jamin apa yang akan terjadi di salon tersebut.

Wisatawan juga harus berhati-hati saat mengantre masuk di Museum Louvre. Antrean masuk menuju piramida kaca, sering kali panjang mengular. Nah, saat itulah penipu beraksi dengan berpura-pura menjadi turis dan ikut mengantre bersama Anda. Pihak keamanan Museum Louvre, bahkan sampai memasang papan peringatan 'Awas Copet'.

2. Roma, Italia

Roma sepertinya punya daftar panjang aksi-aksi copet dan tukang tipu. detikTravel sangat merekomendasikan Anda berhati-hati saat berkunjung ke Colloseum, arena gladiator yang terkenal. Yang harus diwaspadai di sini adalah gladiator gadungan. Mereka adalah pria kekar berkostum gladiator yang mengajak Anda berfoto bareng.

Pengamatan detikTravel saat berkunjung ke sana, modusnya adalah mereka dengan ramah mengajak Anda foto bersama. Setelah itu kawan-kawannya yang kekar akan mengepung Anda dan menodong sampai 50 Euro (Rp 650 ribu). Uh! Sakit hati rasanya.

Yang menyebalkan, gladiator ini sudah bisa membedakan turis Indonesia! Ini lantaran banyak orang Indonesia berwisata ke Roma, terutama untuk wisata rohani ke Vatikan. Usai dari Vatikan, wisatawan Indonesia berjalan-jalan termasuk ke Colloseum.

"Indonesia! Indonesia!" kata mereka kepada detikTravel saat itu, tapi saya menolak sopan.

Fajri, seorang pembaca detikTravel mengisahkan kejadian ditipu gladiator. Fajri dan beberapa temannya jalan-jalan ke Colosseum usai mengikuti kompetisi paduan suara di Roma. Di pelataran, banyak gladiator yang memanggil-manggil mereka untuk berfoto bersama.

"Kita foto-foto deh, agak banyak tapi lupa berapa kali fotonya. Padahal pakai kamera kita, pakai kamera hape juga. Eh, tiba-tiba mereka nembak buat bayar. Awalnya 5 Euro (Rp xxx) per foto, terus tawar-menawar, 20 Euro (Rp xxx) untuk semua. Lumayan banyak, akhirnya kita patungan buat bayar itu sekitar 3-4 Euro (Rp xxx) per orang," curhat Fajri dengan kesal.

Menurut NBC News, di Italia, waspada juga dengan perempuan yang adu mulut dengan pedagang kaki lima, karena dituduh mencuri. Lantas dia sengaja melucuti bajunya tinggal bra dan celana dalam. Si pedagang lantas memaafkan si perempuan. Nah, selama aksi 'striptease' berlangsung, komplotan lainnya mencopet dompet dan tas para turis yang menonton kejadian itu.

Waspada juga dengan Polisi Pariwisata palsu yang ingin menggeledah tas Anda. Sedangkan ada juga penipu yang berpura-pura membantu menukarkan uang receh dekat mesin tiket bus atau kereta. Uang kertas Anda diambil dan Anda diberikan uang koin Lira. Ingat! Mata uang Italia adalah Euro, mata uang Lira tidak laku lagi.

3. Berlin, Jerman

Di Berlin, yang harus Anda waspadai adalah perempuan gypsi. Pantauan detikTravel selama di Berlin, mereka banyak bertebaran di kawasan wisata yang ramai mulai dari monumen Brandenburger Tor sampai jalan Unter den Linden, ada juga di kawasan Museum Insel sampai alun-alun Alexanderplatz.

Nah masalahnya, penampilan mereka sekilas mirip dengan imigran Turki yang memang banyak di Berlin. Mereka sama-sama pakai kerudung yang sepintas jadi mirip dengan jilbab Turki. Bedanya adalah, mereka mengemis sedangkan imigran Turki tidak mengemis. Inilah modus mereka.

Gawatnya, turis muslim terutama yang berjilbab menjadi incaran mereka untuk mendapatkan iba. Terkadang mereka sambil menggendong bayi. Mereka akan menyapa dengan bahasa Jerman, Anda tidak menyahut, mereka akan memakai bahasa Inggris atau mengeluarkan karton dengan tulisan berbahasa Inggris.

Mereka tahu Anda muslim, mereka tidak ragu mengucapkan 'assalamualaikum', 'sister', dan 'brother'. Apapun caranya sampai Anda iba dan memberikan uang. Ketika hari sudah berakhir, detikTravel pernah mengikuti mereka sampai kawasan Leopoldplatz dimana mereka akan berbelanja makanan mahal di supermarket!

4. Stockholm, Swedia

Dari pengalaman detikTravel, kawasan kota tua Gamla Stan di Stockholm, Swedia, patut diwaspadai kalau traveling ke sana. Modus penipuan yang mengincar turis adalah permainan shell game, ini adalah permainan menebak biji dadu atau benda kecil lain di dalam 3 gelas yang diacak-acak posisinya. Tahu kan permainan ini?

Begini modusnya, komplotan penipu berpura-pura menjadi pemain dan penonton tebak dadu ini. Mereka akan menggoda wisatawan untuk ikut bertaruh menebak dadu.

Awalnya, wisatawan akan dibiarkan menang mudah agar mau bertaruh lebih banyak uang. Begitu uang yang sudah dipertaruhkan cukup besar, mereka akan mengerjai Anda supaya kalah. Dengan kecepatan tangan, dadunya mereka sembunyikan. Sehingga, gelas apapun yang ditebak tidak akan ada isinya.

Polisi Stockholm tidak bosan-bosannya mengingatkan wisatawan. Mereka memasang poster di mana-mana di kawasan Gamla Stan, memberi tahu agar wisatawan tidak terjebak bermain judi dengan para penipu ini.

