Wednesday, October 5, 2011

best Cosmetics in LIFE

Always use the best Cosmetics in LIFE :
 
For Lips - TRUTH.
 
For Voice - PRAYER.
 
For Eyes - SYMPATHY.
 
For Hands - CHARITY.
 
For Heart - LOVE.
 
&
 
For Face - SMILE.

PAKU


Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagarpekarangan setiap kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.

Hari pertama dia memaku 71 batang di pagar. Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari. Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri daripada memaku di pagar. Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun dan dengan gembira di sampaikannya hal itu kepada ayahnya. Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari bila dia berhasil menahan diri/bersabar.

Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar. Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata :
"Anakku, kamu sudah berlaku baik, tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar. Pagar ini tidak akan kembali seperti semula. Kalau kamu berselisih paham atau menyakiti orang lain, hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar. Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali, tetapi akan meninggalkan luka. Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tetap akan tertinggal. Luka melalui ucapan/tingkah laku sama perihnya seperti luka fisik."


Kawan adalah perhiasan yang langka (apalagi yang lebih dari itu). Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat. Mereka bersediamendengarkan jika itu kau perlukan, mereka menunjang dan membuka hatimu. Tunjukkanlah kepada teman- temanmu betapa kau menyukai mereka.



-o0o-

There was a boy who was always losing his temper. His father gave him a bag full of nails and said to him, “My son, I want you to hammer a nail into our garden fence every time you need to direct your anger against something and you lose your temper.”

So the son started to follow his father’s advice. On the first day he hammered in 37 nails, but getting the nails into the fence was not easy, so he started trying to control himself when he got angry. As the days went by, he was hammering in less nails, and within weeks he was able to control himself and was able to refrain from getting angry and from hammering nails. He came to his father and told him what he had achieved. His father was happy with his efforts and said to him, “But now, my son, you have to take out a nail for every day that you do not get angry.”

The son started to take out the nails for each day that he did not get angry, until there were no nails left in the fence.

He came to his father and told him what he had achieved. His father took him to the fence and said, “My son, you have done well, but look at these holes in the fence. This fence will never be the same again.” Then he add, “When you say things in a state of anger, they leave marks like these holes on the hearts of others. You can stab a person and withdraw the knife but it doesn’t matter how many times you say ‘I’m sorry,’ because the wound will remain."

MENGAPA ADA ORANG KAYA, MISKIN, CANTIK DAN BURUK RUPA


Srimala adalah putri dari Raja Prasenajit dari kerajaan Saravasti. Ia telah menikah dgn Raja Ayodhya dari kerajaan lain. Meskipun ia memiliki status sosial yang sangat tinggi dalam hidupnya , ia sama sekali tidak cantik. Ia selalu bertanya-tanya mengapa bisa demikian.

Suatu hari, ketika Sang Buddha datang menetap di Vihara Jetavana, Srimala pun datang untuk memberi hormat dan bertanya kepada Beliau :

" Guru,mengapa ada wanita yg jelek , berwatak sangat kasar, berstatus sosial rendah dan miskin?"
" Mengapa ada wanita yang jelek, berwatak sangat kasar,  tetapi berstatus sosial tinggi dan kaya?"
" Mengapa ada wanita yang cantik tetapi berstatus sosial rendah dan miskin ?"
" Mengapa ada wanita yang terberkahi dengan kecantikan dan juga lemah lembut,penuh kebaikan , kaya,dan mulia?"

" Srimala." jawab Sang Buddha , Wanita yg terlahir jelek, berwatak sangat kasar, berstatus sosial rendah dan miskin dlm kehidupan sekarang adalah karena dalam kehidupannya yg lampau ia memiliki sifat mudah marah, tidak senang terhadap orang-orang yang mencercanya, tidak pernah mendanakan makanan , kebutuhan sehari-hari ataupun yang lain kepada pertapa atau bhikkhu, dan ia juga iri terhadap orang-orang yg kaya, terhormat, dihargai, sopan dan dermawan."

" Di lain pihak, Srimala,wanita yg terlahir jelek dan berwatak kasar, tetapi berstatus sosial tinggi dan kaya dalam kehidupan sekarang adalah karena dalam kehidupan yang lampau ia memiliki sifat mudah marah, tidak senang terhadap orang-orang yang mencercanya, tetapi ia senantiasa mendanakan makanan dan minuman, buah dan bunga, kebutuhan sehari-hari dan tempat bernaung kepada pertapa dan bhikkhu .Juga ia tidak iri kepada org-org yg kaya, terhormat, dihargai, sopan dan dermawan, melainkan ia malah memuji dan menghargai mereka ."

