Tuesday, May 1, 2012


Beberapa hari yang lalu, kunto berkunjung untuk menjenguk kerabat di RSJ. Seorang dokter menghampiri kunto untuk mengajak dia ngobrol-ngobrol tentang segala hal, mulai dari bagaimana penanganan pasien sampai ke masalah-masalah umum dalam hidup kunto.

Sampai tiba saatnya ketika kunto bertanya kepada dokter itu, “Dok, gimana sih caranya dokter ngetest pasien-pasien dokter itu masih gila atau sudah waras ?”

“Oh mudah saja, kami mengisi bathtub sampai penuh, lalu kami memberikan ke orang itu:
- Sendok teh
- Gelas
- Gayung
Lalu kita minta dia untuk mengosongkan Bathtub”, jawab si Dokter.

“Ooooh… kalo gitu saya pasti milih gayung, soalnya itu paling gede” kata kunto

Terjadi keheningan sejenak. Lalu sang Dokter berkata, “Tidak, kalo orang itu sudah normal, dia akan cabut aja penyumbat Bathtub nya… Ngomong-ngomong, kamu mau kasur di dekat jendela atau tidak?”

Sejak itulah kunto dirawat, bagaimana dg Anda…?
(JUJUR YAH… ANDA BARUSAN PILIH GAYUNG JUGA KAN???)

  Ga boleh protes apalagi Marah Yªª !!!;) :p ♥♥.. Semoga Cepat Sembuh ya..:D◦°◦нiнiнiнi ◦°◦



 
https://www.facebook.com/Comedy1031/photos/a.253537938101934.57701.246174815504913/438051016317291/?type=1
 
 
Ada bpk & anak ngobrol.

•Pak Kacong: " Edi.... tolong beli minuman di warung yaa..":)

•Edi : "coca-cola ato seprit, pak?" :/

•Pak Kacong : "Coca-cola aja..."B-)(=|
 
•Edi : "Yg kaleng ato botol ??"#:-s8-|

•Pak Kacong: Botol aja...

•Edi: "botol gede ato kecil ?" /:):/

•Pak Kacong: "wualllaah..ribett banget, beli air aja !!!!!" :(:/=)]

•Edi : "Aqua ato air biasa!!???"(=|

•Pak Kacong: "AQUA, goblok !! >:O

•Edi: "Panas ato dingin ?" :):$

•Pak Kacong: "SAPU mana SAPU!!!!, ini BOCAH di gebbukkin aja..!!!">:O

•Edi : "Sapu lidi ato sapu ijuk ?" :/

•Pak Kacong: "Oalahh binatang bener ini bocah !!!!" :&:'(

•Edi: Kambing ato Kebo ? :D :D

•Pak Kacong :" elo...Kambingg, Goblokk!!!>:O>:O

•Edi : "kambing domba ato Bandot ????" :D
•Pak Kacong: "Setan eloooo !!>:O>:O

•Edi : "Pocong ato Gendruwo???" :x
•Pak Kacong: "Terserahh.. minggat sonooooo!!!!!" :s:D

•Edi: "Sekarang ato besok?

•Pak Kacong: "Sekarang goblok !!!":D:D

•Edi: "Bapak ikut apa enggaa????"

•Pak Kacong: "Asli..... Lama2 tak bunuhh beneran ini bocah !! >:O

•Edi : "Ditusuk pake pisau apa ditembak pake pistol ???????"=))*nerd*

•Pak Kacong : "Tak tembak !!!" >:O

•Edi : "tembak kepala ato perutnya ??????"=D

(*)Pak Kacong sekarat kejang2 langsung stroke !!!!
 
 ψåKåKåKå

Humor dan kejujuran


Manusia..saat tidak punya uang, bekerja spt kuda..
Saat punya uang, menunggang kuda..

Saat tidak punya uang, maksain ingin menikah..
Saat sudah punya uang, ingin bercerai..