5. Wina, Austria

Dari NBC News, ada satu modus penipuan di Wina, Austria yang harus diketahui wisatawan. Sebagai ibukota musik klasik, banyak konser atau opera digelar di kota ini. Di Wina, banyak penipu berkeliaran dengan baju rapi dan resmi, berpura-pura menjual tiket opera.

Tiket yang mereka jual ini palsu! Uang melayang dan Anda tidak akan mendapat hiburan apa-apa.

Itulah modus penipuan turis di 5 kota wisata di Eropa. Tidak tertutup kemungkinan, modus itu juga terjadi di beberapa kota lain yang menjadi destinasi wisata utama di Eropa seperti Inggris atau Spanyol. Intinya, berhati-hatilah dengan sesuatu yang tampak mudah, ramah dan menarik. Jaga baik-baik barang berharga milik Anda. Selamat jalan-jalan di Eropa!


Sumber : http://travel.detik.com/read/2013/01/31/144327/2157702/1383/begini-cara-penipu-bekerja-di-eropa?v771108bcj

Oleh: Fitraya Ramadhanny - detikTravel
Kamis, 31/01/2013 14:43 WIB

Awas! Aksi Penipuan Turis di Vietnam

                   
img
Pasar Ben Thanh di Ho Chi Minh City (Sastri/ detikTravel)
  • gb
  • gb
  • gb 
  • Jasa perahu sekitar 1.000-2.000 Dong (Taufik/detikTravel)

 
Ho Chi Minh - Vietnam adalah salah satu destinasi favorit backpacker di Asia, sekaligus negara yang rawan penipuan. Anda harus waspada, ada beberapa jenis penipuan turis yang kerap ditemui di Vietnam. Apa saja?

Dari pengalaman detikTravel dan juga sumber lain, Kamis (31/1/2013), berikut 10 jenis penipuan yang kerap ditemui di Vietnam. Kenali tanda-tandanya, dan ketahui bagaimana cara mengatasinya:

1. Taksi

Di Vietnam, pengemudi taksi ilegal punya banyak cara untuk memeras wisatawan terutama turis asing. Dikutip dari Vietnam Online, cara paling umum adalah dengan modifikasi argometer, sehingga Anda mengeluarkan lebih banyak uang dari harga normal. Semakin jauh perjalanan, semakin banyak uang yang 'dirampok' oleh para pengemudi taksi ilegal.

Supir-supir 'taksi hitam' ini senang mengambil jalan memutar, walaupun mereka bilang akan lewat jalan pintas. Tak jarang para supir ini menawarkan wisatawan untuk langsung menyambangi tempat-tempat wisata. Setelah itu, mereka meminta biaya tambahan alias tips atas jasa informasi tersebut. Untuk menghindarinya, pilihlah perusahaan taksi terpercaya seperti Mai Linh (Green Taxi), Vinasun, atau Taxi Group.

detikTravel saat menyambangi Ho Chi Minh City beberapa waktu lalu juga sempat terkena penipuan jenis ini. Taksi yang waktu itu digunakan adalah Saigon Tourist, berwarna pink. Sesaat setelah masuk taksi, kami diminta 100.000 Dong (sekitar Rp 50.000) untuk keluar gerbang bandara. Aslinya, tentu saja tak semahal itu.

2. Taksi motor/ Xe Om

Taksi motor, atau Xe Om dalam bahasa setempat, adalah salah satu transportasi umum di Vietnam. Jangankan wisatawan, naik Xe Om adalah petualangan tersendiri bagi warga lokal. Tak seperti supir taksi legal, warga Vietnam tidak butuh sertifikasi untuk jadi pengemudi Xe Om. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang memanfaatkan kesempatan ini untuk 'merampok' wisatawan.

Para pengemudi Xe Om biasanya berkata, "Naik saja dulu, uang urusan belakangan. Pokoknya lebih murah dari taksi." Setelah tiba di tujuan, mereka minta uang yang sangat banyak bahkan lebih tinggi dari harga taksi. Alasannya adalah harga bensin yang tinggi. Padahal dibanding harga jasa Xe Om, harga bensin tidak ada apa-apanya.

Sama seperti supir taksi ilegal, para pengemudi Xe Om juga hobi mengambil jalan memutar. Di beberapa kota kecil, mereka bahkan membawa wisatawan ke tempat-tempat yang tidak umum untuk selanjutnya merampok turis!

Cara untuk menghindarinya, lebih baik jangan gunakan Xe Om. Cegatlah taksi legal, atau gunakan transportasi umum lain seperti bus yang trayeknya tertera dalam buku panduan wisata.

3. Hotel abal-abal

Banyak wisatawan yang 'buta' soal Vietnam bahkan saat mereka tiba di negara tersebut. Nah, inilah kesempatan emas bagi hotel-hotel untuk menjebak wisatawan. Hotel-hotel ini punya nama yang atraktif seperti Prince, Paradise, Queen, atau Crown. Mereka membayar beberapa situs untuk menulis ulasan bagus soal hotel mereka.

Reputasi mereka palsu. Dalam situs, mereka biasanya menawarkan harga kamar yang murah. Namun saat turis datang, mereka pasti berkata kalau itu adalah harga Standard Room dan (sayangnya) sudah penuh untuk malam ini. Tak punya pilihan lain, turis pun harus membayar lebih untuk Deluxe Room.

Pemerasan tak sampai di situ. Saat check out, pihak hotel biasa menambahkan biaya-biaya tambahan yang tidak masuk akal. Harganya bahkan dua kali lipat dibanding harga aslinya. Misalnya, "Anda tinggal sendirian di double room, oleh karena itu Anda harus bayar dua kali lipat."

Pihak hotel tak sungkan menahan paspor kalau Anda tidak mau membayar. Kalau sudah begini, Anda tak punya pilihan lain. Agar terhindar dari kejadian seperti ini, sebaiknya pesanlah kamar hotel jauh-jauh hari dari situs booking terpercaya. Bawalah fotokopi email konfirmasi atau voucher hotel saat check in.

