Fakta di Balik Tragedi Rohingya dan Menyingkap Foto-foto HOAX Tragedi Rohingya

REP | 30 July 2012 | 22:35  

Langsung saja pada pokok pembahasan yaitu mengenai agenda tersembunyi dibalik tragedi Rohingya di Myanmar dan juga beredarnya foto-foto yang sebenarnya adalah hoax dan memperuncing permasalahan yang sesungguhnya. Jika kita terlalu memakan mentah-mentah kebenaran berita-berita foto maka akan fatal akibatnya.

Etnis Rohingya adalah etnis minoritas di Myanmar yang beragama Islam. Beberapa hari ini ramai diberitakan mengenai tragedi yang menimpa etnis minoritas tersebut. Saya tidak akan membahas mengenai tragedinya namun mencoba mengungkap apa sebenarnya di balik tragedi tersebut.

Etnis Rohingya adalah etnis di Myanmar yang terdapat di daerah yang bernama Arakan. Daerah Arakan ini adalah daerah yang sangat kaya dengan kandungan Minyak dan Gas Bumi, dan sudah lama menjadi incaran perusahaan-perusahaan minyak besar seperti Chevron (USA), Total (Perancis), Petro China, Tiongkok Petroleum, Petronas Malaysia, dan lainnya.

Dengan terjadinya tragedi yang saya yakin adalah sudah terkontaminasi oleh provokator yang dengan cara keji demi mendapatkan hak eksplorasi minyak dan gas, kemudian mengadu domba dengan isu agama. Dan dengan sikap dan pernyataan presiden Myanmar, Thein Sein, yang kemudian mengusir etnis Rohingya dari daerahnya di Arakan adalah sebuah pertanda bahwa memang daerah tersebut memang sengaja ingin dikosongkan demi kepentingan eksplorasi Minyak dan Gas Bumi.

Sungguh keji sekali apa yang telah dilakukan oleh Junta Militer Myanmar dengan mengadu domba antara umat Islam dan Umat Buddha demi Minyak dan Gas Bumi. Jika kita tidak menggali ada apa sebenarnya di balik tragedi Rohingya ini mungkin kita pun akan termakan politik “adu domba” yang sangat kotor dari Junta Militer Myanmar di bawah presiden Thein Sein. Keji dan Kejam.

Kemudian juga kita harus benar-benar mencermati berita-berita foto yang mengarah  dan diberi label “pembantaian entis Rohingya” yang ternyata banyak berupa HOAX atau gambar kebohongan. Beberapa foto hoax tragedi Rohingya ini di antaranya adalah:

Foto Hoax 1 Tragedi Rohingya:

foto hoax 1 tragedi rohingya (tibetan community/tibet times)

Keterangan foto 1: Foto ini bukanlah foto pembunuhan, justru sebaliknya foto ini adalah foto situasi ketika umat Buddhist di Tibet membantu evakuasi mayat pasca terjadinya gempa di Cina.

Foto Hoax 2 Tragedi Rohingya:

foto hoax 2 tragedi rohingya (the telegraph/SMH portal)

Keterangan foto 2: Foto ini yang paling banyak beredar dan diberitakan tentang tumpukan mayat di pantai, padahal foto ini sebenarnya adalah foto dari perkembangan kasus Pattani di Thailand Selatan pada Oktober 2004 yaitu  foto para demonstran muslim yang ditangkap karena dianggap memperkeruh konflik yang ada di sana setelah sebelumnya memang ada ketegangan antara muslim dengan umat buddhist.

Foto  Hoax 3 Tragedi Rohingya:

foto hoax 3 tragedi rohingya (people

Keterangan foto 3: Sama seperti pada foto 2, foto ini pun bukan foto pembantaian, melainkan foto demonstran yang di tangkap di Thailand.

Foto Hoax 4 Tragedi Rohingya:

foto hoax 4 tragedi rohingya (international bussiness time / the guardian)

keterangan foto 4: foto ini bukanlah foto pembakaran etnis rohingya melainkan foto aktivis Tibet (bernama Jamphel Yesh) yang melakukan demonstrasi saat kedatangan Presiden Cina ke India. Aktivis tersebut adalah imigran yang mencari suaka ke India, dan melakukan aksi bakar diri ketika mengetahui Presisden Cina (saat itu yang menjabat adalah Hu Jintao) akan datang berkunjung.

foto Hoax 5 Tragedi Rohingya:

foto hoax 5 tragedi rohingya (ahrchk / my sinchew)

keterangan foto 5: Foto ini bukanlah gambar pertikaian apalagi pembantaian umat muslim yang dilakukan oleh biksu di Myanmar, melainkan foto demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat Myanmar terhadap pemerintah atas sulitnya biaya hidup terutama karena kenaikan harga BBM di negara tersebut pada tahun 2007, di mana para biksu pun ikut berdemonstrasi menolak kenaikan harga BBM.

Teliti sebelum membeli demikian pepatahnya. Jika kita memakan mentah-mentah apa yang tersaji atau pun diberitakan oleh sebuah foto, sudah pasti kita akan mudah terprovokasi, padahal belum tentu foto tersebut menyajikan informasi yang benar (fotonya mungkin benar, hanya saja perlu dicek kebenaran informasi yang menyertai foto itu). Mengenai foto-foto di atas, anda pun tentunya tidak harus percaya dengan penyajian tulisan saya dan anda dapat mengecek kebenaran foto itu.

Dan  untuk mengecek kebenaran sebuah foto dapat anda lakukan di google images dengan cara sebagai berikut:

• Masuk ke situs pencarian gambar seperti Google Images (http://www.google.co.id/imghp?hl=en) atau ketik di mesin pencari google dengan kata “google images”, nanti akan di tampilkan panduan index yang mengarah kepada situs google images.


• Pada kotak pengisian kata kunci ada icon bergambar kamera, klik icon tersebut maka akan muncul pilihan untuk mengisikan URL gambar atau menguploadnya.


• Masukan URL gambar atau upload gambar yang ingin dicek, tekan enter maka Google akan menampilkan gambar dengan pola yang mirip atau sama persis beserta keterangannya.

Demikian sekilas mengenai ada apa sebenarnya di balik tragedi Rohingya yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar. Jika suatu hari terbukti bahwa hal tersebut adalah “adu domba” yang di lakukan oleh Junta Militer Myanmar, maka hal tersebut adalah sebuah tindakan pelanggaran HAM Berat (Genocide) dan sungguh sangat keji mengadu domba warganya sendiri demi kepentingan pihak asing yang akan mengeksplorasi minyak dan gas yang begitu banyak terdapat di daerah Arakan yang sudah lama dihuni oleh etnis Rohingya.

Kita yang tidak melihat langsung atau pun berada di lokasi terjadinya tragedi tersebut tentunya harus dengan sangat bijaksana dalam menyikapi tragedi Rohingya ini, apalagi dengan adanya unsur etnis dan agama. Jangan mudah terpancing berita. Kita harus mencari dulu apa sebenarnya akar permasalahannya.

Demikian dan semoga memberikan manfaat.

Su.He.

Sumber : http://regional.kompasiana.com/2012/07/30/fakta-di-balik-tragedi-rohingya-dan-menyingkap-foto-foto-hoax-tragedi-rohingya-475327.html