" Srimala,wanita yang terlahir cantik dan lemah lembut dalam kehidupan sekarang tetapi berstatus sosial rendah dan miskin adalah karena dlm kehidupannya yang lampau ia senantiasa ramah dan menghadapi cercaan dgn kesabaran dan ketabahan , bukan dengan amarah. Akan tetapi,ia tidak memberi persembahan apapun kepada pertapa dan bhikkhu, dan juga iri kepada orang yang kaya, terhormat, dihargai, sopan dan dermawan."

"Srimala,wanita yg terlahir cantik, lemah lembut, berwatak menyenangkan , kaya, penuh kebaikan, dan mulia dalam kehidupan sekarang adalah karena dalam kehidupan yg lampau ia penyabar, tidak marah terhadap org-org yg mencercanya, serta dgn hormat mempersembahkan tempat bernaung ,bunga, buah, minuman dan obat-obatan kepada pertapa dan bhikkhu.
Ia juga banyak melakukan kebajikan, tidak memiliki iri hati, bertutur kata dgn sopan ,serta memuji dan menghargai semua makhluk yang baik."

" Inilah,Srimala,penyebab-penyebab mangapa ada wanita yang kaya.miskin, berstatus sosial tinggi, berstatus sosial rendah, cantik dan buruk rupa ."

Srimala  merasa malu setelah mendengar jawaban Sang Buddha, tetapi pada saat yang sama ia juga merasa bahagia dan berkata ,"Guru,setelah mendengarkan uraian-Mu, sekarang saya paham mengapa saya tidak cantik walaupun memiliki status sosial yg tinggi."
" BAGAIKAN SEBERKAS CAHAYA YANG MENGHALAU KEGELAPAN,SEBUAH JALAN TELAH DITEMUKAN DI TENGAH - TENGAH KETERSESATAN." Kebenaran ini sungguh mengagumkan.

" Mulai sekarang, saya tidak akan marah,walaupun org-org mencerca saya . Saya akan memuji dan menghargai mereka yang hidup penuh dgn kebajikan dan tidak iri terhadap yg lain. Saya juga akan mempersembahkan tempat bernaung, makanan, obat-obatan dan bunga kepada para pertapa dan bhikkhu."

" Ada banyak wanita yang menjadi pengikutku. Saya akan mengajarkan mereka semua untuk melakukan hal yang sama. Guru, mohon terimalah saya sebagai murid Anda. Saya ingin bernaung dalam "Tiga Permata" mulai saat ini.


Kesimpulan :
Setelah mendengarkan ajaran Sang Buddha, keraguan Srimala menjadi lenyap dan ia menjadi paham.
Sudahkah kalian memahami makna sesungguhnya dari cara untuk menjadi orang yang cantik, kaya, mulia dan terhormat?
Pertama kalian hrs menumbuhkan kepribadian yg baik, selalu rendah hati dan tidak iri hati, selalu mempraktekkan kesabaran dan ketabahan, bergembira atas jasa kebajikan org lain dan atas seringnya mereka berbuat baik.
Kedua hrs murah hati dan dgn hormat mempersembahkan jubah, makanan, tempat tidur, obat-obatan ,dupa, bunga dan tempat bernaung bagi para bhikkhu/ni yg sdg berlatih, krn apa yg kalian tanam dlm kehidupan ini itulah yg akan kalian petik dimasa mendatang. Jadi skrg kalian telah tahu bahwa apabila kalian senantiasa hidup sesuai dhamma, spt yg dijabarkan diatas maka dgn sendirinya kalian akan terhindar dari terlahir sbg org miskin, jelek ataupun berstatus sosial rendah.

BELAJAR MENCINTAI


Suatu hari sepasang kekasih yg saling mencintai itu menikah….
Mereka sangat bahagia.tetapi selang sebulan setelah pernikahan itu kebiasaan buruk dari masing-masing mulai terlihat…
Akhirnya mereka membuat kesepakatan atau komitmen…tepatnya di sebuah ruang keluarga…mereka duduk berhadap-hadapan…dan mulailah percakapan itu…

Percakapan dimulai dari perkataan sang istri…sedangkan sang suami mendengarkan baik-baik…
Istri: “Sayang aku ga mau nantinya kita ribut dan berakhir perceraian sebelum itu terjadi…aku mau kamu menulis kebisaan buruk aku yg ga kamu sukai…dan sebaliknya juga aku, aku akan menulis kebiasaan buruk kamu yg ga aku sukai…gimana sayang?”
Suami: “Oke….aku setuju…”

Mulailah mereka menulis….si istri langsung menulis di kertas…dengan cepat dan seksama…tak berapa lama si istri sudah menulis sepertinya ada 5 atau 7 nomor sedangkan si suami hanya bisa melihat dan belum memulai menulis satu kalimat bahkan satu kata pun tidak…

Istri: “Aku sudah selesai..kamu??”
Suami (dengan tersenyum): “Aku juga sudah selesai…”

