4 tipe Manusia.
1. Huang Ti Sen, Huang Ti Gu ( Badan raja, tulangnya juga tulang raja). Golongan ini utk, org kaya & jiwanya juga kaya & bisa menggunakan kekayaannya utk dinikmati, juga mau berbuat Amal / Kebajikan .
2. Huang Ti Sen, Ji Kai Gu ( Badan raja, tapi tulang pengemis ). Golongan ini menggambarkan, org kaya tapi gak bisa menikmati uangnya. Kerjanya sibuk terus menerus utk mencari uang. Jgn kan utk berbuat kebajikan, setiap tindakannya saja dihitung untung-rugi nya. Memiliki mobil bagus cuma bisa di-elus2 saja, malah banyak supir atau pegawainya yg pakai... Dunianya cuma toko atau tempat kerjanya. Tahu2 sdh tua... ( Banyak nih yg model gini disekeliling kita ).
3. Ji Kai Sen, Huang Ti Gu ( Badan pengemis, tapi tulang raja ). Golongan ini menggambarkan, org2 yg secara materi biasa2 saja, tapi bisa menikmati hidupnya. Walaupun hidupnya pas2an, tapi bermental kelimpahan & berjiwa sosial.
4 Ji Kai Sen, Ji Kai Gu ( Badan pengemis, tulang juga pengemis ). Golongan ini paling parah, sdh miskin bermental pengemis... sdh gak punya duit, mentalnya minta dikasihani terus, istilah kerennya bermental "poor me" atau kasihanilah saya.
Dlm menjalani kehidupan ini,jika kita benar2 menjalankan ajaran kebajikan dgn benar, maka tdk mungkin bisa sampai terpuruk.
Yg mesti diingat bhw, "Tidak punya uang itu hanya bersifat sementara, tapi kalau merasa Miskin itu Mental yg akan terus menempel dlm Pikiran & Perbuatan.
--------------------------------
BELAJARLAH HIDUP CHIN CHAI.
Orang tua selalu menasehati kita kalau mau hidup banyak sahabat, relasi yang baik, keluarga harmonis, dagangan lancar dan hidup menjadi santai dan enjoy, maka jadilah orang yang "chin chai".
Chin chai artinya tidak terlalu banyak perhitungan plus Easy Going.
Orang yang terlalu perhitungan setiap detik, otaknya dipenuhi dengan angka angka. Jiwanya disesaki oleh dua kata yang paling penting dalam hidupnya yaitu UNTUNG dan RUGI.
Hatinya selalu Cemas dan Gelisah memikirkan bagaimana meraup keuntungan habis habisan dan memblokir semua bentuk kerugian.
Serambut kerugian dipandang serius dan besar bagai Gunung Semeru. Suka Tarik Urat, bersilat lidah, ngotot dan gontok gontokan, hanya untuk masalah sepele.
Orang yang perhitungan tak pernah mau mengalah apa lagi memberi dan berkorban. Sikap perhitungan membuat hidup tegang, kuatir, capek dan menderita.
Belajarlah menjadi "chin chai".
Orang 'chin chai' selalu mengalah dan memberi, toleransi dan pengertian, gampang bekerja sama, mudah diajak berunding, sehingga punya banyak sahabat.
Rejekinya lancar, hidupnya tenang, ceria dan tidak banyak "Gejolak". Dia dan keluarganya hidup lebih sehat, harmonis, bahagia dan enjoy.
Memang benar nasihat orang tua,
"CHIN CHAI" adalah Kunci Hidup Sukses dan bahagia.
Sumber : copas
This blog is my library, mostly from other people's articles and only few are mine. I will re-read when I have time or whenever I want to
Friday, April 29, 2016
Panama Paper - Versi Kelas PMP
Budi punya celengan ayam di rumah. Tapi maminya Budi selalu cek isi celengan Budi setiap kali Budi memecahkan / membuka celengannya.
Amir juga punya celengan Ayam di rumahnya sendiri tapi gak pernah di cek sama maminya Amir. Maka Budi titip celengan Ayamnya di rumahnya Amir.
Mendengar bahwa Celengan ayam Amir gak pernah di cek sama mamanya Amir. Maka teman2 Amir dan Budi semua titip celengan Ayam di rumah Amir. (Ini offshore investment)
Suatu hari mamanya Amir periksa kamar Amir dan mendapati ada banyak celengan Ayam disana (ini accidental audit) lengkap dengan label nama pemiliknya (inilah Panama Paper). Maka mama Amir mengontak semua Mama-Mama penitip celengan Ayam.