4. 'Kongkalikong' antara supir taksi dan hotel

Di Vietnam, kolaborasi supir taksi dan hotel untuk menipu wisatawan kerap ditemukan. Di bandara, supir taksi 'niat' menduplikat nama dan nama perusahaan Anda yang biasa jadi acuan untuk penjemput resmi. Setelah wisatawan yang tertera namanya itu mendatangi Anda, mereka melanjutkan skenario berikut.

Supir taksi ilegal ini langsung mengantarkan Anda ke hotel 'abal-abal'. Biasanya turis sudah punya pilihan hotel sendiri, namun supir taksi itu tak habis akal. Ia meminta bantuan ke hotel 'abal-abal' yang sebelumnya punya perjanjian dengannya. Kemudian, hotel itu akan mengirim orang berpakaian rapi bak resepsionis.

Sekitar 10 meter sebelum hotel asli yang dipilih wisatawan, taksi berhenti. Resepsionis gadungan itu akan menghampiri taksi Anda untuk meminta maaf dan berkata hotelnya penuh. Si resepsionis itu pun meminta supir taksi untuk mengantar wisatawan ke 'cabang' hotel tersebut. Tentu saja, ke hotel 'abal-abal' itu!

Para supir taksi ilegal ini mendapat keuntungan ekstra dari penipuan tersebut. Selain mendapat uang banyak karena turis dibawa keliling kota, ia juga mendapat komisi dari harga kamar di hotel 'abal-abal' tersebut. Untuk menghindarinya, cegatlah taksi berlisensi di bandara. Atau mintalah pihak hotel untuk menjemput Anda langsung di bandara.

5. Perjalanan bus antar kota

Perjalanan menggunakan bus antar kota, terutama kota-kota kecil di Vietnam bagian selatan, bisa jadi mimpi buruk bagi warga lokal sekalipun. Para 'awak' bus dikenal suka melakukan kekerasan kepada siapa saja, tak terkecuali wisatawan. Ya, inilah kemungkinan terburuk Anda berpergian naik bus antar kota di Vietnam.

Di terminal, wisatawan biasanya dipaksa masuk ke dalam bus mereka. Harga karcisnya dipatok sangat tinggi. Tak sampai di situ, para supir bus melaju ke wilayah pinggir kota dan 'menjual' turis ke bus lain. Setelah itu bus pun kembali ke pusat kota untuk mencari korban baru.

Satu hal yang perlu Anda perhatikan, bus-bus seperti ini hampir selalu kepenuhan. Misal, kursi yang tersedia hanya 45 namun isi bus itu 60 orang. Tiap orang akan dipaksa membayar mahal.

Menolak? Lebih baik tidak. Di beberapa kasus, awak bus tak segan-segan memukuli penumpangnya. Penipuan ini akan terus berlanjut, sampai para awak bus puas dengan jumlah uang yang didapatkan.

Cara menghindarinya, gunakanlah beberapa bus yang terkenal seperti Hoang Long, Mai Linh dan Phuong Trang. Servis bus-bus ini bagus dan harganya masuk akal.

6. Restoran dan karaoke 'plus-plus'

Karaoke adalah salah satu hiburan paling digemari di Vietnam, sekaligus tempat warga lokal 'menjebak' wisatawan. Satu hal yang perlu diingat, prostitusi di Vietnam adalah ilegal. Beda hukumnya dengan yang ada di Thailand.

Pria yang traveling sendirian adalah sasaran utama penipuan jenis ini. Karena prostitusi dilarang, beberapa traveler tidak bisa 'memesan perempuan' secara terbuka. Inilah yang dimanfaatkan oleh beberapa restoran sekaligus tempat karaoke di Vietnam.

Mereka menyewa taksi motor (xe om), cyclo (becak), dan taksi untuk membawa wisatawan ke restoran tersebut. Ajakannya cukup menggiurkan, "Datanglah untuk berbincang dengan wanita cantik, dan kalau Anda berminat, pergi dan bersenang-senanglah dengan mereka. Kalau tidak berminat, Anda tinggal membayar untuk minuman dan pergi."

Ada saja turis yang mengikuti ajakan ini. Sesampainya di restoran, para PSK akan muncul, meminta si turis untuk menghabiskan malam bersama mereka. Kedua belah pihak pun menyetujui harga. Si PSK akan meminta uang untuk booking kamar hotel, setelah itu, ia pergi begitu saja.

Pegawai restoran akan memberi si turis bon untuk minuman dan buah-buahan. Tentu saja harganya selangit, biasanya sekitar 2 juta Dong (sekitar Rp 1 juta). Kalau sudah begini, turis tak bisa apa-apa lagi. Di restoran tersebut biasanya sudah ada penjaga alias bodyguard yang siap memukuli turis yang tak mau bayar.

Mirisnya, wisatawan tak bisa melapor polisi karena praktek prostitusi adalah ilegal. Kalau sudah begini, satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah memberi mereka uang lalu pergi secepatnya. Sebelum pergi ke Vietnam, camkan hal ini bagi traveler pria: jangan tergoda oleh servis prostitusi apa pun.

7. Pedagang asongan

Pedagang asongan di Vietnam seringkali bertindak sebagai penipu wisatawan. Di Ho Chi Minh City, yang paling banyak melakukan penipuan ini adalah penjual kelapa muda. detikTravel pun pernah menemui penipuan jenis ini.

Begini skenarionya. Saat turis sedang jalan kaki di tengah teriknya matahari, seorang pedagang kelapa muda sigap menghampiri. Ia memanggul pikulan berisi deretan kelapa muda. Dengan ramah ia menyapa wisatawan dengan "Good morning!" atau "Good afternoon!" kemudian bertanya tujuan wisatawan.