Saat tidak punya uang, istri dijadikan sekretaris..
Saat ada uang, malah sekretaris dijadikan istri..

Saat tidak punya uang, bnyk yg berlagak berlagak punya uang..
Saat punya uang, malah bnyk yg ber-pura2 tidak punya uang..

Aaah.. manusia banyak yg tidak berbicara sejujurnya beda hati dan perkataan :

Berkata bahwa judi adalah racun, tapi masih bnyk yg bermain juga..
Berkata bahwa mencari uang yg berlebihan bisa membawa dosa, tapi masih dikeruk juga tanpa tau batas ...

Berkata bahwa wanita cantik bnyk yg membawa bencana, tapi masih menginginkan juga..

Berkata bahwa arak merusak kesehatan, tapi banyak yg tidak berhenti minum..
Katanya surga adalah tempat yg paling indah, tapi tidak pada berusaha pergi kesana..

Pria ingin tinggi,
Wanita ingin langsing.

Anjing dipakaikan baju,
Sedang manusia makin tdk suka pakai baju.

Di desa..pagi hari, burung berkicau membangunkan orang.
Di kota.. malam hari, orang malah bnyk yg membangunkan burung.

Inilah kenyataan hidup ...
Baru-baru ini World Computer Scientist Journal mengadakan survey terhadap para computer scientist tentang bagaimana cara mereka memandang wanita, hasilnya sebagai berikut :

1. Tipe CPU : pintar, pemikir, tidak banyak bicara tapi mengerjakan banyak hal (diam-diam tau-tau sudah 7 bulan).

2. Tipe Monitor : genit, senangnya diperhatikan, suka pamer, (padahal belum tentu yang dipamerin bagus).

3. Tipe Keyboard : senang dipegang, ditekan dan dipencet di berbagai lokasi (awas, salah tekan bisa fatal).

4. Tipe Printer : aktif, ditekan sedikit geraknya banyak, kalau sedang dipakai berisik, (nggak cocok di rumah type 21 ato’ RSS, mengganggu tetangga)

5. Tipe Mouse : pas dan enak digenggam, dingin-dingin empuk!

6. Tipe Windows : tampak luar bagus, dalamnya penuh bugs

7. Tipe Linux-console : tampak luar jelek, dalamnya ‘handal’

8. Tipe XWindow : luar dalam bisa dihandalkan.

9. Tipe DOS : ….wajah tidak cantik, belum tentu hatinya baik!

10. Tipe UNIX : diam-diam, multi user

11. Tipe PLC : badan besar dan kekar, Mampu bekerja di tempat kotor, 24 jam sehari, 365 hari setahun nonstop selama 30 tahun

12. Tipe Windows NT : multi user, previlleges bisa costumized

Lima belas tahun lalu saya pernah mengajukan protes pada guru sebuah sekolah tempat anak saya belajar di Amerika Serikat. Masalahnya, karangan berbahasa Inggris yang ditulis anak saya seadanya itu telah diberi nilai E (excellence) yang artinya sempurna, hebat, bagus sekali. Padahal dia baru saja tiba di Amerika dan baru mulai belajar bahasa.

Karangan yang dia tulis sehari sebelumnya itu pernah ditunjukkan kepada saya dan saya mencemaskan kemampuan verbalnya yang terbatas. Menurut saya tulisan itu buruk, logikanya sangat sederhana. Saya memintanya memperbaiki kembali, sampai dia menyerah.
 
Rupanya karangan itulah yang diserahkan anak saya kepada gurunya dan bukan diberi nilai buruk, malah dipuji. Ada apa? Apa tidak salah memberi nilai? Bukankah pendidikan memerlukan kesungguhan? Kalau begini saja sudah diberi nilai tinggi, saya khawatir anak saya cepat puas diri.
 
Sewaktu saya protes, ibu guru yang menerima saya hanya bertanya singkat. “Maaf Bapak dari mana?”
“Dari Indonesia,” jawab saya.
Dia pun tersenyum.