Ternyata Budi menitipkan celengan Ayam disana karena Mama Budi memaksa Budi untuk memberi kolekte dari celengan itu setiap Budi memecahkan celengannya (ini pajak)
Tapi Tigor mengisi celengannya dari hasil memalak teman-temannya (ini money laundering)
Acong mengisi celengannya dari hasil berjualan es lilin di sekolah tanpa ijin ortunya yang menginginkannya fokus pada sekolahnya (ini illegal business)
dll dsb
Inilah penjelasan Panama Paper secara Pelajaran PMP.
Ade Sugeng Wiguno
Sumber : copas
Budi punya celengan ayam di rumah. Tapi maminya Budi selalu cek isi celengan Budi setiap kali Budi memecahkan / membuka celengannya.
Amir juga punya celengan Ayam di rumahnya sendiri tapi gak pernah di cek sama maminya Amir. Maka Budi titip celengan Ayamnya di rumahnya Amir.
Mendengar bahwa Celengan ayam Amir gak pernah di cek sama mamanya Amir. Maka teman2 Amir dan Budi semua titip celengan Ayam di rumah Amir. (Ini offshore investment)
Suatu hari mamanya Amir periksa kamar Amir dan mendapati ada banyak celengan Ayam disana (ini accidental audit) lengkap dengan label nama pemiliknya (inilah Panama Paper). Maka mama Amir mengontak semua Mama-Mama penitip celengan Ayam.
Ternyata Budi menitipkan celengan Ayam disana karena Mama Budi memaksa Budi untuk memberi kolekte dari celengan itu setiap Budi memecahkan celengannya (ini pajak)
Tapi Tigor mengisi celengannya dari hasil memalak teman-temannya (ini money laundering)
Acong mengisi celengannya dari hasil berjualan es lilin di sekolah tanpa ijin ortunya yang menginginkannya fokus pada sekolahnya (ini illegal business)
dll dsb
Inilah penjelasan Panama Paper secara Pelajaran PMP.
Ade Sugeng Wiguno
Sumber : copas
Temen2 ada info bagus nih barusan teman saya papanya emergency hrs dibawa ke RS. Krn butuh ambulance dia coba cek Medistra hrs bayar 3jt.
Kemudian dpt info utk coba telpon ke ambulance Pemprov DKI punya. Ternyata respon dr Pemprov sangat cepat langsung dr RS Tarakan (posisi ambulance yg terdekat) ke Tomang tempat papanya. Petugas medisnya juga sangat helpful dan ramah serta cekatan. Dan yg terpenting adalah semuanya GRATIS! Tanpa pungutan apapun.
Luar biasa Pemprov DKI 👍
Ini no telpnya yg barusan sy dapetin:
Bagi warga DKI yang membutuhkan bisa menghubungi nomor 118 atau 021-65303118, 65302940 dan 44794062. Jangan lupa menyediakan photo copy KTP DKI atau Kartu Keluarga / Surat Domisili dari pengurus RT/RW setempat. (referensi:
Semoga berguna ya.
##$$$$#####
Temen2 ada info bagus nih barusan teman saya papanya emergency hrgs dibawa ke RS. Krn butuh ambulance dia coba cek Medistra hrs bayar 3jt.
Kemudian dpt info utk coba telpon ke ambulance Pemprov DKI punya. Ternyata respon dr Pemprov sangat cepat langsung dr RS Tarakan (posisi ambulance yg terdekat) ke Tomang tempat papanya. Petugas medisnya juga sangat helpful dan ramah serta cekatan. Dan yg terpenting adalah semuanya GRATIS! Tanpa pungutan apapun.
Luar biasa Pemprov DKI 👍
Ini no telpnya yg barusan sy dapetin:
Bagi warga DKI yang membutuhkan bisa menghubungi nomor 118 atau 021-65303118, 65302940 dan 44794062. Jangan lupa menyediakan photo copy KTP DKI atau Kartu Keluarga / Surat Domisili dari pengurus RT/RW setempat. (referensi:
Layanan ambulans gratis.
WARTA KOTA, PALMERAH— Anda membutuhkan layanan ambulans untuk mengangkut warga sakit, akan melahirkan, atau keperluan lainnya di luar mengangkut jenazah, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI menyediakan layanan gratis.