Ia kemudian memberi informasi seputar tujuan tersebut. Kalau itu museum, ia memberitahu kalau museumnya tutup pada jam makan siang dan baru buka beberapa jam lagi. Kemudian jika si turis membawa kamera, ia akan berpose dan meminta si turis memotret dirinya. Kalau turis itu lebih dari seorang (tidak traveling solo), si penjual kelapa muda akan berpose bersama salah satunya.

Kemudian tanpa tedeng aling-aling, si pedagang memberi kelapa mudanya kepada si turis. Masih dengan muka ramah, seakan kelapa muda itu diberikannya gratis. Namun setelahnya, ia meminta uang cukup banyak untuk kelapa muda itu. Satu buah bisa sekitar 100.000 Dong (Rp 50.000).

Untuk yang satu ini, Anda boleh mengelak. Jangan turuti harga yang diberikannya. Walaupun si pedagang kelapa muda beralasan 'barang dagangan saya berat' tapi Anda boleh menawarnya. Waktu itu detikTravel akhirnya memberi si pedagang 20.000 Dong (Rp 10.000) untuk 1 buah kelapa muda.

Agar tidak terjadi penipuan semacam ini, sebaiknya hindari pedagang asongan yang awalnya tampak ramah. Kalau sudah melakukan skenario seperti disebutkan di atas, sebaiknya Anda berkata tidak. Tersenyumlah dan teruslah berjalan.

8. Harga makanan di restoran

Saat traveling ke kota-kota besar di Vietnam seperti Hanoi dan Ho Chi Minh, Anda akan menemukan banyak restoran pinggir jalan. Mereka biasanya membuka pintu untuk wisatawan, lengkap dengan ajakan dan sapaan bahasa Inggris. Namun, tak jarang restoran ini 'merampok' wisatawan dengan cara jitu mereka.

Di depan restoran, pegawai sudah menyapa wisatawan dengan ramah. Mereka lalu menyebutkan beberapa menu yang bisa dicicipi. Wisatawan pun masuk, dan membuka buku menu. Sayangnya tak ada harga yang tercantum di buku tersebut.

Saat bertanya harga makanan, biasanya pegawai restoran mengelak atau mengalihkan pembicaraan. Setelah wisatawan puas makan, bon pembayaran pun diberikan. Ya, seringkali harganya tak masuk akal. Terlalu mahal! Untuk menghindarinya, carilah restoran yang sudah terkenal di kalangan wisatawan. Gali informasi seputar restoran-restoran ini di buku-buku panduan wisata.

9. Tukang foto di tempat wisata

Tukang foto yang beredar di tempat-tempat wisata boleh saja ramah. Namun, wisatawan harus tetap waspada agar tidak terkena penipuan. Sasaran para tukang foto ini biasanya adalah sekelompok kecil wisatawan terutama yang tua, remaja, atau sekelompok turis wanita.

Awalnya mereka sangat ramah, menawarkan apakah turis mau difoto dengan harga yang murah. Namun alih-alih sekali, mereka biasanya mengambil foto berkali-kali dengan alasan "Posenya sangat bagus, saya tidak bisa berhenti mengambil gambar. Saya akan berikan diskon untuk Anda."

Setelah itu, masih dengan nada ramah dan sopan, mereka meminta uang 10.000-15.000 Dong (Rp 7.500-15.000) per foto yang diambil. Karena menggunakan kamera digital, si tukang foto akan meminta alamat lengkap Anda dan berjanji akan mengirim fotonya dalam 2-3 hari. Setelah itu, tentu saja, foto itu tidak akan datang. Mereka kabur begitu saja.

Kalau Anda menemukan tukang foto yang melakukan hal-hal seperti di atas, waspadalah. Teruslah berkata "Tidak, terima kasih" walaupun mereka berkali-kali menekankan kata "murah dan diskon". Bawalah kamera Anda sendiri, dan mintalah warga lokal atau turis lain untuk mengambil foto Anda kalau traveling seorang diri.

10. 'Restoran penjara'

Walaupun penipuan jenis ini jarang ditemui wisatawan, nyatanya prakteknya masih berjalan di Vietnam. Di antara penipuan-penipuan turis lainnya, 'restoran penjara' adalah yang paling parah.

Restoran-restoran seperti ini biasanya berada di sisi jalan tol, atau terminal bus, atau di tempat pemberhentian bus antar kota. Para pemilik restoran ini punya perjanjian tak tertulis dengan para supir bus untuk 'merampok' wisatawan di restoran mereka.

Saat para turis masuk restoran, mimpi buruk pun dimulai. Pegawai restoran dengan sigap menutup pintu dan menguncinya. Para turis dicekoki makanan dengan harga super mahal, seringkali 10 kali lipat dibanding harga aslinya. Kalau turis menolak membayar, para pegawai restoran bisa saja memukuli si turis! Tak jarang dari mereka yang memegang pemukul atau bahkan pisau.

Tak sampai di situ, 'restoran penjara' seperti ini juga sering meminta uang tambahan kalau turis mau keluar dari situ. Opsi lain, si turis harus menginap di situ. Kalau sudah begini tak ada lagi yang bisa dilakukan kecuali membayar dan pergi secepat mungkin.

'Restoran penjara' ini memang tidak umum ditemui para turis, namun inilah gambaran penipuan paling parah di Vietnam. Untuk menghindarinya, naiklah bus terpercaya. Itu saja.


Sumber :  http://travel.detik.com/read/2013/01/31/162808/2157856/1383/awas-aksi-penipuan-turis-di-vietnam

Oleh: Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Kamis, 31/01/2013 16:35 WIB



Sakit Hati! Pengalaman Ditipu di Thailand

Sakit Hati! Pengalaman Ditipu di Thailand


img
Keadaan di Bangkok (Shafa/detikTravel)
 

Bangkok - Thailand merupakan salah satu negara yang tak pernah sepi didatangi turis dari berbagai belahan dunia. Sayangnya, banyak terjadi penipuan yang menimpa para wisatawan yang melancong ke sana. Berikut kisah mereka yang ditipu.

