Sunday, July 17, 2011

Cinta... apakah itu



 
Pria ini suka bermain dengan kata2
Pria ini belum bisa memaknai cinta dalam kata
Tidak ada yg tidak menyukai cinta
walaupun tlah ditutup mata dan telinga
namun dikala cinta memanggil
tak ada alasan untuk memalingkan muka

CINTA memang takdir
tapi PERASAAN bisa diatur
hanya tinggal menunggu waktu saja
1 jam, 1 hari, 1 bulan, 1 tahun
dan yang pasti tidak akan lama
pasti akan hilang
karena tidak semua itu CINTA itu dinamakan
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI akan melekat seumur hidup
karena itulah cinta untuk suami atau istri
bukan hanya sekedar PERASAAN untuk pacar atau wanita
Jangan hanya menunggu sebuah CINTA
karena CINTA bukan untuk ditunggu
CINTA adalah permulaan dari sebuah harapan
Bila selalu menunggu dan menanti
Sampai kapan kita tahu bahwa seseorang kita itu
adalah CINTA SEJATI
karena kita hanya seorang manusia
yang selalu menyebut "Rumput tetangga selalu lebih hijau"

so, bila sudah ditemukan CINTA, mantapkanlah (take it or leave it)
DAN SEGERALAH MENIKAH
 
Apakah Cinta Itu?
Mereka yang tidak menyukinya menyebutnya tanggung jawab
Mereka Yang bermain dengannya, menyebutnya sebuah permainan
Mereka yang tidak memilikinya, Menyebutnya sebuah impian..
Mereka yang mencintainya, Menyebutnya Takdir
Kadang tuhan mengetahui yang terbaik, dan akan memberi kesusahan untuk menguji kita
Kadang Tuhan pun seperti melukai hati, Supaya Hikmat-NYA bisa tertanam di dalam
Kita gelisah dan resah saat kita kehilangan cinta
Jika kita kehilangan cinta maka yang pasti ada alasan dibaliknya
Terkadang Alasan yang sulit dimengerti, namun tetap percaya
Saat Tuhan mengambil sesuatu, Ia Telah siap memberi yang lebih baik 

Mengapa menunggu?
Karena walaupun kita ingin mengambil keputusan, kita tidak ingin tergesa-gesa
Karena walaupun kita ingin cepat-cepat, kita tidak ingin semberono
Karena walaupun kita ingin segera menemukan orang yag kita cintai,
Kita tidak ingin kehilangan jati diri kita dalam proses pencarian itu.
Jika kita ingin berlari, Belajarlah berjalan dahulu
Jika kita ingin berenang, Maka Belajarlah mengapung dahulu
Jika kita ingin dicintai, Belajarlah mencintai dahulu

Pada akhirnya, Lebih baik menunggu orang yang kita inginkan,
Ketimbang memilih apa yang ada.
Tetap lebih baik menunggu orang yang kita cintai,
Ketimbang memuaskan atau memaksakan diri dengan yang ada
Tetap lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlampau singkat untuk dilewatkan bersama pilihan yang salah,
Karena menunggu mempunyai tujuan mulia dan misterius.

Perlu kamu ketahui bahawa bunga tidak mekar dalam waktu semalam
Jakarta tidak dibangun dalam waktu satu hari,
Kehidupan dirajut selama sembilan bulan,
Cinta yang agung terus tumbuh selama kehidupan
Dan Kebanyakan hal yang indah dalam hidup memerlukan waktu yang lama,
Yang Pasti penantian kita tidaklah sia-sia
Walaupun menunggu membutuhkan banyak hal, Iman, keberanian,
Dan Pengharapan penantian menjanjikan satu hal yang tidak dapat seorangpun bayangkan hasil nya nanti
Pada akhirnya tuhan dalam segala hikmatnya, meminta kita menunggu untuk suatu alasan yang sangat penting.
Maka Sabarlah dalam penantian mendapat cinta yang sejati

Dalam Perenunganku, Untuk seorang sahabat dalam mengerti cinta

Hidup Lajang Dan Hidup Menikah




 HIDUP LAJANG DAN HIDUP MENIKAH
 Kategori: Artikel - Pasangan Hidup
 
 
 Banyak orang yang masih single berpikir bahwa alangkah menyenangkannya
 hidup pernikahan itu. Ada seseorang untuk berbagi, dalam suka dan duka,
 dalam untung dan malang, dalam keadaan sehat dan sakit, sebagaimana yang
 dinyatakan dalam janji pernikahan.
 
