Wednesday, September 28, 2011

Enam Orang Buta dan Seekor Gajah

Karya : John Godfrey Saxe (1816-1887);
--berdasarkan sebuah legenda India terkenal--


Alkisah enam orang dari tanah Indus
Ingin belajar banyak sekali
Pergi mencari seekor gajah
(meskipun keenam orang ini buta)
Yang berdasarkan pengamatan masing-masing
Dapatlah memuaskan hatinya

Orang pertama mendekati sang gajah
Terjatuhlah ia
Pada badan gajah yang kuat dan lebar
Langsung ia berseru:
“Tuhan memberkatiku! Gajah ternyata
seperti tembok!“

Orang kedua menyentuh gading sang gajah
Berteriak, “Ha! Apa yang kita dapatkan,
Sangat bulat dan halus dan tajam?
Menurutku, ini sangatlah jelas
Benda luar biasa yang bernama gajah ini
Adalah seperti tombak!“

Orang ketiga tanpa sengaja memegang
Belalai sang gajah diantara tangannya
Dengan tegas ia berkata:
“Saya mengerti sekarang,”katanya, “gajah
adalah seperti seekor ular.”

Orang keempat menjulurkan tangannya
Dan menyentuh kaki sang gajah:
“yang paling menyerupai binatang besar ini adalah,
sangatlah gampang,”katanya;
“jelaslah kalau gajah adalah seperti sebatang pohon!”

Orang kelima yang kebetulan memegang kuping sang gajah,
Berkata,” bahkan orang yang paling butapun
Bisa mengatakan apa yang paling mirip dengan binatang ini
Tanpa mengabaikan kenyataan
Binatang yang hebat ini adalah
Seperti sebuah kipas!”

Orang keenam tanpa membuang waktu mulai
Meraba sang binatang besar
Tertangkaplah ekor sang gajah yang bergoyang-goyang
Yang ada dalam jangkauannya
“Aku tahu,” katanya, “gajah
adalah seperti seutas tali!”

Begitulah enam orang dari tanah Indus ini
Bertengkar dengan keras dan berkepanjangan
Masing-masing mempertahankan pendapatnya
Sangat kaku dan keras
Meskipun tiap pendapat mereka mengandung kebenaran
Tapi semuanya menjadi salah!


Diterjemahkan dari “The Blind Men dan The Elephant“
diambil dari http://www.noogenesis.com/pineapple/blind_men_elephant.html


Sumber : http://www.beranda.net/artikel/orangbuta.htm
Other 'same' story : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=8003972

~o0o~

Manusia memang selalu ingin menang sendiri, dalam melihat suatu kebenaran selalu dipandang dari persepsi pribadi masing - masing ,sehingga kebenaran menjadi kabur. dibutuhkan sikap yang bijak untuk memandang peristiwa di dunia ini. yang memandang secara obyektif, sehingga kebenaran terungkap.

Semoga kisah singkat ini memberikan sedikit pencerahan kepada kita semua, khususnya dalam memandang perbedaan yang selalu ada tanpa batas ruang dan waktu. Hidup di desa, di kota, dan dimana pun kita berada tidak akan pernah lepas dari perbedaan. Terkadang ada orang yang selalu mengangap diri mereka benar sendiri dan mengabaikan pendapat orang lain.



THE BLIND MEN AND THE ELEPHANT


John Godfrey Saxe's ( 1816-1887) version of the famous Indian legend,


It was six men of Indostan
To learning much inclined,
Who went to see the Elephant
(Though all of them were blind),
That each by observation
Might satisfy his mind.

The First approach'd the Elephant,
And happening to fall
Against his broad and sturdy side,
At once began to bawl:
"God bless me! but the Elephant
Is very like a wall!"

The Second, feeling of the tusk,
Cried, -"Ho! what have we here
So very round and smooth and sharp?
To me 'tis mighty clear
This wonder of an Elephant
Is very like a spear!"

The Third approached the animal,
And happening to take
The squirming trunk within his hands,
Thus boldly up and spake:
"I see," quoth he, "the Elephant
Is very like a snake!"

The Fourth reached out his eager hand,
And felt about the knee.
"What most this wondrous beast is like
Is mighty plain," quoth he,
"'Tis clear enough the Elephant
Is very like a tree!"

The Fifth, who chanced to touch the ear,
Said: "E'en the blindest man
Can tell what this resembles most;
Deny the fact who can,
This marvel of an Elephant
Is very like a fan!"

The Sixth no sooner had begun
About the beast to grope,
Then, seizing on the swinging tail
That fell within his scope,
"I see," quoth he, "the Elephant
Is very like a rope!"

And so these men of Indostan
Disputed loud and long,
Each in his own opinion
Exceeding stiff and strong,
Though each was partly in the right,
And all were in the wrong!


MORAL :

So oft in theologic wars,
The disputants, I ween,
Rail on in utter ignorance
Of what each other mean,
And prate about an Elephant
Not one of them has seen!

No comments:

Post a Comment