Seorang pembaca bernama Muhson Burhani pernah ditipu taksi di Koh Samui. Pulau indah di Provinsi Surat Thani, Thailand ini memang sering didatangi wisatawan. Dari kisah yang diterima detikTravel via email, penipuan yang dialaminya berasal dari taksi yang ia tumpangi. Saat ingin ke bandara, Muhson menaiki taksi dengan kesepakatan harga sebesar 300 Baht (Rp 97 ribu).

Penipuan terjadi saat Muhson akan membayar dengan pecahan 500 Baht (Rp 162 ribu). Supir taksi mengaku tak memiliki kembalian sehingga 200 Baht (Rp 65 ribu) terpaksa harus direlakan.

Masih tentang taksi, turis wanita bernama Anindya pun mengalami penipuan. Saat itu, ia bersama 6 temannya ingin menuju Four Faces Buddha atau Erawan Shrine di Ratchadamri Road, Pathum Wan, dari Grand Palace, Phra Nakhon. Keduanya masih berada di kota yang sama yaitu Bangkok. Ia memberhentikan taksi di depan Grand Palace dan sang supir langsung mematok harga sebesar 300 Baht (Rp 97 ribu).

Karena beramai-ramai, ia pun tak masalah dengan harga tersebut. Namun nyatanya, perjalanan tidak terlalu jauh dan saat diintip ke argo, harga yang tertera di sana hanya sebesar 93 Baht (Rp 30 ribu). Mau tak mau ia membayar sebesar 300 Baht karena sudah disepakati sebelumnya.

Lain lagi dengan kisah d'Traveler yang bernama Tatha Oktavia. Ia berangkat dari Phuket dan baru sampai Hat Yai di utara Thailand, pada pukul 04.00 waktu setempat. Menurut petugas bus, ia bisa menumpang tidur di kantor bus tersebut sebelum melanjutkan perjalanan, saat itu Tatha akan ke Singapura pada pukul 10.00 pagi.

Ia pun meminta jasa tuktuk untuk mengantarnya. Dengan meminta ongkos sebesar 150 Baht (Rp 48 ribu), akhirnya Tatha diantar ke kantor bus dengan jalan agak memutar. Mengagetkannya, ia dimintai uang sebesar 500 Baht (Rp 162 ribu) untuk satu kamar. Saat pagi menjelang, ia pun berencana mencari sarapan di rumah makan sekitar.

Saat keluar kantor, barulah ia sadar bahwa telah ditipu. Karena kantor tersebut hanya berjarak 10 meter dari tempat ia turun. Terlebih, tempat ia naik tuktuk hanya berjarak 5 meter dari pintu teras kantor.

Kisah penipuan terakhir dialami oleh Nurul Widayanti. Uniknya, penipuan ini berlangsung di salah satu restoran franchise fastfood bertaraf internasional. Nurul memesan makan di restoran yang memiliki tema warna merah dan kuning itu di daerah Surasak, Bangkok.

Ia hanya memesan paket family, tanpa embel-embel tambahan lain. Anehnya, petugas kasir memasukkan 3 saus ke dalam nampan pesanan. Lebih kaget saat melihat harga yang lebih mahal 27 Baht (Rp 8 ribu) dari yang seharusnya. Setelah mencari tahu, ternyata 27 Baht adalah untuk 3 saus tambahan yang tidak dipesan.

Dengan keterbatasan bahasa, ia menjelaskan bahwa tidak memesan saus tambahan itu. Dengan sedikit terbata petugas kasir mengambil ketiga saus dan mengembalikan uang ke Nurul. Namun setelah menghitung, uang yang dikembalikan hanyalah 18 Baht.

Kesal, ia pun meminta kekurangan uang. Dengan dalih kasir sudah ditutup, sang petugas tak bisa memberikan uang kembali. Untungnya, ada orang lain yang ingin memesan makanan sehingga laci kasir bisa dibuka dan uang 9 Baht kembali ke tangan.


Sumber :  http://travel.detik.com/read/2013/01/31/171634/2157910/1383/sakit-hati-pengalaman-ditipu-di-thailand

Oleh: Faela Shafa - detikTravel
Kamis, 31/01/2013 17:16 WIB


Penting! 5 Cara Menghindari Aksi Penipu Saat Traveling

Penting! 5 Cara Menghindari Aksi Penipu Saat Traveling

img
Dok. Thinkstock
 

Jakarta - Penipuan kepada turis saat traveling bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Untuk itu, penting perhatikan 5 tips berikut untuk terhindar aksi licik penipu.

Dikumpulkan detikTravel, Kamis (31/1/2013) inilah 5 tips yang bisa dilakukan turis agar terhindar dari penipuan:

1. Jangan mudah percaya dengan orang yang sok akrab

Hal pertama yang harus Anda lakukan ketika traveling, terutama ke daerah yang baru pertama kali dijejaki adalah tidak boleh mudah percaya dengan orang. Biasanya, seorang penipu sudah mengenali korbannya dengan baik lewat gelagat.

Pertama-tama, seorang penipu akan mendekati korbannya. Ia akan mengajak bicara seakrab mungkin dimulai dengan bertanya segala macam hal. Selanjutnya, bisa jadi dia akan menawarkan bantuan. Tapi hati-hati, di balik bantuan yang diberikan, bisa saja orang ini malah akan mengerjai Anda dengan merampas uang atau malah memalak Anda.

Jadi, kalau sekiranya Anda bertemu dengan orang yang gelagatnya aneh, segera tinggalkan. Kalau memang memerlukan informasi destinasi, tanyalah pada pihak yang berwenang.