 Itu benar adanya, saya tidak pernah memungkiri betapa benarnya kenyataan
 itu! Namun di lain pihak, terdapat harapan dan impian Hollywood,
 sebagaimana film-film dramanya memberikan gambaran, betapa kehidupan yang
 diarungi berdua itu indah-indah saja dan pasti endingnya sebagian besar
 adalah "Happy End".
 
 Saya tidak mengatakan bahwa kehidupan perkawinan tidak ada unsur yang
 menyenangkan. Sama sekali tidak! Namun sejak saya pribadi menjalani
 kehidupan perkawinan yang masih seumur jagung ini, saya pun mulai
 menyadari bahwa untuk benar-benar bertahan dalam kehidupan perkawinan,
 mimpi romantisme saja tidaklah cukup.
 Kehidupan sebagai seorang lajang, tidak lepas dari begitu banyak
 kebebasan. Kalaupun ada yang mengikat tentunya hanya sang pacar dan
 keluarga kita. 
 
 Namun ketika kita memutuskan untuk menikah, keterikatan itu tidak lagi
 sebatas apel di malam minggu, nonton atawa makan bersama yang mungkin cuma
 makan waktu sekitar 2-3 jam seminggu 2-3 kali misalnya.
 
 Keterikatan itu menyangkut penyesuaian diri dengan seseorang yang
 bisa-bisa selama 24 jam bersama-sama dengan kamu dan itu bukan main-main,
 untuk seumur hidupmu!
 
 Dua pribadi yang dipersatukan, tentunya memiliki banyak perbedaan. Mungkin
 ketika berpacaran, kamu dengan gampang menemukan begitu banyak persamaan
 antara kamu dengan pasangan. Dan ketika kamu memasuki mahligai perkawinan,
 kemudian kamu menjadi bingung, mengapa kamu semakin melihat begitu banyak
 perbedaan? Untuk itu penyesuaian dan pengertian yang terus menerus amat
 dibutuhkan oleh kedua belah pihak dalam rumah tangga.
 
 Dan bukan itu saja, keterikatan itu termasuk perkawinan plus plus di
 Indonesia. Kenapa saya katakan perkawinan ++ (baca: perkawinan plus plus)?
 Karena keterikatan dalam suatu perkawinan juga termasuk dengan keluarga
 suami/istri dan seluruh kerabatnya. Keluarga besar, begitu istilahnya.
 
 Dan tiba-tiba saja, saudara kita bertambah amat banyak, dikarenakan tali
 pernikahan yang kita jalani.
 Mungkin kamu pernah dengar pernyataan begini, " Itu lho... Pak Ade, adik
 dari ipar saya..." Atau mungkin, " Itu keponakan dari mertua saya..."
 
 Belum lagi terkadang istilah-istilah yang begitu kompleksnya, yang pasti
 ujung-ujungnya ada hubungan saudara dikarenakan perkawinan ...
 Berhadapan dengan semakin banyak orang, tentunya berhadapan pula dengan
 semakin banyak karakter. Dan disadari atau tidak, tentunya banyak kepala
 semakin banyak permasalahan yang dihadapi. Untuk banyak pasangan,
 pertengkaran tidaklah terjadi antar mereka, namun banyak kali dikarenakan
 campur tangan dari pihak ketiga, keempat, bahkan kelima yang semakin
 memperkeruh suasana.
 
 Jadi, pasangan yang menikah dengan kekerabatan plus plus hendaknya
 pandai-pandai memilah situasi, sehingga mereka tidak gampang terhasut oleh
 pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, walaupun itu adalah dari pihak
 keluarga sendiri.
 
