FAKTA DARI DARAH KITA YG AJAIB :
Berikut fakta mengagumkan dari darah kita....
1). Apabila Gelas diisi air putih, ditetesi darah segar (manusia), maka air berubah menjadi merah karena darah tercampur rata tanpa diaduk.
● Kesimpulan:
Air putih itu sangat baik untuk tubuh/darah kita.
2). Gelas diisi air garam, ditetesi darah segar, diaduk. Tetap tidak tercampur dengan baik/rata, terlihat darah menggumpal kecil-kecil dan kental.
● Kesimpulan:
Terlalu banyak makan garam, darah jadi kental, menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah,
jantung harus bekerja lebih keras memompanya.
Bisa berakibat darah tinggi dan stroke.
3). Gelas diisi minyak, ditetesi darah. Tidak mau bercampur dan menggumpal besar.
● Kesimpulan:
Terlalu banyak makan makanan berminyak tidak baik, kolesterol menyumbat pembuluh darah yang mengalir ke jantung, menyebabkan penyakit jantung yang amat riskan kematian karena bisa tiba-tiba anfal dan tidak tertolong.
4). Gelas diisi alkohol, ditetesi darah. Langsung bercampur, tapi lama-lama darah berubah warna menjadi coklat, berarti darah menjadi rusak.
Boleh di"bagikan" info ini, maka anda akan mendapat saham kebaikan karena telah ikut menyampaikan informasi berharga untuk orang lain
Semoga bermanfaat untuk kesehatan tubuh dengan menjaga pola makanan setiap hari...
Tetap jaga kesehatan... 😊
Sumber : copas
This blog is my library, mostly from other people's articles and only few are mine. I will re-read when I have time or whenever I want to
Thursday, April 28, 2016
Wajib ditiru para suami .... !!!Suami cerdas...
Gara2 isterinya ngidam kepiting, sang suami rela berangkat ke pasar utk membelikannya.
Tanpa diduga, di angkot sang suami ketemu mantan pacarnya saat masih SMA,, akhirnya dia lupa tujuan semula dan menghabiskan waktu seharian dg sang mantan.
Waktu sudah sore ketika dia ingat harus membeli kepiting. Bergegas dia pergi ke pasar lalu membeli 5 kg kepiting.
Sesampe di halaman rumah segera kepiting2 itu dilepas ikatannya lalu disebarkan ke tanah.
Dg sebatang tongkat, digiringnya kepiting2 itu sambil ber-teriak2, "Ayo cepetan jalan, sebentar lagi sudah nyampe rumah ....."
Sang isteri yg mendengar teriakan itu segera keluar rumah. Melihat ulah suaminya, dia malah tertawa ter-bahak2,
"Weleh ...., weleh .... maaas, maaaass ...... bawa kepiting kok digiring kayak giring bebek aja, pantesan jam segini baru nyampe rumah.
Suami (dlm hati) : Amaaaan !!!!!
😀😀😀
Sumber : copas
Gara2 isterinya ngidam kepiting, sang suami rela berangkat ke pasar utk membelikannya.
Tanpa diduga, di angkot sang suami ketemu mantan pacarnya saat masih SMA,, akhirnya dia lupa tujuan semula dan menghabiskan waktu seharian dg sang mantan.
Waktu sudah sore ketika dia ingat harus membeli kepiting. Bergegas dia pergi ke pasar lalu membeli 5 kg kepiting.
Sesampe di halaman rumah segera kepiting2 itu dilepas ikatannya lalu disebarkan ke tanah.
Dg sebatang tongkat, digiringnya kepiting2 itu sambil ber-teriak2, "Ayo cepetan jalan, sebentar lagi sudah nyampe rumah ....."
Sang isteri yg mendengar teriakan itu segera keluar rumah. Melihat ulah suaminya, dia malah tertawa ter-bahak2,
"Weleh ...., weleh .... maaas, maaaass ...... bawa kepiting kok digiring kayak giring bebek aja, pantesan jam segini baru nyampe rumah.
Suami (dlm hati) : Amaaaan !!!!!
😀😀😀
Sumber : copas
⚠ Tahukah anda bawah tempat sandaran kepala pada kursi mobil sengaja dibuat agar bisa dicabut dan mempunyai besi tajam gunanya untuk memecahkan kaca mobil sekiranya terjadi kebakaran atau keadaan darurat. Kaca mobil dibuat agar mudah dipecahkan dari dalam.
Tidak banyak yang tahu tentang hal ini sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan diri ketika terjadi bahaya yg mengancam para penumpang mobil.
Ayo teruskn info ini ke sebanyak mungkin teman dan famili demi keselamatan mereka saat menghadapi bahaya di mobil...
Sumber : copas
Tidak banyak yang tahu tentang hal ini sehingga mereka tidak bisa menyelamatkan diri ketika terjadi bahaya yg mengancam para penumpang mobil.
Ayo teruskn info ini ke sebanyak mungkin teman dan famili demi keselamatan mereka saat menghadapi bahaya di mobil...
Sumber : copas
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'MEMBERI KEBAHAGIAAN' kepada sesama, maka usahakan hari ini 'TIDAK MENYAKITI' orang lain.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'Melakukan AMAL', maka usahakan hari ini 'Tidak Melakukan DOSA'.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'Berakhlak MULIA', maka usahakan hari ini 'Tidak Menyimpan' hati yang BURUK pada sesama.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'MENGHARGAI Orang Lain', maka usahakan hari ini 'Tidak Memberi NILAI Berlebih' pada diri sendiri.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'Memberi MANFAAT', maka usahakan hari ini 'Tidak MERUGIKAN' bagi sesama.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'Mengingat KEBAIKAN Orang', maka usahakan hari ini dapat 'Melupakan KEBURUKAN' orang lain.
semoga harimu dipenuhi keberkahan dan kebijaksanaan.
To All My Dear Friends. Have a Wonderful Day
Sumber : copas
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'Melakukan AMAL', maka usahakan hari ini 'Tidak Melakukan DOSA'.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'Berakhlak MULIA', maka usahakan hari ini 'Tidak Menyimpan' hati yang BURUK pada sesama.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'MENGHARGAI Orang Lain', maka usahakan hari ini 'Tidak Memberi NILAI Berlebih' pada diri sendiri.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'Memberi MANFAAT', maka usahakan hari ini 'Tidak MERUGIKAN' bagi sesama.
🌹 Apabila hari ini kita belum dapat 'Mengingat KEBAIKAN Orang', maka usahakan hari ini dapat 'Melupakan KEBURUKAN' orang lain.
semoga harimu dipenuhi keberkahan dan kebijaksanaan.
To All My Dear Friends. Have a Wonderful Day
Sumber : copas
Rahasia kebahagiaan adalah mampu berkecukupan hati pada saat ini.
Mengerjakan sesuatu tidaklah berat, namun terus memikirkannya itu yang memberatkan suatu pekerjaan. Terkadang kita tidak bahagia dikarenakan berpikir terlalu banyak (thinking to much).
Tak perlu takut salah dalam mengambil keputusan, karena yang perlu diperhatikan juga adalah setelah keputusan itu diambil. Jika Anda memilih kiri, jalani dan jadikan itu bermanfaat dan sukses. Jika Anda pilih kanan, jalani dan jadikan itu bermanfaat dan sukses. Take action.
Jika kita bahagia, kita lebih berenergi dan sehat.