2. Pastikan harga sebelum membeli

Penipuan yang paling sering turis alami adalah ketika belanja. Saat itu, biasanya pedagang akan melonjakkan harga jauh lebih tinggi dari harga pasaran. Hal ini biasanya terjadi di banyak negara, salah satunya Vietnam.

"Kalau mau belanja mendingan tanya dulu deh ke orang hotel, biar kita tahu pasarannya berapa," kata seorang traveler, Fajar kepada detikTravel.

Fajar pernah ditipu pedagang cinderamata Vietnam. Saat itu barang yang ia beli dinaikkan sampai 5 kali lipat dari harga normal.

Tak jauh berbeda dengan Vietnam, San Fransisco dan New York ternyata juga jadi tempat penipu jenis ini. Biasanya mereka berperan sebagai pedagang kaki lima. Harga barang yang dijual bisa jauh lebih tinggi dari biasanya. Parahnya, hampir semua barang yang dijual adalah palsu.

3. Waspada dalam kerumuman orang

Destinasi wisata yang terkenal biasanya diminati banyak orang. Jadi jangan heran kalau tiba-tiba ada antrean panjang untuk masuk.

Kalau berada di situasi seperti itu, pastikan Anda waspada dengan dompet dan segala perhiasan. Terutama, jika ada orang yang tiba-tiba berkerumun di dekat Anda. Bisa jadi, mereka akan memanfaatkan kelengahan Anda yang memerhatikan kumpulan itu, dan mengambil barang berharga tanpa Anda sadari.

4. Cek biaya transportasi

Penipuan lain yang sering dialami turis saat traveling adalah soal biaya transportasi. Ketika naik transportasi lokal seperti, tuk-tuk di Thailand, atau bajaj di India, seringkali supirnya memberikan harga yang berkali lipat dari harga normal.

Agar terhindar dari penipuan jenis ini, cobalah Anda bertanya biaya transportasi ke petugas hotel atau warga lokal. Ini sangat membantu Anda agar terhindar dari penipuan.

5. Waspada jika kamar hotel tiba-tiba dipindah

Selain transportasi, hal lain yang juga bisa jadi modus penipuan adalah soal kamar hotel. Jika Anda telah memesan kamar hotel sebelum tiba di destinasi tujuan, pastikan kamar yang Anda terima sama begitu sampai di sana.

Untuk mengakali turis, seringkali pihak hotel menukar kamar yang seharusnya dengan kamar lain yang kelasnya di bawah dari pesanan. Agar terhindar, sebaiknya Anda memastikan dengan seksama jenis kamar yang dipesan lengkap dengan fasilitasnya.

Selain itu, buka juga situs review perjalanan. Biasanya di sana terdapat ulasan dari wisatawan yang telah menginap di hotel. Jadikan ini pertimbangan sebelum Anda memilih penginapan.


Sumber :  http://travel.detik.com/read/2013/01/31/181529/2157976/1383/penting-5-cara-menghindari-aksi-penipu-saat-traveling

Oleh: Putri Rizqi Hernasari - detikTravel
Kamis, 31/01/2013 18:15 WIB

Jenis Penipuan Pada Turis yang Harus Anda Tahu

Jenis Penipuan Pada Turis yang Harus Anda Tahu

img
Dok. Thinkstock
 

Jakarta - Penipuan adalah hal yang paling tidak diinginkan saat traveling. Penipuan dapat memeras uang dan waktu Anda selama perjalanan. Oleh sebab itu, perhatikan jenis-jenis penipuan berikut ini yang biasa terjadi pada turis.

Di dunia ini, banyak jenis penipuan pada turis saat traveling. Celakanya lagi, mungkin Anda sedang tidak sadar sedang berada dalam situasi penipuan yang sedang terjadi. Kewaspadaan dan informasi mengenai tempat setempat adalah hal yang harus Anda lakukan pertama kali. Selain itu, perhatikan pulau jenis-jenis penipuan yang beragam macam.

Disusun detikravel dari berbagai sumber, kamis (31/1/2013), inilah 7 jenis penipuan yang harus Anda tahu:

1. Dicegat Polisi gadungan

Inilah salah satu modus penipuan yang sering terjadi, yaitu polisi gadungan. Mereka sering mengincar turis-turis asing yang datang ke negaranya. Mereka adalah polisi gadungan yang akan mencegat Anda layaknya seperti polisi sungguhan.

Biasanya, mereka akan melihat paspor dan visa, lalu mencari-cari kesalahan Anda. Setelah itu Anda akan berdebat dengan mereka, ujung-ujungnya mereka akan meminta sejumlah uang untuk berdamai. Beberapa destinasi yang banyak terkenal dengan polisi gadungannya adalah Amerika Tengah dan Selatan, Eropa Timur, Afrika, dan Asia tengah.

Untuk mengantisipasi hal ini, baiknya Anda mempersiapkan kelengkapan paspor, visa, dan identitas diri. Selain itu, pelajari sebelumnya dan patuhilah peraturan-peraturan di destinasi yang Anda datangi. Yang terpenting adalah jangan panik!

2. Diajak berputar-putar oleh taksi bandara

Jenis penipuan ini,akan mengancam Anda saat tiba di bandara negara tujuan. Oknum-oknum taksi bandara yang merugikan akan membawa Anda berlama-lama di jalanan. Anda akan diantarkan melalui rute yang jauh, sehingga tarifnya pun akan naik.

Untuk menghindari hal seperti ini, baiknya Anda memesan taksi yang berlisensi resmi. Serta, sebaiknya Anda juga mempelajari dan membawa peta atau rute jalan di destinasi setempat.

3. Ditipu transportasi lokal

Selain taksi bandara, transportasi lokal di suatu destinasi juga dapat menipu Anda. Biasanya, mereka akan mengajak ke tempat yang tidak ingin Anda datangi, seperti toko oleh-oleh.

