Bondowoso - Terletak di ketinggian 2.368 mdpl, bukan hal mudah
untuk mendaki Gunung Ijen. Dengan suhu hanya 10 derajat Celcius dan asap
belerang, ada hadiah manis dari Gunung Ijen untuk para pendaki. Selamat
datang di Kawah Ijen!
Para petualang wajib datang ke Kawah Ijen.
Sebabnya, ada perjalanan panjang yang menantang nan indah untuk tiba di
sana. Kawah ini terletak di Gunung Ijen di perbatasan Bondowoso dan
Banyuwangi, Jawa Timur. Terletak di ketinggian lebih dari 2.000 meter di
atas laut, ada banyak kejutan menanti Anda.
Dari situs Kabupaten
Bondowoso yang dikunjungi detikTravel, Jumat (28/9/2012), dari
Bondowoso Anda dapat menuju Wonosari, lalu ke Sempol dan akhirnya ke
Patulding yang merupakan pos terakhir menuju Kawah Ijen. Lalu untuk
menuju Kawah Ijen, Anda harus berjalan menyusuri tebing kalderanya.
Uniknya,
Kawah Ijen adalah salah satu kawah paling asam terbesar di dunia.
Pakaian dan tubuh manusia akan larut dengan cepat. Wow!
Meski
demikan, pesona Kawah Ijen mampu membuat siapa saja terkagum-kagum.
Kawah ini terletak di tengah kaldera terluas di Pulau Jawa. Ukuran
kawahnya mencapai 960 x 600 meter. Yang membuatnya lebih unik, kawah ini
terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
Inilah yang membuat pemandangan Kawah Ijen berbeda dengan kawah-kawah
lainnya.
Pemandangan cantik akan mudah Anda dapatkan di sana.
Kawah Ijen berbentuk seperti danau yang memiliki warna hijau toska.
Pemandangan kawah berwarna hijau toska tersebut akan terlihat kontras
dengan dinding-dinding kaldera yang berwana abu-abu. Sungguh cantik!
Kabut
tebal dan asap belerang pun akan menemani perjalanan Anda di sana.
Selama perjalanan menuju Kawah Ijen, Anda akan menemukan tanaman khas
dataran tinggi seperti bunga edelweis dan cemara gunung. Jangan lupa
siapkan jaket karena suhunya dapat berkisar 2-10 derajat Celcius.
Dingin!
Selain itu, Anda akan bertemu para penambang belerang di
Kawah Ijen yang masih menambang dengan cara tradisional. Mereka
mendekati danau untuk menggali belerang dengan peralatan sederhana lalu
dipikul dengan keranjang.
Dengan penutup hidung seadanya seperti
kain sarung, mereka menembus gas tebal belerang yang berbahaya. Dalam
sehari, mereka bisa memikul 80-100 kg belerang. Inilah kehidupan
masyarakat di sekitar Kawah Ijen.
Waktu yang paling tepat untuk
menikmati keindahan Kawah Ijen adalah saat pagi hari, sekitar pukul
05.00-06.00 WIB. Saat itulah Kawah Ijen yang berwarna hijau kebiruan
akan memantulkan cahaya matahari yang berwarna keemasan. Segera abadikan
momen ini di dalam kamera Anda. Sungguh sempurna!
Untuk
mendapatkan waktu terbaik itu, Anda bisa menginap di sekitar wilayah
Patulding. Siapkan jaket tebal, sepatu yang nyaman, masker dan senter
untuk mendaki gunungnya di pagi hari.
Waktu terbaik untuk
berkunjung ke Kawah Ijen adalah saat musim kemaru, sekitar bulan
Juli-September. Saat musim hujan, jalanan di sana cukup licin dan
berbahaya.
Kawah Ijen adalah kesempurnaan di timur Jawa. Meski
menguras stamina untuk menuju ke sana, pemandangan cantiknya tidak akan
bisa Anda lupakan selamanya. Jika wisatawan mancanegara saja
tergila-gila dengan Kawah Ijen, bagaimana dengan Anda?
Sumber : http://travel.detik.com/read/2012/09/28/072753/2042294/1383/3/inilah-hadiah-manis-untuk-pendaki-gunung-ijen#topart
Oleh: Afif Farhan - detikTravel
Jumat, 28/09/2012 07:27 WIB
No comments:
Post a Comment