Saturday, September 17, 2011

Kelemahan dan kelebihan


Alkisah, di sebuah kota kecil di Jepang, terdapat seorang anak yg lengan kirinya buntung, tetapi ia
sangat menyukai bela diri judo, dan sudah mengikuti latihan di sebuah dojo. Selama berlatih, sang guru hanya mengajarkan satu jurus saja. Walaupun jurus itu termasuk sukar untuk dikuasai, anak ini merasa tak puas, karena ia melihat murid-murid lainnya mempelajari bermacam-macam teknik. 

Akhirnya setelah 6 bulan, ia tak kuasa lagi menahan kesabarannya. Lantas ia menemui sang guru; “Sensei, bolehkah aku bertanya? Mengapa selama 6 bulan ini aku hanya berlatih jurus ini saja”.
Gurunya hanya menjawab singkat “Karena engkau murid yang istimewa dan hanya jurus ini yang engkau perlukan”

Ia tak berani lagi bertanya dan memilih untuk berlatih dengan tekun. Semakin lama jurus itu semakin dikuasainya dan mendarah daging dalam dirinya. Tak ada seorangpun yang semahir dia dalam menggunakan jurus tsb.

Setahun kemudian, sang guru menyertakan dirinya dalam kejuaran nasional di ibukota. Walaupun merasa pesimis & minder, ia menuruti permintaan sang guru & mereka berangkat ke ibukota.

Kejuaraan dimulai. Di luar dugaannya, dengan mudah ia bisa menjatuhkan & mengunci lawan-lawannya.
Babak demi babak ia lalui, sampai akhirnya ia harus menghadapi juara tahun lalu di babak Final. Walau memakan waktu cukup lama dan menguras tenaganya, lagi-lagi ia berhasil memenangkan pertandingan.

Dalam perjalanan pulang, sembari membahas & mengevaluasi pertarungannya, sang anak bertanya kembali, “Sensei, saya heran, mengapa hanya bermodal satu jurus ini saja saya bisa memenangi pertandingan. Saya masih belum mengerti ucapan Sensei dulu, apa istimewanya saya dan mengapa hanya satu jurus ini?”

Sang Sensei tersenyum & berkata :
 “Muridku, Cara bertarung setiap orang adalah unik, tergantung dari kekuatan & kelemahannya. Praktisi
beladiri perlu mempelajari berbagai teknik & jurus sampai akhirnya ia menemukan kekuatan & kelemahannya dan akhirnya memilih teknik & jurus yang sesuai, yaitu teknik2 yg memanfaatkan kekuatanya dan menutupi kekurangan atau bahkan mengubahnya sebagai kekuatan”.

“Engkau istimewa, karena kekuranganmu sudah jelas. Sehingga tak perlu engkau menghabiskan waktu
mempelajari berbagai jurus & teknik yang sudah pasti tidak engkau perlukan. Dan jurus itu paling cocok bagimu, karena selain jurus tersebut salah satu jurus tersulit dalam Judo, satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah dengan mengunci lengan kirimu”.


Kadang orang mengira bahwa kekurangannya merupakan hukuman, kutukan dan menyesalinya. Padahal, di dunia ini banyak sekali terdapat kemungkinan dan tak mungkin semuanya diraih.
Orang-orang yg memahami kekurangannya seharusnya bisa menyadari hal2 yang mustahil ia lakukan dan tak membuang waktu percuma untuk mengejarnya. Dan orang-orang yang juara adalah orang2 yang menggunakan semaksimal kekuatannya dan juga berhasil menggunakan kelemahannya juga sebagai kekuatan.


-o0o-


The story of one 10-year-old boy who decided to study judo despite the fact that he had lost his left arm in a devastating car accident. The boy began lessons with an old Japanese judo master. 
The boy was doing well, so he couldn't understand why, after three months of training the
master had taught him only one move. "Sensei," the boy finally said, "Shouldn't I be learning more moves?"
"This is the only move you know, but this is the only move you'll ever need to know," the sensei replied.
Not quite understanding, but believing in his teacher, the boy kept training. Several months later, the sensei took the boy to his first tournament. Surprising himself, the boy easily won his first two matches. The third match proved to be more difficult, but after some time, his opponent became
impatient and charged; the boy deftly used his one move to win the match. Still amazed by his success, the boy was now in the finals. This time, his opponent was bigger, stronger, and more experienced. For a while, the boy appeared to be over matched. Concerned that the boy might
get hurt, the referee called a time-out.
He was about to stop the match when the sensei intervened. "No," the sensei insisted, "Let him
continue."
Soon after the match resumed, his opponent made a critical mistake : he dropped his guard. Instantly, the boy used his move to pin him. The boy had won the match and the tournament. He
was the champion.
On the way home, the boy and sensei reviewed every move in each and every match. Then the boy summoned the courage to ask what was really on his mind.
"Sensei, how did I win the tournament with only one move?"
"You won for two reasons," the sensei answered. "First, you've almost mastered one of the most difficult throws in all of judo. And second, the only known defence for that move is for your opponent to grip your left arm."
 
Moral : 
The boy's biggest weakness had become his biggest strength...

No comments:

Post a Comment