Monday, May 5, 2014

Daun Salam Bukan Sekedar Bumbu, Punya Sifat Obat


TEMPO.CO, Jakarta - Dalam kuliner di dunia dau salam atau daun bay merupakan daun aromatik. Dikenal secara luas di dunia termasuk Indonesia yang mengandalkan khasiat daun yang satu ini pada setiap menu yang tersebar di Tanah Air. Daun salam kering sering digunakan sebagai bumbu rempah dan masakan karena memiliki aroma rasa yang kuat. Dalam masakan kari aneka daging, semur, kaldu dan sup menggunakan daun ini.

Namun siapa sangka manfaat daun ini bukan sekedar bumbu rempah. Dalam artikel Foodtofitness pada 1 Mei 2014 menerangkan manfaat daun ini untuk kesehatan. Daun ini memiliki sifat obat yang bisa digunakan sebagi obat flu karena aromanya menyengat sangat kuat dan rasa pahitnya memberikan efek menenangkan. Kandungan yang terdapat di daun salam juga bisa membantu dan mengurangi kemacetan dan membuat saluran udara bersih. Apalagi daun inipun memiliki sifat anti bakteri yang dengan sendirinya membantu memerangi bakteri pada flu.

Daun salam mengandung serat, lemak jenuh, pufa dan mufa. Kemudian daun salam juga mengandung vitamin A, B, C dan D. Kemudian mengandung kalsium, zat besi, kalium dan magnesium adalah mineral yang ditemukan di beberapa lembar daun salam.

Daun salam memiliki bau tajam yang kuat yang merangsang produksi air liur dan enzim pencernaan lain. Enzim ini membantu dalam pemecahan partikel makanan, sehingga hanya mempromosikan pencernaan yang sehat. Daun ini juga dikenal membantu melawan mulas dan kembung. Sering ada anjuran untuk mengkonsumsi daun salam akan bermanfaat untuk efisiensi gerakan usus dan memerangi kanker. Dalam dunia kesehatan daun ini membantu melawan kanker darah atau leukemia dan kanker payudara. Daun inipun mengandung parthenolide yang bermanfata juga untuk membatasi pertumbuhan sel kanker serviks.

Kemudian senyawa anti kanker seperti asam caffeic, quercetin, catechin dan euganol juga terkandung di dalam daun salam Pada senyawa di daunnya juga bermanfaat membatasi metabolisme sel-sel karsinogenik.
Daun ini juga mengandung kolesterol nol dan kaya akan senyawa yang ramah jantung seperti rutin, salisilat, asam caffeic dan fitonutrien. Meminum air rebusan daun salam akan membantu mengurangi kemungkinan penyakit jantung koroner, membantu meningkatkan kesehatan jantung dan membantu mengaktifkan fungsi jantung.

Sebagai daun yang kaya asam lemak tak jenuh mono mampu menurunkan kolesterol jahat atau LDL. Pada orang yang dilanda stres, kecemasan, tekanan darah dan penderita diabetes dengan minum daun salam akan mengurangi aneka keluhan tadi.(Baca :Ke Semarang, Gulai Kambing Gereja Blenduk Menanti )

Untuk penyakit diabetes tipe 2, minum rebusan daun salam bisa membantu memerangi penyakit ini, lalu memperkecil peningkatkan produksi insulin dan membantu memantau glukosa dalam tubuh.

Sementara parthenolide dalam daun salam merupakan senyawa anti inflamasi yang menghasilkan minyak yang diekstrak dari daun salam dan bisa dipakai untuk meredakan migrain, arthritis dan rasa nyeri.

Yang tak kalah pentingnya, daun salam mengandung berbagai antioksidan dan senyawa antiseptik seperti α pinene, β pinene, myrcene, limonene, linalool, metil chavicol, neral, α terpineol, gernyl asetat p cymene, euganol dan chavicol. Kandungan zat-zat ini ditemukan dalam daun salam yang bermanfaat bagi kesehatan kulit. Belum lagi karena daun ini kaya akan vitamin C maka membantu mencegah kerusakan radikal bebas.


Sumber : https://id.berita.yahoo.com/daun-salam-bukan-sekedar-bumbu-punya-sifat-obat-082904430.html

No comments:

Post a Comment