This blog is my library, mostly from other people's articles and only few are mine. I will re-read when I have time or whenever I want to
Friday, August 16, 2013
Karimunjawa, Pesona Laut di Antara Ombak
snorkeling bersama Nemo
pasir Pulau Tengah
karang
Karimunjawa, adalah taman nasional dengan karang-karang indah dan air laut yang jernih. Pulau Tengah yang indah dengan pasir putih dan degradasi warna air laut semakin sempurna dengan penduduk yang ramah.
Seperti apakah Karimunjawa? Yang terlintas di pikiran saya Karimunjawa selain keindahan bawah lautnya adalah sebuah pulau yang sepi, terisolir, susah mencari makanan.
Alasannya karena untuk mencapai Karimunjawa dari Jepara diperlukan waktu 6 jam dengan KMP Muria, atau 2 jam dengan Cantika Expres. Selain itu, jadwal kapal menuju Karimunjawa tidak setiap hari ada. Listrik di sana juga menyala hanya pukul 18.00-06.00 WIB. Wisatawan juga banyak yang terjebak di Karimunjawa setiap akhir tahun karena musim angin Barat.
Akhirnya kami berdelapan memberanikan diri untuk berlibur ke Karimunjawa. Saya dan teman-teman mengambil paket 3 hari 2 malam tanggal 29 Juni-1 Juli 2013.
Untuk perjalanan ini kami mengganti tiket kapal dari KMP Muria ke Kapal Cepat Cantika Express dan menginap di Blue Laguna Hotel. Kami berangkat dari Jakarta ke Semarang dengan pesawat pagi pada tanggal 28 Juni.
Kemudian saya dan rombongan berangkat ke Jepara dengan menyewa mobil. Perjalanan Semarang Jepara ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam. Karena sudah waktunya makan siang, kami makan siang di Restoran La Marina di Pantai Kartini. Restoran ini cukup menarik karena terletak di tepi pantai dan menu makanannya cukup banyak dan enak.
Selesai makan siang, kami check in di Sunset Beach Pantai Bandengan. Kami menyewa 1 kamar standar dan 1 bungalow family yang terdiri dari 2 kamar. Bungalow yang kami pesan terletak di tepi pantai dan di depan Cafe Sunset.
Akhirnya untuk makan malam kami memutuskan memesan dari Cafe Sunset dan makan di teras bungalow. Yang mengejutkan, ternyata di Cafe Sunset menyediakan pizza yang lezat. Pizzanya tipis dan kering. Kami sampai memesannya lagi saat kembali dari Karimunjawa untuk bekal di perjalanan ke Semarang.
Pada malam itu langit sangat indah karena banyak bintang bertaburan di langit. Suatu hal yang sangat jarang kami temui di Jakarta. Jadi malam itu kami berbaring di kursi pantai, menikmati indahnya langit ditemani suara deburan ombak.
Pagi hari jam 9 kami check out menuju Dermaga Kartini di Pantai Kartini. Di sini saya bertemu dengan tour operator kami dan telah disiapkan tiket Cantika Expres dengan jadwal keberangkatan jam 10.30 WIB.
Tapi sayangnya hari Sabtu itu adalah jadwal kapal untuk mengisi bahan bakar, dan ternyata truk tangki BBM yang akan mengisi bahan bakar kapal terjebak macet. Jadi kami harus menunggu dan baru berangkat pukul 13.00 WIB dan tiba di Dermaga Besar Karimunjawa pukul 15.00 WIB.
Sesampainya di Karimunjawa, kami dijemput oleh tour guide untuk menaruh barang bawaan di hotel yang hanya berjarak 5 menit dari dermaga. Ternyata bayangan kami tentang Karimunjawa salah. Karimunjawa cukup besar.
Ada mobil, motor, dan ternyata banyak warung dan restoran dengan harga yang tidak terlalu mahal. Ternyata tidak sesepi ataupun terisolir yang kami bayangkan. Padahal kami telah membeli air dan banyak camilan dari Semarang.
Setelah meletakkan barang di hotel dan berganti baju, kami dijemput ke Dermaga kecil Karimunjawa. Rencananya, saya dan teman-teman akan snorkeling di dekat Pulau Cemara Kecil.
Karena keterlambatan kapal, maka waktu untuk snorkeling berkurang. Meski begitu, kami cukup puas menikmati air yang begitu jernih, karang-karang yang indah dan foto bersama ikan-ikan walaupun jenis ikannya kurang banyak.
Setelah itu, perjalanan dilanjutkan ke penangkaran ikan hiu. Mungkin di bayangan kita ikan hiu adalah ikan yang menyeramkan. Tetapi ternyata hiu yang ada di penangkaran ini takut dengan manusia.
Setelah melihat dan berenang dengan hiu kami diantar kembali ke hotel. Di dekat dermaga terdapat alun-alun. Karena hari itu adalah malam Minggu, alun-alun sangat ramai, beragam jajanan ada di sana. Yang menarik minat kami adalah ikan bakar dan jagung bakar.
Setelah selesai mandi, saya dan teman-teman segera ke alun-alun untuk makan ikan dan jagung bakar. Ternyata banyak orang yang berpikiran sama untuk makan ikan bakar, sehingga kami harus mengantri lebih dari 1 jam di tengah asap kayu bakar yang mengepul.
