This blog is my library, mostly from other people's articles and only few are mine. I will re-read when I have time or whenever I want to
Wednesday, December 28, 2011
Se fo wo cen te yi wu suo yo
Artist : Wang Cie
Video clip : http://www.youtube.com/watch?v=IdSC5zfDxO8&feature=share
Video clip : http://www.youtube.com/watch?v=IdSC5zfDxO8&feature=share
Cheat
Guy : Baby, what are you doing ?
Girl : Nothing much !! Really tired. Just going to sleep now honey.. And you sweetheart ?
Guy : In the Club standing behind you..
Girl : Nothing much !! Really tired. Just going to sleep now honey.. And you sweetheart ?
Guy : In the Club standing behind you..
Kepingan Uang Yen
Sebuah kisah yang amat menggugah hati terjadi di propinsi Ciang Si, Kota Nan Chang, pada tahun 1938 bertepatan masa peperangan yang pada saat Presiden Ciang Kai Sek menjabat sebagai komandan laskar di Nan Chang.
Saat waktu luang, banyak tentara pergi berbelanja keperluan sehari-hari. Saat itu mata uang yang digunakan adalah Yen. Kaum wanita yang sudak berusia lanjut dan lemah t ...ampak berjajaran di sepanjang jalan menjual handuk dan kaos kaki bagi keperluan tentara.
Suatu hari seorang nenek menangis terisak-isak di sebuah jalan. Orang yang lewat menanyai sebabnya, rupanya seseorang telah membeli banyak sekali dagangannya dengan kepingan uang Yen palsu. Ketika nenek itu sadar uang itu palsu, si pembeli sudah lenyap entah kemana.
Kebetulan lewat seorang tentara yang baru mendapat gajian dan berbelanja di sekitar jalan itu. Melihat sang nenek sangat sedih, ia menghiburnya. "Tak usah sedih Nek, gaji saya cukup. Tukarkan uang palsumu kepada saya sebagai kenang-kenangan. Nah, ini ambillah. Semoga dapat menjadi modal usahamu kelak."
"Mana boleh? Mana mungkin saya menerima sementara anda yang mengorbankan uangmu". Si Nenek terus bersikeras tidak mau menerima tawaran si tentara tapi karena tak tega menolak ketulusannya, akhirnya ia menerima juga dengan ucapan terima kasih yang mendalam.
Selang beberapa bulan si Tentara berdinas kembali ke kota Nan Chang dan mencari Nenek yang malang itu. Dia berkata bahwa kepingan Yen palsu itu telah menyelamatkan nyawanya.
Ceritanya ketika dia berada di barisan depan dalam medan pertempuran, tiba-tiba sebuah peluru menghantam dadanya. Tamat sudah kali ini, pikirnya hingga pingsan karena ketakutan. Tapi begitu mata dibuka, sakitnya tidak terasa. Dirabanya tapi tak ada darah sedikitpun. Waktu menyentuh kepingan logam yang berada di kantong kirinya ternyata kepingan uang Yen palsu itu sudah cekung oleh peluru.
Siapa bilang perbuatan baik dan jahat tiada akibatnya? Hanya karena waktu belum matang, hingga karma tersebut belum berbuah. Inilah salah satu kesaksian betapa pentingnya memupuk kebajikan.
Ketika perbuatan baik dilakukan saat itulah waktu yang baik, berkah yang mulia, fajar yang baik.
Sebuah kisah yang amat menggugah hati terjadi di propinsi Ciang Si, Kota Nan Chang, pada tahun 1938 bertepatan masa peperangan yang pada saat Presiden Ciang Kai Sek menjabat sebagai komandan laskar di Nan Chang.
Saat waktu luang, banyak tentara pergi berbelanja keperluan sehari-hari. Saat itu mata uang yang digunakan adalah Yen. Kaum wanita yang sudak berusia lanjut dan lemah t ...ampak berjajaran di sepanjang jalan menjual handuk dan kaos kaki bagi keperluan tentara.
Suatu hari seorang nenek menangis terisak-isak di sebuah jalan. Orang yang lewat menanyai sebabnya, rupanya seseorang telah membeli banyak sekali dagangannya dengan kepingan uang Yen palsu. Ketika nenek itu sadar uang itu palsu, si pembeli sudah lenyap entah kemana.
Kebetulan lewat seorang tentara yang baru mendapat gajian dan berbelanja di sekitar jalan itu. Melihat sang nenek sangat sedih, ia menghiburnya. "Tak usah sedih Nek, gaji saya cukup. Tukarkan uang palsumu kepada saya sebagai kenang-kenangan. Nah, ini ambillah. Semoga dapat menjadi modal usahamu kelak."
"Mana boleh? Mana mungkin saya menerima sementara anda yang mengorbankan uangmu". Si Nenek terus bersikeras tidak mau menerima tawaran si tentara tapi karena tak tega menolak ketulusannya, akhirnya ia menerima juga dengan ucapan terima kasih yang mendalam.
Selang beberapa bulan si Tentara berdinas kembali ke kota Nan Chang dan mencari Nenek yang malang itu. Dia berkata bahwa kepingan Yen palsu itu telah menyelamatkan nyawanya.
Ceritanya ketika dia berada di barisan depan dalam medan pertempuran, tiba-tiba sebuah peluru menghantam dadanya. Tamat sudah kali ini, pikirnya hingga pingsan karena ketakutan. Tapi begitu mata dibuka, sakitnya tidak terasa. Dirabanya tapi tak ada darah sedikitpun. Waktu menyentuh kepingan logam yang berada di kantong kirinya ternyata kepingan uang Yen palsu itu sudah cekung oleh peluru.