Istri: “Kalau gitu kamu yg baca duluan…”
Suami: “Tidak-tidak…kamu duluan yg membaca…”

Istri : “Ok, aku dulu yg membaca…tapi aku harap kamu jangan tersinggung ya sayang…”
(si istri mulai membaca)
“Satu, aku ga suka kamu ngorok atau ngigau di saat kita tidur bersama…”
Mendengar hal itu si suami tidak lagi menatap wajah si istri, pandanganya mulai kemana-mana.
(si istri melanjutkan)

Istri: “Dua, kamu tuh ga bisa rapi…baju kotor entah kamu taruh sembarangan dimana-mana…aku sudah bilang kan baju kotor langsung ditaruh di tempat pakaian kotor…”
Mendengar perkataan si istri yang kedua, si suami menundukkan kepala…

Berlanjut si istri membaca yang ketiga hingga nomor enam, si suami terdiam dan menggenangkan air mata…

Si istri melihat: “Sayang kamu ga papa kan??”
Si suami hanya menggelengkan kepala dan tersenyum…

Istri: “Baiklah aku lanjutkan lagi…”
(si istri membaca yg terakhir)

Istri : “Kalau kamu…seperti apa yg kamu tulis di kertas itu…coba bacakan…”

Suami : (menggelengkan kepala…dan memperlihatkan kertas kepada istrinya)
“aku tidak menuliskan apapun..karena bagiku..tak ada satupun keburukan dari sikap kamu, sayang…aku mencintai kamu apa adanya dan cinta yang apa adanya itu tidak menuntut seseorang untuk mengubah kebiasaannya…karena itulah cinta…berbeda dan saling melengkapi…”

Mendengar hal itu si istri menangis dan memeluk suaminya…dan berkata,

Istri: “Maafkan aku…”
Suami: “Sebelum kamu minta maaf…aku sudah memaafkanmu…”

Papa

I LOVE My Dad..♥ !

HATI SEORANG AYAH



Biasanya, bagi seorang anak perempuan yang sudah dewasa, yang sedang bekerja di perantauan, yang ikut suaminya merantau di luar kota atau luar negeri, yang sedang bersekolah atau kuliah jauh dari kedua orang tuanya…..Akan sering merasa kangen sekali dengan Mamanya. Lalu bagaimana dengan Papa?
Mungkin karena Mama lebih sering menelepon untuk menanyakan keadaanmu setiap hari, tapi tahukah kamu, jika ternyata Papa-lah yang mengingatkan Mama untuk menelponmu?
Mungkin dulu sewaktu kamu kecil, Mama-lah yang lebih sering mengajakmu bercerita atau berdongeng, tapi tahukah kamu, bahwa sepulang Papa bekerja dan dengan wajah lelah Papa selalu menanyakan pada Mama tentang kabarmu dan apa yang kau lakukan seharian?

Pada saat dirimu masih seorang anak perempuan kecil……
Papa biasanya mengajari putri kecilnya naik sepeda. Dan setelah Papa mengganggapmu bisa, Papa akan melepaskan roda bantu di sepedamu…
Kemudian Mama bilang : “Jangan dulu Papa, jangan dilepas dulu roda bantunya” ,
Mama takut putri manisnya terjatuh lalu terluka….
Tapi sadarkah kamu?
Bahwa Papa dengan yakin akan membiarkanmu, menatapmu, dan menjagamu mengayuh sepeda dengan seksama karena dia tahu putri kecilnya PASTI BISA.

Pada saat kamu menangis merengek meminta boneka atau mainan yang baru, Mama menatapmu iba. Tetapi Papa akan mengatakan dengan tegas : “Boleh, kita beli nanti, tapi tidak sekarang”. Tahukah kamu, Papa melakukan itu karena Papa tidak ingin kamu menjadi anak yang manja dengan semua tuntutan yang selalu dapat dipenuhi?

Saat kamu sakit pilek, Papa yang terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak dengan berkata :
“Sudah dibilang! kamu jangan minum air dingin!”.
Berbeda dengan Mama yang memperhatikan dan menasihatimu dengan lembut. Ketahuilah, saat itu Papa benar-benar mengkhawatirkan keadaanmu.

Ketika kamu sudah beranjak remaja….
Kamu mulai menuntut pada Papa untuk dapat izin keluar malam, dan Papa bersikap tegas dan mengatakan: “Tidak boleh!”.
Tahukah kamu, bahwa Papa melakukan itu untuk menjagamu?
Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,
Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?

Ketika saat seorang cowok mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’). Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat putri kecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa putri kecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”

Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa.
Ketika kamu menjadi gadis dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah di kota lain…
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. ..
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.

Di saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Saatnya kamu di wisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat “putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”

Sampai saat seorang teman Lelakimu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu…..
Bahwa lelaki itulah yang akan menggantikan posisinya nanti.

