Wednesday, September 14, 2011

Abah, kembalikan tangan Ita

Sepasang suami isteri, seperti pasangan lain di kota-kota besar meninggalkan anak-anak mereka diasuh pembantu rumah semasa keluar bekerja. Anak tunggal pasangan ini, perempuan berusia tiga setengah tahun, bersendirian di rumah. Dia kerap dibiarkan pembantunya yang sibuk bekerja bermain di luar, tetapi pintu pagar tetap dikunci. Bermainlah dia sama ada berayun-ayun di atas buaian yang dibeli bapanya, ataupun memetik bunga raya, bunga kertas dan lain-lain di halaman rumahnya.

Suatu hari dia melihat sebatang paku berkarat. Dia pun mencoret semen tempat mobil ayahnya di parkirkan, tetapi kerana lantainya terbuat dari marmer, coretannya tidak kelihatan. Dicobanya pada mobil baru ayahnya. Ya... kerana mobil itu bewarna gelap, coretannya tampak jelas. Lantas kanak-kanak ini pun membuat coretan sesuai dengan kreativitasnya.

Hari itu bapak dan ibunya bermotor ke tempat kerja kerana macet ada perayaan Thaipusam. Setelah penuh coretan yg sebelah kanan dia beralih ke sebelah kiri mobil. Dibuatnya gambar ibu dan ayahnya, gambarnya sendiri, lukisan ayam, kucing dsb mengikut imaginasinya. Kejadian itu berlangsung tanpa disadari si pembantu.

Sepulang kerja petang itu, pasangan tersebut terkejut melihat mobil yang baru setahun dibeli dengan bayaran angsuran. Si bapak yang belum lagi masuk ke rumah ini pun terus menjerit, "Kerjaan siapa ini ?" Pembantu rumah yang tersentak dengan jeritan itu berlari keluar. Dia juga beristighfar. Mukanya merah padam ketakutan, lebih2 melihat wajah bengis tuannya.

Sekali lagi diajukan pertanyaan keras kepadanya, dia terus mengatakan 'Tak tahu... Tuan !!" Lalu si Nyonya rumah berkata, "Kamu di rumah sepanjang hari, apa saja yg kau lakukan?" hardiknya lagi.

Si anak yang mendengar suara ayahnya, tiba-tiba berlari keluar dari kamarnya. Dengan penuh manja dia berkata, "Ita yg membuat itu abahhh..... cantik kan," katanya sambil memeluk abahnya ingin bermanja seperti biasa. Si ayah yang hilang kesabaran mengambil sebatang ranting kecil dari pohon bunga raya di depannya, terus dipukulkannya berkali2 ke telapak tangan anaknya. Si anak yang tak mengerti apa-apa terlolong-lolong kesakitan sekaligus ketakutan. Puas memukul telapak tangan, si ayah memukul pula belakang tangan anaknya. Si ibu cuma mendiamkan saja, seolah merestui dan merasa puas dengan hukuman yang dijatuhkan ke anak tunggalnya tersebut.

Pembantu rumah terbengong, tdk tahu hrs berbuat apa. Si bapak cukup rakus memukul-mukul tangan kanan dan kemudian tangan kiri anaknya. Setelah si bapak masuk ke rumah dituruti si ibu, pembantu rumah menggendong anak kecil itu, membawanya ke kamar. Dilihatnya telapak tangan dan belakang tangan si anak kecil luka2 dan berdarah.

Pembantu rumah kemudian memandikan anak kecil itu. Sambil menyiram air dia pun ikut menangis. Anak kecil itu juga terjerit-jerit menahan kepedihan saat luka2nya itu terkena air. Si pembantu rumah kemudian menidurkan anak kecil itu. Si bapak sengaja membiarkan anak itu tidur bersama pembantu rumah.

Keesokkan harinya, kedua belah tangan si anak bengkak. Pembantu rumah mengadu. "Oleskan obat saja!" jawab tuannya, bapak si anak. Pulang dari kerja, dia tidak memperhatikan anak kecil itu yang menghabiskan waktu di kamar pembantu. Si bapak konon mau mengajar anaknya.

Tiga hari berlalu, si ayah tidak pernah menjenguk anaknya sementara si ibu juga begitu tetapi setiap hari bertanya kepada pembantu rumah. "Ita demam... Nya " jawab pembantunya ringkas. "Kasih minum panadol ," jawab si ibu. Sebelum si ibu masuk kamar tidur dia menjenguk kamar pembantunya. Saat dilihat anaknya Ita dalam pelukan pembantu rumah, dia menutup lg pintu kamar pembantunya.

Masuk hari keempat, pembantu rumah memberitahukan tuannya bahwa suhu badan Ita terlalu panas. "Sore nanti kita bawa ke klinik. Pukul 05.00 siap" kata majikannya itu.

