Thursday, August 21, 2014


Ketika seseorang mengatakan kata-kata yang menusuk hati, mencela dan menghina anda, apa yang akan anda lakukan? Anda akan marah, dan dengan emosi memakinya, atau mengekang diri menahan emosi? Lalu? Apa anda akan semakin gusar, sehingga perasaan menjadi tertekan?
Jika ya, maka pikiran yang terganggu ini akan muncul dalam bentuk ledakan atau tabiat gila-gilaan dan membuatnya kehilangan akal sehatnya yang mana akan meredam kebijaksanaan dan kemampuannya. Hasil yang sangat tidak diharapkan tentunya akan terjadi.
Suatu ketika, ada seorang bijak yang berjalan melewati sebuah desa, beberapa orang yang menghampirinya mengeluarkan kata-kata yang kasar, bahkan mengucapkan kata-kata kotor.
Sang bijak berdiri di sana, dengan penuh perhatian dan tenang mendengarnya, lalu berkata, “Terima kasih kalian datang menemuiku, tapi saya sedang buru-buru, orang di desa seberang sedang menunggu saya, dan saya harus segera ke sana. Tapi besok saya punya waktu, jika masih ada yang ingin kalian sampaikan, bagaimana kalau kalian datang bersama besok?”
Orang-orang itu benar-benar tidak yakin dengan apa yang didengarnya, dan tidak percaya dengan pemandangan yang ada di hadapan mereka, “Ada apa dengan orang ini?”
Salah satu di antara orang itu bertanya pada sang bijak, “Apa kau tidak mendengar apa yang kami katakan? Kami mengatakan hal yang tidak baik, tapi kau tidak bereaksi apa pun.”
Sang bijak menjawab, “Jika yang kalian inginkan adalah reaksi saya, maka Anda datang terlambat, seharusnya Anda datang pada 10 tahun yang lalu, saat itu saya pasti menanggapi. Namun, selama 10 tahun ini saya tidak lagi di bawah kendali orang lain, saya bukan lagi seorang budak, saya adalah tuan bagi diri sendiri. Saya bekerja menurut kehendak pribadi, bukan menurut reaksi orang lain.”
Memang, jika ada yang emosi terhadap Anda, itu urusannya sendiri; Jika dia menghina Anda, itu adalah urusannya sendiri; Jika dia bersikap kasar dan tidak sopan, itu juga urusannya sendiri. Sebab apa yang ingin dia katakan dan lakukan, itu adalah tingkat kesabarannya, lalu apa yang dapat Anda lakukan?
Hanya dengan budi luhur, pikiran yang tenang dan terkendali yang mampu untuk menunjukkan kebijaksanaan seseorang, walaupun ada angin besar namun tidak mampu untuk menggoncang sebuah gunung. Tidak ada marah, maka tidak ada musuh.
Menampakkan kemarahan yang berlebihan, hanya memperlihatkan tanda mental yang tidak seimbang dan ketidakmampuan. Jika seseorang dapat sepenuhnya menghilangkan kemarahan dalam pikirannya maka orang tersebut sungguh luar biasa. Salam kebajikan



No comments:

Post a Comment