 Perkawinan mengajarkan saya untuk hidup lebih realistis. Tidak selamanya
 pasangan kita berada pada 'top performance' sebagaimana yang ditunjukkan
 selama masa berpacaran atau masa ketika sang wanita tengah 'dikejar' oleh
 sang pria atau sebaliknya sang pria yang 'dikejar' wanita.
 
 Perkawinan membawa seseorang ke tahap di mana harus menerima kalau
 pasangannya tengah kelelahan selepas kerja dan mendengar celotehan yang
 penuh amarah adalah hal terakhir yang diinginkan pada saat itu karena
 tubuhnya penat amat membutuhkan istirahat.
 
 Menikah, apabila mendapatkan seseorang yang cocok, memang memberikan satu
 ketenangan batin dan ketentraman. Yang paling penting adalah azas yang
 diterapkan, tetap bersama dalam keadaan apa pun, tetap dijalankan.
 
 Jujur saja, kehidupan lajang yang belum memiliki pacar alias jomblo atau
 sedang 'kosong' sebetulnya juga sangat menyenangkan. Kamu bisa lakukan apa
 saja yang kamu mau, mau pergi karaoke keluarga bersama teman-temanmu, mau
 nonton, mau jalan-jalan ke luar negeri, mau pelayanan sana-sini, mungkin
 tidak jadi masalah. Itu bakal jadi sesuatu yang berbeda ketika ada seorang
 pacar dan kemudian menjadi pasangan, suami atau istri kita, harus
 dilakukan penyesuaian di sana-sini dan tentunya saling toleransi antara
 satu dengan yang lain.
 
 Namun, yang namanya manusia, sering kali tidak pernah puas, dan tidak
 jarang ada perasaan bosan menghinggapi hati kita apabila rutinitas itu-itu
 saja yang kita alami. Yang single berkeinginan segera mengakhiri kehidupan
 melajangnya dan melabuhkan hatinya kepada seseorang yang cocok. Sementara
 tidak jarang yang sudah menikah dan punya anak merindukan saat-saat
 lajang, di mana kebebasan menjadi begitu berarti di mata mereka.
 
 Rumput tetangga sepertinya kelihatan selalu lebih hijau...
 Bagaimana mencari penyelesaian agar kita bisa mensyukuri kehidupan yang
 kita jalani pada saat ini, sebetulnya merupakan kunci permasalahan.
 
 
 Pada akhirnya, saya menilai bahwa kehidupan perkawinan akan jadi sangat
 menyenangkan bila:
 
 1. Menikah dengan seorang yang cocok, dari segi intelektual, kepercayaan/
 agama, strata sosial, dan pemikiran akan masa depan berkeluarga yang bakal
 diarungi bersama.
 
 2. Menjalani cinta romantisme - denyut jantung yang berdetak semakin cepat
 saat bertemu dengan si Dia, muka yang memerah (blushing)- dengan penuh
 rasa syukur namun tidak terbius olehnya. Sehingga tidak kecanduan akan
 cinta romantis ini dan bisa menerima keadaan ketika cinta romantis menjadi
 cinta realistis.
 
 3. Berusaha mengerti kondisi pasangan, terutama pada saat-saat pasangan
 tengah menghadapi hal yang kurang menyenangkan ataupun menghadapi masalah
 besar. Pengertian adalah dasar yang utama yaitu dengan berusaha
 menempatkan diri pada posisi pasangan.
 
 4. Tanggung jawab yang tinggi akan keputusan untuk menikah dan menjalani
 kehidupan bersama. Dalam kondisi apa pun!
 
 5. Tetap setia dan menyertakan Tuhan dalam relasi ini. Adalah sangat
 beruntung apabila kedua orang yang terikat dalam satu mahligai rumah
 tangga adalah orang yang sama-sama memiliki hubungan pribadi yang indah
 dengan sang Pencipta. Karena banyak kali dalam kehidupan ini, kita
 mengalami kekecewaan dengan pasangan kita. Mungkin yang paling sering
 mengecewakan kita adalah pasangan kita, namun apabila kita punya relasi
 yang baik dengan Tuhan, yakinlah bahwa kita akan dimampukan memaafkan dan
 mengasihi pasangan kita.
 Namun, bila hanya salah satu pihak yang lebih dekat relasinya dengan Tuhan, 
sebaiknya mendoakan pasangannya agar bisa merasakan cinta Tuhan
 secara pribadi dan setia menunggu saatnya Tuhan tiba bagi pasangannya
 untuk merasakan hal itu.
 