BUDAYA MENGHUKUM
 
Pertemuan itu merupakan sebuah titik balik yang penting bagi hidup saya. Itulah saat yang mengubah cara saya dalam mendidik dan membangun masyarakat.
 
“Saya mengerti,” jawab ibu guru yang wajahnya mulai berkerut, namun tetap simpatik itu. “Beberapa kali saya bertemu ayah-ibu dari Indonesia yang anak anaknya dididik di sini,” lanjutnya. “Di negeri Anda, guru sangat sulit memberi nilai. Filosofi kami mendidik di sini bukan untuk menghukum, melainkan untuk merangsang orang agar maju. Encouragement! ” Dia pun melanjutkan argumentasinya.
“Saya sudah 20 tahun mengajar. Setiap anak berbeda-beda. Namun untuk anak sebesar itu, baru tiba dari negara yang bahasa ibunya bukan bahasa Inggris, saya dapat menjamin, ini adalah karya yang hebat,” ujarnya menunjuk karangan berbahasa Inggris yang dibuat anak saya.
 
Dari diskusi itu saya mendapat pelajaran berharga. Kita tidak dapat mengukur prestasi orang lain menurut ukuran kita.
Saya teringat betapa mudahnya saya menyelesaikan study saya yang bergelimang nilai “A”, dari program master hingga doktor.
 
Sementara di Indonesia, saya harus menyelesaikan studi jungkir balik ditengarai ancaman drop out dan para penguji yang siap menerkam. Saat ujian program doktor, saya pun dapat melewatinya dengan mudah. Pertanyaan mereka memang sangat serius dan membuat saya harus benar-benar siap. Namun suasana ujian dibuat sangat bersahabat. Seorang penguji bertanya dan penguji yang lain tidak ikut menekan, melainkan ikut membantu memberikan jalan begitu mereka tahu jawabannya. Mereka menunjukkan grafik-grafik yang saya buat dan menerangkan seterang-terangnya sehingga kami makin mengerti.
Ujian penuh puja-puji, menanyakan ihwal masa depan dan mendiskusikan kekurangan penuh keterbukaan.
 
Pada saat kembali ke Tanah Air, banyak hal sebaliknya sering saya saksikan. Para pengajar bukan saling menolong, malah ikut “menelan” mahasiswanya yang duduk di bangku ujian.
Ketika seseorang penguji atau promotor membela atau meluruskan pertanyaan, penguji marah-marah, tersinggung, dan menyebarkan berita tidak sedap seakan-akan kebaikan itu ada udang di balik batunya. Saya sempat mengalami frustrasi yang luar biasa menyaksikan bagaimana para dosen menguji, yang maaf, menurut hemat saya sangat tidak manusiawi.
 
Mereka bukan melakukan encouragement, melainkan discouragement. Hasilnya pun bisa diduga, kelulusan rendah dan yang diluluskan pun kualitasnya tidak hebat-hebat betul. Orang yang tertekan ternyata belakangan saya temukan juga menguji dengan cara menekan. Ada semacam balas dendam dan kecurigaan.
 
Saya ingat betul bagaimana guru-guru di Amerika memajukan anak didiknya. Saya berpikir pantaslah anak-anak di sana mampu menjadi penulis karya-karya ilmiah yang hebat, bahkan penerima Hadiah Nobel. Bukan karena mereka punya guru yang pintar secara akademis, melainkan karakternya sangat kuat: karakter yang membangun, bukan merusak.
 
Kembali ke pengalaman anak saya di atas, ibu guru mengingatkan saya. “Janganlah kita mengukur kualitas anak-anak kita dengan kemampuan kita yang sudah jauh di depan,” ujarnya dengan penuh kesungguhan.
 
