Wednesday, May 27, 2015


PAULUS BAMBANG W. SANTOSO (Presdir UNITED TRACTORS & ASTRA GROUP)
LAMPU ORANYE SEDANG MENYALA : SIAGA DAN WASPADALAH

Optimisme mendadak terhenti. Pesimisme mulai bersemi. Itulah situasi yang sedang kita hadapi di ekonomi riil bangsa kita. Euforia Konferensi Asia Afrika dengan gemelegar pidato dan acara seakan menjadi penyejuk sejenak untuk mengobati kepenatan masyarakat, termasuk para kepala negara dan kepala pemerintahan yang hadir disini.

Bayangkan, ditengah optimisme politik Asia Afrika, bayangan kemuraman ekonomi semakin nyata. Tidak dapat disangkal lagi, semua sedang menghadapi krisis perekonomian yang tak mudah dicari obatnya.
China, sebagai penggerak ekonomi Asia, semakin terpuruk dengan tingkat pertumbuhan hanya sekitar 7 persen mendampingi indeks manufaktur yang sudah dibawah 50 sebagai titik nadir pertumbuhan. Afrika Selatan sebagai anggota BRICS juga tidak bisa diharapkan menjadi pendorong kelompok Afrika. Lalu bagaimana dengan Indonesia ?

Kuartal 1 tahun 2015, mengikuti trend penurunan sejak kuartal 4 tahun 2014, semakin menunjukkan gejala LAMPU ORANYE (SIAGA DAN WASPADA). Artinya sudah melampaui LAMPU KUNING (HATI HATI) tapi belum sampai ke LAMPU MERAH (BAHAYA).

Sektor Makanan dan Minuman sudah turun 10 persen mendampingi sektor lain yang selama ini jadi andalan ekonomi domestik. Kelesuan ini sangat dirasa, bahkan banyak pengusaha resto maupun rumah makan kecil sudah merasakan dampaknya secara nyata. Pengunjung sepi. Kalah mal masih ramai, hanya untuk sarana rekreasi dengan belanja seadanya. Banyak yg menahan diri untuk berbelanja. Itu sebabnya banyak pengusaha yang mulai jor-jor-an obral diskon.

Saya bukan bermaksud menjadi ekonom, untuk menakut nakuti anda. Tapi paragraf awal ini hanya gambaran sederhana untuk menunjukkan kondisi perekonomian kita sedang menuju perlambatan yang semakin cepat.

Nah, ini yang saya mau bagikan. Bukan soal bagaimana membuat ekonomi bergairah tapi bagaimana mempersiapkan diri agar kita tetap bisa SURVIVE kalau krisis tejadi.

Prinsipnya sederhana saja : kita harus mengatur keuangan kita, sehingga 'KALAU EKONOMI TAMBAH BURUK, KITA MENJADI ORANG TERAKHIR YANG TERKENA DAMPAK, TAPI KALAU EKONOMI MEMBAIK KITA MENJADI ORANG PERTAMA YANG MENIKMATINYA'.

Bagaimana strateginya ?

Pertama, perketat PENGELUARAN anda. Tunda yang tidak perlu, kurangi yang perlu, batalkan yang hanya berupa keinginan.
Dalam kondisi sulit, pendapatan akan semakin sulit bertambah, itu sebabnya yang bisa meningkatkan ketahanan ekonomi keluarga adalah mengurangi pengeluaran.

Caranya : matikan lampu yg boros, kurangi jajan diluar, stop investasi walaupun diskon yang ditawarkan menggiurkan.
Kedua, lunasi HUTANG anda secepatnya, apalagi hutang dengan menggunakan kartu kredit. Ingat dalam kondisi krisis, bunga hutang akan membunuh anda pelan pelan karena orang yg berhutang akan menjadi budak orang yg menghutanginya.
Ketiga, alokasi TABUNGAN anda ke sumber pendapatan yang terdiversifikasi dengan baik, entah itu deposito, saham, tanah, property, mata uang asing.
Keempat, berani CUT LOSS kalau investasi anda sudah menurun misalnya property atau saham kalau itu didanai dengan hutang bank apalagi kartu kredit.Keyakinan akan lebih baik, lebih untung, hanya ada ketika ekonomi tumbuh baik. Ini menyebabkan banyak orang berani berhutang untuk spekulasi. Sebaiknya dalam kondisi lampu oranye, konsep itu segea diamputasi.
Kelima, ini yg terakhir tapi paling penting. Jangan paranoid, jangan panik tapi tetap optimis walapun waspada. Perbanyak CASH dan tabungan LIKUID anda, karena ketika kondisi semakin memburuk anda bisa membeli asset dengan harga sangat miring, orang yg BU alias BUTUH UANG akan mendiskonto dengan besar. Kesempatan bagi anda memiliki assets produktif dengn harga 'murah'.

Itu sebabnya saya sering berujar, dalam kondisi sulit CASH IS KING, dalam kondisi resesi CASH IS CAESAR.
Goodluck...