Tak hanya itu,a mereka pun akan menaikan tarif angkutan lebih tinggi. Sebelum naik transportasi lokal, Anda baiknya bertanya terlebih dulu kepada masyarakat sekitar atau petugas keamanan setempat.

Anda bisa menanyakan berapa harga biasanya naik kendaraan tersebut dan rute-rute mana yang biasanya dilalui. Beberapa kasus semacam ini terjadi di destinasi-destinasi yang terkenal, seperti tuk-tuk di Thailand atau becak di Yogya.

4. 'Baju Anda kena kotoran'

Saat sedang berjalan, tiba-tiba seseorang menghampiri Anda dan bilang, 'baju Anda kena kotoran'. Saat itu pula, mereka akan membantu Anda membersihkan kotoran-kotoran yang melekat pada baju Anda. Anda pun akan merasa tersanjung telah ditolong oleh orang tersebut.

Tapi, jangan tersenyum dulu. Ini adalah modus penipuan yang sering terjadi di negara-negara Eropa dan Amerika Selatan. Ketika mereka sedang 'membersihkan kotoran', saat itulah mereka akan mencopet dompet atau barang berharga Anda dalam sekejap. Anda pun tidak akan menyangka. Oleh sebab itu, pastikan selalu waspada dan simpan barang-barang Anda di tempat yang paling aman.

5. Peminta sumbangan gadungan

Beberapa permintaan sumbangan tidak selamanya untuk amal kebaikan. Beberapa oknum-oknum nakal, memanfaatkan sumbangan untuk kepentingannya sendiri. Mereka memakai nama-nama LSM untuk meyakinkan para turis. Ditambah dengan kostum dan tutur kata yang halus, mereka akan memeras uang Anda.

Apa yang harus dilakukan? Hindarilah oknum-oknum tersebut secepatnya dan jangan duduk sendirian di tempat-tempat umum. Biasanya, peminta sumbangan akan mendekati Anda saat duduk sendirian di stasiun, terminal, atau tempat umum lainnya. Peminta sumbangan gadungan dapat Anda temukan di berbagai belahan dunia.

6. Rayuan makan dengan orang yang baru dikenal

Penipuan ini adalah orang yang baru Anda kenal dan dia mengajak Anda untuk makan atau nongkrong-nongkrong di kafe. Karena sudah merasa akrab, mungkin Anda tidak enak untuk menolak dan mengiyakan permintaannya.

Setelah makan atau minum-minum di kafe, tiba-tiba orang tersebut meninggalkan Anda. Anda pun tidak tahu ke mana perginya orang tersebut. Tak lama, pelayan pun datang memberikan tagihan dalam jumlah yang tidak sedikit dan Anda harus membayarnya. Celaka!

Untuk itu, janganlah terlalu mudah dekat saat berkenalan dengan orang yang baru Anda kenal. Biasakan diri untuk menolak ajakan dengan mencari alasan yang tepat. Anda bisa saja berbohong dengan berujar ingin istirahat di hotel atau bertemu kerabat. Penipuan ini bisa terjadi di mana saja.

7. Mengambil uang yang jatuh

Penipuan ini biasanya terjadi di Russia. Saat Anda berjalan, tiba-tiba ada seseorang yang menjatuhkan uangnya. Seketika itu, muncul orang lainnya yang mengambil uang tersebut dan ingin membaginya setengah kepada Anda. Mungkin, Anda pun sulit untuk menolaknya.

Lalu tak lama, orang yang menjatuhkan uang tersebut akan datang kepada Anda. Dia meminta uangnya dikembalikan dalam jumlah yang utuh, sedangkan Anda hanya punya setengahnya.

Oleh sebab itu, jangan langsung percaya dan setuju dengan kemauan orang lain. Dalam situasi seperti ini, Anda harus menolak uang yang dibagi rata dan laporkan dengan segera kejadian tersebut kepada petugas keamanan setempat.

Itulah beberapa jenis penipuan di beberapa destinasi yang harus Anda perhatikan. Ingat, tetaplah waspada, jangan panik, dan dapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang destinasi tujuan Anda. Belajar pengalaman dari traveler lainnya juga dapat menjadi panduan Anda selama perjalanan. Selamat traveling!


Sumber : http://travel.detik.com/read/2013/01/31/134533/2157604/1383/jenis-penipuan-pada-turis-yang-harus-anda-tahu?v771108bcj

 Oleh: Afif Farhan - detikTravel
Kamis, 31/01/2013 13:45 WIB

Mengenal Aksi Penipuan Turis di China & Cara Menghindarinya

img



 Shanghai - China adalah salah satu negara favorit wisatawan. Tapi terlepas dari kekayaan alam, budaya dan kulinernya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait penipuan turis di China. Berikut pemaparannya.

Dataran luas China punya sejuta destinasi wisata. Di ibukotanya yakni Beijing, destinasi wisata yang paling terkenal adalah Kota Terlarang. Di kota besar lain yakni Shanghai, wisatawan bisa melihat gedung tertinggi seantero China yakni Canton Tower. Provinsi Sichuan terkenal dengan masakannya yang bercitarasa pedas. Belum lagi, Tembok Besar China yang menjadi salah satu Keajaiban Dunia.

Namun ingat, traveling ke China berarti Anda perlu berhati-hati. Situs China Mike mengulas beberapa penipuan, alias scam, yang kerap terjadi di China. Para scammers beroperasi di 'area abu-abu' dalam hukum. Ada kalanya polisi tak bisa berbuat apa-apa saat traveler tertipu.

Berikut 5 jenis penipuan yang umum ditemukan di China dan cara menghindarinya, berdasarkan situs China Mike yang dikutip detikTravel, Kamis (31/12/2013):

1. Jamuan minum teh/praktek bahasa Inggris

Ini adalah jenis penipuan turis yang paling umum ditemukan di China. Di Beijing, praktek penipuan ini banyak ditemui di kawasan ramai turis seperti Wangfujing dan Houhai Lake. Di Kota Shanghai, kawasan yang harus diwaspadai adalah Nanjing Road dan Adjacent People's Park.