Informasi yang dihimpun Wartakotalive.com dari Dinkes DKI, layanan ambulans gratis itu dikelola oleh Ambulan Gawat Darurat (AGD) Dinkes DKI yang berlokasi di Sunter, Jakarta Utara.
Untuk mendapatkan layanan tersebut, warga bisa menghubungi nomor telepon 24 jam, yaitu 021-65303118, 44794062, dan 118 (bebas pulsa). Salah satu syarat penerima layanan ini adalah ber-KTP DKI Jakarta.
Alamat AGD Dinkes DKI adalah JalanSunter Permai Raya No.1, Jakarta Utara, Fax 021-64715652
Sumber : unknown
Kisah tentang Pangeran Siddharta yang meninggalkan kemewahan istana untuk kemudian menjadi pertapa di hutan sebelum akhirnya menjadi Buddha, terulang kembali dalam dunia modern. Lebih tepatnya terjadi di negeri jiran, Malaysia.
Adalah Ven. Siripanno yang lebih memilih menjadi bhikkhu ketimbang menerima warisan segunung uang dari ayahnya, Ananda Krishnan, orang terkaya ke-2 Asia Tenggara dan terkaya ke-89 dunia asal Malaysia. “Uang tidak bisa membeli kedamaian batin dan kebahagiaan sejati,” ujar Ven. Siripanno.
Ven. Siripanno adalah anak laki-laki satu-satunya Ananda Krishnan dari istri yang berasal dari Thailand. Ia memiliki dua adik perempuan. Sebagai satu-satunya anak laki-laki, Ven. Siripanno seharusnya adalah penerus kerajaan bisnis ayahnya.
Ananda Krishnan adalah pengusaha sukses keturunan Srilanka. Kerajaan bisnisnya diantaranya bergerak di bidang media (Astro), satelit (MEASAT), minyak bumi dan gas (Bumi Armada, Pexco), telekomunikasi (Maxis, Aircel), hingga perusahaan investasi dan properti. Menurut majalah Forbes, kekayaan Ananda Krishnan mencapai 9,6 miliar dollar AS atau sekitar 92,8 triliun rupiah!
Ananda Krishnan lahir dari keluarga Buddhis yang berimigrasi dari Srilanka. Walaupun memiliki kekayaan berlimpah, namun Ananda Krishnan tetap rendah hati. Ia juga dikenal sebagai filantropis, terutama dalam bidang pendidikan.
Puluhan tahun lalu, Ananda Krishnan kehilangan putranya. Ia kemudian mencari-carinya, dan pencariannya terhenti di sebuah monasteri di Thailand utara. Ia terkejut melihat putranya mengenakan jubah cokelat, berkepala plontos dengan sebuah mangkuk patha di tangan. Lalu Ananda Krishnan mengundang putranya yang telah jadi bhikkhu tersebut untuk makan di rumahnya.
Dengan ramah Ven. Siripanno menjawab, “Maaf, saya tidak bisa menerima undangan Anda. Seperti para bhikkhu lain, saya harus ber-pindapatta untuk mengumpulkan dana makanan.” Balasan Ananda Krishnan kemudian menjadi headline di berbagai media, “Dengan semua kekayaan yang saya miliki, saya bahkan tidak mampu memberi makan untuk putraku sendiri.”
Putranya kemudian tetap tinggal di monasteri di hutan Thailand, dan seperti para bhikkhu lain, kehidupannya juga bergantung pada sokongan umat.
Sebelum menjadi bhikkhu, Ven. Siripanno dibesarkan dan bersekolah di Inggris. Ia sangat cerdas dan menguasai 8 bahasa. Ia ditahbis saat usia 18 pada tahun 1989 di Wat Pah Nanachat, sebuah vihara hutan di Thailand utara yang didirikan oleh Ajahn Chah pada tahun 1975. Vihara tersebut dikepalai Ajahn Sumedho, seorang murid Ajahn Chah asal Amerika. Kebanyakan bhikkhu yang tinggal di situ adalah bhikkhu bule.
Ven. Siripanno kini menjadi kepala Wat Dao Dum Hermitage, sebuah vihara hutan di Thailand utara.
Apa yang membuat Ven. Siripanno yang kini berusia 40 tahun lebih memilih menjadi bhikkhu daripada menikmati kekayaan warisan ayahnya? “Hal paling berharga yang bisa kita lakukan dalam hidup adalah membuat pikiran menjadi damai,” ujar Ven. Siripanno suatu ketika. Dan ia menemukannya di dalam kesederhanaan hidup sebagai bhikkhu Sangha, bukan dalam tumpukan triliunan uang ayahnya.
