Wednesday, July 17, 2013

Cinta di sekitar kita


Mendengarkan Cinta

 Hal-hal yang pingin kita omongin, atau yang harus kita bilang,
 justru malah nggak pernah kita ungkap.
 Parahnya lagi, kita terbiasa pake simbol-simbol atau kata-kata lain
 buat nunjukin arti sebenernya.
 Alhasil, seringnya maksud kita itu jadi nggak terkomunikasikan dan bikin
 orang lain ngerasa bete, nggak disayang, nggak dihargai.

 Iya sih, ada saat-saat kita ngerasa nggak nyaman
 mengekspresikan cinta yang kita rasa.
 Karena takut mempermalukan orang lain, atau diri kita sendiri,
 kita ragu buat bilang, "I love you".
 Jadinya, kita menyampaikan perasaan itu lewat kata-kata yang lain
  "Jaga diri baik-baik", "belajar yang bener",
 "hati-hati di jalan", "jangan ngebut", "jangan lupa makan".
 Tapi, sebenernya, itu cuma opsi-opsi
 lain dari perkataan yang sesungguhnya :
  "saya sayang kamu", "saya peduli sama kamu",
 "kamu sangat berarti buat saya", "saya nggak mau kamu terluka".

 So, nggak ada salahnya kita coba MENDENGARKAN CINTA
 lewat kalimat-kalimat yang dikatakan orang lain.
 Ungkapan eksplisit itu penting, tapi bagaimana kita mengungkapkannya
 bisa jadi jauh lebih penting.
 Setiap pelukan bermakna cinta meski kata-kata yang keluar sangat berbeda.
 Setiap perhatian yang diberikan orang lain menyimpan cinta walau bentuknya
 kaku, atau mungkin kasar. Yang pasti, kita harus
 mencari dan mendengar cinta yang ada di baliknya.

 Seorang ibu bisa ngomelin anaknya karena nilai rapot atau kamar yang
 berantakan. Si anak mungkin hanya
 mendengar omelannya. Tapi kalo dia bener-bener MENDENGAR, dia bakal
 mendapatkan cinta di sana.
 Kepedulian dan cinta ibunya muncul dalam bentuk omelan. Tapi gimana pun
 juga, itu adalah cinta.

 Seorang gadis pulang larut malam, dan akhirnya dapet kuliah gratis dari
 bokapnya. Gadis itu cuma nangkep kemarahan sang bokap.
 Tapi kalo dia mencoba untuk MENDENGARKAN CINTA, dia
 bakal menemukannya.
 "Kamu gimana sih, Papa jadi khawatir sama kamu," kata bokapnya.
 Tau nggak, itu sama aja dengan
 "Papa sayang dan peduli sama kamu. Kamu sangat berarti buat Papa"
yang sayangnya, nggak tersampaikan dengan lisan.

 Kita mengungkapkan cinta dalam banyak cara--hadiah ulang tahun,
 pesan-pesan kecil, dengan senyuman, dengan air mata.
 Cinta nggak hanya ada dalam kata-kata, tapi juga dalam diam.
 Dan seringkali kita menunjukkan cinta
 dengan memaafkan orang yang nggak mau mendengar
 cinta yang kita sampaikan.

 Masalah dalam "mendengarkan cinta" adalah kesulitan dan keterbatasan kita
 untuk mengerti bahasa cinta yang dipakai orang lain.
 Yang kerap terjadi, kita jarang mendengarkan orang lain.
 Kita mendengar kata-kata, tapi kita nggak mempertimbangkan
 ekspresi atau tindakan-tindakan yang mengiringi kata-kata itu.
 Sering juga kita cuma bisa mendengar hal-hal negatif, penolakan,
 kesalahpahaman dan mengabaikan
 cinta yang menjadi dasarnya.

 Dengerin deh, cinta-cinta yang ada di sekitar kita.
 Kalo kita bener-bener berusaha mendengarkan, kita bakal temui bahwa kita
 sebenarnya memang dicintai.
 Mendengarkan cinta bisa membuat kita sadar bahwa dunia ini adalah tempat
 yang begitu indah.

 Cinta adalah anugerah.
 Membuat kita tertawa.
 Membuat kita bernyanyi.
 Membuat kita sedih.
 Membuat kita menangis.
 Membuat kita bertanya "kenapa?"
 Membuat kita menerima.
 Membuat kita memberi.
 Dan yang paling penting, membuat kita hidup.

 Bukanlah kehadiran atau ketidakhadiran yang penting
 kita nggak perlu merasa kesepian meski kita sedang sendiri.
 Sendiri itu perlu, lho.
 Dan itu jangan sampe membuat kita jadi kesepian.
 Yang jadi masalah bukan berada bersama
 seseorang, tetapi berada untuk seseorang.

 Jangan pernah ragu nyatakan cinta.
 Jujurlah dengan apa yang kita rasa dan katakan.
 Nggak ada ruginya mengekspresikan diri.
 Ambil kesempatan untuk mengungkapkan pada seseorang
 betapa pentingnya dia buat kita.
 Lakukan, buat perubahan, hindari penyesalan.

 Satu lagi, tetaplah dekat dengan kawan dan keluarga,
 karena mereka udah berjasa membangun diri kita yang
 sekarang. Cinta memang ada untuk ditebarkan.
 Dan saat cinta yang kita berikan diterima, atau dibalas,
 itulah saat hidup menjadi penuh makna.


 Salam 'CINTA'.

No comments:

Post a Comment