Thursday, September 29, 2011

5 Menit Saja

Seorang ibu duduk di samping seorang pria di bangku dekat Taman-Main di West Coast Park pada suatu minggu pagi yang indah cerah. “Tuh.., itu putraku yang di situ,” katanya, sambil menunjuk ke arah seorang anak kecil dalam T-shirt merah yang sedang meluncur turun di pelorotan/perosotan. Mata ibu itu berbinar, bangga.

“Wah, bagus sekali bocah itu,” kata bapak di sebelahnya. “Lihat anak yang sedang main ayunan di bandulan pakai T-shirt biru itu? Dia anakku,” sambungnya, memperkenalkan. Lalu, sambil melihat arloji, ia memanggil putranya. “Ayo Jack, gimana kalau kita sekarang pulang?” Jack, bocah kecil itu, setengah memelas, berkata, “Kalau lima menit lagi,boleh ya, Yahhh? Sebentar lagi Ayah, boleh kan? Cuma tambah lima menit kok, yaaa…?”

Pria itu mengangguk dan Jack meneruskan main ayunan untuk memuaskan hatinya. Menit-menit berlalu, sang ayah berdiri, memanggil anaknya lagi. “Ayo, ayo, sudah waktunya berangkat?” Lagi-lagi Jack memohon, “Ayah, lima menit lagilah. Cuma lima menit tok, ya? Boleh ya, Yah?” pintanya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Pria itu bersenyum dan berkata, “OK-lah, iyalah…”

“Wah, bapak pasti seorang ayah yang sabar,” ibu yang di sampingnya, dan melihat adegan itu, tersenyum senang dengan sikap lelaki itu. Pria itu membalas senyum, lalu berkata, “Putraku yang lebih tua, John, tahun lalu terbunuh selagi bersepeda didekat sini, oleh sopir yang mabuk.
Tahu tidak, aku tak pernah memberikan cukup waktu untuk bersama John. Sekarang apa pun ingin kuberikan demi Jack, asal saja saya bisa bersamanya biar pun hanya untuk lima menit lagi. Saya bernazar tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi terhadap Jack.

Ia pikir, ia dapat lima menit ekstra tambahan untuk berayun, untuk terus bermain. Padahal, sebenarnya, sayalah yang memperoleh tambahan lima menit memandangi dia bermain, menikmati kebersamaan bersama dia, menikmati tawa renyah-bahagianya….”



Pesan Cerita...

Hidup ini bukanlah suatu lomba. Hidup ialah masalah membuat prioritas. Berikanlah pada seseorang yang kaukasihi, lima menit saja dari waktumu, dan engkau pastilah tidak akan menyesal selamanya. Prioritas apa yang Anda miliki saat ini?

Waktu yang sudah terlewat tidak akan kembali lagi…

Pepatah mengatakan, “ Semakin bertambah usia, maka akan semakin sedikit waktu”.

Seiring berjalan nya waktu & Semakin bertambah usia orang yang kita kasihi, maka akan semakin sedikit waktu untuk dapat berkumpul bersama.

Seiring berjalan nya waktu & Semakin bertambah usia, maka kesempatan untuk memupuk kebajikan akan semakin sedikit, sedapat mungkin kita sama-sama berusaha dengan seiring berjalannya waktu. Karena waktu tidak dapat kita genggam. Kita harus memegang dan memanfaatkan setiap waktu… Yang sudah terjadi tidak dapat terulang kembali.

Moment indah yang terjadi, dapat menjadi kenangan terindah dalam hidup kita, dan belum tentu kita dapat mengulang moment indah tersebut dengan sama persis.

Moment yang kurang menyenangkan, juga dapat menjadi pelajaran berharga & pengalaman hidup kita.

Setiap moment apa pun yang kita alami mempunyai makna tersendiri dan bisa membuat kita semakin menyadari bahwa betapa berharga nya kita dapat mengalami moment tersebut.

Seiring berjalan nya waktu, kita berusaha merubah segala nya menjadi lebih baik. Seperti :
• Sifat dan kebiasaan buruk, dari waktu ke waktu bisa berubah menjadi lebih baik.
• Pandangan ini dari hari ke hari bisa semakin cemerlang
• Pikiran ini dari jam ke jam bisa semakin terbuka
• Hati ini dari menit ke menit bisa semakin luas seperti samudra
• Kearifan ini bisa semakin bijak seiring berjalan nya waktu.
• Dan lain-lain

No comments:

Post a Comment