Saya juga teringat dengan rapor anak-anak di Amerika yang ditulis dalam bentuk verbal. Anak-anak Indonesia yang baru tiba umumnya mengalami kesulitan, namun rapornya tidak diberi nilai merah, melainkan diberi kalimat yang mendorongnya untuk bekerja lebih keras, seperti berikut. “Sarah telah memulainya dengan berat, dia mencobanya dengan sungguh-sungguh. Namun Sarah telah menunjukkan kemajuan yang berarti.”
 
Malam itu saya mendatangi anak saya yang tengah tertidur dan mengecup keningnya. Saya ingin memeluknya ditengah-tengah rasa salah telah memberi penilaian yang tidak objektif.
Dia pernah protes saat menerima nilai E yang berarti excellent (sempurna), tetapi saya mengatakan “gurunya salah”. Kini saya melihatnya dengan kacamata yang berbeda.

MELAHIRKAN KEHEBATAN

 
Bisakah kita mencetak orang-orang hebat dengan cara menciptakan hambatan dan rasa takut? Bukan tidak mustahil kita adalah generasi yang dibentuk oleh sejuta ancaman: gesper, rotan pemukul, tangan bercincin batu akik, kapur, dan penghapus yang dilontarkan dengan keras oleh guru, sundutan rokok, dan seterusnya.
Kita dibesarkan dengan seribu satu kata-kata ancaman: Awas…; Kalau,…; Nanti,…; dan tentu saja tulisan berwarna merah menyala di atas kertas ujian dan rapor di sekolah.
 
Sekolah yang membuat kita tidak nyaman mungkin telah membuat kita menjadi lebih disiplin. Namun di lain pihak dia juga bisa mematikan inisiatif dan mengendurkan semangat. Temuan-temuan baru dalam ilmu otak ternyata menunjukkan otak manusia tidak statis, melainkan dapat mengerucut (mengecil) atau sebaliknya, dapat tumbuh.
Semua itu sangat tergantung dari ancaman atau dukungan (dorongan) yang didapat dari orang-orang di sekitarnya. Dengan demikian kecerdasan manusia dapat tumbuh, sebaliknya dapat menurun. Seperti yang sering saya katakan, ada orang pintar dan ada orang yang kurang pintar atau bodoh. Tetapi juga ada orang yang tambah pintar dan ada orang yang tambah bodoh.
 
Mari kita renungkan dan mulailah mendorong kemajuan, bukan menaburkan ancaman atau ketakutan. Bantulah orang lain untuk maju, bukan dengan menghina atau memberi ancaman yang menakut-nakuti.

 
~ Prof DR Rhenald Kasali, guru besar FEUI Jkt ~

Our Body Is Fully Made Of Water
But
Wherever It Hurts.. Blood Comes Out..

Our Heart Is Full Of Blood
But
Wherever It Hurts.. Water Comes Out From Eyes ..!
What's LOVE ?

 In math: A problem.

In history: A war.

In chemistry: A reaction.

In art: A heart.

In me: You.
They are like the ten commandments to follow in life all of the time!

1] Prayer is not a "spare wheel" that you pull out when in trouble,
but it is a "steering wheel" that directs the right path throughout the journey.

2] So why is a Car's WINDSHIELD so large & the Rear View Mirror so small ? 
Because our PAST is not as important as our FUTURE. So, Look Ahead and Move on.

3] Friendship is like a BOOK. It takes a few minutes to burn, but it takes years to write.

4] All things in life are temporary. If going well, enjoy it, they will not last forever. If going wrong, don't worry, they can't last long either.

5] Old Friends are Gold! New Friends are Diamond! If you get a Diamond, don't forget the Gold! Because to hold a Diamond, you always need a Base of Gold!

6] Often when we lose hope and think this is the end, GOD smiles from above and says, "Relax, sweetheart, it's just a bend, not the end !"

7] When GOD solves your problems, you have faith in HIS abilities;
when GOD doesn't solve your problems HE has faith in your abilities.