May all beings be happy🙏🏻
sumber : unknown
Adalah Ven. Siripanno yang lebih memilih menjadi bhikkhu ketimbang menerima warisan segunung uang dari ayahnya, Ananda Krishnan, orang terkaya ke-2 Asia Tenggara dan terkaya ke-89 dunia asal Malaysia. “Uang tidak bisa membeli kedamaian batin dan kebahagiaan sejati,” ujar Ven. Siripanno.
Ven. Siripanno adalah anak laki-laki satu-satunya Ananda Krishnan dari istri yang berasal dari Thailand. Ia memiliki dua adik perempuan. Sebagai satu-satunya anak laki-laki, Ven. Siripanno seharusnya adalah penerus kerajaan bisnis ayahnya.
Ananda Krishnan adalah pengusaha sukses keturunan Srilanka. Kerajaan bisnisnya diantaranya bergerak di bidang media (Astro), satelit (MEASAT), minyak bumi dan gas (Bumi Armada, Pexco), telekomunikasi (Maxis, Aircel), hingga perusahaan investasi dan properti. Menurut majalah Forbes, kekayaan Ananda Krishnan mencapai 9,6 miliar dollar AS atau sekitar 92,8 triliun rupiah!
Ananda Krishnan lahir dari keluarga Buddhis yang berimigrasi dari Srilanka. Walaupun memiliki kekayaan berlimpah, namun Ananda Krishnan tetap rendah hati. Ia juga dikenal sebagai filantropis, terutama dalam bidang pendidikan.
Puluhan tahun lalu, Ananda Krishnan kehilangan putranya. Ia kemudian mencari-carinya, dan pencariannya terhenti di sebuah monasteri di Thailand utara. Ia terkejut melihat putranya mengenakan jubah cokelat, berkepala plontos dengan sebuah mangkuk patha di tangan. Lalu Ananda Krishnan mengundang putranya yang telah jadi bhikkhu tersebut untuk makan di rumahnya.
Dengan ramah Ven. Siripanno menjawab, “Maaf, saya tidak bisa menerima undangan Anda. Seperti para bhikkhu lain, saya harus ber-pindapatta untuk mengumpulkan dana makanan.” Balasan Ananda Krishnan kemudian menjadi headline di berbagai media, “Dengan semua kekayaan yang saya miliki, saya bahkan tidak mampu memberi makan untuk putraku sendiri.”
Putranya kemudian tetap tinggal di monasteri di hutan Thailand, dan seperti para bhikkhu lain, kehidupannya juga bergantung pada sokongan umat.
Sebelum menjadi bhikkhu, Ven. Siripanno dibesarkan dan bersekolah di Inggris. Ia sangat cerdas dan menguasai 8 bahasa. Ia ditahbis saat usia 18 pada tahun 1989 di Wat Pah Nanachat, sebuah vihara hutan di Thailand utara yang didirikan oleh Ajahn Chah pada tahun 1975. Vihara tersebut dikepalai Ajahn Sumedho, seorang murid Ajahn Chah asal Amerika. Kebanyakan bhikkhu yang tinggal di situ adalah bhikkhu bule.
Ven. Siripanno kini menjadi kepala Wat Dao Dum Hermitage, sebuah vihara hutan di Thailand utara.
Apa yang membuat Ven. Siripanno yang kini berusia 40 tahun lebih memilih menjadi bhikkhu daripada menikmati kekayaan warisan ayahnya? “Hal paling berharga yang bisa kita lakukan dalam hidup adalah membuat pikiran menjadi damai,” ujar Ven. Siripanno suatu ketika. Dan ia menemukannya di dalam kesederhanaan hidup sebagai bhikkhu Sangha, bukan dalam tumpukan triliunan uang ayahnya.
May all beings be happy🙏🏻
sumber : unknown
Employee: "Mr. Travis Kalanick, our operation in Indonesia is facing protest from taxi drivers."
Travis Kalanick: "is it a big protest?"
Employee: "bigger than the one in france."
Travis: "shit, we should help the insurance claims for our partners, how many fleet are being destroyed?"
Employee: "12 sir, but it's not ours, the protesters are destroying their fellow taxi's fleet."
Travis: " I like this country, we should invest more in Indonesia."
😁🏃
Source : unknown
Subscribe to:
Posts (Atom)