Sampai saatnya si anak yang sudah lemah dibawa ke klinik. Doktor mengarahkan ia dirujuk ke hospital kerana keadaannya serius. Setelah seminggu di rawat inap, doktor memanggil bapak dan ibu anak itu. "Tidak ada pilihan.." katanya yang mengusulkan agar kedua tangan anak itu dipotong kerana gangren yang terjadi sudah terlalu parah. "Lukanya sudah bernanah, demi menyelamatkan nyawanya kedua tangannya perlu diamputasi dari siku ke bawah" kata doktor.

Si bapak dan ibu bagaikan terkena halilintar mendengar kata-kata itu. Terasa dunia berhenti berputar, tapi apa yg dapat dikatakan. Si ibu meraung merangkul si anak. Dengan berat hati dan lelehan air mata isterinya, si bapak terketar-ketar menandadatangani surat persetujuan pembedahan.

Keluar dari bilik pembedahan, selepas obat bius yang disuntikkan habis, si anak menangis kesakitan. Dia juga heran2 melihat kedua tangannya berbalut kasa putih. Ditatapnya muka ayah dan ibunya. Kemudian ke wajah pembantu rumah. Dia mengerutkan dahi melihat mereka semua menangis.

Dalam siksaan menahan sakit, si anak bersuara dalam linangan air mata. "Abah.. Mama... Ita tidak akan melakukannya lagi. Ita tak mau ayah pukul. Ita tak mau jahat. Ita sayang abah.. sayang mama." katanya berulang kali membuatkan si ibu gagal menahan rasa sedihnya. "Ita juga sayang Kak Narti." katanya memandang wajah pembantu rumah, sekaligus membuatkan gadis dari Surabaya itu meraung histeris.

"Abah.. kembalikan tangan Ita. Untuk apa ambil.. Ita janji tdk akan mengulanginya lagi ! Bagaimana caranya Ita mau makan nanti ? bagaimana Ita mau bermain nanti? Ita janji tdk akan mencoret2 mobil lagi," katanya berulang-ulang.

Serasa copot jantung si ibu mendengar kata-kata anaknya. Meraung2 dia sekuat hati namun takdir yang sudah terjadi, tiada manusia dapat menahannya. "jika tidak dapat apa yang kita suka...belajarlah utk menyukai apa yang kita dapat.."


SoMeTiMeS GoOd PeOpLe Do Evil ThiNgs....


MARAH & CINTA tidak ada batasnya; pilihlah CINTA u/ mendapatkan hidup yg indah...

BENDA adalah sesuatu yg mestinya DIGUNAKAN & MANUSIA yg mestinya DICINTAI.
Masalahnya dalam dunia ini; MANUSIA yg DIGUNAKAN & BENDA yg DICINTAI...

Mulai saat ini, marilah lebih hati2 mengingatkan diri kita bahwa : BENDA utk DIGUNAKAN & MANUSIA yg mestinya DICINTAI.


Hidup hanya sekejap, maka :

Hati2 dng PIKIRAN2mu, karena akan menjadi KATA2mu.

Hati2 dng KATA2mu, karena akan menjadi TINDAKAN2mu.

Hati2 dng TINDAKAN2mu, karena akan menjadi KEBIASAAN2mu.

Hati2 dng KEBIASAAN2mu, karena akan menjadi KARAKTERmu.

Hati2 dng KARAKTERmu, karena akan menjadi TAKDIRmu.

Jika tidak hati2 TAKDIRmu berakhir menyedihkan...

Jadikan hidupmu lebih berarti.

Hidup ini sangat singkat, cintai orang2 disekelilingmu, cintai org2 yg mencintaimu.

Tuhan tidak pernah menjanjikan bahwa langit itu selalu biru, Bunga selalu mekar, dan Mentari selalu bersinar..,
Tapi ketahuilah bahwa Dia selalu memberi pelangi di setiap badai, Senyum di setiap air mata, Berkah di setiap cobaan, dan jawaban di setiap doa.
Jangan pernah menyerah sahabat, Terus berjuanglah, Life is so beautiful. Hidup bukanlah suatu tujuan, melainkan perjalanan, NIKMATILAH.


Anger and Love have no limits; choose the latter to have a beautiful, lovely life and remember this :
Things are to be used and people are to be loved.
The problem in today's world is that people are used while things are loved.

Let's try always to keep this thought in mind :
Things are to be used,
People are to be loved.

Watch your thoughts; they become words.
Watch your words; they become actions.
Watch your actions; they become habits.
Watch your habits; they become character;
Watch your character; it becomes your destiny.
 

No comments:

Post a Comment