Apa arti 'penjara'? Terkadang kita memenjarakan diri kita sendiri. Segala hal yang tidak kita sukai adalah penjara. Contohnya. Seorang istri yang tidak menyukai suaminya. Maka, pernikahan jadi sebuah penjara. Suatu pekerjaan yang tidak kita sukai, maka pekerjaan itu adalah penjara bagi kita. Kemudian, tubuh ini menua dan sakit, kita tidak menyukainya, maka tubuh jadi suatu penjara. Perhatikanlah bahwa hidup kita dikendalikan oleh kondisi luar. Jika kondisi luar itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita terpenjara dan menderita. Lalu, bagaimana agar kita terbebas dari penjara-penjara dalam hidup kita ini? Yaitu dengan mengubah sikap kita melalui rasa berkecukupan. Contohnya, meskipun suami seperti ini, namun ia 'cukup' baik. Melalui rasa cukup, kita berhenti mencari-cari alasan yang membuat kita tidak puas, sehingga kita pun berdamai dengan diri sendiri dan orang lain. Batin pun sejuk.
Lanjut narasumber Master Guo Jun Fa Shi. Dengan resep kebahagiaan 'ACT'
Acceptance. Mampu menerima realita apa adanya.
Contentment. Punya hati yang berkecukupan (santacitta).
Transform, kita harus bisa berubah ke arah yang baik.
Sudah tau serakah dan benci itu tidak baik, tapi tetap saja dituruti. Oleh karena itu, mulai saat ini, praktikkan jalan yang benar, transform ke arah yang positif.
Selain itu, sertakan kesabaran dan tetap tersenyum. ☺😊
Talkshow Ajahn Brahm & Guo Jun Fa Shi.
Source : dapat share dari Lily
Mengerjakan sesuatu tidaklah berat, namun terus memikirkannya itu yang memberatkan suatu pekerjaan. Terkadang kita tidak bahagia dikarenakan berpikir terlalu banyak (thinking to much).
Tak perlu takut salah dalam mengambil keputusan, karena yang perlu diperhatikan juga adalah setelah keputusan itu diambil. Jika Anda memilih kiri, jalani dan jadikan itu bermanfaat dan sukses. Jika Anda pilih kanan, jalani dan jadikan itu bermanfaat dan sukses. Take action.
Jika kita bahagia, kita lebih berenergi dan sehat.
Apa arti 'penjara'? Terkadang kita memenjarakan diri kita sendiri. Segala hal yang tidak kita sukai adalah penjara. Contohnya. Seorang istri yang tidak menyukai suaminya. Maka, pernikahan jadi sebuah penjara. Suatu pekerjaan yang tidak kita sukai, maka pekerjaan itu adalah penjara bagi kita. Kemudian, tubuh ini menua dan sakit, kita tidak menyukainya, maka tubuh jadi suatu penjara. Perhatikanlah bahwa hidup kita dikendalikan oleh kondisi luar. Jika kondisi luar itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita terpenjara dan menderita. Lalu, bagaimana agar kita terbebas dari penjara-penjara dalam hidup kita ini? Yaitu dengan mengubah sikap kita melalui rasa berkecukupan. Contohnya, meskipun suami seperti ini, namun ia 'cukup' baik. Melalui rasa cukup, kita berhenti mencari-cari alasan yang membuat kita tidak puas, sehingga kita pun berdamai dengan diri sendiri dan orang lain. Batin pun sejuk.
Lanjut narasumber Master Guo Jun Fa Shi. Dengan resep kebahagiaan 'ACT'
Acceptance. Mampu menerima realita apa adanya.
Contentment. Punya hati yang berkecukupan (santacitta).
Transform, kita harus bisa berubah ke arah yang baik.
Sudah tau serakah dan benci itu tidak baik, tapi tetap saja dituruti. Oleh karena itu, mulai saat ini, praktikkan jalan yang benar, transform ke arah yang positif.
Selain itu, sertakan kesabaran dan tetap tersenyum. ☺😊
Talkshow Ajahn Brahm & Guo Jun Fa Shi.
Source : dapat share dari Lily
Berbagi motivasi,pengalaman ...
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan memberikan training di Bandung . Karena acara dimulai jam 13.00 maka saya berangkat dari Jakarta pukul 9.30. Ketika mulai memasuki tol ke arah Sadang, di belakang saya ada sebuah mobil Lexus berwarna hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak.
Jika mobil di depannya tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.
Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik dengan cara menyetir si mobil hitam ini, iseng-iseng saya membuntuti mobil tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk kecepatannya. Ketika tidak ada mobil lain di tol, kecuali mobil tersebut dan mobil saya, mobil hitam tersebut menambah kecepatannya. Karena sedang membututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya.
Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 160 km/jam. Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh adalah 140 km/jam, saya tidak berani melaju diatas itu.
Tapi dengan adanya mobil yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparringnya.
Karena saya berhenti di suatu tempat, saya kehilangan mobil hitam tersebut. Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari 160 km/jam lagi. Saya berhasil mencapai kecepatan tersebut tetapi tidak berani terlalu lama karena belum terbiasa.
Ketika kemudian ada mobil lain lagi yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti, saya bisa masuk lagi ke 160 km/jam dengan durasi yang cukup lama.
Sama seperti kehidupan ini, seringkali kita merasa sudah maksimal melakukan sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner yang lebih hebat dari kita, entah itu seorang atasan, seorang coach, seorang mentor, role model atau apapun, maka kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Namun jika kita belum matang belajar dari sparring partner kita dan mencoba untuk mandiri, mungkin agak sulit bagi kita untuk terus berada di kondisi sama seperti ketika ada sparring partner. Nantinya jika kita sudah mempunyai pola dan terbiasa, barulah kita mulai bisa mandiri.
Robert Kiyosaki mengatakan bahwa PENGHASILAN SESEORG ditentukan 5 ORG TERDEKATNYA. Ilustrasi saya mengenai kecepatan mobil bisa menjelaskan pernyataan dari Robert Kiyosaki tersebut.
Jika orang-orang di dekat kita hanya biasa-biasa saja, maka sulit bagi kita untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Namun kalau kita biasa tetapi di sekeliling nya luar biasa, maka kita akan terpacu untuk juga menjadi luar biasa.
Apakah ada penjelasannya secara Science ???
Ternyata ada. Di dalam otak manusia ada sekumpulan sel syaraf yang disebut Mirror Neuron, yang bertugas meniru apa yang dilakukan oleh orang lain.
Jika di sekelilingnya orang hebat atau luar biasa, maka Mirror Neuron kita akan meniru mereka sehingga menjadikan kita juga hebat dan luar biasa. Kalau sebaliknya, maka Mirror Neuron-pun juga akan meniru yang sebaliknya.
– Siapa MOBIL HITAM yang akan anda ikuti agar bisa menembus kecepatan anda selama ini ???
– Siapa ORG HEBAT dan LUAR BIASA yang akan anda ikuti agar bisa menembus batas yang selama ini membatasi hidup anda ???
TEMUKAN ORG TSB, Ikuti dan Pelajari bagaimana ia memandang dirinya, bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana ia membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka anda akan mendobrak batas yang selama ini membatasi hidup anda !!!