Saat Abraham Lincoln (1809-1865) masih pengacara muda, ia sering berkonsultasi dengan pengacara lain tentang kasusnya. Suatu hari, ia duduk di ruang tunggu untuk menjumpai seorang pengacara senior. Tapi ketika tiba waktunya, pengacara itu hanya melihat Lincoln sekilas dan berteriak, “Apa yang dia lakukan di sini? Singkirkan dia! Aku tidak akan berurusan dengan seekor monyet kaku!”

Lincoln berpura-pura tidak mendengar, walaupun dia tahu kalau hinaan itu disengaja. Biarpun malu, dia tetap bersikap tenang. Kemudian ketika pengadilan berlangsung, Lincoln diabaikan. Namun pengacara yang telah menghina Lincoln dengan begitu kejamnya, ternyata bisa membela kliennya dengan brillian. Penanganannya atas kasus itu membuat Lincoln terpesona. Katanya dalam hati, “Nalarnya sangat bagus. Argumennya tepat dan sangat lengkap. Begitu tertata serta benar-benar dipersiapkan! Aku akan pulang dan lebih giat belajar hukum lagi.”

Waktu berlalu…

Lincoln menjadi presiden Amerika Serikat pada bulan Maret 1861. Di antara kritikus utamanya, terdapat Edwin M. Stanton, pengacara yang pernah menghinanya dan melukai hatinya begitu dalam. Namun Lincoln mengangkatnya di posisi penting sebagai Sekretaris Perang. Ia tidak pernah lupa bahwa Stanton adalah pengacara berotak cerdas, yang amat dibutuhkan negaranya.

Saat Lincoln meninggal, Stanton berkata, “Dia (Lincoln) merupakan mutiara milik peradaban.”

“Hanya seseorang yang berkarakter dan mau memaafkan seperti Lincoln, dapat bangkit & berhasil di atas penghinaan! Maka, jaga suasana hati. Jangan biarkan sikap buruk orang lain menentukan cara kita bertindak. Pilih untuk tetap berbuat baik dan belajarlah memafkan. Jadikan “sampah” sebagai “pupuk” atau “bahan bakar” untuk maju—baik di lingkungan keluarga, kerja, atau tempat tinggal kita.”

Have a miraculous BREAKTHROUGH in every step of our life..

Arti Sebuah Spasi




Bayangkankalaupenciptamesinketikpadajamandahululupamenyediakanfasilitasspasidantidakadaseorangpunyangmaumemikirkantentangfungsispasiinihinggasekarang.Tentulahakanmembuatkitacukupbersusahpayahuntukmembacasebuahtulisandengancepatsekaligusmengertimaksuddaritulisantersebut.Cobasajauntukmembacatulisanini,apakahdengankecepatansepertibiasanyakitamembacakitamasihbisamenangkapmaksudtulisaninidengancukupbaik?Ataumungkinmalahanmembuatkitamalasuntukmembaca”notes”yangsatuini.Baiklah,bagaimanakalausayapakaisajafungsispasiyangmemangsudahdisediakanolehpembuatlaptopyangsedangsayagunakanini?Mungkinakansangatmembantukitauntukmembacadengankecepatanyangbiasakitalakukansertamengertidenganbaikapageranganmaksuddaritulisanyangsedangsayabuatini.

Ya.. arti sebuah spasi. Mengapa kita perlu spasi? Jelas, spasi memisahkan kata demi kata yang kita tuliskan sehingga kita bisa menikmati sebuah tulisan. Sebuah tulisan yang baik tentu sangatlah memerlukan spasi. Tanpa spasi sebuah tulisan tampak begitu membingungkan bahkan terlihat sangatlah semerawut dan membosankan! Spasi membuat keteraturan dan menciptakan kenikmatan bagi kita yang membaca sebuah tulisan.

Demikian juga halnya dengan kehidupan kita. Waktu teduh, meditasi, dan doa adalah bagaikan spasi dalam sebuah tulisan. Rutinitas hidup tanpa waktu teduh, meditasi, dan doa sangatlah membosankan dan terlihat begitu rumit. Bahkan membuat kita tidak cukup mengerti terhadap kehidupan kita sendiri yang begitu kompleks.

Kita terbiasa menggunakan spasi dalam menulis, namun cobalah untuk tidak menggunakannya. Kita akan begitu mengalami kesulitan tentunya. Demikian pula halnya dengan waktu teduh, meditasi, dan doa. Kita akan begitu mengalami kesulitan jika kita tidak melakukannya dalam kehidupan kita. Dan perlu kita ingat bahwa Pencipta kita telah menaruh “fungsi SPASI” itu di dalam diri kita sejak lahir.

Jadi.. mengapa kita sia-siakan fungsi tersebut? Dengan melakukan waktu teduh, meditasi, dan doa maka kehidupan akan lebih teratur dan enak untuk kita nikmati bersama. Tidak membingungkan dan tidak semerawut layaknya sebuah tulisan tanpa spasi!