8] A blind person asked St. Anthony: "Can there be anything worse than losing eye sight ?" He replied: "Yes, losing your vision !"

9] When you pray for others, God listens to you and blesses them, and sometimes, when you are safe and happy, remember that someone has prayed for you.

10] WORRYING does not take away tomorrow's TROUBLES, it takes away today's PEACE.

 
Live simply. Love generously.
Care deeply. Speak kindly.
Leave the rest to God.
You must make a decision that you are going to move on. 
It wont happen automatically. 
You will have to rise up and say, ‘I dont care how hard this is, I dont care how disappointed I am, I’m not going to let this get the best of me. I’m moving on with my life'
Use your “real eyes” to “realize” the “real lies”
It's sad to see him hurting you. But the saddest part of all, you allow him to.
We can’t beg someone to stay when he/she wants to leave and be with someone else. This is what LOVE is all about. 
However, the end of love is not the end of life. It should be the beginning of understanding that LOVE LEAVES FOR A REASON, BUT NEVER LEAVES WITHOUT A LESSON.
 
 
It hurts to love someone when we can’t tell them what we really feel because sometimes we get hurt without them knowing.
We get jealous even if we have no right to feel that way.
We want their time even if we are not in the position to demand for it.
Although our hearts are breaking in silence, we still continue to love them because somehow in this hurtful love there is still hope of having simple moments with them even if it means being just a friend.
 

Papa baca keras-keras ya Pa, supaya Jessica bisa denger

Lakukanlah Sebelum Anda Menyesal
(Luangkanlah Waktu Anda Untuk Membaca Artikel Ini)

Sebuah cerita yang sangat menyentuh hati kita semua. Semoga bermanfaat.


"Papa baca keras-keras ya Pa, supaya Jessica bisa denger"
 

Pada suatu malam Budi, seorang eksekutif sukses, seperti biasanya sibuk memperhatikan berkas-berkas pekerjaan kantor yang dibawanya pulang ke rumah,karena keesokan harinya ada rapat umum yang sangat penting dengan para pemegang saham. Ketika ia sedang asyik menyeleksi dokumen kantor tersebut, Putrinya Jessica datang mendekatinya, berdiri tepat disampingnya, sambil memegang buku cerita baru.

Buku itu bergambar seorang Sun Go Kong yang imut, sangat menarik perhatian Jessica, "Pa liat"! Jessica berusaha menarik perhatian ayahnya. Budi menengok ke arahnya, sambil menurunkan kaca matanya, kalimat yang keluar hanyalah kalimat basa-basi "Wah,. Buku Baru ya Jes?", "Ya papa" Jessica berseri-seri karena merasa ada tanggapan dari ayahnya.
"Baca in Jessi dong pa" pinta Jessica lembut, "Wah papa sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh" sanggah budi dengan cepat. Lalu ia segera mengalihkan perhatiannya pada kertas-kertas yang berserakkan didepannya, dengan serius.

Jessica bengong sejenak, namun ia belum menyerah. Dengan suara lembut dan sedikit manja ia kembali merayu, "pa, mama bilang papa mau baca untuk Jessi". Budi mulai agak kesal, "Jes papa sibuk, sekarang Jessi suruh mama baca ya". "pa, mama cibuk, terus, papa liat gambarnya lucu-lucu"

"Lain kali Jessica, sana ! papa lagi banyak kerjaan", Budi berusaha memusatkan perhatiannya pada lembar-lembar kertas tadi, menit demi menit berlalu, Jessica menarik nafas panjang dan tetap disitu, berdiri ditempatnya penuh harap, dan tiba-tiba ia mulai lagi. "pa,.. gambarnya bagus, papa pasti suka".
"Jessica, PAPA BILANG, LAIN KALI !!" kata Budi membentaknya dengan keras, Kali ini Budi berhasil, semangat Jessica kecil terkulai, hampir menangis, matanya berkaca-kaca dan ia bergeser menjauhi ayahnya "Iya pa,. lain kali ya pa?"