 
 Jika belum menemukan yang cocok, apa yang harus dilakukan?
 
 1. Tetaplah mengasihi Tuhan secara sempurna, jangan marah-marah atau
 'complain'. Kalaupun ada 'complain' nyatakan kerinduan dan kegelisahan
 hatimu kepada Tuhan.
 
 2. Nikmati ke-single-an itu sebagai berkat Tuhan juga, karena kamu tidak
 pernah tahu apa yang harus kamu hadapi ketika kamu menikah. Tanggung jawab
 yang lebih berat, juga masalah yang lebih besar. Ketika kamu menghadapi
 itu semua, mungkin kamu tidak kuat, makanya Tuhan menunggu waktu yang
 tepat untuk memberikan seseorang yang tepat pula untuk kamu.
 
 3. Dan yakinlah, apabila Tuhan sudah bertindak, dan memberikan yang
 terbaik untukmu, Dia tidak pernah lepas tangan! Dia dengan setia terus
 membimbing agar kita siap mengalami semua perubahan yang terjadi. 
 
 
 Dengan demikian, sebagai seorang single, kita hidup dalam kepenuhan, dan
 kita mampu mengucap syukur dengan kehidupan melajang itu. Dan ketika
 saatnya kamu harus menikah, kamu pun memiliki rasa syukur yang tinggi atas
 kehidupan single yang sudah kamu jalani selama ini, dan mampu mengambil
 tanggung jawab akan kehidupan berumah tangga yang Tuhan percayakan kepada
 kamu.
 
 Jadi, lajang atau menikah, tidaklah jadi masalah asal kita menjalani
 kehidupan ini dengan realistis, sekaligus penuh pengharapan di dalam iman
 kita kepada Tuhan.
 
 Tuhan tahu yang terbaik untuk setiap kita, jangan pernah ragukan itu!
 Bersyukur atas apa yang Dia beri, itu adalah yang terbaik yang bisa kita
 lakukan pada saat ini...

Kiat mencari pasangan




Tips & Kiat dalam Ber ...

Bila saatnya tiba, kita tidak lagi mencari teman kencan, tapi teman sejiwa.
Tahukah anda, perbedaan antara pria yg bisa diajak kencan dan pria yg bisa diajak menikah??
Pria yg bisa di ajak kencan, memberikan saat2 indah,tapi pria yg bisa diajak menikah akan memberikan kehidupan yg indah untuk kita.
Pria yg bisa diajak menikah, biasanya pemalu di awal proses kencan, bahkan kadang tidak menarik.

Tapi individu yg justru mengawali dengan tidak terburu2 akan menjalani dengan proses dengan baik dan berakhir dengan bahagia.
Dalam mencari jodoh yg harus dilakukan pertama kali dan paling mendasar, bangun persahabatan terlebih dahulu.

Untuk menemukan CINTA SEJATI, anda tinggal mencari sahabat terbaik, bukan pecinta ulung.
Pasangan yg telah menikah lama biasanya mengatakan,"Pasangan saya merupakan sahabat terbaik".
Sahabat yg akan dijadikan pasangan anda, seseorg yg secara fisik maupun psikologis menarik hati anda.
Maksudnya pasangan hidup anda harus yg nyambung.....githu.....!!!


>> >> JADIKAN SAHABAT LEBIH DULU

Jangan silau dengan penampilan fisik (misal, macho,tampan, punya mobil bagus, bla..bla..)
Kencan adalah suatu proses mencari tahu apa yg benar2 diinginkan.


> >> >> CARI PASANGAN BUAT MENIKAH BUKAN UNTUK PACARAN

1. Ingat perbedaan mendasar pria yg bisa diajak menikah dan yg bisa diajak kencan.
Biasanya pria yg bisa diajak kencan pandai merayu, tapi tidak mampu mempertahankan hubungan.

