Mumpung lagi hits, biar wordpress juga
makin hits, saya akan posting tentang perjalanan bersama beberapa
(( alumni )) EL10 dan EP10 hari senin kemarin. Kemana tujuan kami? tidak
lain tidak bukan bukit yang sedang ramai diperbincangkan di media
sosial, sampai-sampai disebut bukit instagram atau bukit hits : Tebing
Keraton. Pastinya kita udah bosen dengan Lembang (walaupun masih banyak
Surga terpendam), atau kalo orang Bandung udah males lah ya
belanja-belanja ala-ala fo,mall,dsb kecuali ee duit. Nah ini tempat
mungkin tepat untuk anda kunjungi saat kantong kosong kalipun. Ini foto
saya ambil dari (klik gambar)
Pastinya anda tak percaya kalo
pemandangan itu bisa didapat tidak jauh dari Bandung. Tepatnya hanya 7
kilometer dari terminal Dago.
Karena banyak yang japri setelah saya
post foto-foto di facebook, saya berbaik hati membuat postingan ini he
he. Tak perlu anda repot-repot mencari directions lewat google map
karena ga bakal muncul. Wajar karena tempat ini baru ‘ditemukan’ atau
lebih tepatnya dipopulerkan oleh artis-artis instagram beberapa bulan
terakhir. Ada 2 checkpoint untuk sampai ke tebing keraton yaitu Taman
Hutan Raya Juanda dan Warung Bandrek. Tak perlu repot-repot pula mencari
warung ini di google map karena anda akan dibuat nyasar sampe Garut. Tahura pun cukup anda melihat plang dari terminal dago akan sampai, karena google map tidak memberi jalan yang benar ke tahura kalipun.
Coba lihat peta di bawah..
Nah udah tuh
tinggal ikutin peta. Mungkin ada yang salah, tapi yang pasti checkpoint
pertama ke tahura dulu aja, jalannya mulus aspal. Lalu abaikan tahura,
lurus terus hingga ketemu pertigaan pertama ambil kanan hingga ada
pungutan warga sekitar. Cukup 2000 sahaja. Nah mulai dari sini anda
harus bersiap karena jalannya gak cerdas, batu semua. Ketemu aspal
dikit, bebatuan sudah menanti. Untuk motor jangan ambil jalan di pinggir
kiri/kanan yang lebih rata, karena tanahnya cukup licin. Kalo jatuh
bisa ke jurang, jadi cukup nikmati jalan bebatuan.
Begitu sampai di warung bandrek (3 kilo
dari Tahura) maka terus saja lurus hingga pertigaan lagi, belok KIRI.
Lalu tinggal ikutin jalan deh. Setelah persimpangan terakhir sebelum
tebing keraton hingga spot parkir, jalan cuma cukup satu mobil dan
nanjak cukup ekstrim serta tentunya jalan tanah berbatu-batu.
Untuk yang nanya bisa pakai mobil atau
tidak, saya melihat avanza dan yaris terparkir dengan tenang. Jadi cukup
berhati-hati saja. Setelah sampai parkiran, jalan dikit…
Spot foto dengan view terbaik disini sangat sedikit. Jadi jika sedang ramai yaa, harus ngantri.
Tapi satu pesan saya : HATI-HATI di ujung tebing ini. Waktu saya kesana banyak remaja dan muda-mudi yang entah memang fotografer profesional yang mencari tempat terbaik/ekstrim atau hanya sok-sok an keren berani duduk di batu paling ujung. Yang jelas, kepeleset dikit aja, jatoh, mati. Di samping-samping ada pager, tapi di ujung ga ada. Jadi sekali lagi hati-hati apalagi kalo rame.
Nah beberapa tips kalo kesini :
- Perginya pagi hari supaya ga backlight sehingga pepohonan bukit pemandangan terlihat jelas. Kecuali memang mau foto siluet.
- Pergi pagi, untung-untung ada kabut seperti di foto pertama. Tapi gatau itu ngambil darimana.
- Hindari berkendara di saat gelap karena gaada penerangan jalan.
- Jangan sekali-kali berkendara saat hujan, bahaya.
- Untuk pemotor, pastikan rem tidak blong. Kecuali anda mau seleksi xtc.
- Pelan-pelan aja di bebatuan, ntar ban slip/bocor (curhat). Tambal ban terdekat tidak dekat, percayalah.
- Bawa tongsis dan atau tripod.
- Segera check in di path setelah sampai tebing keraton.
- Jangan lupa upload foto ke instagram, aktifkan location, caption pake hashtag.
- Waktu saya kesana sih ada yang botram piknik gelar tiker di rerumputan yang bergoyang. mungkin asik karena tebing keraton belum ramai pengunjung.
- Jangan ragu untuk BERTANYA pada WARGA SEKITAR.
- Dan tips terakhir : buruan kesini sebelum rame. tempatnya kecil, tukang makanan aja baru satu. Dan sebelum tebingnya longsor, jangan sampe sih. hahaha selamat jalan-jalan !
Aim, smile, shoot !
No comments:
Post a Comment