Monday, August 25, 2014


Dengan Puisi, Menjangkaumu

Jemari lentik puisiku mengigil mengusap bagian yang lama tiada pernah tersentuh.

Lihat dan rasakanlah betapa sentuhan jari-jari itu telah membangunkan hasrat yang sekian lama bahkan menggeliat pun tak kuasa.

Aku telah lupa mengapa dulu hatiku memilihmu dan hingga kini masih hanya menyimpan dirimu.

Pastilah bukan karena keretamu, bajumu, kursimu, kulitmu, karena ketika kau datang padaku pada suatu masa, dengan puisi aku melihatmu telanjang, dan dengan puisi yang kulihat hanya pedalamanmu yang tembus pandang, dan dengan puisi kuberanikan diri memasukimu, dan dengan puisi kurebahkan jiwaku di sana ....

Kini dengan jari-jari lentiknya kubiarkan puisi membangunkan kita dari tidur panjang yang meresahkan.

Sebab ketika hidup tidak memberi kita pilihan, dan hatiku tak mampu berpaling, hanya lewat puisi dan dengan puisi aku punya jari-jari untuk meraih, menjangkau, dan berupaya merengkuhmu ....

*Salam pagi teriring puisi yang masih sarat rindu ....*



Sumber : Rani Rachmani Moediarta
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10152688985874540&set=a.10151103664444540.488827.538519539&type=1

No comments:

Post a Comment