Monday, September 12, 2011

Kisah Si Induk Bebek

Waktu itu di saat para hewan hidup rukun seperti manusia …

Suatu ketika seekor induk bebek duduk di peternakan. Seekor ayam jago datang menghampirinya dan berkata, “Oh induk bebek yang baik hati maukah menolongku membersihkan bulu-buluku yang kotor ?”

“Baiklah, mari kusikat dan kubersihkan bulu-bulumu wahai paman Ayam”, jawab induk bebek. ”Terima kasih, kau baik sekali”, Ayam jago sangat senang.

Tak lama setelah induk bebek selesai membersihkan bulu-bulu paman ayam, datanglah seekor Keledai dan berkata kepada induk bebek, “Oh induk bebek cintaku, maukah menolongku membawakan kantong2 ini…berat sekali, aku tak kuat membawanya sendiri”

“Baiklah mari ku bantu membawakannya untukmu”, jawab induk bebek “Terima kasih, kau baik sekali”, Nona Keledai sangat senang.

Kemudian datanglah lagi seekor kucing kepada induk bebek dan berkata, “Oh induk bebek, aku mengotori lantai rumah majikanku. Maukah kau menolongku membersihkannya ?”

“Aku lelah, tapi baiklah…aku akan menolongmu membersihkan lantai rumah majikanmu”, jawab induk bebek. “Terima kasih, kau baik sekali, aku akan mengingat kebaikanmu”, Pak Kucing senang sekali sambil tersenyum ramah.

“Induk bebek…kemarilah…maukah menolongku ?”, Nona sapi tampak kebingungan. “Ada apa nona sapi ?”, induk bebek bertanya, “Kau kelihatan begitu bingung”.

“Lonceng kecil di leherku tidak mau berbunyi…maukah kau melihat dan memperbaikinya?”. “Oh tentu…tenanglah sebentar, aku akan menolongmu”, jawab induk bebek.

“Terima kasih, kau baik sekali kawan, sekarang aku dapat berjalan lagi dengan nyaman", Nona sapi senang sambil tersenyum malu - malu.

”Benar -benar hari yang sangat melelahkan…aku menghabiskan waktu untuk melakukan pekerjaan ini dan itu, tapi aku senang dapat membantu kawan - kawanku”. Induk bebek beristirahat karena hari sudah sangat malam.

Keesokan harinya, di pagi yang cerah..induk bebek pergi ke ladang gandum. Di pinggir lumbung Ia bertemu dengan Ayam jago.

“Selamat pagi Ayam jago, aku hendak ke ladang gandum…maukah kau membantuku memotong gandum?”, induk bebek bertanya. “Oh aku sedang sibuk sekali induk bebek”, jawab paman Ayam sambil menyisir bulu –bulunya yang indah.

“Ya…, baiklah kalau begitu biar ku potong sendiri gandum – gandum ini”.

Setelah memotong gandum, induk bebek pergi memetik apel. Di Bawah pohon apel, Nona Keledai sedang duduk bercermin.

“Selamat pagi Nona Keledai, aku hendak memetik apel, maukah kau membantuku mengumpulkannya?", induk bebek bertanya. “Oh maaf induk bebek, aku sedang terburu-buru…aku harus pergi sekarang“, jawab Nona keledai sambil membereskan peralatan kosmetiknya yang berceceran.

“Ya…, baiklah kalau begitu biar kupetik dan kukumpulkan sendiri apel -apel itu nanti”. Induk bebek bekerja sendiri.

Sepulangnya dari memetik apel, induk bebek pergi ke gudang mengambil sekantong gula, sekantong tepung, sebotol sirup, sepuluh butir telur dan dua bongkah besar mentega. Di depan pintu gudang ia bertemu dengan Pak Kucing dan induk bebek bertanya, ”Pak Kucing maukah membantuku membawakan barang-barang ini ke dapur bersamaku?”. “Oh aku tidak sempat induk bebek, banyak pekerjaan yang harus kulakukan”, jawab Pak Kucing sambil menjilati tangannya.

“Ya…, baiklah kalau begitu biar kubawa sendiri barang-barang ini ke dapur”, jawab induk bebek masgul.

Dan sesampainya di dapur, induk bebek harus mengeluarkan sekarung besar batu bara. Tapi untunglah, Nona sapi ada di dekat sana.

“Hai Nona Sapi, kemarilah sebentar. Maukah kau menolongku mengeluarkan sekarung batu bara ini?”, pinta induk bebek. “Oh induk bebek, kotor sekali karung itu…lagipula aku ada janji dengan paman Ayam, Nona Keledai dan Pak Kucing”, jawab Nona Sapi.

“Ya…, baiklah kalau begitu biar kuangkat sendiri karung batubara ini”, jawab induk bebek.

Sesudah itu mulailah induk bebek membuat kue tart apel yang besar dan enak, karena semua bahan yang dia butuhkan sudah lengkap. Kue itu kemudian ditaruh di pinggir jendela dapur.

“Oh..oh apakah kalian juga menciumnya, harum sekali…ini pasti kue apel yang sangat enak”, kata Pak Kucing. “Tentu,tentu kami juga dapat menciumnya….ayo kita cari darimana asalnya”, jawab Ayam jago, Nona Keledai dan Nona Sapi.

Di depan jendela, induk bebek sudah bersiap-siap menikmati kue tart apelnya ketika kawan - kawannya datang dan berkata, “Induk bebek, maukah kau membagi kue tart apelmu kepada kami, enak sekali kelihatannya”, kata mereka.

“Oh…aku membuatnya seorang diri dan kalian tidak mau membantuku, jadi akupun akan memakannya seorang diri”, kata induk bebek. Mendengar itu, Ayam jago, Nona Keledai, Pak Kucing dan Nona Sapi tampak kecewa dan malu.

Induk bebek lalu berkata,” Tapi karena kalian adalah kawan-kawanku, aku akan memberikan kue tart apel ini juga kepada kalian”. Akhirnya merekapun makan bersama dengan bahagia.



Pesan Cerita...

Sifat manusia terkadang seperti nona keledai, nona sapi, dll, membutuhkan di saat mereka dalam keadaan susah saja, tetapi di saat teman dalam kesusahan mereka tidak peduli. Apakah Anda masih seperti nona keledai, nona sapi, pak kucing dan ayam??

Sebaliknya jika kita seperti induk bebek yang siap sedia saling membantu, alangkah baik nya. Saling membantu tidak ada rugi nya, malah tentu akan banyak disayangi siapa pun juga. dan tentu kita dapat mengikat jodoh yang baik dgn siapa pun, dan kita pun akan mendapatkan balasan yang baik..Dan tentu saja, kita berbuat apa, maka akan mendapatkan apa juga... Dengan saling membantu akan tercipta suasana yang bahagia & dunia yang damai...

Teman sejati akan diperoleh setelah kita mengalami penderitaan, seorang teman sejati seperti buku dengan pulpen, kunci dengan gembok, seperti mata dengan tangan dimana saat tangan terluka, mata akan menangis dan saat mata menangis maka tangan akan menghapus nya... Itulah arti dari teman sejati dan sebuah nilai dari persahabatan.

No comments:

Post a Comment