Selamat menggunakan “fungsi SPASI” Anda!



John, sales perusahaan telekomunikasi, sedang pergi ke KANTOR KLIENNYA.
Tiba di sana, ia DISAMBUT oleh Elaine di meja resepsionis. Wanita itu TIDAK TERLALU RAMAH menyambutnya.
Namun, John TETAP berlaku SOPAN dan RAMAH. Seiring berjalannya waktu, John jadi AKRAB dengan Elaine.
Dari dia, John bisa MENDAPAT banyak INFORMASI tentang KEBUTUHAN sistem telepon perusahaan.
Dia juga JADI TAHU kalau perusahaannya mesti BERSAING dengan sebuah perusahaan BESAR.
Walau sedikit PESIMIS akan MEMENANGKAN proyek, John TETAP MELANJUTKAN proses JUALAN ke calon kliennya.

HASILNYA, dialah yg MEMENANGKAN PROYEK tersebut. Bagaimana BISA?

Ternyata sales dari perusahaan KOMPETITORNYA melakukan KESALAHAN dalam PENDEKATAN ke Elaine.
 SIKAP DINGIN Elaine DIBALAS hal SERUPA. Yg TIDAK mereka TAHU adalah bahwa Elaine TERNYATA istri dari PEMILIK perusahaan itu.


JANGAN MENILAI seseorang HANYA dari KULIT LUARNYA.

KULIT LUAR bisa BERBICARA tentang FISIK, USIA, GAYA BERPAKAIAN, JABATAN di perusahaan, STATUS EKONOMI, dan ATRIBUT2 lainnya.

JANGAN LIHAT KULIT LUARNYA, tapi LAKUKANLAH yg TERBAIK kepada setiap orang.

Kita TIDAK PERNAH MENYANGKA bahwa orang yg di LUAR PREDIKSI kita, justru MEMBERI KONTRIBUSI PENTING bagi kita.

“PERLAKUKAN setiap orang dengan BAIK, JANGAN MENILAI seseorang dari KULIT LUARNYA.”

Ducks Quack, Eagles Soar


I was waiting in line for a ride at the airport. When a cab pulled up, the first thing I noticed was that the taxi was polished to a bright shine. Smartly dressed in a white shirt, black tie, and freshly pressed black slacks, the cab driver jumped out and rounded the car to open the back passenger door for me.

He handed me a laminated card and said: 'I'm Wasu, your driver. While I'm loading your bags in the trunk I'd like you to read my mission statement.'

Taken aback, I read the card. It said: Wasu's Mission Statement: To get my customers to their destination in the quickest, safest and cheapest way possible in a friendly environment.

This blew me away. Especially when I noticed that the inside of the cab matched the outside. Spotlessly clean!

As he slid behind the wheel, Wasu said, 'Would you like a cup of coffee? I have a thermos of regular and one of decaf.'

I said jokingly, 'No, I'd prefer a soft drink.'

Wasu smiled and said, 'No problem. I have a cooler up front with regular and Diet Coke, lassi, water and orange juice.'

Almost stuttering, I said, 'I'll take a Lassi.'
Handing me my drink, Wasu said, 'If you'd like something to read, I have The Hindu, Times of India, ET and India Today.'

As they were pulling away, Wasu handed me another laminated card, 'These are the stations I get and the music they play, if you'd like to listen to the radio.'
And as if that weren't enough, Wasu told me that he had the air conditioning on and asked if the temperature was comfortable for him.

Then he advised me of the best route to my destination for that time of day. He also let me know that he'd be happy to chat and tell me about some of the sights or, if I preferred, to leave me with my own thoughts.
'Tell me, Wasu,' I was amazed and asked him, 'have you always served customers like this?'

Wasu smiled into the rear view mirror. 'No, not always. In fact, it's only been in the last two years. My first five years driving, I spent most of my time complaining like all the rest of the cabbies do. Then I heard about power of choice one day.'

'Power of choice is that you can be a duck or an eagle.'

'If you get up in the morning expecting to have a bad day, you'll rarely disappoint yourself. Stop complaining!'

'Don't be a duck. Be an eagle. Ducks quack and complain. Eagles soar above the crowd.'

'That hit me right,' said Wasu.

'It is about me. I was always quacking and complaining, so I decided to change my attitude and become an eagle. I looked around at the other cabs and their drivers. The cabs were dirty, the drivers were unfriendly, and the customers were unhappy. So I decided to make some changes. I put in a few at a time. When my customers responded well, I did more.'

'I take it that has paid off for you,' I said.

'It sure has,' Wasu replied. 'My first year as an eagle, I doubled my income from the previous year. This year I'll probably quadruple it. My customers call me for appointments on my cell phone or leave a message on it.'

Wasu made a different choice. He decided to stop quacking like ducks and start soaring like eagles.

Have an eagle Life ahead ..