Cari komunitas yg bisa saling memberikan kontribusi dan memotivasi agar kita bisa selalu berbuat yang terbaik
Pengalaman yg sangat bisa di buktikan dan dilakukan oleh kita. Senang nya berbagi 😊
Sumber : copas
Beberapa hari yang lalu saya berkesempatan memberikan training di Bandung . Karena acara dimulai jam 13.00 maka saya berangkat dari Jakarta pukul 9.30. Ketika mulai memasuki tol ke arah Sadang, di belakang saya ada sebuah mobil Lexus berwarna hitam yang melaju dengan kecepatan tinggi. Tetapi yang saya suka walaupun ia melaju dengan kecepatan tinggi, ia tidak memaksakan kehendak.
Jika mobil di depannya tidak mau memberi jalan, maka ia yang mengalah dengan mengambil jalan ke kiri dahulu baru kemudian balik lagi ke jalur kanan.
Supaya tidak ngantuk karena saya menyetir sendirian dan tertarik dengan cara menyetir si mobil hitam ini, iseng-iseng saya membuntuti mobil tersebut dari belakang. Saya ikuti cara ia menyetir, termasuk kecepatannya. Ketika tidak ada mobil lain di tol, kecuali mobil tersebut dan mobil saya, mobil hitam tersebut menambah kecepatannya. Karena sedang membututi, tanpa sadar saya ikut menambah kecepatan mobil saya.
Ketika saya melihat panel kecepatan, menunjukkan angka 160 km/jam. Padahal selama ini, kecepatan tercepat yang pernah saya tempuh adalah 140 km/jam, saya tidak berani melaju diatas itu.
Tapi dengan adanya mobil yang saya ikuti, saya bisa tembus rekor kecepatan mobil saya. Sesuatu yang sulit saya lakukan jika tidak ada sparringnya.
Karena saya berhenti di suatu tempat, saya kehilangan mobil hitam tersebut. Ketika saya mulai memacu kendaraan lagi, saya coba untuk berlari 160 km/jam lagi. Saya berhasil mencapai kecepatan tersebut tetapi tidak berani terlalu lama karena belum terbiasa.
Ketika kemudian ada mobil lain lagi yang melaju dengan kecepatan tinggi dan saya buntuti, saya bisa masuk lagi ke 160 km/jam dengan durasi yang cukup lama.
Sama seperti kehidupan ini, seringkali kita merasa sudah maksimal melakukan sesuatu. Kita merasa tidak mungkin lagi melakukan sesuatu yang lebih baik lagi. Namun kalau kita mempunyai sparring partner yang lebih hebat dari kita, entah itu seorang atasan, seorang coach, seorang mentor, role model atau apapun, maka kita bisa terpacu untuk mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
Namun jika kita belum matang belajar dari sparring partner kita dan mencoba untuk mandiri, mungkin agak sulit bagi kita untuk terus berada di kondisi sama seperti ketika ada sparring partner. Nantinya jika kita sudah mempunyai pola dan terbiasa, barulah kita mulai bisa mandiri.
Robert Kiyosaki mengatakan bahwa PENGHASILAN SESEORG ditentukan 5 ORG TERDEKATNYA. Ilustrasi saya mengenai kecepatan mobil bisa menjelaskan pernyataan dari Robert Kiyosaki tersebut.
Jika orang-orang di dekat kita hanya biasa-biasa saja, maka sulit bagi kita untuk melakukan sesuatu yang luar biasa. Namun kalau kita biasa tetapi di sekeliling nya luar biasa, maka kita akan terpacu untuk juga menjadi luar biasa.
Apakah ada penjelasannya secara Science ???
Ternyata ada. Di dalam otak manusia ada sekumpulan sel syaraf yang disebut Mirror Neuron, yang bertugas meniru apa yang dilakukan oleh orang lain.
Jika di sekelilingnya orang hebat atau luar biasa, maka Mirror Neuron kita akan meniru mereka sehingga menjadikan kita juga hebat dan luar biasa. Kalau sebaliknya, maka Mirror Neuron-pun juga akan meniru yang sebaliknya.
– Siapa MOBIL HITAM yang akan anda ikuti agar bisa menembus kecepatan anda selama ini ???
– Siapa ORG HEBAT dan LUAR BIASA yang akan anda ikuti agar bisa menembus batas yang selama ini membatasi hidup anda ???
TEMUKAN ORG TSB, Ikuti dan Pelajari bagaimana ia memandang dirinya, bagaimana keyakinan dan nilai-nilai kehidupan yang ia pegang, bagaimana ia membangun kapabilitasnya, bagaimana tingkah lakunya, maka anda akan mendobrak batas yang selama ini membatasi hidup anda !!!
Cari komunitas yg bisa saling memberikan kontribusi dan memotivasi agar kita bisa selalu berbuat yang terbaik
Pengalaman yg sangat bisa di buktikan dan dilakukan oleh kita. Senang nya berbagi 😊
Sumber : copas
Aura Kehidupan
Saya pernah merasakan hal yang tidak mengenakan dalam hidup ini dan ingin berbagi pengalaman kepada Sahabat semuanya. Suatu waktu saya merasa asing di lingkungan yang saya tempati. Seakan-akan semua orang yang ada di lingkungan saya tidak menganggap saya ada. Di kampus, di rumah, dan di jalan saya merasa sendiri. Dan memang benar orang-orang pun sedikit enggan untuk menyapa dan berbicara dengan saya, mereka menjauhi saya. Saya tidak tahu kenapa hal ini terjadi, pada saat itu yang ada di pikiran saya hanya segudang masalah yang menumpuk. Masalah yang membuat pikiran terasa buntu, membuat napas terasa sesak. Dalam hal ini, saya tidak bisa menceritakan masalah apa yang saya hadapi karena saya malu. Saya malu karena setelah benar-benar saya renungkan ternyata masalah yang saya hadapi sangatlah sepele, hanya saja pikiran saya yang terlalu mendramatisir keadaan sehingga seakan-akan sayalah orang yang paling menderita di dunia.
Kejadian ini saya renungkan baik-baik, kenapa lingkungan yang kudiami seakan-akan menjauh dari kehidupanku? Dan setelah beberapa hari membuat catatan harian tentang keluh-kesah saya, saya baca kembali dan ternyata hampir 90% isinya tentang perasaan negatif. Saya pun sadar dan menarik sebuah pelajaran penting akan hal ini. Ternyata, ada dua faktor yang bekerja dalam keadaan ini. Faktor itu adalah faktor internal dan faktor eksternal diri saya.
Faktor internal yang berpengaruh adalah "aura" tubuh. Saya sadar ketika seseorang mengalami kesedihan yang didramatisir, maka kesedihan itu akan terpancar ke dalam tindakan kesehariannya. Kepala akan tertunduk ke bawah, berjalan dengan gaya yang lunglai, berbicara hanya sepatah dua patah kata, punggung membungkuk dan yang menjadikan masalah saya semakin buruk adalah saya menutup diri dari lingkungan. Dari semua gerak-gerik tubuh yang seperti ini, akan mendapatkan respons dari orang yang melihat. Dan saya yakin sekali respons yang didapat pun merupakan respons yang negatif. Sebagian orang akan merasa bosan dan malas apabila berbicara dengan orang yang memiliki aura negatif seperti ini. Mungkin inilah yang menyebabkan orang-orang menjauhi saya. Yah, apabila kita memancarkan aura negatif, kebaikan akan menjauh dari kita. Namun apabila kita memancarkan aura positif, maka kita akan menjadi orang yang menyenangkan. Berbicara tanpa beban, berjalan dengan percaya diri. dan orang lain akan merasakannya, sehingga mereka akan memberikan respons yang juga positf kepada kita.