Ia masih sempat mendekati ayahnya dan sambil menyentuh lembut tangan ayahnya ia menaruh buku cerita di pangkuan sang Ayah. "pa kalau papa ada waktu, papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger" Hari demi hari telah berlalu, tanpa terasa dua pekan telah berlalu namun permintaan Jessica kecil tidak pernah terpenuhi, Buku cerita tsb belum pernah dibacakan bagi dirinya.

Hingga suatu sore terdengar suara hentakan keras "Buukk!!" beberapa tetangga melaporkan dengan histeris bahwa Jessica kecil terlindas kendaraan seorang pemuda mabok yang melajukan kendaraannya dengan kencang didepan rumah Budi.

Tubuh Jessica mungil terhentak beberapa meter, dalam keadaan yang begitu panik ambulance didatangkan secepatnya, selama perjalanan menuju rumah sakit, Jessica kecil sempat berkata dengan begitu lirih, "Jessi takut pa, jessi takut ma, Jessi sayang papa mama" darah segar terus keluar dari mulutnya hingga ia tidak tertolong lagi ketika sesampainya di rumah sakit terdekat.

Kejadian hari itu begitu mengguncangkan hati nurani Budi, Tidak ada lagi waktu tersisa untuk memenuhi sebuah janji.
Kini yang ada hanyalah penyesalan.
Permintaan sang buah hati yang sangat sederhana,.. pun tidak terpenuhi.
Masih segar terbayang dalam ingatan budi tangan mungil anaknya yang memohon kepadanya untuk membacakan sebuah cerita, kini sentuhan itu terasa sangat berarti sekali,
"...papa baca keras-keras ya pa, supaya Jessica bisa denger" kata-kata jessi terngiang-ngiang kembali.

Sore itu setelah segalanya telah berlalu, yang tersisa hanya keheningan dan kesunyian hati, canda dan riang Jessica kecil tidak akan terdengar lagi, Budi mulai membuka buku cerita yang diambilnya perlahan dari onggokan mainan Jessica di pojok ruangan.

Bukunya sudah tidak baru lagi, sampulnya sudah usang dan koyak. Beberapa coretan tak berbentuk menghiasi lembar-lembar halamannya seperti sebuah kenangan indah dari Jessica kecil.

Budi menguatkan hati, dengan mata yang berkaca-kaca ia membuka halaman pertama dan membacanya dengan suara keras, tampak sekali ia berusaha membacanya dengan keras, Ia terus membacanya dengan keras-keras halaman demi halaman, dengan berlinang air mata.

"Jessi dengar papa baca ya" selang beberapa kata,.. hatinya memohon lagi "Jessi papa mohon ampun nak" "papa sayang Jessi"
Seakan setiap kata dalam bacaan itu begitu menggores lubuk hatinya, tak kuasa menahan itu Budi bersujud dan menangis.. memohon satu kesempatan lagi untuk mencintai.

 
Teman2...
Seseorang yang mengasihi selalu mengalikan kesenangan dan membagi kesedihan kita, Ia selalu memberi PERHATIAN kepada kita Karena ia Peduli kepada kita

ADAKAH PERHATIAN TERBAIK ITU BEGITU MAHAL BAGI MEREKA ?

BERILAH "PERHATIAN TERBAIK" WALAUPUN ITU HANYA SEKALI

Bukankah Kesempatan untuk memberi perhatian kepada orang-orang yang kita cintai itu sangat berharga ?

DO IT NOW !

Berilah "PERHATIAN TERBAIK" bagi mereka yang kita cintai LAKUKAN SEKARANG !! KARENA HANYA ADA SATU KESEMPATAN UNTUK MEMPERHATIKAN DENGAN HATI KITA

Lakukanlah yang anda bisa lakukan sekarang juga!
Sebelum menyesali semua yang telah terjadi karena penyesalan selalu datang terlambat.