Saturday, March 16, 2013

Rumah Tionghoa 146 Tahun Dikepung Gedung Mewah Jakarta


img
Candra Naya, rumah Tionghoa dari abad ke-18 (Afif/detikTravel)
  • img
    Lampion-lampion yang menggantung, suasananya ala Tionghoa banget! (Afif/detikTravel)
     
  • img
    Bagian belakang, aula besar yang tenang (Afif/detikTravel)
     
  • img
    Berbagai acara seru disiapkan untuk jelang Imlek (Afif/detikTravel)

    img
    Genteng yang sudah ada sejak zaman Belanda (Afif/detikTravel)


Jakarta - Candra Naya adalah rumah Tionghoa sekaligus cagar budaya di Jakarta Barat. Tapi, rumah ini justru berada di tengah-tengah kepungan hotel dan apartemen mewah. Meski demikian, Candra Naya terlihat begitu harmonis. Yuk, kita intip!

Mungkin, tidak banyak warga Jakarta yang tahu tentang Candra Naya. Padahal, rumah ini menjadi bangunan cagar budaya dan dilindungi oleh pemerintah. detikTravel berkunjung ke rumah ini pada Senin (4/2/2013), dan merasakan langsung keharmonisannya.

Candra Naya berada di Jl Gajah Mada No 188, Jakarta Barat. Setibanya di alamat tersebut, dijamin Anda akan kaget dan bingung mencari keberadaan rumah ini. Terang saja, di depan Anda adalah Hotel Novotel yang menjulang tinggi di sebelah kiri, dan waralaba Seven Eleven yang ada di sebelah kanan. Lho, ada di mana Candra Naya?

Jika membawa kendaraan, Anda akan disuruh memarkirkannya di basement hotel. Lalu setelah itu, satpam atau petugas setempat akan menunjukan jalannya kepada Anda.

Setelah melewati beberapa bagian gedung hotel, Anda akan dikejutkan oleh pemandangan di depan mata. Ada rumah dengan desain ala Tionghoa yang berdiri megah.

Warna catnya putih dan jendela-jendela berukuran besar menjadi ciri khas dari Candra Naya. Asyiknya, untuk berkunjung ke rumah ini tidak dikenakan biaya sepeser pun alias gratis. Di depan pintu masuk rumah, ada sebuah poster bertuliskan keterangan tentang Candra Naya. Informasinya lengkap!

"Ini rumah sudah ada sejak lama dan jadi cagar budaya mas," kata satpam yang mendampingi detikTravel saat berkeliling.

Candra Naya dulunya adalah sebuah rumah milik mayor China, Khouw Tjeng Tjoan. Dia bertugas untuk mengurusi kepentingan masyarakat China pada saat itu di Batavia (Jakarta-red). Rumah ini ternyata sudah berdiri sejak abad ke-18.

Rumah ini juga pernah dipakai oleh Sin Ming Hui, sebuah perkumpulan sosial masyarakat Tionghoa, untuk membantu para korban akibat Perang Dunia II. Selain itu, Candra Naya juga pernah digunakan sebagai poliklinik, sekolah, dan melahirkan Universitas Tarumanegara.

Ruangan di dalam rumah ini cukup besar. Langit-langitnya tinggi dan berbeda dari rumah-rumah pada umumnya. Setelah memasuki pintu masuk, Anda akan disambut oleh lukisan Khouw Tjeng Tjoan.

"Lihat gentengnya mas, masih asli. Kayu-kayunya juga masih asli, hanya dicat saja," ujar satpam tersebut.

Candra Naya memang cukup luas. Ada tiga bangunan utama yang berada di sisi depan, kiri, dan kanan. Di bagian tengah, terdapat kolam ikan lengkap dengan koi warna-warni dan pancuran dari mulut patung katak. Di belakangnya, ada aula besar dengan bangku-bangku untuk bersantai dan Green Central City, sebuah komplek apartemen mewah.

Untuk menyambut Imlek, Candra Naya memiliki banyak acara untuk merayakannya. Dari tanggal 2-9 Februari 2013 kali ini, ada rangkaian acara seru dan meriah bertema Prospercity. Candra Naya pun sering dijadikan tempat untuk pagelaran kesenian atau acara-acara besar Tionghoa.

Candra Naya adalah kepingan sejarah Tionghoa di Jakarta yang masih terawat dan terjaga. Meski dikepung gedung-gedung mewah, Candra Naya tetap berdiri gagah dengan lembaran sejarah masyarakat Tionghoa dari zaman Belanda.


Sumber : http://travel.detik.com/read/2013/02/06/153712/2162849/1383/rumah-tionghoa-146-tahun-dikepung-gedung-mewah-jakarta

No comments:

Post a Comment