Faktor kedua adalah faktor eksternal, yaitu hal-hal yang terjadi di luar tubuh kita, seperti kondisi psikologis orang lain, kondisi cuaca, perekonomianm dan lain-lain. Orang lain atau lingkungan akan menganggap kita ada, ketika kita memberikan manfaat kepada mereka. Kita tidak bisa memaksakan apa-apa kepada orang lain. Yang saya sadari adalah lingkungan itu bersifat pasif terhadap kita, maka itu kitalah yang harus aktif. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menyayangi kita, tidak bisa memaksa mereka untuk memberikan apa yang kita inginkan. Yang hanya bisa kita lakukan adalah mencoba memperbaiki diri agar bisa bermanfaat bagi lingkungan dan mendapatkan respons yang baik dari mereka.
Dari dua faktor yang berpengaruh tadi, yang paling bisa saya pengaruhi adalah faktor internal diri saya. Dan saya pun fokus untuk mengubah aura negatif saya menjadi aura positif. Saya awali dengan mengubah sudut pandang perasaan saya. Apabila sebelumnya dalam menghadapi masalah, saya fokus kepada keluhan/kesedihan, maka sekarang saya fokus pada manfaat yang ada di dalamnya. Saya belajar untuk mensyukuri apa yang saya miliki. Setelah beberapa hari memperbaiki aura tubuh, saya pun merasa lebih bahagia. Dan ketika bertemu orang lain pun saya merasa lebih santai untuk menyapa mereka. Akhirnya perlahan-lahan lingkungan yang sebelumnya saya rasakan sepi berubah menjadi ramai. Ternyata, saya sendirilah yang menciptakan masalah tersebut.
Jadi ternyata, "Lingkungan sangat bergantung pada sikap kita terhadapnya. Jika keberadaan kita ingin diakui oleh orang lain, maka berikan manfaat bagi mereka. Buatlah diri kita menjadi individu yang simpatik; apabila tidak ada kita dirindukan, dan apabila ada kita didengarkan."
Yang saya lakukan untuk mengubah aura negatif menjadi positif:
1. Ubah makna dari sudut pandang kejadian. Dari makna negatif menjadi makna yang lebih bermanfaat.
2. Mensyukuri apa yang dimiliki.
3. Memperbanyak gerakan tubuh/olahraga untuk memperlancar aliran darah.
4. Sering-seringlah tersenyum bahagia.
5. Belajar untuk memahami kesulitan orang lain untuk mengasah empati dan meningkatkan rasa syukur.
6. Tidak menutup diri ketika menghadapi masalah yang pelik, sebaiknya diskusikan dengan orang yang dipercaya.
7. Fokus pada perbaikan diri.
8. Mendekatkan diri pada Tuhan.
"Tidak ada jalan yang terbaik dalam menghadapi kesulitan hidup selain tetap berpikir dan bertindak positif dalam menghadapinya. Bukan dengan cara menyalahkan hal di luar tubuh, melainkan memperbaiki apa yang terjadi pada diri kita."
Sumber : copas
Saya pernah merasakan hal yang tidak mengenakan dalam hidup ini dan ingin berbagi pengalaman kepada Sahabat semuanya. Suatu waktu saya merasa asing di lingkungan yang saya tempati. Seakan-akan semua orang yang ada di lingkungan saya tidak menganggap saya ada. Di kampus, di rumah, dan di jalan saya merasa sendiri. Dan memang benar orang-orang pun sedikit enggan untuk menyapa dan berbicara dengan saya, mereka menjauhi saya. Saya tidak tahu kenapa hal ini terjadi, pada saat itu yang ada di pikiran saya hanya segudang masalah yang menumpuk. Masalah yang membuat pikiran terasa buntu, membuat napas terasa sesak. Dalam hal ini, saya tidak bisa menceritakan masalah apa yang saya hadapi karena saya malu. Saya malu karena setelah benar-benar saya renungkan ternyata masalah yang saya hadapi sangatlah sepele, hanya saja pikiran saya yang terlalu mendramatisir keadaan sehingga seakan-akan sayalah orang yang paling menderita di dunia.
Kejadian ini saya renungkan baik-baik, kenapa lingkungan yang kudiami seakan-akan menjauh dari kehidupanku? Dan setelah beberapa hari membuat catatan harian tentang keluh-kesah saya, saya baca kembali dan ternyata hampir 90% isinya tentang perasaan negatif. Saya pun sadar dan menarik sebuah pelajaran penting akan hal ini. Ternyata, ada dua faktor yang bekerja dalam keadaan ini. Faktor itu adalah faktor internal dan faktor eksternal diri saya.
Faktor internal yang berpengaruh adalah "aura" tubuh. Saya sadar ketika seseorang mengalami kesedihan yang didramatisir, maka kesedihan itu akan terpancar ke dalam tindakan kesehariannya. Kepala akan tertunduk ke bawah, berjalan dengan gaya yang lunglai, berbicara hanya sepatah dua patah kata, punggung membungkuk dan yang menjadikan masalah saya semakin buruk adalah saya menutup diri dari lingkungan. Dari semua gerak-gerik tubuh yang seperti ini, akan mendapatkan respons dari orang yang melihat. Dan saya yakin sekali respons yang didapat pun merupakan respons yang negatif. Sebagian orang akan merasa bosan dan malas apabila berbicara dengan orang yang memiliki aura negatif seperti ini. Mungkin inilah yang menyebabkan orang-orang menjauhi saya. Yah, apabila kita memancarkan aura negatif, kebaikan akan menjauh dari kita. Namun apabila kita memancarkan aura positif, maka kita akan menjadi orang yang menyenangkan. Berbicara tanpa beban, berjalan dengan percaya diri. dan orang lain akan merasakannya, sehingga mereka akan memberikan respons yang juga positf kepada kita.
Faktor kedua adalah faktor eksternal, yaitu hal-hal yang terjadi di luar tubuh kita, seperti kondisi psikologis orang lain, kondisi cuaca, perekonomianm dan lain-lain. Orang lain atau lingkungan akan menganggap kita ada, ketika kita memberikan manfaat kepada mereka. Kita tidak bisa memaksakan apa-apa kepada orang lain. Yang saya sadari adalah lingkungan itu bersifat pasif terhadap kita, maka itu kitalah yang harus aktif. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk menyayangi kita, tidak bisa memaksa mereka untuk memberikan apa yang kita inginkan. Yang hanya bisa kita lakukan adalah mencoba memperbaiki diri agar bisa bermanfaat bagi lingkungan dan mendapatkan respons yang baik dari mereka.
Dari dua faktor yang berpengaruh tadi, yang paling bisa saya pengaruhi adalah faktor internal diri saya. Dan saya pun fokus untuk mengubah aura negatif saya menjadi aura positif. Saya awali dengan mengubah sudut pandang perasaan saya. Apabila sebelumnya dalam menghadapi masalah, saya fokus kepada keluhan/kesedihan, maka sekarang saya fokus pada manfaat yang ada di dalamnya. Saya belajar untuk mensyukuri apa yang saya miliki. Setelah beberapa hari memperbaiki aura tubuh, saya pun merasa lebih bahagia. Dan ketika bertemu orang lain pun saya merasa lebih santai untuk menyapa mereka. Akhirnya perlahan-lahan lingkungan yang sebelumnya saya rasakan sepi berubah menjadi ramai. Ternyata, saya sendirilah yang menciptakan masalah tersebut.
