aku...telah terbiasa membunuh rindu.
membunuh rindu yang selalu datang padaku dan mengancamku.
aku...terpaksa membunuhnya.
karena dia membuatku merasa perih dengan sayatan sepi.
dia membuatku merasa terluka atas kenyataan bahwa aku tak bisa bertemu dengan cinta.
....sayangnya, rindu selalu terlalu kuat untuk bisa kulawan.
karena tetap saja, aku masih berharap akan pertemuan itu.
maka akhirnya aku menyediakan diriku untuk kembali terluka.

~Monika Indri P~