Monday, June 23, 2014

Sepuluh Jenis Kacang yang Termasuk Polong-polongan


10 Jenis Kacang yang Termasuk Polong-polongan

Ada 10 jenis "kacang" yang ternyata termasuk polong-polongan . Padahal keduanya berbeda. Polong-polongan merupakan bagian dari keluarga tanaman biji-bijian yang berbentuk bulat atau agak pipih yang berada di dalam kelopak lunak atau agak keras.

Dalam satu kelopak biasanya terdapat beberapa biji. Polong-polongan dikonsumsi bagian polongnya (bijinya), namun ada juga beberapa jenis polong-polongan yang bagian kulitnya lunak sehingga dapat dikonsumsi.

Polong-polongan salah satu sumber protein dan karbohidrat yang berkhasiat bagi tubuh karena memberikan energi sepanjang hari dengan kadar gula konstan. Sehingga polong-polongan dapat menggantikan peran gizi dari daging.

Kedelai
Kedelai termasuk jenis polong-polongan yang mengandung protein nabati paling tinggi. Kedelai menjadi bahan baku pembuatan tahu, tempe, taoco, kecap, susu, dan minyak. Kedelai memiliki aroma khas saat diolah, untuk mengurangi aroma khasnya rebus kedelai bersama jahe atau daun pandan.

Kapri
Kapri biasanya diolah dengan teknik tumis. Kapri termasuk jenis polong-polongan yang memiliki kulit lunak sehingga dapat dikonsumsi langsung. Kapri mengandung vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C. Di pasaran ada dua jenis kapri, yakni kapri berbiji pipih dan kapri berbiji bulat yang disebut kapri manis.

Lentil
Lentil banyak dikonsumsi di India, Timur Tengah, Maroko, dan Turki. Bentuknya bulat, kecil, dan pipih. Ada tiga jenis lentil, yaitu lentil kuning, hijau, dan merah. Rasanya lembut dan gurih. Biasanya digunakan dalam berbagai masakan seperti sup, campuran kebab, perkedel, dan nasi. Sebelum diolah, rendam lentil dalam air dingin. Kemudian rebus hingga empuk. Lentil kaya akan karbohidrat, serat, protein, zat besi, dan mineral. Dengan kandungan nutrisi yang lengkap, lentil dapat menjadi hidangan tepat bagi yang sedang berdiet.

Buncis
Buncis termasuk polong-polongan yang dapat dimakan. Buah, biji, dan daunnya dimanfaatkan sebagai sayuran. Buncis kaya akan protein dan vitamin. Buncis memiliki tekstur yang renyah dan lembut sehingga sangat pas diolah dengan cara ditumis. Pilih buncis muda, cirinya memiliki ukuran yang lebih kecil dan teksturnya masih keras.

Kacang Panjang
Hampir sama dengan buncis, namun kacang panjang memiliki ukuran yang lebih panjang dan lebih keras. Pilih kacang panjang yang berwarna hijau pekat dan tidak ada lubang-lubang kecil. Kacang panjang biasanya disantap sebagai lalapan atau dimasak sebagai sayur.

Kacang Polong
Kacang polong hanya dimakan bijinya. Berwarna hijau dan mengandung banyak serat serta vitamin. Umum diolah menjadi camilan atau ditambahkan ke dalam nasi goreng, aneka sup, serta tumisan.

Kacang Hijau
Kacang hijau banyak tumbuh di daerah tropis. Kacang hijau mampu mencegah anemia dan membantu pertumbuhan serta pembentukan sel-sel tubuh. Sebelum diolah, rendam kacang hijau dalam air dingin selama minimal dua jam, agar saat diolah kacang hijau cepat empuk.

Kacang Merah
Baik dikonsumsi bagi mereka yang ingin mengontrol berat badan karena memberi rasa kenyang yang lebih lama. Kacang merah kering maupun basah banyak digunakan di dalam masakan Indonesia untuk membuat sup, bahan isian kue, selai, sampai racikan es campur.

Kacang Bogor
Disebut kacang Bogor karena banyak dijajakan sebagai camilan di Bogor, Jawa Barat. Kacang Bogor kaya akan kandungan protein, asam amino metionin, karbohidrat, dan minyak. Mengolahnya cukup dengan direbus atau digoreng dan ditambahkan garam.

Kacang Tunggak
Kacang tunggak memiliki ukuran dua kali lebih besar dari kacang hijau, berwarna kecokelatan. Rasanya gurih dan sedikit kenyal. Sering diolah menjadi camilan dan campuran aneka sayur tradisional. Selain kacang tunggak, kacang ini juga dikenal dengan nama kacang tolo, kacang beras, kacang dadap, atau black eyed peas .




Sumber : https://www.facebook.com/KDSDAAITV/posts/712154502164767
 

No comments:

Post a Comment