Monday, August 11, 2014

IT'S ME, AKU.., YAA.. AKU (dan bukan siapa-siapa)



Jangan menilai sebuah hubungan hanya dari apa yang tampak di permukaan. Jangan menilai sebuah kedekatan dari sebuah status dan kemelekatan. Segalanya tak selalu seperti apa yang tampak di depan mata. Semuanya tak seperti apa yang didengar oleh telinga.

Kamu cerdas bukan? Kurasa pikiranmu tidak akan sedangkal itu. Mungkin saja diameter otakmu sempit, namun pola pikiranmu bisa kau buat seluas angkasa diatas sana. Yaa.. angkasa atau yang biasa kita sebut sebagai langit. Dongakkan kepalamu sekarang juga dan mari kita berguru kepadanya.

Langit yang luas, tak berbatas. Tempat segala mendung tebal bergayut, bergulat dan menurunkan hujan lebat. Tempat awan-awan putih berarak manja, memancarkan terangnya sang dewa matahari. Atau ketika senja, memeluk hangat jingga dibatas barat cakrawala. Langit tabah, langit bijak namun tetap tak kehilangan romantismenya.

Kamu tau.., aku selalu ingin menjadi seperti itu.

Aku akan menuliskan rindu dengan kalimat mendayu-dayu. Aku akan membacakan cinta, dengan sangat bergelora dan akan kusimak kesedihan bersama air mata yang berjatuhan. Aku.., ya aku akan selalu seperti itu. Bebas meluahkan rasa dan kata-kata MESKI TAK SELALU rasa itu adalah rasa yang kupunya.

Banyak pic yang kusimak dan dengan sendirinya melahirkan cerita. Banyak status di wall tetangga yang menggoda untuk kutuliskan versi lainnya. Banyak curhat sahabat yang membuat hatiku berjingkat-jingkat. Semua bisa kembali kulahirkan dengan segala perasaan. Jatuh dan putus cinta, bahagia dan air mata. Indah bukan?

"Itu bodohnya kamu, karena dengan demikian orang lain akan membaca betapa labilnya emosimu. Sebentar kau jatuh cinta, sesaat kau patah hati lalu sebentar kemudian kau habis diberangus rindu. Kamu, selabil itukah hati dan perasaanmu? dirimu." Katamu di suatu ketika.

Sesaat dahiku berkerut lalu sesaat kemudian senyumku begitu maut. "Aku paham dan mengerti dengan orang-orang sejenis ini", bisikku dalam hati. Orang-orang yang begitu polos atau lebih tepatnya SOK polos yang TAK PERNAH (baca tak bisa) bermain dengan imaji dan kata-kata.

Pikiranmu sempit, dahimu berkerut-kerut dan benakmu sibuk menerka-nerka. Oon-nya lagi kamu lalu sibuk mencari-cari, siapa sih mereka yang sedang exist di time line ini. Jiahahaha.. dancing on the floor, saudara-saudara.

Jangan menilai seseorang dari time linenya
Jangan membaca seseorang dari kata-kata yang dituliskannya.
Jangan mencari tau kekasih dari siapa yang sedang tampak dekat dengannya dan......,

Dan jangan jatuh cinta padaku kalau kamu takut bahagia..!



Sumber : Yoest Tina
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=699444920103085&set=a.185009071546675.40662.100001127496316&type=1&relevant_count=1

No comments:

Post a Comment