Turis yang paling diincar adalah traveler pria yang pergi sendirian. Begini skenarionya: seorang gadis asli China, biasanya bertampang lugu, mendekati Anda. Kemudian ia meminta Anda untuk mengikuti jamuan minum teh, atau mengajarinya bahasa Inggris.

Walhasil, Anda pun ikut dengan si gadis untuk jamuan minum teh. Tiba-tiba saja, setelah jamuan usai, Anda disuguhi bon dengan catatan harga selangit. Biasanya mencapai ratusan dolar Amerika!

Agar tak terkena penipuan seperti ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, waspada terhadap siapa pun yang melakukan kontak atau menyapa Anda. Apalagi kalau dia seorang gadis. Pakailah intuisi Anda, karena seharusnya, gadis China tidak semudah itu mendekati wisatawan asing.

Kedua, tolak dengan halus ajakan mereka kalau Anda diminta pergi ke suatu tempat. Jangan takut dianggap kasar kalau menolak. Tersenyumlah, katakan 'goodbye', lalu teruslah berjalan.

2. Uang palsu

Praktek uang palsu cukup marak di China. Tak heran, uang palsu pun beredar di seluruh China. Mirisnya, sasaran utama uang palsu ini adalah wisatawan yang tak tahu-menahu soal uang negara China.

Untuk menghindari uang palsu, hal sederhana yang bisa dilakukan adalah mengecek uang kembalian terutama pecahan 50 dan 100 Yuan. Apakah terasa tipis dan licin? Apakah watermark-nya terlihat? Jika ya, Anda memegang uang yang benar. Mengambil uang di ATM dan bank (bukan money changer) juga bisa menghindari Anda dari uang palsu.

3. 'Taksi hitam'

Taksi ini bukan berwarna hitam secara harfiah. 'Taksi hitam' adalah sebutan bagi taksi-taksi ilegal yang tidak terdaftar izinnya. Mereka punya argometer yang menunjukkan harga tidak masuk akal. Jangan salah, banyak taksi seperti ini berkeliaran di China terutama di Bandara Beijing.

Cara menghindarinya, saat Anda berada di bandara cegatlah taksi dari loket resmi. Loket tersebut berada di bagian dalam bandara. Jangan sekali-kali mencegat taksi di luar bandara, apalagi yang 'asal lewat'. Mudah untuk membedakan mana taksi legal dan mana yang ilegal. Taksi legal di Beijing punya plat bertuliskan "B".

4. Tur super murah

Saat berkeliling kota besar terutama Beijing, Anda bisa menemukan banyak tawaran tur murah. Salah satu destinasi tur yang paling populer adalah Tembok Besar China. Akuilah, siapa yang tidak tergiur dengan tur murah-meriah?

Tapi justru inilah yang harus dihindari wisatawan. Keganjilan pertama dimulai dari bus yang kotor. Setelah itu, sepanjang perjalanan, Anda akan dibawa memasuki toko-toko mulai dari suvenir sampai obat tradisional China. Asal tahu saja, para penyelenggara tur ini mendapat uang komisi dari toko-toko tersebut.

Sebaiknya hindari tur 'abal-abal' dengan harga murah-meriah. Rencanakan dan pilih tur yang tepat. Tur yang bagus dikelola langsung oleh hotel atau hostel tempat Anda menginap. Atau, pilihlah tur yang direkomendasikan di buku panduan wisata.

Sebelum memutuskan akan ikut tur atau tidak, tanya dulu detil perjalanannya. Jangan lupa cek kartu pengenal masing-masing pemandu, apakah perusahaan turnya jelas atau tidak. Memakai seragam pun belum jaminan kalau mereka tidak menipu.

Pengalaman seorang pembaca detikTravel ini mungkin bisa jadi pembelajaran untuk semua. SK melakukan backpacker ke Beijing, salah satu tujuan wisatanya adalah Summer Palace. SK memakai jasa pemandu wisata lokal, berseragam dan name tag istana dan foto identitas lengkap yang menawari tur dengan harga murah.

"Ternyata menipu. Walau awalnya menarik dan informatif. Tahu-tahu dia menghilang, pada saat kami masuk salah satu ruangan. Kapok deh," ungkap SK.

5. Beberapa penipuan lain

Selain 4 jenis penipuan di atas, ada beberapa penipuan turis lain yang perlu diwaspadai. Becak misalnya, di wilayah ramai turis seperti Beijing dan Shanghai, para penarik becak sering pura-pura salah mendengar harga. Anda bisa saja menyetujui harga 30 Yuan untuk sekali perjalanan. Namun yang terjadi kemudian, si penarik becak meminta 300 Yuan karena mengaku salah dengar. Atau meminta 30 Yuan untuk masing-masing orang, bukan harga keseluruhan.

Penipuan turis lain kerap terjadi di klinik pengobatan tradisional China. Beberapa klinik herbal menawarkan diagnosa dan obat-obatan yang mahal. Lebih baik hindari klinik-klinik yang bukan bagian dari tur Anda.

Di Hong Kong, tak jarang wisatawan menemukan biksu palsu yang meminta sumbangan. Mereka bahkan punya buku catatan sendiri, memperlihatkan jumlah uang donasi dari turis-turis negara lain. Jangan terjebak, karena pada hakikatnya, biksu tidak meminta-minta.


Sumber : http://travel.detik.com/read/2013/01/31/154632/2157790/1383/mengenal-aksi-penipuan-turis-di-china-cara-menghindarinya
Oleh: Sri Anindiati Nursastri - detikTravel
Kamis, 31/01/2013 15:46 WIB