Sakit Hati! Pengalaman Ditipu di Thailand
Bangkok - Thailand merupakan salah satu negara yang tak pernah sepi didatangi turis dari berbagai belahan dunia. Sayangnya, banyak terjadi penipuan yang menimpa para wisatawan yang melancong ke sana. Berikut kisah mereka yang ditipu.
Seorang pembaca bernama Muhson Burhani pernah ditipu taksi di Koh Samui. Pulau indah di Provinsi Surat Thani, Thailand ini memang sering didatangi wisatawan. Dari kisah yang diterima detikTravel via email, penipuan yang dialaminya berasal dari taksi yang ia tumpangi. Saat ingin ke bandara, Muhson menaiki taksi dengan kesepakatan harga sebesar 300 Baht (Rp 97 ribu).
Penipuan terjadi saat Muhson akan membayar dengan pecahan 500 Baht (Rp 162 ribu). Supir taksi mengaku tak memiliki kembalian sehingga 200 Baht (Rp 65 ribu) terpaksa harus direlakan.
Masih tentang taksi, turis wanita bernama Anindya pun mengalami penipuan. Saat itu, ia bersama 6 temannya ingin menuju Four Faces Buddha atau Erawan Shrine di Ratchadamri Road, Pathum Wan, dari Grand Palace, Phra Nakhon. Keduanya masih berada di kota yang sama yaitu Bangkok. Ia memberhentikan taksi di depan Grand Palace dan sang supir langsung mematok harga sebesar 300 Baht (Rp 97 ribu).
Karena beramai-ramai, ia pun tak masalah dengan harga tersebut. Namun nyatanya, perjalanan tidak terlalu jauh dan saat diintip ke argo, harga yang tertera di sana hanya sebesar 93 Baht (Rp 30 ribu). Mau tak mau ia membayar sebesar 300 Baht karena sudah disepakati sebelumnya.
Lain lagi dengan kisah d'Traveler yang bernama Tatha Oktavia. Ia berangkat dari Phuket dan baru sampai Hat Yai di utara Thailand, pada pukul 04.00 waktu setempat. Menurut petugas bus, ia bisa menumpang tidur di kantor bus tersebut sebelum melanjutkan perjalanan, saat itu Tatha akan ke Singapura pada pukul 10.00 pagi.
Ia pun meminta jasa tuktuk untuk mengantarnya. Dengan meminta ongkos sebesar 150 Baht (Rp 48 ribu), akhirnya Tatha diantar ke kantor bus dengan jalan agak memutar. Mengagetkannya, ia dimintai uang sebesar 500 Baht (Rp 162 ribu) untuk satu kamar. Saat pagi menjelang, ia pun berencana mencari sarapan di rumah makan sekitar.
Saat keluar kantor, barulah ia sadar bahwa telah ditipu. Karena kantor tersebut hanya berjarak 10 meter dari tempat ia turun. Terlebih, tempat ia naik tuktuk hanya berjarak 5 meter dari pintu teras kantor.
Kisah penipuan terakhir dialami oleh Nurul Widayanti. Uniknya, penipuan ini berlangsung di salah satu restoran franchise fastfood bertaraf internasional. Nurul memesan makan di restoran yang memiliki tema warna merah dan kuning itu di daerah Surasak, Bangkok.
Ia hanya memesan paket family, tanpa embel-embel tambahan lain. Anehnya, petugas kasir memasukkan 3 saus ke dalam nampan pesanan. Lebih kaget saat melihat harga yang lebih mahal 27 Baht (Rp 8 ribu) dari yang seharusnya. Setelah mencari tahu, ternyata 27 Baht adalah untuk 3 saus tambahan yang tidak dipesan.
Dengan keterbatasan bahasa, ia menjelaskan bahwa tidak memesan saus tambahan itu. Dengan sedikit terbata petugas kasir mengambil ketiga saus dan mengembalikan uang ke Nurul. Namun setelah menghitung, uang yang dikembalikan hanyalah 18 Baht.
Kesal, ia pun meminta kekurangan uang. Dengan dalih kasir sudah ditutup, sang petugas tak bisa memberikan uang kembali. Untungnya, ada orang lain yang ingin memesan makanan sehingga laci kasir bisa dibuka dan uang 9 Baht kembali ke tangan.
Sumber : http://travel.detik.com/read/2013/01/31/171634/2157910/1383/sakit-hati-pengalaman-ditipu-di-thailand
Oleh: Faela Shafa - detikTravel
Kamis, 31/01/2013 17:16 WIB
No comments:
Post a Comment