Jadi ternyata, "Lingkungan sangat bergantung pada sikap kita terhadapnya. Jika keberadaan kita ingin diakui oleh orang lain, maka berikan manfaat bagi mereka. Buatlah diri kita menjadi individu yang simpatik; apabila tidak ada kita dirindukan, dan apabila ada kita didengarkan."
Yang saya lakukan untuk mengubah aura negatif menjadi positif:
1. Ubah makna dari sudut pandang kejadian. Dari makna negatif menjadi makna yang lebih bermanfaat.
2. Mensyukuri apa yang dimiliki.
3. Memperbanyak gerakan tubuh/olahraga untuk memperlancar aliran darah.
4. Sering-seringlah tersenyum bahagia.
5. Belajar untuk memahami kesulitan orang lain untuk mengasah empati dan meningkatkan rasa syukur.
6. Tidak menutup diri ketika menghadapi masalah yang pelik, sebaiknya diskusikan dengan orang yang dipercaya.
7. Fokus pada perbaikan diri.
8. Mendekatkan diri pada Tuhan.
"Tidak ada jalan yang terbaik dalam menghadapi kesulitan hidup selain tetap berpikir dan bertindak positif dalam menghadapinya. Bukan dengan cara menyalahkan hal di luar tubuh, melainkan memperbaiki apa yang terjadi pada diri kita."
Sumber : copas
Demikian yang telah didengar, kurang lebih seperti ini. Dengan adanya tambahan sedikit, namun tidak berniat mengurangi esensinya. Luar biasa, super, kagum dan respek sehingga timbul niat berbagi. Sayang, jika Dharma yang telah didengar ini tidak dibagi ke yang lain.😇😊
Ceramah Dhamma Ajahn Suphol, Ajahn Brahm, dan Guo Jun Fa Shi
Minggu, 10 April 2016
Ajahn Suphol memberikan suatu kisah Jataka, dimana sang Bodhisatta dalam kehidupan lampaunya terlahir sebagai ketua kelompok burung. Kemudian, ia menemukan suatu ladang yang subur sebagai sumber makanan. Ia pun mengajak sekelompok kawanannya. Namun, saat terbang pulang kembali ke hutan, sang petani melihat, ia terbang belakangan dengan mulut yang penuh biji2an. Keesokan harinya tetap sama.
Sehingga suatu hari, sang petani berhasil menangkap sang ketua burung itu. Kemudian petani itu bertanya. Bodhisatta pun menjawab bahwa makanan itu ia bagi untuk orangtua. Selain itu, ia menaruh makanan di sangkar temannya yang lain. Intinya, Bodhisatta berbagi pada yang lain. Hal ini mencerminkan dalam kehidupan kita bahwa ketika memperoleh penghasilan, kita membaginya dalam 4 bagian.
1. Memberi pada Mama dan Papa. Meskipun, orangtua lebih banyak materi dibandingkan kita, namun hendaknya kita tetap memberi pada orangtua.
Kedua orangtua kita ini merupakan dewa tertinggi (brahma) di rumah kita. Karena kedua orangtua kita ini juga melambangkan sifat Brahma
a. metta, cinta kasih orangtua sungguh sangatlah besar. Ia mengharapkan anaknya senantiasa berbahagia.
b. karuna, kita bisa melihat ketika kita sedang sakit, orangtua segera bertindak agar anaknya cepat sembuh dan terbebas dari penderitaan. Belas kasih yang besar.
c. Mudita, ketika kita bahagia dan sukses, orangtua pun turut berbahagia atas keberhasilan kita.
d. Upekkha, orangtua terus menjaga dan memantau perkembangan kita.
*sebagai tambahan dari saya, ketika ada anak yang bersikap tidak hormat, namun tetap saja orangtua mengasihi dan tetap menganggapnya sebagai anaknya.
Kemudian, poin selanjutnya.
2. Menyisihkan untuk kebutuhan keluarga.
3. Berbagi pada teman, tetangga, dan yang membutuhkan. Kita makhluk sosial. Oleh karena itu, kita menjalin keakraban dan persahabatan dengan teman yang baik.
4. Simpan untuk kebutuhan sendiri. Sewaktu-waktu mungkin ada suatu keperluan yang mendadak dan kita membutuhkan dana. Oleh karena itu, perlu adanya dana simpanan.
Kemudian Talkshow Ajahn Brahm dan Master Guo Jun di Mal Taman Palem.
Bahagia bisa ikut dengar ceramah hari ini dari Guru Besar. Banyak inspirasi2 yg didapat.
Rahasia kebahagiaan adalah mampu berkecukupan hati pada saat ini.
Mengerjakan sesuatu tidaklah berat, namun terus memikirkannya itu yang memberatkan suatu pekerjaan. Terkadang kita tidak bahagia dikarenakan berpikir terlalu banyak (thinking to much).
Tak perlu takut salah dalam mengambil keputusan, karena yang perlu diperhatikan juga adalah setelah keputusan itu diambil. Jika Anda memilih kiri, jalani dan jadikan itu bermanfaat dan sukses. Jika Anda pilih kanan, jalani dan jadikan itu bermanfaat dan sukses. Take action.
Jika kita bahagia, kita lebih berenergi dan sehat.
Apa arti 'penjara'? Terkadang kita memenjarakan diri kita sendiri. Segala hal yang tidak kita sukai adalah penjara. Contohnya. Seorang istri yang tidak menyukai suaminya. Maka, pernikahan jadi sebuah penjara. Suatu pekerjaan yang tidak kita sukai, maka pekerjaan itu adalah penjara bagi kita. Kemudian, tubuh ini menua dan sakit, kita tidak menyukainya, maka tubuh jadi suatu penjara. Perhatikanlah bahwa hidup kita dikendalikan oleh kondisi luar. Jika kondisi luar itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita terpenjara dan menderita. Lalu, bagaimana agar kita terbebas dari penjara-penjara dalam hidup kita ini? Yaitu dengan mengubah sikap kita melalui rasa berkecukupan. Contohnya, meskipun suami seperti ini, namun ia 'cukup' baik. Melalui rasa cukup, kita berhenti mencari-cari alasan yang membuat kita tidak puas, sehingga kita pun berdamai dengan diri sendiri dan orang lain. Batin pun sejuk.
Lanjut narasumber Master Guo Jun Fa Shi. Dengan resep kebahagiaan 'ACT'
Acceptance. Mampu menerima realita apa adanya.
Contentment. Punya hati yang berkecukupan (santacitta).
Transform, kita harus bisa berubah ke arah yang baik.
Sudah tau serakah dan benci itu tidak baik, tapi tetap saja dituruti. Oleh karena itu, mulai saat ini, praktikkan jalan yang benar, transform ke arah yang positif.
Selain itu, sifat kita maunya serba instan. Spt mie instan, kita menyukainya, padahal itu kurang baik. Maka dari itu, pentingnya kesabaran dalam hidup ini. Sabar dalam latihan, sabar dalam segala aktivitas yg kita lakukan.
Dan ingatlah tersenyum. :D
Lihatlah rupang Buddha yang senyum dan wajah Ajahn Brahm yang juga tersenyum.
Wish you all be happy.
Good night.
Indahnya mendengarkan Dhamma dan indahnya berbagi Dhamma
Sadhu... sadhu... sadhu...
😇😊🙏
Sumber : copas
Ceramah Dhamma Ajahn Suphol, Ajahn Brahm, dan Guo Jun Fa Shi
Minggu, 10 April 2016
Ajahn Suphol memberikan suatu kisah Jataka, dimana sang Bodhisatta dalam kehidupan lampaunya terlahir sebagai ketua kelompok burung. Kemudian, ia menemukan suatu ladang yang subur sebagai sumber makanan. Ia pun mengajak sekelompok kawanannya. Namun, saat terbang pulang kembali ke hutan, sang petani melihat, ia terbang belakangan dengan mulut yang penuh biji2an. Keesokan harinya tetap sama.
