Thursday, November 7, 2013

Jangan memberi Beban saat menua



 Saat duduk menunggu antrian di sebuah bank beberapa waktu yang lalu…

Saya memulai percakapan kecil dengan orang tua yang umurnya sebaya dengan ayah saya. Saat pertama mengamatinya Dia tampak membulak balik buku tabungan pada lembar terakhir.
Ternyata dia sedang menunggu dengan harap cemas kiriman dari anak perempuannya yang bekerja di luar negeri…

Banyak dari o...rang Tua yang tidak mempersiapkan masa Tuanya. Tugas mereka hanya menyekolahkan anak² mereka…
Sampai bisa bekerja.
Anak² seolah² jadi investasi balas budi, karena saat menua bisa jadi sandaran Hidup…
Mereka lupa, bahwa diri sendiri harus juga dipersiapkan.

Saya berusaha bekerja keras bukan cuma sebatas melepas dari belenggu kemelaratan, membesarkan, menyekolahkan anak² adalah sebuah konsekuensi dan tanggung jawab bukan investasi masa tua…
Bukan tentang "PENGORBANAN" yang berakhir dengan "HUKUM BALAS BUDI"…

Anak² akan punya kehidupan sendiri dan Bebannya juga pasti tak mudah…
Jadi saya kira saat kita MENUA…
Jangan memberi Beban buat anak² kita. Kita harus tetap jadi Lilin buat anak dan cucu kita…

Waktu muda, saya suka MENUNDA sedikit saja kesenangan, terbiasa melatih membedakan KEINGINAN (WANT) dan KEBUTUHAN (NEED) Karena kondisi pas²an tapi Pelajarannya jadi kebiasaan baik…
Berharap saat "MENUA" nanti, saya tidak akan cemas dengan saldo terakhir di tabungan dan tak menyerahkan nafas financial di tangan anak² tercinta. ({})
Karena ibarat menanam Pohon, benihnya sudah ditabur… dan buahnya akan di petik saat panen Raya tiba.

Saat kita "LAHIR MISKIN"… itu bukan kesalahan kita, Tapi saat kita "MATI MISKIN" itu kesalahan kita ({})


No comments:

Post a Comment