Tuesday, September 27, 2011

Si Pemulung

Diceritakan sebuah kisah nyata.....


Si A bertemu dg seorang pemulung yg sudah tua sekali, badannya juga kurus tapi terlihat masih kuat. Si A menawarkan si Pak tua untuk membelikan makanan, tapi si Pak tua ini berkata bahwa dia ada makanan sambil menunjukkan karung yg sedang dipanggulnya (sepertinya dia merasa tdk enak hati utk menerimanya) dan untunglah keceplosan ngomong belum ada minuman (untung karena setidaknya si A punya peluang utk melakukan kebaikan tanpa harus memberikan uang karena terlihat si Pak tua tdk mau meminta2).

Dalam perjalanan menuju halte (berjalan beriringan dg si Pak tua) si A melihat ada penjual minuman di pinggir jalan, si A mengajak si Pak tua utk mengikutinya tapi ternyata si Pak tua terus saja berjalan. Si A cepat2 menyuruh si abang tukang minuman utk memberikannya teh dan air mineral botol sebelum Pak tua berjalan lebih jauh. Si abang memanggil sambil mengejar (hanya beberapa langkah dari gerobaknya), diajaklah si Pak tua utk mendekati gerobaknya, si Pak tua mau mengikutinya dan meminum teh serta mengambil air mineral tsb. Si A menyuruh si abang utk memberikan 2 botol air mineral tapi si Pak tua menolak, dia bilang sudah cukup.

Setelah selesai minum, si A dan si Pak tua melanjutkan berjalan dan sejajar, Pak tua itu merasa tdk enak hati dan mengucapkan terima kasih terus. Supaya hati si Pak tua tenang, maka si A mengatakan bahwa dia sedang berbagi rejeki dan menawarkan lagi kepada si Pak tua utk membelikannya makanan, tapi dia menjawab tdk usah dan dia ada uang (sambil mengeluarkan uang dari kantongnya keliatannya sih warnanya hijau, karena suasana kala itu menjelang malam) dan terceplos olehnya bhw yg dia bawa adalah nasi dan nanti dia akan beli sayurnya, beberapa kali ditawari utk dibelikan makanan (di sepanjang pinggir jalan banyak penjual makanan), dia tetap 'bersikeras menolak' dg halus. Mungkin dia tdk mau dikasihani dan juga dia merasa ada uang dan masih sanggup bekerja, jadi merasa tdk baik menerima kebaikan dari org lain.

Si A dilema apakah memberikan saja dalam bentuk uang ke si Pak tua, tapi si Pak tua kelihatannya akan berkeras utk menolak dan walaupun dia tdk 'berpunya' pastilah dia bisa merasa 'tersinggung' karena setiap org punya harga diri. Karena tdk mau dianggap 'menghinanya' maka diputuskan tdk jadi memberikan uang.
Kata 'tersinggung' disini maksudnya adalah membuat dia jadi sedih dan tambah rendah diri karena merasa orang2 menganggap dirinya rendah, jadi bukan dalam artian rasa ingin marah.

Sungguh membuat simpati orang2 yg seperti ini, walaupun mereka hidup susah tapi tdk mengharapkan belas kasihan dari orang lain, ia hanya menginginkan apa yg memang miliknya (hasil dari pekerjaannya karena masih sanggup bekerja). Padahal kebanyakan orang2 yg lainnya malah mengharapkan kebaikan orang lain dg cara mengemis.

~on 8 Mar 2011~

No comments:

Post a Comment