Sambil menunggu, saya dan teman-teman menikmati jagung bakar dan duduk di trotoar. Setelah puas menikmati ikan dan cumi bakar, barulah waktunya pulang ke hotel. Asyiknya, malam itu kami kembali mengobrol sambil menikmati bintang-bintang yang bertaburan.
Esok paginya, saya dan teman-teman sarapan dan dijemput pukul 09.00 WIB untuk kembali ke laut. Perjalanan menuju tempat snorkeling sekitar 1 jam didekat Pulau Kecil.
Sesampainya di sana, kami berenang menikmati karang serta jenis ikan yang lebih banyak daripada snorkeling hari sebelumnya. Dari atas kapal pun kita sudah bisa melihat karang dan ikan karena airnya begitu jernih.
Setelah itu kami ke Pulau untuk makan siang. Di pulau itu kami menikmati pasir putih dan juga rumput hijau. Kami menikmati makan siang kami di hamparan rumput.
Setelah makan, perjalanan dilanjutkan dengan snorkeling di dekat Pulau Tengah. Setelah puas snorkeling kami berkunjung ke Pulau Tengah yang sangat mempesona.
Kapal merapat ke pantai dengan hati-hati agar tidak merusak karang. Pantai dengan pasir putih, degradasi warna air laut yang begitu indah, sayangnya waktu kami untuk berfoto di Pulau Tengah tidak banyak.
Tepat pukul 15.00 WIB kami meninggalkan Pulau Tengah karena semakin sore ombak semakin besar. Selain itu, perjalanan kami ditemani ombak yang cukup tinggi.
Setelah 1 jam, barulah kapal tiba di dermaga kecil. Kami memutuskan untuk berjalan kaki ke hotel karena hanya sekitar 10 menit berjalan kaki.
Ada satu penyesalan kami yaitu tidak dapat melihat Pulau Gosong. Sebelum pergi ke Karimunjawa saya banyak melihat foto-foto di internet tentang Karimunjawa, terutama Pulau Gosong yang indah.
Sayangnya menurut guide kami, Pulau Gosong telah hilang karena sudah ditutupi air laut. Untunglah saya dan kawan-kawan sempat mampir di Pulau Tengah yang juga indah.
Setelah diperhatikan, 1 hal yang kami kagumi dari penduduk Karimunjawa adalah mereka sangat percaya dengan orang. Mereka membiarkan pintu rumah mereka terbuka, sepeda dan motor di halaman rumah tanpa pagar. Bahkan ada yang meninggalkan kunci motor di motornya.
Kami juga boleh meminjam sepeda maupun motor penjaga hotel. Bahkan pada saat kami mau membeli semangka, penjual semangka membiarkan rumahnya terbuka padahal tidak ada orang di rumah.
Akhirnya malam hari setelah makan malam kami kembali lagi untuk membeli semangka. Setelah itu kembali ke hotel untuk mengobrol dan melihat bintang.
Esoknya kami iseng menjelajah Pulau Karimunjawa. Berangkat pukul 5.30 WIB, saya dan teman-teman berencana ke pasar. Tetapi akhirnya kami melihat-lihat hotel yang ada di Karimunjawa dan kemudian menemukan jalan setapak.
Setelah berjalan 6 km ternyata jalan setapak yang naik turun itu mengantarkan kami melewati hutan, tanaman bakau sampai akhirnya sampai di tepi laut tempat kapal bersandar. Setelah mengambil beberapa foto kami kembali ke hotel. Total perjalanan kami 12 km dengan kontur tanah yang naik turun.
Sampai di hotel kami sarapan dan bersiap-siap. Pukul 12.00 WIB saya dan teman-teman check out dan menunggu kapal cepat di dermaga. Hari ini kapal tidak terlalu terlambat.
Keberangkatan yang seharusnya pukul 13.00 WIB dan kapal berangkat pukul 13.45 WIB. Terdapat insiden nomor bangku ganda. Mungkin ada calo yang menjualnya.
Akhirnya polisi naik ke kapal dan membereskannya. Perjalanan kapal cepat ini cukup lama. Setelah 3 jam barulah kami sampai di Pelabuhan Kartini Jepara.
Saat mengobrol dengan awak kapal barulah kami tahu bahwa ombak sudah mencapai 1,5 meter dan ini adalah perjalanan terakhir Kapal Cepat Cantika Expres.
Besok syahbandar telah melarang semua kapal beroperasi karena diperkirakan ombak mencapai 2 meter. Untunglah kami telah sampai di Jepara dan tidak terjebak di Karimunjawa.
Menurut berita sekitar 700-1.000 wisatawan terjebak di Karimunjawa sampai dengan hari Sabtu. Thanks God we can go home.
Jika Anda ingin berwisata ke Karimunjawa, saran saya lebih baik jika mengambil paket minimal 3 hari 2 malam. Untuk jaga-jaga kemungkinan kapal terlambat agar puas.
Sumber : http://travel.detik.com/read/2013/08/13/134800/2316057/1025/5/karimunjawa-pesona-laut-di-antara-ombak#menu_stop
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment