STOP CONSUMERISM!!
Artikel ini dibuat oleh warga Indonesia yg sedang berkunjung ke Jerman.
Jerman adalah sebuah negara industri terkemuka. Di negara seperti ini banyak yang mengira warganya hidup foya2.
Ketika kami tiba di Hamburg, kami bersama rekan2 masuk ke restoran. Kami lihat banyak meja kosong. Ada satu meja di mana sepasang anak muda sedang makan. Hanya ada 2 piring makanan dan 2 kaleng minuman di meja mereka. Kami bertanya dalam hati apa si pemuda tidak punya uang atau dia seorang yg kikir karena hanya membeli sedikit makanan. Kemudian ada beberapa wanita tua yg ketika makanan dihidangkan jumlah piring dan gelas sama dengan jumlah orangnya.
Karena kami sangat lapar kami memesan banyak makanan. Hasilnya bisa ditebak banyak makanan sisa yg tidak kami makan. Ketika kami hendak meninggalkan restoran, wanita tua yg ada di meja sebelah menghampiri kami. Dia merasa tidak senang dan menegur kami karena memubazirkan makanan. Rekan kami mengatakan bahwa itu makanan dia yg bayar dan tidak ada hubungannya dengan dia. Wanita itu lalu menelepon seseorang dan tak lama kemudian datang petugas dari Sekuritas Sosial datang dan mendenda kami sebesar 50 euro (kira2 Rp 750.000). Kami semua terdiam tak percaya. Lalu petugas itu berkata dengan suara yg galak " PESAN HANYA YANG SANGGUP ANDA MAKAN. UANG ITU MILIKMU TAPI SUMBER DAYA ALAM INI MILIK BERSAMA. ADA BANYAK ORANG LAIN DI DUNIA YG KEKURANGAN, KALIAN TIDAK PUNYA ALASAN UNTUK MENSIA-SIAKAN SUMBER DAYA ALAM TERSEBUT."
Kami semua malu. Kita ini dari negara yang tidak makmur-makmur amat. Tapi demi gengsi kita sering pesan banyak dan sering berlebihan dalam menjamu orang.
Pesan moral :
MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY.
Mari kita mengurangi pemubaziran karena "uang memang milikmu,tapi sumber daya alam itu milik bersama."
Semoga bermanfaat.
Artikel ini dibuat oleh warga Indonesia yg sedang berkunjung ke Jerman.
Jerman adalah sebuah negara industri terkemuka. Di negara seperti ini banyak yang mengira warganya hidup foya2.
Ketika kami tiba di Hamburg, kami bersama rekan2 masuk ke restoran. Kami lihat banyak meja kosong. Ada satu meja di mana sepasang anak muda sedang makan. Hanya ada 2 piring makanan dan 2 kaleng minuman di meja mereka. Kami bertanya dalam hati apa si pemuda tidak punya uang atau dia seorang yg kikir karena hanya membeli sedikit makanan. Kemudian ada beberapa wanita tua yg ketika makanan dihidangkan jumlah piring dan gelas sama dengan jumlah orangnya.
Karena kami sangat lapar kami memesan banyak makanan. Hasilnya bisa ditebak banyak makanan sisa yg tidak kami makan. Ketika kami hendak meninggalkan restoran, wanita tua yg ada di meja sebelah menghampiri kami. Dia merasa tidak senang dan menegur kami karena memubazirkan makanan. Rekan kami mengatakan bahwa itu makanan dia yg bayar dan tidak ada hubungannya dengan dia. Wanita itu lalu menelepon seseorang dan tak lama kemudian datang petugas dari Sekuritas Sosial datang dan mendenda kami sebesar 50 euro (kira2 Rp 750.000). Kami semua terdiam tak percaya. Lalu petugas itu berkata dengan suara yg galak " PESAN HANYA YANG SANGGUP ANDA MAKAN. UANG ITU MILIKMU TAPI SUMBER DAYA ALAM INI MILIK BERSAMA. ADA BANYAK ORANG LAIN DI DUNIA YG KEKURANGAN, KALIAN TIDAK PUNYA ALASAN UNTUK MENSIA-SIAKAN SUMBER DAYA ALAM TERSEBUT."
Kami semua malu. Kita ini dari negara yang tidak makmur-makmur amat. Tapi demi gengsi kita sering pesan banyak dan sering berlebihan dalam menjamu orang.
Pesan moral :
MONEY IS YOURS BUT RESOURCES BELONG TO THE SOCIETY.
Mari kita mengurangi pemubaziran karena "uang memang milikmu,tapi sumber daya alam itu milik bersama."
Semoga bermanfaat.