Ketika
memulai perjalanan, kita memikirkan tempat tujuan apa yang kiranya
cocok, baik dari segi biaya maupun tingkat tantangannya. Warga Australia
sebagai contoh, mereka banyak berkunjung ke negara-negara Eropa untuk
permulaan, karena infrastrukturnya mirip dan gegar budayanya tidak
terlalu jauh.
Setelah itu, mereka akan bepergian ke Thailand
atau Bali, karena walaupun berbahasa asing, infrastruktur pariwisatanya
sudah terbangun. Ketika sudah merasa lebih percaya diri, mereka mulai
melirik negara-negara yang sulit, seperti India atau Vietnam.
Bagaimana
dengan warga Indonesia? Menentukan tujuan pertama tidaklah sulit. Jika
tidak ingin ke luar negeri, silakan bepergian ke provinsi di Indonesia,
misalnya ke Sumatera, atau paling mudah ke kepulauan sekitar Pulau Jawa
seperti Karimunjawa dan Sempu, lalu berlanjut ke Bali dan Nusa Tenggara
Barat atau Timur jika mampu.
Namun, banyak pula tujuan wisata di
Indonesia dengan tingkat kesulitan jauh lebih tinggi dari tujuan
internasional di negara tetangga. Jika belum mampu atau percaya diri
untuk menjelajahnya, kita bisa berpikir untuk ke negara-negara Asia
Tenggara. Selain belajar mempersiapkan paspor (kalau belum punya), kita
bisa melihat budaya yang sedikit berbeda, dan merasa "terasing" walau
sejenak.
Negara-negara Asia Tenggara mana sajakah yang patut
dikunjungi ketika awal memulai perjalanan backpacking? Itu semua
tergantung minat dan kemampuan. Berikut beberapa rencana perjalanan
rekomendasi yang saya urutkan berdasarkan kepentingan waktu, biaya dan
pengalaman.
Malaysia/Singapura
Jika baru
pertama kali ke luar negeri, jarang jalan-jalan dan ingin infrastruktur
yang nyaman, kunjungilah Malaysia dan/atau Singapura. Hampir pasti
manajemen waktu akan lebih bermanfaat, karena kecenderungan tepat
waktunya lebih tinggi dibanding negara-negara Asia Tenggara lain. Selain
cocok untuk pemula, kedua negara ini cocok untuk mereka yang waktunya
terbatas.
Tapi ingat, kedua negara ini tidak hanya untuk
belanja. Cobalah menjelajah ke lokasi-lokasi yang kurang populer di mata
warga Indonesia, seperti Taman Negara, P. Tioman, Ipoh, Kota Bharu,
Sarawak, G. Kinabalu di Malaysia atau P. Ubin di Singapura. Penggemar
kereta api bisa menaiki "The Jungle Railway" dari Kuala Lumpur ke Kota
Bharu di timur laut semenanjung Malaysia. Coba juga Cherating untuk
wisata pantai dan Cameron Highlands untuk wisata pegunungan.
Thailand
Thailand
berhak ditulis sendiri dan dikunjungi dalam satu perjalanan saking luas
dan menariknya negara ini. Cocok bagi mereka yang sudah "lolos" tahap
pertama ke Singapura dan Malaysia dan menginginkan gegar budaya yang
lebih tinggi.
Aksara dan bahasa yang berbeda menjadi tantangan
tersendiri. Terkenal dengan infrastruktur pariwisata yang baik untuk
wisatawan dari barat, tak heran ia menjadi tujuan favorit warga
Australia, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Bangkok
bahkan dinobatkan Lonely Planet sebagai tujuan backpacking terbaik di
dunia. Sepanjang wilayahnya dari utara ke selatan, kita mendapati banyak
sekali atraksi-atraksi kepulauan dan budaya yang menarik. Cobalah
menjelajah dari Phuket, Koh Samui, Ko Samet, Ko Pha Ngan, provinsi Krabi
untuk wisata bahari/pantai. Kunjungi Ayutthaya, Chiang Mai dan Chiang
Rai untuk wisata historis dan budaya.
Thailand juga terkenal dengan wisata belanja dan kuliner, jadi jangan lewatkan juga.
Vietnam/Laos
Vietnam
atau Laos tidak memiliki infrastruktur pariwisata sebaik Thailand, tapi
berkembang sangat pesat, terutama Vietnam. Negara ini sangat gencar
membuka diri bagi wisatawan dengan menawarkan biaya hidup yang sangat
murah, bahkan terkadang lebih murah dari Indonesia.
Laos adalah
gambaran negara yang lebih tenang dari Vietnam dan patut dikunjungi jika
ingin wisata yang tenang dan romantis. Beberapa sorotan di Vietnam
adalah Hanoi, Hoi An, Mui Ne, Ha Long Bay, Ho Chi Minh City dan Mekong
Delta. Laos memiliki Vientiane dan Luangprabang.
Kamboja/Myanmar
Kamboja
menawarkan pengalaman wisata historis dan budaya yang autentik terutama
di Siem Reap, jika kita tertarik dengan keindahan candi Angkor Wat.
Selain itu, Phnom Penh juga punya nilai historis yang kental. Jika
semangat bertualang, bisa mencoba road trip atau perjalanan dengan kapal menyusuri Sungai Tonle Sap dari Siem Reap ke Phnom Penh.
Bagi
yang lebih berani lagi berpetualang, cobalah ke Myanmar dan kunjungi
reruntuhan Kerajaan Bagan di Mandalay yang mempersatukan negara ini
sebelum ditubuhkan sebagai republik, atau Danau Inle, juga di Mandalay,
yang dihuni 22 lebih etnis.
Bagaimana dengan Brunei? Negara ini
kurang populer sebagai tujuan backpacking, tapi jika dilakukan bersamaan
dengan perjalanan melintasi P. Kalimantan bagian utara maka tidak ada
ruginya dicoba.
Kesimpulannya, mulailah dengan yang mudah, walau
tak selalu murah: Singapura dan Malaysia dalam satu kali bepergian,
lalu dilanjutkan dengan Thailand, dan pilihlah antara Vietnam atau Laos.
Jika masih ada waktu dan keinginan, silakan jelajahi Kamboja. Jika ada
keberanian, boleh melirik Myanmar.
Oleh Sigit Adinugroho – Jum, 6 Jul 2012
No comments:
Post a Comment