Sunday, January 31, 2016

Takdir dan Nasib


Apapun takdirmu, sertakan rasa syukur di dalamnya.

Kita tidak bisa menghentikan hujan, namun kita bisa membawa payung.
Kita tidak bisa menghentikan ombak, namun kita bisa memilih untuk berselancar.

Aku terlahir dimana itu adalah takdirku. Saya dibesarkan di suatu keluarga, itu juga adalah takdirku. Saya berjumpa dengan orang itu adalah jodoh. Entah saya menyukainya atau tidak, bagaimanapun juga itu adalah takdir yang harus kuterima. Saya tidak bisa mengubah takdir ini. Apakah Anda berpikir mau menyalahkan takdir?

Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, saya menyadari bahwa kehidupan ini adalah hasil perbuatan yang pernah kuperbuat di kehidupan lampau. Hidup adalah pilihan! Anda mau menciptakan jalan kebahagiaan dengan menanam benih bunga di sepanjang perjalanan hidupmu atau menciptakan jalan penuh derita dengan menebar duri. Kehidupan ada di tanganmu sendiri!

Jika Anda terlahir dalam kondisi yang kurang menguntungkan, lalu apakah kita pasrah begitu saja? Takdir adalah suatu yang tidak bisa kita ubah. Namun, kita bisa mengubah nasib! Karena nasib adalah suatu kondisi. Contohnya adalah takdir Anda berada dalam satu keluarga yang rendah ekonominya. Anda tidak bisa mengubah anggota keluarga sesuai dengan yang kamu inginkan dan tidak semestinya Anda menyalahkan orang lain atas kondisi yang terjadi saat ini. Walaupun Anda tidak mengakuinya, bagaimanapun juga mereka adalah anggota keluargamu. Akan tetapi, Anda bisa mengubah kondisi ekonomi keluarga menjadi baik. Inilah yang dinamakan nasib bisa diperbaiki menjadi lebih baik dan cerah. Kita ambil contoh lagi, takdir mengatakan Anda harus bertemu dengan orang yang tidak Anda sukai, namun Anda bisa memperbaiki suatu hubungan. Kadangkala, kita tak bisa mengelak takdir yang tidak kita inginkan, namun kita bisa mengubah kondisinya menjadi lebih baik.

Dimana kita dilahirkan itu memang takdir kita masing-masing. Takdir bahwa kita bertemu orangtua, saudara, kerabat, teman, dsb yang memiliki wataknya masing-masing. Walaupun mungkin ada orangtua atau anak yang berkata, “Saya akan putus hubungan denganmu!” Mungkin mudah bagi Anda berkata seperti itu. Ketahuilah, bagaimanapun juga kita sudah berjodoh dan dipertemukan dalam kehidupan ini! Ingatlah, darah mereka mengalir dalam diri kita. Hal ini membuktikan kebenaran bahwa adanya saling keterhubungan. Selain itu, hidup ini singkat. Berikanlah perhatian yang baik dan hormat terhadap orang yang bersamamu saat ini agar tidak menyesal dan menderita di kemudian hari.

Kita menyadari kondisi saat ini belumlah menguntungkan, namun kita bisa mengubahnya dengan melakukan yang terbaik di saat sekarang agar masa depan lebih cerah. Hidup seperti halnya taman. Ketika Anda menabur benih bunga dan merawatnya, Anda pun juga akan menikmati keindahan tamanmu sendiri. Ketika Anda membiarkan taman Anda tidak terawat begitu saja, maka ia akan tumbuh ilalang. Jika kita tidak mau berusaha yang terbaik dalam kehidupan ini, maka kita telah menyia-nyiakan waktu yang berharga. Bagaimana mungkin Anda berharap suatu kehidupan yang baik dari sikap yang bermalas-malasan? Apakah Anda masih berpikir untuk menyalahkan takdir? Bagaimana mungkin Anda mau mengubah nasib?

Semua makhluk tentunya berharap yang baik di tahun baru monyet api ini. Banyak yang berdoa agar harapannya terwujud. Berhubungan dengan tahun baru ini, mungkin diantara kita mempunyai harapan baru dan berharap suatu perubahan yang lebih baik lagi. Namun, jika kita tidak berusaha, apakah bisa terkabul? Perlu diperhatikan pula, suatu harapan haruslah baik dan benar serta masuk diakal dalam artian sesuai dengan kapasitas atau kemampuan kita sendiri dalam mencapainya. Oleh karena itu melalui doa, kita bertekad untuk mencapai harapan baik kita dengan berusaha seoptimalnya. Mengetahui dengan jelas apa harapan atau impian kita, maka minimal kita tahu tujuan hidup kita dan langkah-langkah apa saja yang harus diambil dalam mewujudkannya. Masa depan sangat ditentukan dari tindakan kita saat ini!

Sesungguhnya, kitalah yang menciptakan jalan kebahagiaan atau penderitaan bagi diri sendiri.


Sumber : unknown

No comments:

Post a Comment