Sehingga suatu hari, sang petani berhasil menangkap sang ketua burung itu. Kemudian petani itu bertanya. Bodhisatta pun menjawab bahwa makanan itu ia bagi untuk orangtua. Selain itu, ia menaruh makanan di sangkar temannya yang lain. Intinya, Bodhisatta berbagi pada yang lain. Hal ini mencerminkan dalam kehidupan kita bahwa ketika memperoleh penghasilan, kita membaginya dalam 4 bagian.
1. Memberi pada Mama dan Papa. Meskipun, orangtua lebih banyak materi dibandingkan kita, namun hendaknya kita tetap memberi pada orangtua.
Kedua orangtua kita ini merupakan dewa tertinggi (brahma) di rumah kita. Karena kedua orangtua kita ini juga melambangkan sifat Brahma
a. metta, cinta kasih orangtua sungguh sangatlah besar. Ia mengharapkan anaknya senantiasa berbahagia.
b. karuna, kita bisa melihat ketika kita sedang sakit, orangtua segera bertindak agar anaknya cepat sembuh dan terbebas dari penderitaan. Belas kasih yang besar.
c. Mudita, ketika kita bahagia dan sukses, orangtua pun turut berbahagia atas keberhasilan kita.
d. Upekkha, orangtua terus menjaga dan memantau perkembangan kita.
*sebagai tambahan dari saya, ketika ada anak yang bersikap tidak hormat, namun tetap saja orangtua mengasihi dan tetap menganggapnya sebagai anaknya.
Kemudian, poin selanjutnya.
2. Menyisihkan untuk kebutuhan keluarga.
3. Berbagi pada teman, tetangga, dan yang membutuhkan. Kita makhluk sosial. Oleh karena itu, kita menjalin keakraban dan persahabatan dengan teman yang baik.
4. Simpan untuk kebutuhan sendiri. Sewaktu-waktu mungkin ada suatu keperluan yang mendadak dan kita membutuhkan dana. Oleh karena itu, perlu adanya dana simpanan.
Kemudian Talkshow Ajahn Brahm dan Master Guo Jun di Mal Taman Palem.
Bahagia bisa ikut dengar ceramah hari ini dari Guru Besar. Banyak inspirasi2 yg didapat.
Rahasia kebahagiaan adalah mampu berkecukupan hati pada saat ini.
Mengerjakan sesuatu tidaklah berat, namun terus memikirkannya itu yang memberatkan suatu pekerjaan. Terkadang kita tidak bahagia dikarenakan berpikir terlalu banyak (thinking to much).
Tak perlu takut salah dalam mengambil keputusan, karena yang perlu diperhatikan juga adalah setelah keputusan itu diambil. Jika Anda memilih kiri, jalani dan jadikan itu bermanfaat dan sukses. Jika Anda pilih kanan, jalani dan jadikan itu bermanfaat dan sukses. Take action.
Jika kita bahagia, kita lebih berenergi dan sehat.
Apa arti 'penjara'? Terkadang kita memenjarakan diri kita sendiri. Segala hal yang tidak kita sukai adalah penjara. Contohnya. Seorang istri yang tidak menyukai suaminya. Maka, pernikahan jadi sebuah penjara. Suatu pekerjaan yang tidak kita sukai, maka pekerjaan itu adalah penjara bagi kita. Kemudian, tubuh ini menua dan sakit, kita tidak menyukainya, maka tubuh jadi suatu penjara. Perhatikanlah bahwa hidup kita dikendalikan oleh kondisi luar. Jika kondisi luar itu tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita terpenjara dan menderita. Lalu, bagaimana agar kita terbebas dari penjara-penjara dalam hidup kita ini? Yaitu dengan mengubah sikap kita melalui rasa berkecukupan. Contohnya, meskipun suami seperti ini, namun ia 'cukup' baik. Melalui rasa cukup, kita berhenti mencari-cari alasan yang membuat kita tidak puas, sehingga kita pun berdamai dengan diri sendiri dan orang lain. Batin pun sejuk.
Lanjut narasumber Master Guo Jun Fa Shi. Dengan resep kebahagiaan 'ACT'
Acceptance. Mampu menerima realita apa adanya.
Contentment. Punya hati yang berkecukupan (santacitta).
Transform, kita harus bisa berubah ke arah yang baik.
Sudah tau serakah dan benci itu tidak baik, tapi tetap saja dituruti. Oleh karena itu, mulai saat ini, praktikkan jalan yang benar, transform ke arah yang positif.
Selain itu, sifat kita maunya serba instan. Spt mie instan, kita menyukainya, padahal itu kurang baik. Maka dari itu, pentingnya kesabaran dalam hidup ini. Sabar dalam latihan, sabar dalam segala aktivitas yg kita lakukan.
Dan ingatlah tersenyum. :D
Lihatlah rupang Buddha yang senyum dan wajah Ajahn Brahm yang juga tersenyum.
Wish you all be happy.
Good night.
Indahnya mendengarkan Dhamma dan indahnya berbagi Dhamma
Sadhu... sadhu... sadhu...
😇😊🙏
Sumber : copas
"APA ADA YG SALAH?"
Tempo Doeloe .........
Org tua kita berangkat bekerja setelah mata hari terbit & sudah kem bali keru mah sebelum matahari terbenam....
Walaupun memiliki anak yg banyak.
Rumah & halaman pun tetap luas.
Bahkan tdk sedikit ada yg memiliki kebun.
Dan semua anak2nya ber sekolah.
Sekarang....
Banyak yg berangkat kerja subuh & smp ru mah setelah isya.
Tapi.....
Rumah & tanah yg di miliki tdk seluas rumah org tua kita.
Dan bahkan banyak yg takut memiliki anak ba nyak karena takut keku rangan. Ada yg salah dgn cara hidup org MODERN...
Org tua kita hidup tan pa banyak ALAT BANTU
Tapi TENANG menjalani hidupnya.
Sementara kita yg di lengkapi dgn mesin cuci, kompor gas, HP, kendaraan, TV, email, FB, Twitter, i-pad, ruang an ber AC dll....
HARUSNYA mempermu dah hidup ini.
TAPI TERNYATA TIDAK
Smp2, tdk sempat kita MENIKMATI HIDUP, ka rena semua dilakukan TER BURU2
Berangkat kerja, TER BURU2
Pulang kerja,juga TER BURU2
Makan siang, TER BURU2
Dilampu merah, TER BURU2
Berdoapun, TER BURU2
Hanya MATI........
Yg tidak seorgpun mau TER BURU2
Karena ketakutan akan kurangnya harta u/ ke luarga smp2 kita HITU NGAN dlm MEMBERI...
Sementara Tuhan tdk pernah hitungan dlm memberi rejeki kpd kita.
Bahkan karena lebih takut kehilangan peker jaan, kita berani mele watkan Ibadah
Smp dimanakah hidup kita pd hari ini.....???
Apa ini terjadi pd diri anda ?....
Smg menjadi renungan..
Dan Semua org2 tercinta... keajaiban pagi ini akan terlihat..
Coba copy paste ini kpd rekan anda, kedudukan apel merah akan berubah bila anda forward. Coba test
🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍎🍏🍏🍏🍏🍏🍏
Silahkan coba & Dibuktikan....
