This blog is my library, mostly from other people's articles and only few are mine. I will re-read when I have time or whenever I want to
Sunday, June 29, 2014
Perempuan itu
Seorang perempuan terlihat sedang duduk di pinggir pantai. Entah apa yang dipikirkannya. Mungkin tentang hatinya?
Senja menggelantung ditemani gemuruh langit yang saling sahut menyahut. Dia masih duduk di tempat yang sama. Menatap jauh seolah mencari titik temu antara langit dan laut. Matanya menyiratkan perih dan kecemburuan sepertinya? Entahlah. Tidak banyak yang bisa terbaca dari raut dan tatapan mengawang itu.
Malam mulai merangkak seiring rintik hujan perlahan membasahi pipinya. Tapi tunggu dulu, itu airmata bukan hujan! Dia menangis dalam hujan? Mungkin terlalu banyak hal yang disimpannya sendiri. Mungkin dia terlalu lelah berlari untuk satu kenyataan. Atau mungkin saja dia sedang mengumpulkan tenaga lagi untuk berlari? Entahlah. Airmata itu tidak banyak menjelaskan.
Hujan semakin deras. Perempuan itu beranjak. Dia mencintai hujan, tapi sepertinya tidak terlalu bodoh untuk membiarkan tubuhnya tergerus hujan yang masih tetap menyisakan kenangan.
Semudah itukah membaca pikiran? Ah tidak, karena perempuan itu aku.
Seorang perempuan terlihat sedang duduk di pinggir pantai. Entah apa yang dipikirkannya. Mungkin tentang hatinya?
Senja menggelantung ditemani gemuruh langit yang saling sahut menyahut. Dia masih duduk di tempat yang sama. Menatap jauh seolah mencari titik temu antara langit dan laut. Matanya menyiratkan perih dan kecemburuan sepertinya? Entahlah. Tidak banyak yang bisa terbaca dari raut dan tatapan mengawang itu.
Malam mulai merangkak seiring rintik hujan perlahan membasahi pipinya. Tapi tunggu dulu, itu airmata bukan hujan! Dia menangis dalam hujan? Mungkin terlalu banyak hal yang disimpannya sendiri. Mungkin dia terlalu lelah berlari untuk satu kenyataan. Atau mungkin saja dia sedang mengumpulkan tenaga lagi untuk berlari? Entahlah. Airmata itu tidak banyak menjelaskan.
Hujan semakin deras. Perempuan itu beranjak. Dia mencintai hujan, tapi sepertinya tidak terlalu bodoh untuk membiarkan tubuhnya tergerus hujan yang masih tetap menyisakan kenangan.
Semudah itukah membaca pikiran? Ah tidak, karena perempuan itu aku.
Sumber : Yoest Tina
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=679359132111664&set=a.185009071546675.40662.100001127496316&type=1&relevant_count=1
Subscribe to:
Posts (Atom)