Tuesday, June 24, 2014

Bukit Moko, Cimenyan, Bandung


Perjalanan Menuju Bukit Moko, Cimenyan

Saya sendiri awalnya tahu mengenai Bukit Moko itu dari sebuah acara bernama “Jalan – Jalan Men”. Sebuah bukit yang cukup tinggi dengan ketinggian sekitar 1500 mdpl, dan kita bisa melihat kota bandung hampir seluruhnya dari bukit tersebut. Bukit Moko ini terdapat di Cimenyan. Bukit Moko sendiri merupakan tempat terakhir yang bisa digunakan untuk bersantai di kawasan tersebut setelah Dapur Cartil dan Deretan Warung yang ada di Cimenyan.

Untuk mencapai bukit tersebut, Anda harus masuk lewat jalan Padasuka. Di jalan Padasuka terdapat juga sebuah area wisata terkenal yaitu, Saung Angklung Udjo. Anda bisa berkunjung kesana juga jika ingin menikmati angklung dan kesenian lainnya yang disediakan oleh Saung Angklung Udjo. Kemudian telusuri jalan tersebut hingga menemukan Polsek Cimenyan di sekitar KM 4 ~ 5.

Setelah melewati Saung Angklung Udjo, Anda akan melewati Akademi Analis Kesahatan Bakti Asih. Setelah melewati tempat tersebut, Polsek Cimenyan ini adalah checkpoint yang harus dilewati, kemudian disusul dengan gerbang batas Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Andapun akan melewati sebuah villa yang menandakan bahwa Anda sudah berada di KM 8. Dari tempat tersebut Anda akan melihat sebuah tanjakan yang memiliki tikungan cukup tajam dan tidak ada pembatas, jadi mesti ekstra hati – hati ketika akan melewati jalan tersebut. Karena ketika kedua kalinya pergi kesana motor saya sempat mogok saat melewati tikungan dan harus mendorongnya sendiri.


20130813_125856 

Photo2680 

20130813_130244 

Nah jika Anda tidak sempat ke atas atau kehabisan bensin, mungkin Anda bisa masuk ke Dapur Cartil. Tempat tersebut merupakan rumah makan yang memiliki suasana lesehan dan langsung dapat melihat Bandung juga tapi tidak setinggi yang di Bukit Moko. Pilihan menu pun cukup banyak, ada Masakan Sunda, Chinese, Nasi Goreng, Soto dan lainnya. Andapun dapat menikmati menu tersebut dengan rentang harga Rp. 5.000 ~ Rp. 50.000 . Tempat ini masih setengah jalan untuk menuju Bukit Moko. Dari Dapur Caril Anda bisa melihat tanjakan yang cukup curam juga, jadi harus ekstra berhati – hati lagi.
Di atas Dapur Cartil, tepatnya setelah melewati tanjakan dekat Dapur Cartil. Anda akan melewati deretan warung – warung lesehan yang bisa Anda kunjungi. Pilihan Menunya lebih murah daripada di Dapur Cartil mulai dari Rp. 3000 ~ Rp. 20.000 . Menu yang ditawarkan ada Mie Rebus, Kopi Panas, Susu Panas, Milo Panas, Energen dan jajanan murah lainnya. Ada juga jagung bakar yang bisa Anda pesan disekitaran warung tersebut.

IMG_5979 

Ok, kita lanjut lagi yah perjalanan kita ke Bukit Moko. Dari deretan warung tersebut, telusuri lagi jalan utama menuju Bukit Moko. Anda akan melewati tiga gapura sebelum menuju Bukit Moko. Dan jalan menuju gapura ketiga masih diaspal dengan baik. Jadi perjalanan masih santai. Begitu tiba di gapura ketiga jalanan sudah berbatu.

IMG_5988 

IMG_5990

Begitu melewati gapura ketiga, telusuri saja jalan utama hingga Anda akan berhadapan dengan dua ruas cabang jalan. Ruas sebelah kanan akan turun bukit dan berbelok, ruas satu lagi akan naik bukit. Nah pilihlah yang ruas naik bukit ini. Karena saya sendiri waktu pertama kali ke Bukit Moko sempat belok kanan dan untungnya ada petani yang bisa saya tanya mengenai keberadaan Bukit Moko. Kemudian kedua kalinya kesana, teman saya malah belok kanan dan akhirnya pergi jauh entah kemana. Menurut petani yang saya tanyakan waktu pertama kali ke Bukit Moko, ruas jalan kanan menurun tersebut akan menuju ke daerah Jatihandap. Nah jika sudah sampai cabang jalan tadi, ingat ambil ruas kiri yang menaik biar ga “nyasab” :D.

Ketika naik ruas kiri pun Anda melihat ruas jalan lagi ke sebelah kiri. Ruas tersebut membawa Anda ke daerah Batu Lonceng yang bisa menuju Lembang dan Dago melewati hutan tersebut. Di tanjakan terakhir inilah Anda akan singgah di Bukit Moko.

Baiknya penumpang di motor Anda lebih baik turun terlebih dahulu karena khawatir jatuh.

Dan jika menggunakan mobil untuk menuju Bukit Moko, perlu ekstra hati – hati juga karena khawatir slip.

Sesampainya di Bukit Moko, Anda bisa menikmati beberapa fasilitas berikut :
- Lounge di Warung Daweung.
- Lapangan Api Unggun
- Pilihan Menu yang cukup beragam dan terjangkau
- Bangku untuk Ngadaweung
- Foto Prewedding

20130813_132148 

IMG_5992 

 IMG_6008 

IMG_5996 

20130813_133037 

20130813_132932

Arti kata daweung pada Warung Daweung yang terdapat di Bukit Moko tersebut mempunyai arti menenangkan, berpikir, dan melamun. Memang kebanyakan orang yang sudah sampai di Bukit Moko, menggunakan waktunya untuk menenangkan pikiran karena jauh dari hiruk – pikuk. Derau angin serta nyamannya udara membuat pikiran lebih rileks dari kepekikan perkotaan. Dan tips terakhir jangan berlari saat melewati tanjakan menuju Bukit Moko. Karena Anda bisa kehabisan nafas :D.

IMG_5997 

20130813_140236 

20130813_134119


Bagaimana ? indah sekali kan pemandangannya, dalam jarak sekitar 11 km dari padasuka dan ketinggian sekitar 1500 mdpl, Anda dapat relaksasi pikiran dan bisa menikmati indahnya kota Bandung dari Bukit Moko.


Sumber : https://ridwanbejo.wordpress.com/2013/11/09/perjalanan-menuju-bukit-moko-cimenyan/#more-752

No comments:

Post a Comment