2. Jangan terjebak dengan ilusi ROMANTIS.
Hati2 dengan pria yg biasanya hanya bersenang2: memberikan bunga, permen ato perhatian tetapi tidak bisa memberikan dukungan saat anda melalui saat2 berat.

3. Pria yg mau diajak menikah mencintai anda secara keseluruhan, tidak hanya yg baik2 saja.

4. Carilah pria yg bisa memberikan rasa aman secara emosional.


> >> >> TENTUKAN BATAS DALAM BERHUBUNGAN

1. Ada beberapa pria yg tidak bisa diajak serius.
Mereka mempunyai kecenderungan tidak setia dan selalu mencari yg "lebih" lagi, seperti ungkapan "rumput tetangga lebih hijau"..hehehe....
Jika pria yg pergi dengan anda selalu melirik wanita lain (alias ganjen), jangan coba2 menjalin hubungan dengannya.
Kecuali di saat2 tertentu dia ingin membuat anda jealous...(anda pasti tahu dimana dia becanda ato serius saat melirik wanita lain).

2. Tentukan batasnya, jangan biarkan orang lain berulang2 menyakiti hati anda, Jika terjadi dan anda tidak mengatakan apa2, sama artinya dengan "dia dapat memperlakukan anda seenak perutnya".


> >> >> TULISLAH KUALITAS YG DI BUTUHKAN DARI SEORG PRIA

Misalnya, jika anda membutuhkan seseorg yg benar2 sensitif dan bisa diajak bicara, jangan terpaku pada pria yg tampan tapi pendiam.
Jangan buang waktu berkencan dengan pria yg pada dasarnya tidak akan membuat anda bahagia.
Jika anda tahu apa yg dibutuhkan (bukan hanya diinginkan) dan tahu apa yg bisa membuat anda bahagia, anda akan mampu mengenali si dia saat menampilkan kualitas dirinya, bukan hanya dari penampilan luarnya saja.


> >> >> JANGAN TAKUT BERTANYA

Jika ada pria yg berjanji akan menghubungi anda tapi tidak melakukannya, anda berhak menanyakan alasannya.
Sering kali wanita membuat kesimpulan keliru ttg hal ini.
Pria dan wanita berbeda, mereka melakukan sesuatu dengan alasan dan motivasi yg berbeda pula.
Jangan terlalu berprasangka dan berpikiran terlalu jauh atau yg nggak2.
Sebaiknya minta klarifikasi atau penjelasan secara langsung dari dia...anggap saja dia montir bengkel mobil anda.



> >> >> PAHAMI TERLEBIH DAHULU, KENCAN, SEPERTI JUGA

PERNIKAHAN, MERUPAKAN PROSES
Seperti juga persahabatan, kencan yg serius membutuhkan waktu.
Dalam tahap ini mulailah mencari tahu seperti apa pria yg berkencan dengan anda.
Misalnya mencoba dengan mengatakan hal yg sederhana, katakan padanya anda mengalami yg tidak menyenangkan hari ini.
Bila ia tidak bertanya MENGAPA dan malah mengalihkan pembicaraan ke topik lain,
anda bisa tahu pria ini bukan org yg enak di ajak "berbagi" perasaan.

Ingat : kemampuan berbagi, kunci ikatan cinta sejati yg kuat. Suatu hubungan bukanlah suatu yg anda miliki atau tidak.
Melainkan merupakan kerja sama dua belah pihak, satu kesatuan, dimana terdapat saling asuh, dukungan stimulasi, kejujuran,dan banyak lagi.


> >> >> MEMANDANG HUBUNGAN SEBELUMNYA SEBAGAI PELAJARAN, BUKAN KEGAGALAN

Setiap org yg terlibat dalam hidup anda, memberikan pelajaran berharga (termasuk mantan2 pacar anda).
Apapun yg menimpa anda, anda bisa mengambil hikmahnya. Hubungan sebelumnya bisa dijadikan pelajaran,
apa yg membuat anda bahagia dan sebaliknya.
Jangan pernah menyalahkan diri sendiri, tapi belajar dari kesalahan atau kegagalan sebelumnya.
Ingat, berbuat KHILAF itu manusiawi, tapi jika melakukannya terus menerus, itu suatu KEBODOHAN.