Sumber : copas
Tempo Doeloe .........
Org tua kita berangkat bekerja setelah mata hari terbit & sudah kem bali keru mah sebelum matahari terbenam....
Walaupun memiliki anak yg banyak.
Rumah & halaman pun tetap luas.
Bahkan tdk sedikit ada yg memiliki kebun.
Dan semua anak2nya ber sekolah.
Sekarang....
Banyak yg berangkat kerja subuh & smp ru mah setelah isya.
Tapi.....
Rumah & tanah yg di miliki tdk seluas rumah org tua kita.
Dan bahkan banyak yg takut memiliki anak ba nyak karena takut keku rangan. Ada yg salah dgn cara hidup org MODERN...
Org tua kita hidup tan pa banyak ALAT BANTU
Tapi TENANG menjalani hidupnya.
Sementara kita yg di lengkapi dgn mesin cuci, kompor gas, HP, kendaraan, TV, email, FB, Twitter, i-pad, ruang an ber AC dll....
HARUSNYA mempermu dah hidup ini.
TAPI TERNYATA TIDAK
Smp2, tdk sempat kita MENIKMATI HIDUP, ka rena semua dilakukan TER BURU2
Berangkat kerja, TER BURU2
Pulang kerja,juga TER BURU2
Makan siang, TER BURU2
Dilampu merah, TER BURU2
Berdoapun, TER BURU2
Hanya MATI........
Yg tidak seorgpun mau TER BURU2
Karena ketakutan akan kurangnya harta u/ ke luarga smp2 kita HITU NGAN dlm MEMBERI...
Sementara Tuhan tdk pernah hitungan dlm memberi rejeki kpd kita.
Bahkan karena lebih takut kehilangan peker jaan, kita berani mele watkan Ibadah
Smp dimanakah hidup kita pd hari ini.....???
Apa ini terjadi pd diri anda ?....
Smg menjadi renungan..
Dan Semua org2 tercinta... keajaiban pagi ini akan terlihat..
Coba copy paste ini kpd rekan anda, kedudukan apel merah akan berubah bila anda forward. Coba test
🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍏🍎🍏🍏🍏🍏🍏🍏
Silahkan coba & Dibuktikan....
Sumber : copas
Copas an.
Kisah ini adalah tentang seorang wanita cantik yang kaya dan berpakaian mahal yang mengeluh kepada psikolog pribadinya bahwa ia merasa hidupnya hampa dan tidak memiliki arti.
Jadi, si wanita mampir untuk mengunjungi seorang konsultan untuk mencari kebahagiaan.
Si konsultan memanggil seorang wanita tua petugas kebersihan kantor tsb.
Konsultan kemudian menyatakan; "Aku akan memintanya bercerita tentang bagaimana ia menemukan kebahagiaan.
Tolong dengarkan dia baik-baik."
Duduklah si wanita tua di kursi dan ia berkisah:
"Suamiku meninggal karena malaria dan 3 bulan kemudian putraku satu-satunya meninggal ditabrak mobil. Aku tak punya siapapun. Aku tak lagi memiliki apapun. Aku tak bisa tidur. Aku tak bisa makan, aku tak pernah senyum kepada siapapum, aku bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupku. Hingga suatu malam seekor anak kucing mengikutiku ke rumah dari kantor.
Diluar sangat dingin, jadi kuputuskan untuk membiarkan kucing tsb masuk ke rumah. Kuberikan dia susu, dan dia meminumnya hingga piringnya licin. Lalu dia bersurara "rrrr" dari badannya dan dia menggosokkan badannya ke kakiku, dan pertama kalinya setelah berbulan-bulan, aku tersenyum.
Lalu aku berpikir, jika menolong seekor anak kucing bisa membuatku tersenyum, mungkin melakukan sesuatu untuk orang lain bisa membuatku bahagia.
Jadi esok harinya aku memasak kue dan memberikannya kepada tetanggaku yang sedang sakit diatas ranjangnya.
Setiap hari kucoba untuk berbuat sesuatu yang menyenangkan untuk orang lain.
Aku sangat bahagia melihat mereka bahagia.
Hari ini, aku belum melihat seorang pun yang tidur dan yang makan seenak aku tidur dan makan.
Aku menemukan kebahagiaan, dengan memberi kepada sesama."
Sang wanita kaya pun menangis seketika.
Dia memiliki semua hal yang bisa dibeli dengan uang, tapi dia kehilangan hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.
# Keindahan hidup bukan tergantung seberapa bahagia anda; tetapi seberapa bahagia orang lain karena anda...
# Kebahagiaan bukanlah tujuan, ia adalah sebuah perjalanan.
# Bahagia bukanlah besok, tapi sekarang.
# Bahagia bukanlah ketergantungan, tapi keputusan.
# Kebahagiaan ialah tentang siapa anda, bukan apa yang anda miliki..😊
Kisah ini adalah tentang seorang wanita cantik yang kaya dan berpakaian mahal yang mengeluh kepada psikolog pribadinya bahwa ia merasa hidupnya hampa dan tidak memiliki arti.
Jadi, si wanita mampir untuk mengunjungi seorang konsultan untuk mencari kebahagiaan.
Si konsultan memanggil seorang wanita tua petugas kebersihan kantor tsb.
Konsultan kemudian menyatakan; "Aku akan memintanya bercerita tentang bagaimana ia menemukan kebahagiaan.
Tolong dengarkan dia baik-baik."
Duduklah si wanita tua di kursi dan ia berkisah:
"Suamiku meninggal karena malaria dan 3 bulan kemudian putraku satu-satunya meninggal ditabrak mobil. Aku tak punya siapapun. Aku tak lagi memiliki apapun. Aku tak bisa tidur. Aku tak bisa makan, aku tak pernah senyum kepada siapapum, aku bahkan berpikir untuk mengakhiri hidupku. Hingga suatu malam seekor anak kucing mengikutiku ke rumah dari kantor.
Diluar sangat dingin, jadi kuputuskan untuk membiarkan kucing tsb masuk ke rumah. Kuberikan dia susu, dan dia meminumnya hingga piringnya licin. Lalu dia bersurara "rrrr" dari badannya dan dia menggosokkan badannya ke kakiku, dan pertama kalinya setelah berbulan-bulan, aku tersenyum.
Lalu aku berpikir, jika menolong seekor anak kucing bisa membuatku tersenyum, mungkin melakukan sesuatu untuk orang lain bisa membuatku bahagia.
Jadi esok harinya aku memasak kue dan memberikannya kepada tetanggaku yang sedang sakit diatas ranjangnya.
Setiap hari kucoba untuk berbuat sesuatu yang menyenangkan untuk orang lain.
Aku sangat bahagia melihat mereka bahagia.
Hari ini, aku belum melihat seorang pun yang tidur dan yang makan seenak aku tidur dan makan.
Aku menemukan kebahagiaan, dengan memberi kepada sesama."
Sang wanita kaya pun menangis seketika.
Dia memiliki semua hal yang bisa dibeli dengan uang, tapi dia kehilangan hal yang tidak bisa dibeli dengan uang.
