Monday, May 26, 2014


Oma ini usianya 74th, tp kelihatannya lbh tua dr usianya, krn kepahitan hidup yg pernah dialaminya. Dulunya beliau ini juragan konfeksi di Tangerang-Cimone, org tua tunggal dng anak yg kuliah kedokteran dan tinggal skripsi. Kerusuhan Mei 1998 membalikkan hidupnya. Konfeksi dan rumahnya habis dibakar massa. Habis-habisan sudah, tersisa tanah yg dia tempati. Anak terkasih yg sbntr lg mjd dokter, mengalami gangguan kejiwaan parah shg tdk dpt melanjutkan studinya. Oma yg mengalami penganiayaan mental ini msh bertanggung jwb thd semua karyawannya. Dijuallah harta satu2nya yg tersisa, yi tanahnya, untuk membayar semua pegawainya. Sisa uangnya utk melanjutkan hidup dan membiayai pengobatan anak tersayang. Namun kebahagiaan blm berpihak padanya. Anak semata wayangnya, hartanya yg paling berharga, meninggalkannya utk selamanya, berpulang ke surga.

Dalam kelimbungannya, Oma bertemu dng bruder yg membawanya ke rumah singgah di daerah Senen (pindah ke Jak krn ktm bruder). Digembleng dlm pertumbuhan iman yg baik, akhirnya satu tahun kemudian Oma mohon dpt hidup diluar "surga" yg melindungi kerapuhannya dr ganasnya dunia yg sesungguhnya.

Dibohongi org berkali2, diambil harta bendanya oleh pemilik rumah yg menolak membuka pintu rumahnya krn Oma kena tipu shg tdk mampu membayar sewa....banyak peristiwa pedih yg Oma alami selama menjalani "hidup normal". Namun Oma jg menjadi saksi, betapa pemeliharaan Tuhan tak putus2nya, tak habis2nya dlm kehidupannya. Dalam ketidakpunyaan, Tuhan senantiasa mengirimkan malaikat2Nya dalam rupa - rupa bentuk. Bantuan kawan2 mahasiswa Atmajaya utk menebus barang2nya di rumah sewa, pesanan2 rajutan tmpt hp atau koin dr org2 yg menaruh kepedulian, dsb. Walaupun sehari hanya mendapatkan 5ribu rupiah dr dagangannya, Oma ttp bersyukur dan tak mengeluh.

Sabtu kmrn ktika kami duduk disebelahnya di halte hus, Oma melihat Giza dan mengajak bercakap-cakap, dan memberikan Giza jepitan2 rambut yg manis plus tas kecil yg cantik. Kami akhirnya mengobrol panjang lebar ttg Oma.

Dalam usia senjanya, Oma ttp optimis, penuh pengharapan, dan mampu mensyukuri setiap berkat yg Tuhan berikan dalam hidupnya. Smg Oma selalu dianugerahi oleh Tuhan, kesehatan yg prima, kehidupan yg lbh baik, dan semangat hidup yg selalu menyala. Amin.

Menurut Oma, beliau anak terkecil dan sdh tdk ada kakak/sdr yg hdp. Jika mmg ada sdr/family, smg membaca postingan ini dan menemui Oma ya. 
Kita gak pernah tau bgm cara Tuhan menolong kita, namun kita tau serta yakin dan percaya bhw jalan sesederhana apapun bs dijadikanNya sarana utk menolong kita. Who knows, kalau Oma msh mempunyai sanak saudara, dan membaca tulisan ini, jd bs menemukan/ktm dng Oma 

Oma tinggal di daerah Bendungan Hilir...di Gg. Mas atau apa gt namanya, menyewa satu kamar kecil gt menurut penuturan Oma kemarin. Rupanya anak Oma yg meninggal itu tinggal menunggu wisuda dr fak kedokteran univ. Airlangga Surabaya. Karena tdk kuat atas musibah yg menimpa kelg nya shg terganggu kesehatan mentalnya dan akhirnya meninggal dunia sekalipun sdh diobati





Sumber : https://www.facebook.com/giza.gracia/posts/10152367808553939

No comments:

Post a Comment