Di Beijing, yang namanya becak lain dengan becak di sini. Becak di Beijing itu ditarik, namanya rijksaw. Jadi si penarik rijksaw di depan, penumpang di belakang.
Buat para penarik rijksaw di Beijing, dikenal 1 jalan, yang konon katanya sangat angker. Namanya jalan Lan Chiang. Jarang ada orang yang mau lewat ke jalan itu, jam 9-an pun biasanya udah sesepi jam 12 malem, hanya ada suara anjing2 yang melolong kedinginan.
Suatu saat, tepatnya malam sebelum imlek tahun Naga yang lalu, ada 1 orang penarik rijksaw, yang baru saja pulang mengantar penumpangnya, namanya Wan Sing, dan entah bagaimana, jalan pulang yang biasanya dia lewati, ditutup. Jalan satu2nya yang bisa dilewati adalah jalan Lan Chiang.
Akhirnya dia terpaksa melewati jalan tersebut dengan berat hati.
Tepat di tengah jalan tersebut, tiba-tiba ada 1 orang wanita, cantik sekali, memakai baju serba putih, rambutnya panjang, dan wangi bau parfumnya seperti bunga kamboja. Kemudian wanita itu menghentikan dia.
Wan Sing yang ketakutan, akhirnya mau juga berhenti, walaupun dia sudah berkeringat dingin.
Kemudian wanita itu minta diantar sampai ke ujung jalan Lan Chiang, dan naik ke rijksawnya tanpa menunggu persetujuan Wan Sing. Karena Wan Sing takut sekali, akhirnya dia menarik rijksawnya sekencang-kencangnyanya, supaya cepat sampai depan, pikirnya.
Begitu sampai di ujung jalan Lan Chiang, Wan Sing merasakan bahwa rijksawnya ringan sekali seperti tidak ada penumpangnya, waktu dia menoleh ke belakang... DASSHH! Benar saja, wanita itu sudah menghilang!
Makin takut si Wan Sing sehingga tidak berani menceritakan kepada siapa pun...
Keesokan malamnya tepat pada hari imlek malam, entah lupa entah sial, Wan Sing terpaksa lewat jalan Lan Chiang itu lagi, dan sekali lagi bertemu dengan wanita yang kemarin. Kemudian seperti kejadian kemarin wanita itu minta diantar ke ujung jalan Lan Chiang lagi dan naik kembali ke rijksawnya.
Wan SIng yang sudah semakin takut karena kejadian kemarin malam, cepat-cepat menarik rijksawnya, dan waktu sedang dalam keadaan panik, takut dan kalut, sehingga rijksawnya tergoncang-goncang karena
dia ngebut, tiba-tiba wanita itu menepuk bahunya.
Wan Sing terkejut dan ketakutan setengah mati, begitu penuturannya. Dia berhenti dan menoleh ke belakang dengan jantung berdebar-debar...
Kemudian tanpa disangkanya sama sekali, wanita itu berkata...
....
....
'Bang bawa rijksawnya pelan2 aja, entar saya jatoh lagi kaya kemaren!'
No comments:
Post a Comment