Dan akhirnya….
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang Lelaki yang di anggapnya pantas menggantikannya, Papa pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi ke belakang panggung sebentar, dan menangis?
Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik….
Putri kecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi wanita yang cantik….
Bahagiakanlah ia bersama suaminya…”

Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa telah menyelesaikan tugasnya….
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal…

"My father is THE BEST.."
Jadi inget bokap gue :)

 
 

.:: I save my LOVE, today ::.


Seorang anak lahir setelah 11 tahun pernikahan. Mereka adalah pasangan yang saling mencintai dan anak itu adalah buah hati mereka. Saat anak tersebut berumur dua tahun, suatu pagi si ayah melihat sebotol obat yang terbuka. Dia terlambat untuk ke kantor maka dia meminta istrinya untuk menutupnya dan menyimpannya di lemari.  Istrinya, karena kesibukannya di dapur sama sekali melupakan hal tersebut.

Anak itu melihat botol itu dan dengan riang memainkannya. Karena tertarik dengan warna obat tersebut lalu si anak memakannya semua. Obat tersebut adalah obat yang keras yang bahkan untuk orang dewasa pun hanya dalam dosis kecil saja. Sang istri segera membawa si anak ke rumah sakit. Tapi si anak tidak tertolong. sang istri sangat takut dan ngeri membayangkan bagaimana dia harus menghadapi suaminya.

Ketika si suami datang ke rumah sakit dan melihat anaknya yang telah meninggal, dia melihat kepada istrinya dan mengucapkan 3 kata.

PERTANYAAN :
1.   Apa 3 kata itu ?
2.   Apa makna cerita ini ?

JAWABAN :

Sang Suami hanya mengatakan, “AKU BERSAMAMU SAYANG”. Reaksi sang suami yang sangat tidak disangka-sangka adalah sikap yang proaktif. Si anak sudah meninggal, tidak bisa dihidupkan kembali. Tidak ada gunanya mencari-cari kesalahan pada sang istri, lagipula seandainya dia menyempatkan untuk menutup dan menyimpan botol tersebut maka hal ini tidak akan terjadi.

Tidak ada yang perlu disalahkan. Si istri juga kehilangan anak semata wayangnya. Apa yang si istri perlu saat ini adalah penghiburan dari sang suami dan itulah yang diberikan suaminya sekarang.
Jika semua orang dapat melihat hidup dengan cara pandang seperti ini maka akan terdapat jauh lebih sedikit permasalahan di dunia ini. “Perjalanan ribuan mil dimulai dengan satu langkah kecil”. Buang rasa iri hati, cemburu, dendam, egois dan ketakutanmu. Kamu akan menemukan bahwa sesungguhnya banyak hal tidak sesulit yang kau bayangkan.


MORAL CERITA
Kadang kita membuang waktu hanya untuk mencari kesalahan orang lain atau siapa yang salah dalam sebuah hubungan atau dalam pekerjaan atau dengan orang yang kita kenal. Hal ini akan membuat kita kehilangan kehangatan dalam hubungan antar manusia.

-o0o-



Every One Must Read This.. Long but Awesome one :

 
A Boy was born to a couple after 11 years of marriage. They were a Loving couple and the boy was the apple of their eyes. When the boy was around 2 years old, one morning the husband saw a medicine bottle open. He was late for work so he asked the wife to cap the bottle and keep it in the cupboard.
The mother, preoccupied in the kitchen, totally forgot the matter.

The boy saw the bottle and playfully went to the bottle and, fascinated with its colour, drank it all. It happened to be a poisonous medicine meant for adults in small dosages. When the child collapsed, the mother hurried him to the hospital, where he died. The mother was stunned. She was terrified how to face her husband.

When the distraught father came to the hospital and saw the dead child, He looked at his wife and uttered just four words..

What do you think were the 4 words???
The husband just said: "I Love You Darling" !!!

The husband's totally unexpected reaction is proactive behavior. The child is dead. He can never be brought back to life but There is no point in finding fault with the mother. Besides, if only he have taken time to keep the bottle away, this will not have happened. No point in attaching blame.
She had also lost her only child. What she needed at that moment was consolation and sympathy from the husband. That is what he gave her..♥

 
Sometimes we spend time asking who is responsible or who to blame, whether in a relationship, in a job or with the people we know. We miss out some warmth in human relationship in giving each other support.
After all, shouldn't forgiving someone we love be the easiest thing in the world to do? Treasure what you have. Don't multiply pain, anguish and suffering by holding on to forgiveness..=)

If everyone can look at life with this kind of perspective, 
there would be much fewer problems in the world..=)

Take off all your envies, jealousies, unwillingness to forgive, selfishness, and fears and you will find things are actually not as difficult as you think..=)