> >> >> JANGAN TAKUT MENCOBA, SEKALIPUN TIDAK SESUAI DENGAN HARAPAN ANDA.

Wanita seringkali terpaku pada pola harapan yg lazim ttg cinta.
Misalnya hanya menikah dengan pria yg berasal dari kota, gaul, terpelajar dan bekerja di kantor.
Jangan takut mencoba sesuatu yg tampak tidak bisa membuat anda bahagia.
Siapa tahu anda malah bisa senang tinggal di desa dengan tenang bersama suami (bisa gak yaa??)...hihihihiiii..
Jangan hanya berkencan dengan tipe anda. Tipe hanyalah serangkaian sifat yg ada pada seseorang.

Anda kan tidak berkencan dengan serangkaian tipe itu , melainkan secara keseluruhan.
Banyak pria dan wanita tidak memanfaatkan waktu secara keseluruhan, untuk menganalisa apa yg sebenarnya diinginkan.
Mereka langsung memilih dengan gampang dan cepat, "berkencan dengan org yg sesuai dengan tipenya".
Ini adalah suatu phobia (ketakutan) terhadap komitmen.

> >> >> JADILAH DIRI ANDA SENDIRI

Jangan "berpura-pura" dalam berhubungan, percuma dan tidak akan ada hasilnya.
Ada empat kualitas utama dari seseorg, entah itu pria atau wanita, yg bisa membuat org lain tertarik:
1. autentik (asli)
2. dapat di percaya
3. genuine (tulen/rajin)
4. tidak plin-plan alias consisten

Pria dan wanita yg bisa di percaya, selalu jujur dan menjadi dirinya sendiri,
akan dapat menikmati kehidupan dan akhirnya menemukan CINTA SEJATINYA!
(dikutip dari sebuah buku karangan psikolog Basha Kaplan dan penyiar radio Ilene "heart to heart" Diamond)

> >> >> There is a certainty of love
> >> >> That sets my heart at rest,
> >> >> A calm assurance for today
> >> >> That what God does is the best

 

Kisah wanita lajang


          Dear FFF,

  Ini ada cerita dari seorang teman ttg kehidupan wanita lajang....aku
rasa sih ini cerita kebanyakan dari wanita karier, deh...tp nggak tau
gimana pendapat temen-teman...
  Mohon tanggapannya ya, krn ini kisah nyata dari temen kantorku...

  Regards,
  Sanco


================================================

  Pernahkah kau mengalami saat-saat di mana kau tidak tau mau ke mana
dalam hidupmu?
  Merasa terasing, just like in the middle of nowhere? Atau seperti
cerita dalam film Lost In Translation?

  Saya pernah, dan sedang mengalaminya, di sini, saat ini, sekarang….
  Rasanya? Saya juga tidak tau bagaimana menjelaskannya… but it was so
obvious, honey.

  Saya wanita 25 tahun, a happy single, karir bagus, hidup enak
–setidaknya begitulah yang dilihat oleh orang-orang, yang melekat pada
diri saya. Yah, it’s just like a perfect life…. but is it true?

  Ya, paling tidak saya memang punya karir bagus, hidup enak, independent
woman, dan sangat mandiri, tapi kesepian….bicara tentang Lost in
Translation, setidaknya tokoh wanitanya digambarkan sebagai sosok
seorang istri yang kesepian, namun setidaknya ia masih punya suami,
yang tampaknya sangat mencintainya…Sedangkan aku? Sampai saat ini aku
tidak punya pendamping entah itu teman dekat, pacar boro-boro suami…
I’am a jomblo sejati.

  Ada yang salah dengan itu? Orang di sekeliling saya berkomentar –
seolah mereka berhak mengomentari hidup saya - secepatnya saya mencari
pasangan, biar hidup saya lebih berwarna. Saya lalu bertanya apa mereka pikir
saya tidak bahagia?

