Friday, September 16, 2011

Cinta Tanpa Syarat (UNCONDITIONAL LOVE)

Cerita tentang serdadu yang akhirnya pulang setelah bertempur dengan vietnam. Dia menelpon orang tuanya dari San Fransisco.
(A story is told about a soldier who was finally coming home after having fought in Vietnam. He called his parents from San Francisco).

Mama & Papa, Saya segera pulang, tapi saya punya pertanyaan. Saya punya seorang teman, saya ingin membawanya pulang bersama saya.
("Mom and Dad, I'm coming home, but I've a favor to ask. I have a friend I'd like to bring home with me").

“Tentu, kami senang bertemu dengannya,” jawab mereka. “Ada sesuatu yang kalian harus tahu”, lanjut sang anak, “dia terluka parah dalam pertempuran. Dia menginjak ranjau dan kehilangan lengan dan kakinya, dia tidak punya tempat untuk pergi dan saya ingin dia tinggal bersama kita”
("Sure," they replied, "we'd love to meet him." "There's something you should know the son continued, "he was hurt pretty badly in the fighting. He stepped on a land mind and lost an arm and a leg. He has nowhere else to go, and I want him to come live with us.")

“Saya sedih mendengarnya nak. Mungkin kita dapat membantunya mencarikan tempat tinggal.”
("I'm sorry to hear that, son. Maybe we can help him find somewhere to live.")

“Tidak Ma Pa, Saya ingin dia tinggal bersama kita”.
("No, Mom and Dad, I want him to live with us.")

“ Nak, kamu tidak tau apa yang kamu minta”, kata sang ayah. Seseorang yang cacat akan merepotkan kita. Kita punya kehidupan sendiri, dan kita tidak ingin hal seperti ini mengganggu kita. Saya rasa kamu sebaiknya pulang saja dan lupakan orang ini. Dia akan menemukan cara untuk hidupnya sendiri.
("Son," said the father, "you don't know what you're asking. Someone with such a handicap would be a terrible burden on us. We have our own lives to live, and we can't let something like this interfere with our lives. I think you should just come home and forget about this guy. He'll find a way to live on his own.")

Lalu, sang anak menutup telpon. Orang tuanya tidak mendengar khabar darinya. Beberapa hari kemudian, mereka menerima telepon dari kepolisian San Fransisco.
(At that point, the son hung up the phone. The parents heard nothing more from him. A few days later, however, they received a call from the San Francisco police).

Mereka di beritahu bahwa putra mereka telah mati setelah jatuh dari gedung bertingkat. Polisi yakin bahwa ini adalah kasus bunuh diri.
(Their son had died after falling from a building, they were told. The police believed it was suicide.)

Orangtua yang sedang berduka itu terbang ke San Fransisco, dan dibawa ke kamar mayat untuk mengidentifikasi tubuh anak mereka. Mereka mengenalinya, tapi yang menakutkan mereka, mereka juga menemukan sesuatu yang tidak mereka ketahui, putranya hanya memiliki satu lengan dan satu kaki.
(The grief-stricken parents flew to San Francisco and were taken to the city morgue to identify the body of their son. They recognized him, but to their horror they also discovered something they didn't know, their son had only one arm and one leg.)



Moral of Story :

Orang tua dalam cerita ini mirip dengan kebanyakan dari kita. Kita biasanya mudah mencintai orang yang tampan dan menyenangkan, tapi kita tidak menyukai orang yang menyusahkan atau yang membuat kita tidak nyaman.
(The parents in this story are like many of us. We find it easy to love those who are good-looking or fun to have around, but we don't like people who inconvenience us or make us feel uncomfortable.)

Kita akan memilih menjauhi orang yang tidak sesehat, secantik, atau sepintar kita.
(We would rather stay away from people who aren't as healthy, beautiful, or smart as we are.)

Untunglah, ada seseorang yang tidak akan memperlakukan seperti itu. Seseorang yang mencintai kita tanpa syarat, yang menganggap kita keluarga, tanpa memperdulikan seberapa berantakannya kita.
(Thankfully, there's someone who won't treat us that way. Someone who loves us with an unconditional love that welcomes us into the forever family, regardless of how messed up we are.)

Malam ini, sebelum kamu menikmati malam, ucapkan sebuah doa agar Tuhan memberimu kekuatan yang dibutuhkan untuk menerima orang apa adanya, dan membantu kita semua untuk lebih memahami mereka yang memiliki perbedaan dari kita !!
(Tonight, before you tuck yourself in for the night, say a little prayer that God will give you the strength you need to accept people as they are, and to help us all be more understanding of those who are different from us !!)

Ada sebuah keajaiban yang disebut persahabatan yang menempati hati. Kamu tidak tahu bagaimana ini terjadi atau kapan ini mulai. Tapi kamu tahu yang selalu menyertainya. Dan kamu menyadari bahwa persahabatan adalah hadiah dari Tuhan yang paling bernilai !
(There's a miracle called Friendship That dwells in the heart. You don't know how it happens Or when it gets started. But you know the special lift It always brings. And you realize that Friendship Is God's most precious gift !)

Teman adalah perhiasan yang jarang didapat. Mereka membuatmu tersenyum dan mendorongmu untuk suskses. Mereka meminjamkan telinga, mereka berbagi doa, dan mereka selalu mau membuka hati mereka untuk kita.
(Friends are a very rare jewel, indeed. They make you smile and encourage you to succeed. They lend an ear, they share a word of praise, and they always want to open their hearts to us.)

No comments:

Post a Comment