Siapa bilang perbuatan baik dan jahat tiada akibatnya? Hanya karena waktu belum matang, hingga karma tersebut belum berbuah. Inilah salah satu kesaksian betapa pentingnya memupuk kebajikan.
Ketika perbuatan baik dilakukan saat itulah waktu yang baik, berkah yang mulia, fajar yang baik.
Hidup tidak berjalan seperti yang kita inginkan
Ada kalanya kita membenci diri kita sendiri.
Ada kalanya kita tidak menyukai apa yang kita lakukan.
Ada kalanya kita melakukan kesalahan.
Ada kalanya kita terpuruk dalam kepedihan.
Ada kalanya kita tenggelam dalam kesedihan.
Ada kalanya kita tak mengerti mengapa hidup berjalan tidak seperti yang kita bayangkan.
Ada kalanya perjalanan menjadi demikian berat kita rasakan.
Hingga sikap kita pun terbawa oleh perasaan.
Hingga kita mengambil langkah tanpa pertimbangan.
Tindakan yang dilakukan pun merupakan reaksi spontan.
Akibatnya yang tertinggal kemudian hanya penyesalan dan keterpurukan yang semakin dalam.
Dan tahukah dikau?
Semua itu akan menyebabkan penampilan dan tampang kita menjadi makin buruk saja.
Maka berbahagialah ketika kita bisa melewati masa-masa seperti itu dengan elegan...
Saat kita bisa menahan diri terhadap sesuatu yang sangat kita inginkan.
Saat kita bisa menghadapi segala permasalahan dengan tenang.
Saat kita berhasil menaklukkan musibah dan hambatan penyebab kesedihan.
Hidup tidaklah berjalan seperti yang kita inginkan, karena itu melewati saat-saat yang tidak meneyenangkan adalah sebuah hal yang membahagiakan.
Membangun karakter yang lebih baik
Sudahkah anda melihat bunga teratai ?
Teratai tumbuh di lumpur yang sangat pekat, tetapi bunganya bersih tanpa lumpur. Demikian pula kita lahir di tengah-tengah masyarakat bisa membawa keindahan, tetapi membawa keindahan di masyarakat tidaklah mudah karena lingkungan sangat berpengaruh kuat pada diri kita, baik lingkungan yang positif maupun lingkungan yang negative. Tetapi semua itu kembali pada kita yang akan membuat kehidupan menjadi indah atau jelek. Kebanyakan orang memilih hidup yang indah/baik. Menjadi indah di tengah-tengah masyarakat memang bukan hal yang mudah tetapi bukan berarti kita tidak bisa membangun karakter yang lebih baik. Akan tetapi dengan intropeksi diri dan berupaya membangun diri pada yang lebih baik.
Teratai tumbuh di lumpur yang sangat pekat, tetapi bunganya bersih tanpa lumpur. Demikian pula kita lahir di tengah-tengah masyarakat bisa membawa keindahan, tetapi membawa keindahan di masyarakat tidaklah mudah karena lingkungan sangat berpengaruh kuat pada diri kita, baik lingkungan yang positif maupun lingkungan yang negative. Tetapi semua itu kembali pada kita yang akan membuat kehidupan menjadi indah atau jelek. Kebanyakan orang memilih hidup yang indah/baik. Menjadi indah di tengah-tengah masyarakat memang bukan hal yang mudah tetapi bukan berarti kita tidak bisa membangun karakter yang lebih baik. Akan tetapi dengan intropeksi diri dan berupaya membangun diri pada yang lebih baik.
Jangan takut dengan kesulitan yang akan dihadapi, jadikan kesulitan itu sebagai suatu tantangan untuk maju, karena hal tersebut akan menjadi pemicu semangat membangun karakter yang lebih baik.
Cermin Positif
Mengkritik itu mudah, karena melihat kesalahan orang lain itu gampang. Namun kritik yang didasari oleh mencari-cari kesalahan orang lain tak mungkin dapat mempermudah keadaan. Kita tak perlu menghabiskan waktu dan tenaga kita untuk menilai apakah orang lain telah berbuat salah atau benar.
Karena itu sangat mudah! Yang sulit adalah melihat kesalahan diri sendiri. Waspadailah bila ...kita begitu pandai mengkritik. Jangan-jangan kita tak mampu lagi melihat kebenaran. Dan sebuta-butanya orang ialah mereka yang tak bisa menangkap cahaya kebenaran.
Sekali kita gembira bisa menemukan sebutir debu kesalahan orang lain, kita tergoda untuk mendapatkan yang sebesar kerikil. Begitu seterusnya, hingga tanpa sadar kita telah menciptakan gunung kesalahan orang. Orang tak pernah suka berkaca pada cermin yang memantulkan kekurangan wajahnya.
Maka dari itu janganlah kita menjadi bayangan atas kesalahan orang lain. Bantulah mereka menemukan sisi positif diri mereka. Di saat itu pula orang lain akan memantulkan sisi baik kita sendiri.
We love someone so hard and stick with them for a long time.
One day when we realize another person's presence, we prefer hiding all our love and slowly walk away.
We love watching OUR girl/guy happy, no wonder what we have to go through. And still that person thinks that we found someone new and are busy with our own lives, but the truth is, "We still live and love for the same person as we always did."
We can't always smile with this situation, but we still do because "they" are happy.
One day when we realize another person's presence, we prefer hiding all our love and slowly walk away.
We love watching OUR girl/guy happy, no wonder what we have to go through. And still that person thinks that we found someone new and are busy with our own lives, but the truth is, "We still live and love for the same person as we always did."
We can't always smile with this situation, but we still do because "they" are happy.
Subscribe to:
Posts (Atom)