# Keindahan hidup bukan tergantung seberapa bahagia anda; tetapi seberapa bahagia orang lain karena anda...
# Kebahagiaan bukanlah tujuan, ia adalah sebuah perjalanan.
# Bahagia bukanlah besok, tapi sekarang.
# Bahagia bukanlah ketergantungan, tapi keputusan.
# Kebahagiaan ialah tentang siapa anda, bukan apa yang anda miliki..😊
(*) Harimau yang Marah (*)
Hati kita ini bagaikan seekor harimau marah yang berada di dalam sangkar. Jika hewan itu tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, ia akan mengaum-aum dan mengganggu. Ia harus dijinakkan dengan meditasi.
Kekotoran batin kita juga bagaikan harimau yang sedang marah. Harimau ini harus kita tempatkan di dalam sangkar yang terbuat dari kesadaran, energi, kesabaran, dan keteguhan hati. Kita kemudian tidak memberinya makanan sebagaimana biasa diinginkannya dan hewan itu pun akan perlahan-lahan mati dalam kelaparan.
~Y.M. Ajahn Chah~
Happy Uposatha Day, marilah kita berAtthasila dan berlatih Meditasi dihari Uposatha ini. Semoga saya, teman-teman dan keluarga semuanya maju dalam Dhamma. Semoga semua mahluk berbahagia. O:)
Sadhu, Sadhu, Sadhu.
_/\_
,@@@,
. (((((())))))
♣̮̮((Ơ̴̴̴͡ ˛̮ Ơ̴̴̴͡))♣̮̮
(@ _)>(")<(_ @)
May All be well, happy, ªήϑ peacefull
. . . . .
Sumber : copas
Hati kita ini bagaikan seekor harimau marah yang berada di dalam sangkar. Jika hewan itu tidak berhasil mendapatkan apa yang diinginkannya, ia akan mengaum-aum dan mengganggu. Ia harus dijinakkan dengan meditasi.
Kekotoran batin kita juga bagaikan harimau yang sedang marah. Harimau ini harus kita tempatkan di dalam sangkar yang terbuat dari kesadaran, energi, kesabaran, dan keteguhan hati. Kita kemudian tidak memberinya makanan sebagaimana biasa diinginkannya dan hewan itu pun akan perlahan-lahan mati dalam kelaparan.
~Y.M. Ajahn Chah~
Happy Uposatha Day, marilah kita berAtthasila dan berlatih Meditasi dihari Uposatha ini. Semoga saya, teman-teman dan keluarga semuanya maju dalam Dhamma. Semoga semua mahluk berbahagia. O:)
Sadhu, Sadhu, Sadhu.
_/\_
,@@@,
. (((((())))))
♣̮̮((Ơ̴̴̴͡ ˛̮ Ơ̴̴̴͡))♣̮̮
(@ _)>(")<(_ @)
May All be well, happy, ªήϑ peacefull
. . . . .
Sumber : copas
InterMezzo dikit..
"R O K O K"
Adakah rokok di Surga..?!?
Untuk penggemar rokok alias perokok...., ada kabar baik.......
Tadi sehabis kuliah Subuh, ada Jamaah bertanya ke Pak Ustadz......
Jamaah: "Maaf......, Pak Ustadz, saya mau tanya.......
Di Surga apa ada rokok ....??? "
Ustadz: " Ada...... ! "
Jamaah: "Alhamdulillah, lega bener hati ini rasanya dengar jawaban Pak Ustadz....."
Ustadz: " Tapi ada tapinya ....... "
Jamaah: " Kenapa pake tapi Pak Ustadz....??? "
Ustadz: "Tapi sayang di Surga tidak ada api, jadi kalau mau nyalain rokok.... ., jalan ......ke NERAKA.... dulu !!! "
😀😀 Hehehe JustKidding, wkwkwkwkwkwk 😜😝
Sumber : unknown
"R O K O K"
Adakah rokok di Surga..?!?
Untuk penggemar rokok alias perokok...., ada kabar baik.......
Tadi sehabis kuliah Subuh, ada Jamaah bertanya ke Pak Ustadz......
Jamaah: "Maaf......, Pak Ustadz, saya mau tanya.......
Di Surga apa ada rokok ....??? "
Ustadz: " Ada...... ! "
Jamaah: "Alhamdulillah, lega bener hati ini rasanya dengar jawaban Pak Ustadz....."
Ustadz: " Tapi ada tapinya ....... "
Jamaah: " Kenapa pake tapi Pak Ustadz....??? "
Ustadz: "Tapi sayang di Surga tidak ada api, jadi kalau mau nyalain rokok.... ., jalan ......ke NERAKA.... dulu !!! "
😀😀 Hehehe JustKidding, wkwkwkwkwkwk 😜😝
Sumber : unknown
Seekor belalang telah lama terkurung dalam sebuah kotak. Suatu hari ia berhasil keluar dari kotak yang mengurungnya tersebut. Dengan gembira ia melompat-lompat menikmati kebebasannya.
Di perjalanan ia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun ia keheranan kenapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda baik dari usia maupun bentuk tubuh?”
Belalang itupun menjawabnya, “Di manakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Kadang-kadang kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita.
Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka tuduhkan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah kita separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih untuk mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Tidakkah kita pernah mempertanyakan kepada hati nurani bahwa kita bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau kita mau menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah kita ingin membebaskan diri agar bisa mencapai sesuatu yang selama ini kita anggap di luar batas kemampuan kita?
Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami.
Friends, teruslah berusaha mencapai apapun yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang, tetapi bila kita sudah mencapai puncak, semua pengorbanan itu pasti terbayar.
Live with PASSION… 😊
Sumber : unknown
Di perjalanan ia bertemu dengan seekor belalang lain. Namun ia keheranan kenapa belalang itu bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh darinya. Dengan penasaran ia menghampiri belalang itu, dan bertanya, “Mengapa kau bisa melompat lebih tinggi dan lebih jauh, padahal kita tidak jauh berbeda baik dari usia maupun bentuk tubuh?”
Belalang itupun menjawabnya, “Di manakah kau selama ini tinggal? Karena semua belalang yang hidup di alam bebas pasti bisa melakukan seperti yang aku lakukan”.
Saat itu si belalang baru tersadar bahwa selama ini kotak itulah yang selama ini membuat lompatannya tidak sejauh dan setinggi belalang lain yang hidup di alam bebas.
Kadang-kadang kita sebagai manusia tanpa sadar pernah juga mengalami hal yang sama dengan belalang. Lingkungan yang buruk, hinaan, trauma masa lalu, kegagalan yang beruntun, perkataan teman, atau pendapat tetangga, seolah membuat kita terkurung dalam kotak semu yang membatasi semua kelebihan kita.
Lebih sering kita mempercayai mentah-mentah apapun yang mereka tuduhkan kepada kita tanpa pernah berpikir benarkah kita separah itu? Bahkan lebih buruk lagi, kita lebih memilih untuk mempercayai mereka daripada mempercayai diri sendiri.
Tidakkah kita pernah mempertanyakan kepada hati nurani bahwa kita bisa “melompat lebih tinggi dan lebih jauh” kalau kita mau menyingkirkan “kotak” itu? Tidakkah kita ingin membebaskan diri agar bisa mencapai sesuatu yang selama ini kita anggap di luar batas kemampuan kita?
Beruntung sebagai manusia kita dibekali Tuhan kemampuan untuk berjuang, tidak hanya menyerah begitu saja pada apa yang kita alami.
Friends, teruslah berusaha mencapai apapun yang ingin kita capai. Sakit memang, lelah memang, tetapi bila kita sudah mencapai puncak, semua pengorbanan itu pasti terbayar.
Live with PASSION… 😊
Sumber : unknown
Subscribe to:
Posts (Atom)