  Saya juga sama seperti mereka, pengen punya pasangan tapi yang bener
gitu loh, yang bener-bener sayang dan mencintai aku dengan sepenuh hati.
Apa itu salah? Nggak dong harusnya…it’s based on my true experience.
Saya sudah 3 kali pacaran dengan laki-laki yang berbeda tentunya,
hehehe….tapi nggak ada yang bener-bener bisa buat dijadikan pasangan
hidup, entah itu beda keyakinan, dia harus menikahi orang lain, atau
cuma manfaatin aku aja. Untuk yang satu ini banyak sekali spesies buaya
darat yang cuma pengen manfaatin saya. Baru aja kejadian di kantor,
gara-gara posisi saya cukup berpengaruh (saya seorang HRD). Bodohnya
saya ‘terlena’ sempet deket tapi setelah tau dia sedang mendekati cewek
lain dan cuma manfaatin saya, saya cuma membatin bahwa sangat tidak
gampang menemukan orang yang mencintaimu dengan sepenuh hati tanpa
melihat kekuranganmu. Saran saya pada diri saya : carilah laki-laki
lain yang mencintaimu dengan sepenuh hati…

  Tapi setidaknya itu menggugah pikiran saya sedikit, apakah saya bahagia?
Ya, selama ini saya disibukkan dengan pekerjaan yang ‘mengepung’ saya
setiap hari sehingga tidak sempat memikirkan hal yang mendasar seperti itu…
  Tapi setidaknya saya digugah untuk bertanya dalam hati saya, apakah
saya bahagia? Saya juga tidak tau jawabannya…kayaknya untuk menjawab
pertanyaan itu saya harus flash back cukup lama ke masa lalu saya dan
saya malas sekali berhubungan dengan yang namanya sejarah, lagi nggak
mood ngomongin yg bisa bikin BT.

  BTW, pernah nonton serial Ally Mc Beal nggak? Atau mungkin Anda salah
satu penggemar berat serial itu? I am one of the fans of Ally, krn saya
merasa ada beberapa sisi Ally ada di diri saya. Paling tidak, gambaran
wanita karier yang sukses tapi kesepian setidaknya ada di diri saya.
Ally haus cinta tapi kadang-kadang tidak percaya cinta, dan aku rasa ya
aku juga memiliki rasa itu.

  Kadang-kadang perasaan sedih, dan sedikit ‘marah’ pada keadaan
menghinggapi saya. Mengapa Tuhan belum mempertemukan saya pada orang
yang tepat? Mengapa selalu orang yang salah? Tapi itu hanya perasaan
sesaat saja, karena saya percaya sekali bahwa Tuhan itu sayang sekali
sama saya. Ia sudah membuktikannya berkali-kali dan nggak ‘penting’
banget kalo saya meragukan-Nya untuk yang satu ini. Kalaupun belum saya
percaya ini yang terbaik buat saya, paling nggak Ia kasih saya
kesempatan untuk mengejar karier dan ambisi saya, ya, saya masih punya
obsesi lain yaitu bekerja di bidang yang berbeda sekali dengan
background saya, yaitu bidang broadcast…menjadi pekerja di dunia film
itu yang menjadi cita-cita saya…

  Sampai kapan saya begini, mengira-ngira masa depan saya, siapa soulmate
saya, kapan saya menikah, akan tinggal di mana saya nanti..saran saya
(lagi-lagi pada diri saya sendiri), nggak usah mengira-ngira karena kita
nggak akan tau apa yang bakal terjadi di diri kita, karena barusan saja
saya dikenalkan teman pada seorang cowok yang katanya sudah lama pengen
kenal dengan saya, dia sudah lama mengamati saya tapi belum sempat berkenalan..

  Benar kan saran saya di atas….hehehe…ini juga berlaku buat teman
lainnya yang merasa punya pengalaman yang sama….life is full
up and down, life can give u a hundred reason to cry but God can give u
a thousand reason to smile….so keep Smiling girls….

  Well, saya rasa hanya saya sendiri yang mengalaminya tapi kayaknya ini
cerita klise banyak wanita karier, deh..