Asiatique The River Front di pinggiran Sungai Chao Praya, Bangkok, Thailand. | Ana Shofiana Syatiri
BANGKOK, KOMPAS.com - Pinggiran sungai Chao Praya jauh dari kesan seram kala malam hari. Malah, di pinggiran sungai yang berada di Bangkok, Thailand ini, ada tempat hiburan malam yang menjadi salah satu tujuan wisatawan domestik maupun asing, yakni Asiatique The River Front.
Asiatiaque baru didirikan 2012 lalu. Dulunya, kawasan ini bekas gudang, yang dipoles menjadi tempat nongkrong yang menarik, layaknya pasar malam yang wah. Lampu-lampu sorot dan lampu ornamen mampu mengalahkan gelapnya malam di tempat ini.
Tempat nongkrong baru ini didominasi tempat makan atau restoran yang menyediakan berbagai jenis makanan. Mulai dari makanan internasional, hingga lokal. Jika punya uang lebih, namun tetap ingin menikmati suasana dermaga, restoran dengan harga satu sajian minimal 650 Baht bisa menjadi pilihan.
Dermaga Asiatique Front River dipenuhi anak muda yang sedang bercengkrama, sambil menikmati Sungai Chao Praya, Bangkok, Thailand.
Namun, jika hanya ingin menikmati suasana, dermaga Asiatique yang luas enak menjadi tempat nongkrong dan bercengkrama. Pengunjung bisa merasakan sejuknya angin malam, sambil duduk di kursi yang memang disediakan di dermaga.
Masuk ke bagian dalam, berbagai tempat makan dengan harga lebih terjangkau bisa jadi pertimbangan. Dengan 200 Baht, Anda bisa mendapat kari nikmat, kentang goreng, atau nasi. Hanya saja, tak ada pemandangan sungai yang sehari-harinya digunakan sebagai jalur transportasi warga Bangkok.
Selain tempat makan dan tempat nongkrong, pengunjung bisa cuci mata di toko-toko sandang dan kerajinan tangan. Harganya, ya tidak semurah di Catuchak (pasar akhir pekan di Bangkok) tentunya.
Menambah nilai plus Asiatique sebagai tempat hiburan, terdapat kincir angin raksasa yang dipenuhi lampu yang berpijar putih. Sejak di Dermaga Sathorn, kincir angin ini sudah terlihat. Untuk menikmatinya, orang dewasa harus merogoh kocek 250 Baht (sekitar Rp 91.250) dan anak-anak 150 Baht (kurs Rp 365, Rp 54.750).
Asiatique mulai beroperasi sekitar pukul 18.00 setiap harinya. Untuk menuju ke sana, kita harus menggunakan kapal dari Dermaga Sathorn dan melintasi sungai Chao Praya. Dermaga Sathorn bisa dicapai dengan menggunakan sky train, atau yang disebut BTS. Dermaga Sathorn hanya berjarak 5 menit saja dari Stasiun Saphan Taksin.
Pengunjung bisa menumpang kapal yang memang disediakan untuk pengunjung Asiatique di Dermaga Sathorn. Kapal ini tidak memungut bayaran, alias gratis.
Saat Kompas.com tiba di Sathorn Pier, Senin (2/9/2013), antrean orang yang hendak menuju Asiatique cukup panjang. Mereka harus menunggu kapal jemputan gratis, yang mampu menampung 100 orang. Jika kapal berlogo Asiatique ini sudah penuh, para pengantre harus menunggu kapal selanjutnya.
Dari Dermaga Sathorn menuju Asiatique hanya ditempuh selama 10 hingga 15 menit saja. Lampu-lampu dari hotel di pinggiran Chao Praya membuat pemandangan sepanjang perjalanan tidak membosankan. Para turis tentu selalu sedia kamera untuk mengabadikan pemandangan yang menarik.
Keramaian Asiatique berakhir seiring dengan berakhirnya operasional kapal, sekitar tengah malam. Jika liburan ke Bangkok, sempatkan menikmati Sungai Chao Praya dari Asiatique. Selamat liburan...
Sumber : http://travel.kompas.com/read/2013/09/15/2301547/Menikmati.Wisata.Malam.di.Chao.Praya
No comments:
Post a Comment