Friday, August 8, 2014


aku tak mau pulang bertemu mimpi. Satu-satunya yang nyata di sana hanyalah ketidak pastian. 
Di dunia itu, kaki-kaki kita tak pernah benar-benar berpijak. 
Di negeri itu, kamu tak sungguh-sungguh menyimpan cinta.

Aku tak mau kembali memeluk mimpi. Di balik bantal takdir dan rahasia merahasiakan dirinya sendiri. Lalu dibiarkannya langit menghujankan pertanyaan kepada pagi, aku kemudian menemui kenyataan dan kamu yang tidak sama lagi. Kita menjadi ikatan yang tanpa arti

Katamu, langit menggantungkan rahasia-rahasia.
Kenapa ia disebut rahasia jika semua orang dapat melihatnya hanya dengan cahaya dan sedikit tengadah? bukankah langit begitu lapang?

Seperti penerimaan rasa seorang kekasih yang tengah patah hati



Sumber :  https://www.facebook.com/Yoestina?fref=ts

No comments:

Post a Comment