Thursday, July 10, 2014


Aku tidak harus menunjukkan kepedulianku terhadapmu pada semua orang, bukan ?

Jika kita dipertemukan dalam keadaan seperti ini, sama-sama tahu bahwa kita tidak bisa menjalani kebersamaan tanpa kerestuan dari Tuhan. Pastilah kita menerka-nerka kiranya apa yang sedang Tuhan rencanakan.

Aku mendoakan keselamatanmu hingga lupa mendoakan keselamatanku sendiri. Aku memastikan kamu aman ketika sedang berkendaraan, atau sekedar memastikan, achh, kamu hari ini sehat wal afiat.

Ini persis seperti anak perempuan yang jatuh cinta pada boneka beruang di toko mainan, memperhatikan dan
menginginkan, sekedar ingin. Tapi dinding kaca menjadi batas antara memiliki dan tidak memiliki. Seandainya dipecahkan tentu saja dimarahi satpam. Hhmmm..

Aku kepadamu adalah seseorang dengan orang lain yang bukan siapa-siapa. Jika aku peduli kepadamu, itu semata karena aku tidak tahu tentang bagaimana cara mengatasi perasaan.

Setidaknya aku mampu menahannya dengan cukup mendoakan. Aku menahannya untuk tidak lebih dari itu.



Sumber : https://www.facebook.com/Yoestina?hc_location=timeline
 

No comments:

Post a Comment